Snow White and The Huntsman

Cast : Kim Yesung, Choi Siwon, Cho Kyuhyun. Etc

Pair : WonSung slight KyuSung

Genre : Romance. Kerajaan.

Rate : M #smirk

Length : ? hahaha

Summary : saya sedang malas bikin summary :P

a/n : ini GS. Fanfiction ini juga adaptasi dari movie dengan judul sama. Mungkin sedikit perubahan dan beberapa tambahan juga beberapa penyesuaian dari Western ke Korea. Ini saya persembahkan khusus untuk para reader yang sedang menunggu kelanjutan 'Boys Before Flowers' dan 'Angels In Devil's Pleasure' untuk ucapan maaf saya karena belum bisa melanjutkan nya, saya sedang kehabisan ide. Hehe

_oOo_Have a Nice Read_oOo_

Pada zaman dahulu di sebuah kerajaan Korea Modern disaat musim dingin, sang Ratu tengah berjalan-jalan sendirian mengagumi keindahan salju yang turun menutupi bumi. Langkah pelannya menuntunnya menuju taman depan Istana kerajaannya, di taman tersebut sang Ratu menemukan bunga mawar merah yang merekah dengan indah di tengah salju seperti ini. Hatinya tergerak untuk mendekati mawar tersebut dan mencoba memetiknya namun Ia kurang berhati-hati sehingga jari telunjuknya tertusuk duri mawar tersebut dan jarinya tersebut meneteskan 3 tetes darah ke atas tanah yang tertutupi putihnya salju.

'warna merah itu terlihat sangat hidup di atas putih' pikirnya saat melihat tetesan darahnya sendiri.

Perlahan sang Ratu meraba perutnya yang tengah hamil muda. "Aku ingin memiliki putri dengan kulit seputih salju, bibir semerah darah dan rambut sehitam sayap burung gagak. Serta memiliki kekuatan seperti mawar ini" Ujarnya berharap pada tuhan.

.

Beberapa bulan kemudian sang Ratu-Kim Leeteuk-melahirkan dan sang Raja-Kim Young Woon-pun memberinya nama Kim Yesung. Sang Putri sangat di puja di seluruh kerajaan, karena keberaniannya yang besar dan kecantikkannya yang tak terkalahkan membuatnya di beri julukan Snow White.

.

8 Years Later.

Suatu hari saat sang Putri tengah bermain dengan sahabatnya yang bernama Kyuhyun, Ia menemukan seekor burung merpati yang terluka di bagian sayapnya mungkin ulah para pemburu. Dengan cekatan, sang Putri membawa burung tersebut ke Istana dan memperlihatkannya pada sang Ibunda.

Berlari kecil di ikuti oleh Kyuhyun, Yesung memasuki kamar orangtuanya.

Sedangkan sang ratu sendiri tengah duduk di kursi dan tengah di periksa oleh tabib karena keadaannya yang kurang sehat. Suara pintu yang di buka mengalihkan semua perhatian dayang dan tabib serta Raja dan Ratu.

"Yesungie dan Kyuhyunie menemukannya dihutan. Eomma, burung ini terluka..." ujarnya mendekat pada ibunya seraya menyodorkan burung yang terluka itu.

Tersenyum kecil ke arah putrinya seraya mengusap burung yang di sodorkan padanya. "ah, sayapnya patah. Jangan khawatir Yesungie, dia pasti akan segera sembuh." Jawab sang Ratu seraya melemparkan kembali senyuman teduh untuk putrinya.

"kalau begitu, aku akan merawatnya hingga sembuh. Eomma." Sahut Yesung dengan ceria.

"kau memiliki kebaikan yang begitu langka, Yesungie. Eomma, bangga padamu..." ujar Ratu Kim seraya mengusap surai hitam putrinya yang sangat indah. Membuahkan senyuman cantik dari sang Putri, perlahan tangan sang ratu menuju dadanya. "disini, jangan pernah kau hilangkan kebaikan itu. Itu akan berguna suatu saat nanti saat kau menjadi seorang Ratu untuk Seoul." Lanjut sang Ratu yang di jawab dengan anggukan semangat Yesung.

Beberapa hari kemudian, terlihat Yesung dan Kyuhyun tengah bermain di taman belakang kerajaan jangan lupakan jika saat itu adalah musim semi.

Kyuhyun tengah memanjat pohon apel yang tingginya tak seberapa. "Kyuhyunnie, hati-hati..." teriak Yesung yang kini tengah duduk di batang pohon yang bisa jadikan tempat duduk.

"aku hanya ingin mengambilkannya untukmu, Tuan Putri." Sahut Kyuhyun dengan suara yang menggoda.

"panggil aku Yesung..." manja Yesung dengan bibir yang mengerucut karena sahabatnya itu suka sekali menggodanya dengan sebutan tuan putri.

"jja, ini untukmu..." ujar Kyuhyun tak mempedulikan raut sebal Yesung dan mengulurkan tangannya bermaksud memberikan apel di tangannya, masih dengan raut kesal Yesung akan mengambil apel tapi saat tangannya akan menyentuh apelnya, apel tersebut malah di tarik kembali oleh Kyuhyun dan di gigitnya dengan gigitan besar.

"ya! Evil...!" jerit Yesung tak terima yang menghasilkan kekehan dari Kyuhyun yang sudah turun dari pohon dan segera berlari menghindari kejaran Yesung yang bermaksud membalas perbuatannya. Meninggalkan apel yang di buang Kyuhyun tergeletak begitu saja di bawah pohonnya.

.

Musim dingin berikutnya adalah musim tersedih bagi seorang Kim Yesung karena ibunda tercintanya meinggal dunia. Hati sang Raja Kim dirundung duka yang berkenpanjangan.

Pasukan kegelapan mengambil keuntungan di tengah kesedihan sang Raja, mereka muncul dengan menyatakan perang pengambilan kekuasaan.

Raja Kim pun segera mengirim pasukannya ke perbatasan di ujung hutan untuk menghindari penyerangan memasuki wilayah yang banyak rakyat tak bersalah.

Sesampainya pasukan Raja Kim di ujung hutan mereka melihat musuh sudah berjajar rapi. Dengan aba-aba dari sang Raja, kedua belah pasukan itupun bertempur. Tetapi keanehan terjadi pasukan musuh sangat mudah di kalahkan seolah prajurit itu hanya sebuah sihir yang jika di tusuk begitu saja musnah.

Mereka tak meninggalkan area pertempuran, mereka masih menjelejah area itu untuk jaga-jaga jika musuh masih tersisa. Kemenangan berada di tangan Raja Kim tapi yang datang berikutnya bahkan lebih Gelap.

"My King, ada seorang tawanan di kereta ini." salah seorang panglima berteriak memanggil pada Raja Kim. Dengan cepat Raja Kim menghampiri kereta itu. Membuka pintunya perlahan dan melihat seseorang yang tengah meringkuk ketakutan di sudut kereta, tubuhnya terus gemetar dengan keadaan seluruh tubuh tertutup oleh jubah kotor dan kumal. Dia terus menundukkan wajahnya.

"tenanglah, kami akan membebaskanmu..." ujar sang Raja tegas. "siapa namamu...?" lanjut sang Raja.

Perlahan tawanan itu mendongakkan kepalanya, onyx yang berbinar cerah itu memaku onyx milik sang Raja. "Victoria, My King..." ujarnya dengan lembut.

Pertama kalinya, sang raja merasakan hatinya kembali merasa bahagia saat melihat mata itu dan kecantikkannya sungguh memikatnya. Dan membuat sang Raja membawa Victoria ke istananya dan menjadikan istrinya, semua berlalu begitu cepat.

Sekarang adalah hari pemberkatan pernikahan Victoria dan Raja Kim Young Woon. Kim Yesung begitu bahagia mendapatkan seorang Ibu yang sangat Cantik. Disaat para dayang tengah mempersiapkan victoria untuk acara hari ini, Yesung menemani calon ibu tirinya itu.

"Vict, kau sangat cantik..." puji Yesung dengan tulus.

"Terimakasih, Yesungie... aku dengar bahwa kaulah yang paling cantik disini" jawab Victoria. "kemarilah..." pinta Victoria seraya mengulurkan tangannya ke arah, dengan perlahan Yesung menghampiri Victoria. Saat Yesung sampai di depannya, Victoria menundukkan tubuhnya sejajar dengan Yesung. "ini pasti sangat berat bagimu, akupun kehilangan ibuku ketika aku kecil. Dan aku takan pernah bisa menggantikan posisi ibumu, tapi aku merasa kau dan aku terikat. Aku bisa merasakannya disana." Ujar Victoria seraya melihat dada Yesung. "di hatimu..." lanjutnya yang menghasilkan senyum polos Yesung.

Acara pemberkatan di mulai, Victoria berjalan di atas virgin road menuju altar dengan Yesung mengiringinya di belakang. Young Woon tersenyum bahagia ke arah Victoria. Semua rakyat pun tersenyum bahagia hanya saja mereka tersenyum karena mereka melihat putri mahkota yang begitu mereka cintai tampil begitu cantik, Victoria merasa murka dengan apa yang terjadi. Seharusnya dirinya yang menjadi pusat perhatian bukan gadis kecil di belakangnya.

Acara selesai dengan begitu saja.

Yesung saat ini tengah tertidur di kamarnya. Dan Raja Kim tengah menikmati malam pertamanya dengan Victoria.

"Vict, kau begitu cantik. Dan kau akan menjadi pelabuhan terakhirku" ujar Young Woon seraya menciumi leher jenjang dan belahan dada Victoria yang terekspos seraya tangannya membuka semua pakaian yang ada di tubuh Victoria hingga Yeoja itu telanjang.

"ya, My King..." jawab Victoria dengan datar. "aku pernah dibuang oleh raja sepertimu, aku menggantikan istrinya dan aku menjadi ratu. Ratunya yang sudah tua, dan pada saat waktunya aku juga akan di gantikan. Mereka hanya memanfaatkan kami. Mereka membuang kami, jika sudah bosan dengan kami..." Young Woon sedikit mengangkat tubuhnya dari victoria saat rasa sesak karena cekikan tangan victoria di lehernya begitu kuat. "mereka memperlakukan kami seperti anjing, seperti pengemis." Lanjutnya.

"jika kamu memberikan padaku..." ucapan Young Woon terputus ketika Victoria mengucapkan.

"ketika kami selalu cantik dan muda, maka dunia jadi milik kami..." tekan Victoria dan tiba-tiba Ia membalikkan posisi mereka. Dengan tubuh yang menduduki perut Young Woon, dan tangan kiri yang mencekik leher Young Woon. "Pertama..." Ujar victoria seraya tangan kanannya mengacungkan sebuah pisau yang sangat tajam. "aku akan mengambil nyawamu, terlebih dahulu. My King... dan, tahtamu." Lanjutnya.

Tanpa ragu, dengan kekuatan penuh Victoria menusukkan pisa itu tepat dimana jantung Young Woon berdetak. Terus menekan pisau itu hingga Ia yakin Young Woon telah mati. Melepaskan pegangannya dari pisau Victoria melempar tubuhnya ke kasur kosong di sampingnya.

Namun Ia segera bergegas memakai kembali bajunya dan menuju gerbang istana. Membuka pintu gerbang itu dan menyuruh prajuritnya yang sesungguhnya masuk ke dalam sana serta menyambut saudara kandungnya dan segera memusnahkan masyarakat yang memberontak.

Keributan terjadi, membuat Yesung yang tengah terlelap pun terbangun. Ia bisa melihat melalui celah pintu kamarnya para prajurit berlalu lalang kesana kemari. Dengan segera Ia keluar dari kamar dan berjalan dengan tergesa menuju kamar ayahnya. Sepanjang perjalanan Ia merasa terkejut dengan beberapa lilin untuk penerangan berserakan beserta tempatnya.

Namun yang membuatnya lebih terkejut adalah ketika Ia sampai di kamar sang ayah, Ia menemukan ayahnya sudah tak bernyawa dengan pisau yang masih menancap di dadanya. Perlahan Ia memundurkan langkahnya tak percaya dengan apa yang Ia lihat, kemudian Victoria muncul dari arah depannya dan menatapnya dengan tajam. Tanpa berpikir panjang, Yesung segera berlari keluar menemukan keadaan yang lebih kacau.

"Yesung, cepat..." teriak Kyuhyun dari arah depannya, Kyuhyun menunggangi kuda bersama ayahnya.

"Kyu..." jerit Yesung seraya mengulurkan tangannya untuk meraih uluran tangan Kyuhyun namun tak bisa. Tiba-tiba salah seorang kepercayaan Tuan Cho menggendong Yesung dan mendudukkannya di depan. Mereka segera memacu kuda mereka menuju gerbang, tapi naas orang yang membawa kuda yang di tunggangi Yesung terpanah oleh salah satu prajurit Victoria dan membuatnya jatuh ke tanah bersama dengan Yesung bertepatan pintu gerbang di tutup dan Kyuhyun telah keluar bersama ayahnya namun Yesung tertinggal.

"Kyu, jangan tinggalkan aku." Teriak Yesung seraya menggedor pintu gerbang.

"ayah, kita harus kembali." Desak Kyuhyun saat mendengar Yesung berteriak.

"kita kehilangannya..." sahut ayah Kyuhyun saat mendengar jeritan Yesung yang di gendong paksa oleh adik Victoria. Kyuhyun terus meronta dan berteriak namun dia hanyalah seorang anak kecil yang tak bisa berbuat apa-apa.

Victoria memerintahkan dua prajuritnya untuk segera memasang cerminnya di ruang tengah. Dengan gusar Ia mengusir dua prajuritnya. Berjalan mondar-mandir dengan resah. "cermin cermin di dinding... katakan, siapa wanita yang paling cantik di dunia ini...?" ujarnya menyerupai desisan.

Tiba-tiba dari cermin yang terpasang di dinding keluar sebuah cairan hitam mengkilap yang bergerak turun menuju lantai lalu perlahan menyerupai wujud manusia yang bertudung menundukkan kepalanya dalam posisi memberi hormat. "kaulah, yang tercantik Ratuku." Ujar sosok tersebut. "dan seperti biasa, satu kerajaan jatuh ke dalam tanganmu. Apakah tiada akhir akan kekuatan dan kecantikkanmu." Lanjut sosok tersebut yang menghasilkan seringaian keji dari bibir tipis Victoria.

.

Semua rakyat yang di tawan di kumpulkan di depan Istana, terutama Yesung yang kini masih di tahan oleh Changmin-adik Victoria-.

Semua orang mendongakkan kepalanya saat Victoria muncul di tangga dan mereka menatap penuh benci ke arah victoria.

"bunuh mereka semua..." ujar Victoria dengan datar seraya matanya memicing ke segala arah dan menemukan sang putri dalam rengkuhan Changmin. "Changmin~..." teriaknya membuat Changmin mendongak ke arahnya. "masukkan dia ke penjara, jangan sampai ada yang tahu jika keturunan raja masih hidup." Lanjut Victoria dan segera pergi dari sana.

Pemerintahan yang di lakukan Victoria begitu beracun. Sehingga alam mati dan manusia saling memusuhi. Daratan mati beserta harapan. Sepanjang waktu Victoria mengurung Yesung, jauh tinggi di menara utara.

.

10 Years Later.

Di sebuah tempat tinggi tepatnya di menara utara dimana Kim Yesung di kurung hingga kini. Nampak Kim Yesung tengah mencoba menyalakan perapian di tungku, sesaat setelah menyala Yesung menangkupkan tangannya di dada seperti orang yang berdoa.

Setelah selesai berdoa suara pintu tahanan yang di buka terdengar, mencoba menengok. Yang Ia lihat adalah seorang gadis yang baru saja di masukkan ke dalam sel di depannya.

"hei..." panggil Yesung. "siapa namamu?" lanjut Yesung.

"namaku Ryeowook..." jawab gadis itu dengan nada yang putus asa.

"dan kenapa kau bisa berada disini?" tanya Yesung lagi.

"semua gadis di desaku di tawan, aku mencoba lari ke tempat tuan Cho namun aku tertangkap..." jawab Ryeowook dengan beruraian airmata.

"Cho...? dia masih hidup? Apa dia masih berjuang atas nama ayahku...?" berondong Yesung kepada Ryeowook dengan tak sabaran.

"jadi kau adalah putri Raja Kim...?" tanya Ryeowook tanpa bisa menghilangkan nada terkejutnya. "pada malam pembunuhan raja kami di beritahu jika seluruh keluarga kerajaan telah di musnahkan." Lanjutnya.

"dan Kyuhyun...! apa putra tuan Cho masih hidup?" tanya Yesung lagi tanpa menjawab pertanyaan gadis itu.

"aku tak tahu putri..." jawabnya dengan jujur. "apa yang akan mereka lakukan terhadapku, putri." Tanya Ryeowook.

"aku tak tahu, Ryeowookie..." jawab Yesung dengan sedih.

.

Victoria yang kini tengah duduk di kursi kebesarannya di dampingi sang adik-Changmin. Di depan mereka 2 pengawal tengah memegangi 2 orang yang berlutut, yang satu seorang lelaki paruh baya sedangkan yang lainnya seorang lelaki muda tampan.

"mereka tertangkap memimpin penyerangan kereta makanan kita, My Queen..." ujar salah satu pengawal.

Berdiri perlahan dari kursinya. "dia putramu?" tanya Victoria pada lelaki paruh baya yang di tanggapi dengan anggukan. "dia tampan, dan aku yakin lelaki sepertinya akan membuat wanita sepertiku patah hati." Lanjut Victoria.

Saat tepat di depan pemuda itu, pemuda itu dengan refleks mengambil pisau yang berada di pinggang pengawal di sampingnya dan langsung menusukkannya pada perut Victoria.

"aghhh..." rintih Victoria seolah kesakitan. Dan dengan mudahnya Ia mencabut pisau tersebut dari perutnya yang tak terluka sedikitpun. "sebaiknya kau belajar untuk berhati-hati terhadap ratumu..." desis Victoria dan menekan dada pemuda itu dengan kuku besinya hingga pemuda itu tewas.

Sang ayah yang melihat anaknya tak bernyawa mencoba berontak tetapi di tahan oleh pengawal. "biarkan dia pergi..." ujar Victoria. "biarkan dia kembali ke panglima Cho dan menceritakan tentang kebaikan hati Ratunya." Lanjut Victoria.

Setelah itu Victoria segera kembali ke ruang tengah dimana cermin ajaibnya berada di temani oleh Changmin.

Victoria segera melihat wajahnya yang kini mulai menampakkan kerutan, Changmin menghampirinya dan memeluk kakaknya tersebut dari belakang. "sihir memiliki harga yang mahal..." ujar Changmin.

"semakin tinggi harganya dan semakin terlihat tua. Kekuatanku, semakin memudar..." jawab Victoria.

"dan aku memiliki sesuatu untukmu..." sahut Changmin seraya membalikkan tubuh Victoria ke arah belakang mereka, dan seketika pandangan Victoria menjadi cerah saat melihat seorang gadis berdiri dengan ketakutan di depan pintu. Perlahan Victoria mendekati gadis tersebut dan mencekiknya, menghisap jiwa gadis tersebut untuk membuatnya tetap muda.

Gadis tersebut di kembalikan ke selnya dalam keadaan tubuh seperti seorang nenek-nenek. Dan saat Yesung memanggil pun Ia tak menyahut.

Victoria yang kini berada di ruang tengah sedang menatap cermin ajaibnya, memperhatikan kerutan di wajahnya yang telah menghilang setelah menghisap jiwa gadis tadi.

"cermin-cermin di dinding, katakan siapa wanita yang paling cantik di dunia ini..." lirih Victoria seperti mengucapkan mantra, dan sebuah wujud manusia dari cairan hitam mengkilap itu-lagi-hadir.

"Ratuku. Pada hari ini ada seorang gadis yang telah beranjak dewasa dan lebih cantik dari dirimu, dialah alasan mengapa kekuatanmu melemah..." ujar wujud itu.

"dan siapa gadis itu...?" tanya Victoria dengan mata berkilat.

"Kim Yesung sang Snow White." Jawab perwujudan cermin ajaib itu.

"Yesung? dia alasan mengapa kekuatanku melemah? Seharusnya dia sudah kubunuh sejak masih kecil..." desisnya tanpa menyadari jika Changmin diam-diam memperhatikannya yang berbicara sendiri. Well, itu karena Changmin memang tak bisa melihat perwujudan sang cermin ajaib.

"waspadalah. Kemurnian dan kesuciannya bisa menghancurkanmu. Tapi dia juga bisa menjadi penyelamat bagimu, Ratu-Ku." Peringat cermin ajaib. "ambillah jantungnya dengan tanganmu, dan kau tak perlu lagi menghisap jiwa gadis muda. Kau takkan melemah ataupun tua." Lanjut cermin itu.

"Keabadian..." desah Victoria dengan senang disertai tatapan mata yang menunjukkan obsesinya untuk segera memiliki keabadian tersebut. "Changmin...!" teriaknya membuat Changmin keluar dari persembunyiannya. "bawa ke hadapanku, putri raja itu." Lanjutnya yang di tanggapi dengan anggukan menurut dari Changmin dan segera berlalu dari sana.

.

Seberkas cahaya memasuki lubang angin yang cukup besar di penjara yang di tempati oleh Yesung. Tiba-tiba sebuah burung hinggap disana dan Yesung sangat tertarik untuk menggapainya perlahan Ia menaiki kursi dan mencoba menggapai burung itu namun sayang sekali burung itu malah terbang menjauh tapi tangannya masih meraba keluar dan tangannya menyentuh sesuatu yang keras dan tajam dengan penasaran Yesung menarik benda tersebut dan yang di dapatnya adalah sebuah paku yang begitu tajam dan besar.

Suara langkah kaki yang mendekat membuat Yesung segera turun dari kursinya dan segera menuju ranjangnya menaruh paku tersebut di bawah kasur namun masih dalam genggamannya.

Suara pintu yang terbuka terdengar olehnya membuatnya menoleh ke arah pemuda yang sebenarnya tampan itu. "apakah aku membuatmu terbangun?" tanya Changmin saat Yesung melihat kearahnya yang di tanggapi dengan gelengan kecil dari Yesung. Perlahan Changmin mendekati Yesung yang masih berbaring dan duduk di ranjang Yesung yang kosong. "kau selalu terbangun saat aku memperhatikanmu." Lanjut Changmin seraya tangan kirinya merayap di atas paha kiri Yesung membelainya dengan seduktif.

"kau tak pernah kesini sebelumnya." Ujar Yesung basa-basi.

"Victoria tak pernah mengizinkanku..." sahut Changmin cepat seraya semakin membelai paha Yesung dengan lebih intens dan membelai perutnya. "dia menginginkamu untuk dirinya sendiri..." lanjut Changmin.

"aku tak takut padanya." Jawab Yesung dengan berani. "apa yang dia inginkan dariku...?" tanya Yesung lagi.

Pelan tangan Changmin menuju dada Yesung. "Jantungmu..." lirih Changmin dan tiba-tiba Yesung menggoreskan paku yang di pegangnya pada mata kiri Changmin membuatnya jatuh terjungkal dari kasur Yesung dan kesempatan itu tak di sia-siakan Yesung yang langsung berlari keluar dan mengunci pintu tersebut.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

A/N : huaaaaaaaa,,, lohhhaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa~ maaf banget ff yang lain masih banyak.

Ngga janji deh, bakalan update secara routine, tapi kalau ada waktu senggang di sela-sela tugas kuliah dan kerjaan di kantor akan di usahakan. #peace :D