Title : The Lusted

Cast : Oh Sehun x Park Chanyeol

.

.

.

Hope you guys enjoy the story ^^

Oh Sehun hanya bisa pasrah ketika kedua orang tuanya mengajaknya kembali ke tanah kelahiran mereka. Korea Selatan. Mereka memberitahu tepat ketika ia membuka kedua matanya yang masih mengantuk, mengingat ia baru pulang clubbing jam empat dini hari.

Ia protes tentu saja. Ia lahir dan tinggal hingga umurnya yang ketujuh belas tahun. Tentu saja tidak mudah untuk meninggalkanya begitu saja. Baginya, tanah airnya adalah Amerika. Bukan Korea Selatan.

"I'll stay here. Mama dan Papa bisa pergi. Aku akan mengunjungi kalian saat libur. Bagaimana?" Ia mencoba memberi penawaran pada kedua orang tuanya.

"Tidak Sehun. Kau masih kecil. Tidak mungkin kami meninggalkanmu disini." Mama Sehun tetap bersikeras menentang keinginan anak satu-satunya.

"Ayolah, aku sudah tujuh belas tahun. Aku juga punya Kris disini. Jadi, jangan khawatrikan aku oke?"

"Berhenti berbicara, dan segera kemasi barang-barang mu. Pesawat kita akan take off jam delapan besok pagi." Ucap Papa Sehun secara final. Merasa jengah dengan kelakuan anaknya yang manja dan keras kepala.

.

.

.

Dan akhirnya disinilah Sehun sekarang. Setelah menginjakkan kedua kakinya –dengan terpaksa tentu saja− di Korea Selatan satu minggu yang lalu, hari ini adalah hari pertamanya masuk sebagai siswa baru salah satu sekolah menengah yang bertaraf Internasional di Seoul. Meskipun menjadi siswa baru ditahun kedua, hal itu sama sekali tak membuat Sehun merasa cemas dan was-was. Ia datang dengan segala sikap acuh tak acuhnya.

Kabar siswa baru dari Amerika pun tersebar secepat angin musim gugur. Pembicaraan tentang Oh Sehun si sexy pindahan dari Amerika terdengar hingga sudut-sudut bangunan megah yang berdiri diatas dua hektar tanah itu.

"Wah Sehun, lihat sekelilingmu. Banyak singa lapar sepertinya." Itu adalah suara Baekhyun. Teman satu kelas Sehun yang cerewet.

Lalu Sehun mengedarkan pandangannya. Dan benar saja, hampir semua siswa lelaki menatapnya memuja. "Ada yang aneh dengan penampilanku?" Ia bertanya sambari melihat seragam dan sepatunya. Menurutnya tidak aneh.

"Well, kau memberi tontonan tubuhmu secara cuma-cuma." Kali ini seseorang yang baru saja duduk disamping Sehun yang menyahut. Namanya Luhan. "Kau dapat dari mana kemeja transparan dan kecil seperti itu? Lihatlah dadamu tercetak jelas. Rok mu bahkan tidak mampu menutupi celana dalammu."

"Well thanks Luhan. Kau perhatian sekali padaku. Dan yeah, aku memesan khusus seragam ini. Bukankah seragamku keren? Kalian juga harus mengganti milik kalian. Itu kuno sekali." Sehun menjawab dengan santai. Ia adalah tipe orang yang tidak suka gerah dan keringat. Dan seragam yang diberikan dari sekolah sama sekali bukan tipenya.

"Good idea. Kita pakai seragam yang sama seperti milik Sehun sebagai identitas kelompok kita. Call?"

"Call!"

"Hahaha." Ketiganya kemudian tertawa geli. Sehun adalah pembawa pengaruh yang buruk. Namun kalau itu membuat pandangan memuja semua lelaki disekolah ini jatuh pada mereka, why not?

"Eh, by the way. Sudah dengar kabar hot pagi ini?"

"Tentang si sexy Oh Sehun?" Luhan yang berbicara.

"Well, aku baru datang pagi ini. Aku tak tahu apapun selain berita tentang diriku sendiri." Sehun menggedikkan bahunya acuh.

"Oh c'mon. Ini berita yang tak kalah hot dari si sexy Sehun ini oke?" Baekhyun memberi gerakan agar Sehun dan Luhan mendekat kearahnya. "Kudengar siswa kelas satu ada yang menjadi korban The Lusted."

"Jinjia?!"

"Apa itu?"

Seketika Luhan dan Baekhyun menatap Sehun seakan menyerukan kau-tak-tahu-berita-hot-ini?

"Well, aku baru masuk hari ini kalau kalian lupa. So wanna tell me?"

Baekhyun menepuk jidatnya. Benar juga. Sehun baru saja pindah hari ini, tentu saja ia tak akan tahu berita gempar ini.

"Oke aku jelaskan." Si penggosip Baekhyun mulai bercerita. "The Lusted, adalah gank yang entahlah aku tak tahu pasti mereka dari sekolah mana. Yang pasti di Seoul. Mereka adalah orang-orang yang suka melakukan pelecehan pada pelajar. Terutama yang sexy. Mereka hanya meraba dan memegang beberapa bagian tubuh. Yah memeberi sedikit servis secara cuma-cuma hingga klimaks. Dan si beruntung kali ini adalah Yerim dari sekolah kita. " Baekhyun mengakhiri ceritanya

"Bukankah itu menjijikkan? Mereka pasti si buruk rupa yang haus belaian wanita."

"Hahaha! Ya Tuhan Sehun!"

Sehun mengernyit bingung. Ia merasa sedang tidak melucu. Tapi kenapa malah ditertawakan?

"Oke, mereka memang menjijikan, aku setuju. Tapi mereka bukan si buruk rupa yang haus belaian wanita for your information."

"Lalu untuk apa mereka melakukannya?"

"Yah aku juga tidak tahu apa tujuan mereka. Mencari kenikmatan mungkin."

"Bukankan making out bersama kekasih lebih nikmat dari pada hanya meraba milik orang lain yang tidak dikenal bukan?

"Pfttt! Kau frontal sekali Hun." Kali ini Baekhyun juga tertawa mendengar penuturan Sehun. "Memangnya kau pernah making out huh?"

Sehun hanya mengangguk tanpa menjawab.

"Serius?!" Luhan dan Baekhyun berteriak kompak. Menatap Sehun penuh selidik.

"Tentu saja. Ada masalah? Umurku sudah legal kok. Bahkan making out pertamaku saat aku berusia empat belas tahun."

"APA?!"

.

.

.

Sudah hampir dari dua minggu Sehun menghabiskan waktunya di Seoul International High School. Dia cukup stress dengan banyaknya jam pembelajaran disekolah barunya ini. Seperti hari Jumat ini, dia belajar dikelas dari pukul tujuh pagi hingga enam sore, ditambah lagi ia harus mengikuti kelas extra dance hingga pukul delapan. Badanya terasa remuk tentu saja.

Ia adalah yang keluar paling akhir dari ruang dance, mengingat minggu ini jadwalnya mengembalikan kunci ruang dance. Berjalan sendiri dari gedung sekolahnya hingga halte yang tak jauh dari sekolahnya dengan santai. Namun, dijarak yang tak lebih dari dua puluh meter, ia menghentikan langkahnya, ia dapat menangkap segerombolan orang yang tengah menarik paksa atau bahkan mungkin menyeret seorang siswa yang ia yakini adalah Jisoo, teman kelas dance-nya kearah gang yang tak jauh dari halte.

Ia bahkan tak sadar jika langkah kakinya malah mengikuti mereka. Di gang yang sepi dan sempit itu, ia kembali menyaksikan dengan jelas lima orang pemuda bermasker yang tengah berusaha melepaskan baju seragam Jisoo dengan paksa. Bahkan ada yang sudah mencumbu bibir Jisoo dengan kasar. Ia bergidik mendengar Jisoo yang menjerit diantara ketakutan dan kenikmatan.

Sehun tak tahu harus melakukan apa. Haruskah ia menyerang mereka dan menyelamatkan Jisoo? Yang benar saja! Ia bukan Wonder Woman. Tapi ia juga tak mau pergi begitu saja. Dia sudah sangat penasaran dengan The Lusted. Apakah mereka si buruk rupa dengan wajah yang kotak dan penuh jerawat? Atau berwajah bulat, berhidung pesek dengan mata segaris?

"Hih jelek sekali." Gumamnya tanpa sengaja.

Namun tiba-tiba, salah satu dari The Lusted yang menyadari keberadaanya menoleh dan menatap dirinya. Sehun sedikit tegang. Oh tidak. Ia bahkan sangat tegang.

Pemuda itu berjalan kearahnya. Sehun bisa melihat pemuda itu sangat tinggi dengan tubuh yang semampai. Dan jangan lupakan, surai hitam yang sedikit acak-acakan namun terkesan seksi.

"Ingin seperti dia huh?" suara itu teralun berat dan huski. Seketika bulu kuduk Sehun meremang merasakan sensasinya.

"Apa yang sedang kalian lakukan?" Pertanyaan bodoh macam apa yang baru saja ia ucapkan?! Dan Sehun menyadari pertanyaan konyolnya. "A..h kau The Lusted itu kan?"

Pemuda dihadapanya ini tertawa kecil. "Well, apakah kami begitu terkenal?"

Sehun mengangguk kaku. "The Lusted si buruk rupa yang haus belaian wanita. Itu yang kudengar." Ia mengada-ada tentu saja. The Lusted si buruk rupa yang haus belaian wanita adalah sepenuhnya opininya sendiri.

Dan pemuda itu semakin tertawa dibuatnya. Mengundang anggota kelompoknya yang tengah menikmati tubuh Jisoo menoleh kearahnya. Tapi tak lama, mereka kembali menikmati tubuh Jisoo.

"Si buruk rupa yang haus belaian wanita? Hahaha! Astaga itu menggelikan sekali!"

"Apakah kalian semenyedikan itu?" Damn, bibir ku sama sekali tak bisa dikontrol! Pikir Sehun dalam hati.

"Apa kau penasaran dengan wajah kami?" Tanya pemuda itu dengan masih tertawa.

Lagi-lagi Sehun mengangguk.

"Baiklah." Ucap pemuda dengan pakaian serba hitam itu, kemudian menarik maskernya hingga terlepas. "Bagaimana?"

Sehun dibuat melongo. FOR GOD SAKE! Apakah benar pemuda dihadapanya yang memiliki wajah tampan, hidung mancung, dan kulit putih ini adalah anggota The Lusted si buruk rupa yang haus belaian wanita?!

"K..kau anggota The Lusted?" tanyanya masih tak percaya. FOR GLIMPSE OF HEAVEN, pemuda dihadapanya ini benar-benar sempurnya!

"Jadi apakah julukan si buruk rupa yang haus belaian wanita itu masih berlaku bagi kami?"

Dan Sehun menggeleng kaku. "Kau tampan." Jawabnya jujur tanpa sadar.

"Ya, aku tahu. The Lusted adalah sekumpulan lelaki tampan." Ucap pemuda itu bangga kemudian terkekeh.

"Kalau begitu, ayo sentuh saja tubuhku. Aku yakin, aku lebih sexy dari semua korbanmu." Well, Sehun sudah diselimuti nafsu sepertinya.

"APA?!" Pemuda itu terkejut. Hell, ini pertama kalinya ada seorang gadis yang terang-terangan ingin disentuh. "Kau gila?"

Sehun mengabaikan pertanyaan pemuda itu."Siapa namamu?"

"Haruskah aku menjawab mu?"

"Tentu saja. Aku tidak tahu harus mendesahkan nama siapa saat kau menyentuhku."

Lagi-lagi pemuda itu dibuat terkejut dengan pernyataan frontal Sehun. Namun sepersekian detik berikutnya, bibirnya menyunggingkan smirk yang menawan dan sexy. "Aku tidak minat jika hanya menyentuh. Ada penawaran lain? Ah, dan namaku Park Chanyeol."

"Baiklah Chanyeol-shi. Aku adalah Oh Sehun. Dan tubuhku boleh kau miliki. Jadi lakukan semaumu."

"DEAL!"