"Nah… Kata Kuroko klub basket disekolahnya selalu memenangkan pertandingan tanpa kalah sekalipun. Aku jadi penasaran,sehebat apakah generation of miracle dari jepang itu?"

-Goddess Of Miracle-

Pada sisi pintu gerbang sekolah,tengah bersandar seorang gadis dengan warna rambut yang cukup unik,merah padam dengan gradasi cokelat gelap pada ujung rambutnya. Rambut dengan panjang sepunggung itu ia ikat dengan pita putih yang senada dengan cardigan yang dikenakannya. Menutupi tanktop merah yang dikenakannya. Celana training warna hitam dan sepatu olahraganya warna merah hitam serta headphone yang sekarang diletakkan di lehernya malah menambah kesan manis pada si surai merah tersebut. Membuat para murid yang melewati gerbang,baik laki-laki maupun perempuan,mau tidak mau memperhatikan keberadaannya yang sepertinya tidak ia sadari karena terlalu asyik dengan lamunannya.

"Kagami-chan?"

Dengan satu tepukan dipundak dan suara pelan yang terdengar tepat di dekat telinganya membuat sang gadis terhenyak dari lamunannya.

"Kuroko! Oh Lord… Kau hampir saja membuat jantungku lepas."

"Doumo. Itu salah Kagami-chan sendiri yang melamun."Ujarnya dengan wajah datar.

"Apa-apaan dengan tatapanmu itu?"Kagami memincingkan mata.

"Ah,banyak hal yang telah terjadi. Dan,Kagami-chan,apa yang kau lakukan pagi-pagi didepan gerbang sekolahku? Kukira kau akan tinggal lama di Amerika."

"Aku sedang lari pagi dan tidak sengaja tersasar hingga kesini. Begitu melihat nama sekolahnya,membuatku teringat akan ceritamu beberapa minggu yang lalu dan membuatku ingin bertemu sekaligus melihat klub basket sekolahmu. Boleh kan?"Kuroko tidak mungkin akan mengatakan tidak boleh pada makhluk manis yang sedang memberinya tatapan memohon itu.

"Silahkan ikuti aku. Kebetulan sebentar lagi akan dimulai latihan pagi ini."

"Arigatou,Kuroko!"

Dan begitulah,dengan Kuroko yang memimpin jalan dan Kagami yang mengikutinya seperti anak anjing tersesat membuat mereka menjadi pusat perhatian dari pintu gerbang hingga gym. Ah,sepertinya misdirection Kuroko tidak mempan kali ini.

"Doumo."

"Ohayou,minna."

"Selamat pagi,Kuroko. Siapa gadis yang kau bawa ini?"Nijimura Shuzo menghampiri keduanya yang baru memasuki gedung olahraga.

"Perkenalkan senpai,ini teman kecilku. Kagami Taira."

"Salam kenal, senpai…"

"Nijimura."

"Oh,salam kenal Nijimura senpai."

"Salam kenal. Kuroko,segera berganti pakaian. Latihan akan segera dimulai. Dan Kagami-san,kau boleh melihat latihan kami dari bangku penonton."Nijimura segera berbalik menuju anggota kelompok.

"Aku duluan Kagami-chan. Kamu duduk saja disamping Momoi-san,gadis dengan surai merah muda."

"Selamat berlatih,Kuroko."

Memberi anggukan tanpa berbalik,Kuroko segera menuju loker dan berkumpul dengan anggota kelompok lainnya. Kagami naik ke bangku penonton dan mendekati Momoi yang sedang memperhatikan kertas digenggamannya.

"Sumimasen,bolehkah aku duduk disampingmu? Nijimura-senpai mengijinkanku melihat latihan pagi ini."Dengan malu-malu Kagami menyapa Momoi.

"Oh,tentu saja. Aku senang akhirnya ada anak perempuan yang menemaniku melihat latihan tim basket. Perkenalkan namaku Momoi Satsuki. Aku manager tim basket grup pertama."

"Salam kenal Momoi. Namaku Kagami Taira."Dengan senyum ramah,Kagami duduk disamping Momoi yang menatapnya dalam. Sepuluh detik kemudian ia terperangah.

"Apakah ada yang salah denganku Momoi?"Tanyanya heran.

"Sedalam apa kau mengetahui tentang basket? Apakah kau mau menjadi asisten manager disini?"

"Eh? Aku kesini bukan untuk mengajukan diri menjadi asisten manager. Kebetulan aku sedang lari pagi dan tersasar hingga daerah ini dan bertemu Kuroko. Aku memintanya untuk mengijinkanku melihat kelompok kalian latihan. Dan aku masih harus banyak belajar dalam hal basket."

"K-kau bukan bermaksud untuk memata-matai kami kan? Dan dari sekolah mana?"Tanyanya takut.

"Memata-matai? Hahaha lucu sekali bercandamu Momoi. Aku baru saja pindah dari Amerika. Dan belum memilih untuk melanjutkan sekolah dimana. Jadi tenang saja. Aku kesini karena penasaran dengan cerita Kuroko mengenai generation of miracle kok."Tawa renyah terdengar dari bangku penonton. Menyebabkan semua pasang mata yang berada di lapangan melihat kearahnya.

Tanpa merasa diperhatikan,mereka melanjutkan percakapan antar perempuan yang semakin membuat Kagami makin tertawa dan Momoi memerah karena malu.

"Tetsu,siapa perempuan yang bersamamu itu?"Aomine Daiki,anak laki-laki bersurai biru tua mendekati teman 'bayangan'nya yang sedang memperhatikan Kagami.

"Kagami Taira,teman kecilku."

"Eh? Manis juga-ssu."Kise Ryouta,anak laki-laki bersurai kuning ikut mendekati mereka.

"Kuperhatikan,alisnya yang terbelah cukup aneh. Tapi sepertinya pas dengan wajah cantiknya. Dan body lumayan… Aduh,Tetsu! Kenapa kau menyikutku?!"

Kuroko mendiamkan Aomine.

"Kukira kau tidak terlalu dekat dengan orang lain Kuroko. Bukannya aku peduli atau bagaimana-nodayo."Midorima Shintarou,anak laki-laki bersurai hijau membetulkan letak kacamatanya yang sebenarnya tidak turun.

"Kuro-chin,temanmu itu bawa makanan tidak?"Murasakibara Atsushi,anak laki-laki dengan tinggi tidak biasa dengan rambut warna ungu itu melirik teman biru mudanya.

"Tidak,Murasakibara-kun."

"Apakah aku menyuruh untuk berhenti,Tetsuya,Daiki,Ryouta,Shintarou,Atsushi."

Kelimanya segera bergidik ngeri,menoleh serempak kearah sang kapten dengan surai merah dan mata yang terkadang suka berubah warna dari yang keduanya merah menjadi merah dan emas.

"Tidak,Akashi-kun."Hanya Kuroko yang mampu berbicara.

"Kalau begitu tambah sepuluh kali putaran."

Dengan muka pucat mereka berlari mengelilingi lapangan. Nijimura hanya bisa menggelengkan kepala seraya tersenyum kecut. 'Ganbatte,minna.'

Latihan pagi itu selesai dan mereka bersiap menuju kelas. Kuroko segera mendekati Kagami yang menunggunya didepan pintu gedung olahraga. Dibelakangnya menyusul anggota kisedai.

"Kagami-chan."

'Kagami-chan?!'Bathin anggota kisedai.

"Kuroko! Momoi! Minna!"

"Maaf menunggu lama. Sepertinya aku tidak bisa menemanimu lebih lama lagi."Kuroko membungkukkan badan.

"Tenang saja Kuroko. Aku juga harus segera pulang. Ada yang harus aku bicarakan dengan Papa. Oh,aku belum mengenalkan diri kepada kalian kecuali Kuroko dan Momoi. Kenalkan,namaku Kagami Taira. Salam kenal Akashi,Aomine,Midorima,Kise,Atsushi. Aku sudah mengetahui nama kalian dari Momoi."

Mereka hanya mengangguk.

"Kagamin,apakah kau sudah memutuskan akan bersekolah dimana?"Momoi bertanya.

'Kagamin?! Sejak kapan Momoi mudah memberikan nama panggilan begitu saja?!'

"Sepertinya aku tertarik dengan sekolah ini."Kagami memperhatikan sekitarnya.

"Kumohon jangan bersekolah disini,Kagami-chan."