Cross My Heart

A MinYoon fanfiction. Au. Fem! Yoongi. If you don't like this kind of story just leave. Dont send hate comment. Please enjoy!

Yoongi sedang duduk menikmati segelas Caramel Macchiato hangat yang sudah diberi taburan bubuk kayu manis yang menenangkan. Namun sepertinya itu tidak cukup untuk menenangkan gadis cantik bersurai emas itu. Dia mencak-mencak dan sibuk memaki ipad ditangannya.

"kecilkan volume suaramu itu, Min Yoongi." gadis di depan Yoongi memutar bola mata malas. Sejujurnya ia sedikit malu karena Yoongi berbicara. Oh lebih tepatnya mengumpat terlalu keras. Beberapa orang di cafe itu sempat melirik dan memberikan tatapan aneh pada mereka berdua.

"aku sedang kesal Soo Ji diamlah!" sewot Yoongi. Jarinya tidak berhenti menscrool halaman majalah elektronik di ipad miliknya. Matanya melotot emosi. Bibirnya berkali kali mengucapkan kata 'brengsek' 'pembohong' 'bajingan' dan umpatan lainnya. Baiklah kita intip apa yang sedang Yoongi baca.

Park Jimin, member of Bangtan Boys and Minjae's Boo Girls confirmed to be dating

Bangun pagi dan melihat news itu membuat emosi Yoongi naik sampai ke ubun-ubun. Yoongi itu Jimin biased. Ia merasa dikhianati oleh Jimin. Iya sih dia cuma fans. Bukan siapa-siapa. Tidak berhak untuk mengatur hidup Jimin. Tapi tetap saja Yoongi merasa kesal. Yoongi sudah terlanjur baper dengan Jimin. Jimin selalu mengucapkan kalau dia mencintai Army, nama fans Bangtan. Dia juga selalu menebar kata cheesy untuk para Army. Yoongi sudah berkorban waktu dan uang untuk Bangtan. Apalagi Jimin. Iya membeli semua album mereka. Memberikan Jimin hadiah mahal. Pernah Yoongi memberikan kado ulang tahun untuk Jimin berupa jam tangan mahal dan akhirnya Jimin memakainya di suatu acara fanmeet. Yoongi memekik senang hari itu. Namun semuanya hancur sudah. Jimin sudah ada yang memiliki.

"lihatlah Soo Ji, si Minjae ini baru berumur 16 tahun. Demi Tuhan dia masih sangat kecil. Dia lebih pantas untuk menjadi adik Jimin. Aku tidak menyangka kalau Jimin akan mengencani dia. Oh apa jangan-jangan dia itu mengidap pedophilia? Oh Ya Tuhan dia itu benar-benar!"

Hari ini Jimin off. Dimana dia tidak memiliki schedule. Setelah menyelesaikan beberapa tour di Asia. Bangtan Boys beri waktu rehat oleh agensi mereka. Dia meminta izin pada manager untuk berjalan-jalan dan menghirup udara segar, hitung-hitung refresh-ing.

Setelah membeli beberapa potong pakaian. Jimin berjalan dengan tenang di trotoar tanpa takut diserbu fans. Army itu sangat pengertian, ketika Jimin atau member lain berada di tempat umum, para fans tidak akan heboh mendekati mereka. Fans akan membiarkan oppa mereka menikmati waktu senggangnya. Walaupun Jimin harus lebih waspada apalagi setelah dating scandalnya. Jimin terdiam memandangi sebuah cafe bergaya rustic dan tidak terlalu ramai. Jimin pun memutuskan untuk masuk dan mengisi perutnya dengan sedikit cemilan.

Jimin tidak tahu kalau ada cafe senyaman ini. Dia sudah jarang pergi ke cafe. Dia selalu makan di dorm karena ada Seokjin Hyung yang akan selalu siap memasak makanan untuk para member. Jimin duduk disebuah sofa yang menyatu dengan sofa yang lainnya. Dibelakangnya ada dua orang gadis. Satu diantaranya sangat menarik perhatian Jimin karena rambut pirang emasnya yang cukup mencolok. Jimin memesan churros yang sudah dipotong kecil-kecil ditemani semangkuk saus coklat. Ia juga memesan secangkir kopi hitam. Jimin memakan makanannya dengan diam sampai tiba-tiba

"lihatlah Soo Ji, si Minjae ini baru berumur 16 tahun. Demi tuhan dia masih sangat kecil. Dia lebih pantas untuk menjadi adik Jimin. Aku tidak menyangka kalau Jimin akan mengencani dia. Oh apa jangan-jangan dia itu mengidap pedophilia? Oh Ya Tuhan dia itu benar-benar!"

Oh, Jimin hampir saja tersedak mendengar obrolan dua gadis itu. Dua gadis itu sedang membicaran dirinya dan membahas scandal dia dengan Minjae. Memang sih dia pacaran dengan Minjae. Tapi itu bukan sepenuhnya keinginan dia. Ada campur tangan agensinya. Girls group Minjae itu baru debut 5 bulan. Dan dengan suka rela agensi Jimin membantu mereka agar cepat populer.

"aku mengorbankan uang dan waktuku untuk Jimin! Brengsek. Dia bilang akan menikahiku saat fansign di Daegu kemarin!"

Jimin mengernyit mendengarkan perkataan gadis itu. Iya sih Jimin suka sekali menebar kata-kata romantis untuk fans. Tapi itu kan hanya untuk fanservice. Kenapa dia malah jadi terbawa perasaan?

"Lihatlah Soo Ji. Apa bagusnya gadis cilik ini. Aku heran. Umurnya baru 16 tahun tapi dadanya besar sekali. Aku yakin pasti Minjae menggoda Jimin dengan itu. Oh tunggu. Apa Jimin juga seorang maniak?"

Jimin menggeram marah. Ia mengepalkan tangannya kuat. Sudah cukup. Wanita itu sudah menghina Jimin habis-habisan. Ia sudah mengatai Jimin pedophile dan sekarang menyebut Jimin maniak. Sungguh keterlaluan.

Yoongi dan Sooji keluar dari cafe beriringan. Sepertinya mood Yoongi sudah sedikit membaik. Syukurlah. Sooji takut kalau Yoongi akan melakukan hal yang merepotkan bila mood dia buruk. Sooji berjalan berlawanan arah dengan Yoongi. Mereka tidak pulang bersama. Yoongi menuju tempat parkir yang berada di belakang cafe. Ia berjalan mendekati mobilnya. Setelah menekan tombol unlock, Yoongi buru-buru membuka pintu mobilnya dan segera masuk. Ya. Ia berharap segera masuk namun kenyataan berbanding terbalik. Seseorang menarik tangan Yoongi dan kaki orang itu menutup pintu mobil Yoongi kencang. Tubuh gadis itu tertarik dan punggungnya didorong mengenai badan mobil.

"AW, sakit brengsek! Siapa kau?" Yoongi memekik. Ini benar-benar sakit. Yoongi melihat seorang lelaki dihadapannya tengah menatap Yoongi tajam dengan masker yang menutupi separuh wajahnya dan snapback hitam yang membuat Yoongi tidak mengenali orang itu.

"lepaskan aku. Kau penculik. TOOOLLL-" teriakan Yoongi terputus karena lelaki misterius itu membekap mulut Yoongi. Iya menarik tubuh Yoongi menjauh dari parkiran dan berhenti disebuah lapangan basket yang sepi. Lelaki itu melepaskan bekapannya dan

"TOOOLOOONG!" Yoongi benar-benar teriak dan membuat lelaki misterius itu mengerang frustasi. Gadis didepannya ini sangat berisik.

"Diamlah aku bukan penculik!" bentak lelaki itu. Suaranya teredam oleh masker. Yoongi menaikan alisnya sambil mengetuk ngetuk jarinya didagu. Menebak siapa lelaki kurang ajar didepannya.

"siapa kau sebenarnya? Jangan macam macam! Aku bisa berkelahi. Pukulanku akan membuat kau koma di rumah sakit selama satu minggu!" untuk kali ini Yoongi tidak bohong. Dia pernah menghajar seseorang yang mencoba untuk menjambret tasnya saat sedang berjalan jalan di daerah Cheongdam.

Lelaki didepan Yoongi menarik kasar maskernya. Ia juga membalikan snapbacknya sehingga wajahnya terlihat jelas. Sangat jelas. Dia Park Jimin. Yoongi melotot dan membuka mulutnya lebar karena kaget. Jimin ingin tertawa melihat ekspresi Yoongi saat ini. Dia benar-benar terlihat seperti orang bodoh.

"kau- kau- park- jimin-?" Yoongi bicara dengan gagap. Hell! Didepan dia sekarang idolanya. Atau mungkin mantan? Karena Yoongi memutuskan untuk berhenti mengidolai Jimin. Tapi tetap saja Yoongi kaget dan tidak menyangka.

"apa aku bermimpi?" masih dengan ekspresi blanknya. "tolong cubit aku- AW!" Jimin tiba-tiba mencubit kedua pipi Yoongi keras sehingga meninggalkan red stain pada kedua pipi chubby Yoongi. "itu sakit bodoh!"

"itu berarti kau tidak bermimpi. Sekarang dengar dan lihat aku" Jimin memerintah dan dia meremas kedua bahu Yoongi keras. Hanya ingin Yoongi menatap padanya.

"aku mendengar semua yang kau bicarakan di cafe. Aku tidak terima dengan semua tuduhanmu. Aku bukan pedophile ataupun maniak. Aku bisa melaporkanmu pada polisi sebagai tuduhan penghinaan dan pencemaran nama baik." Jimin menahan emosinya agar ia tidak sampai memukul gadis dihadapannya. Bagaimanapun Jimin ini lelaki sejati.

"tapi kau mengencani bocah 16 tahun dengan dada besar. Itu membuktikan semuanya" Yoongi jadi tersulut emosi. Jimin menarik dan berlaku kasar padanya hanya untuk membahas bocah itu.

"aku tidak pacaran dengan dia" desis Jimin kesal. Yoongi menyilangkan tangan didepan dadanya. "oh ya? Tapi scandalmu itu sudah tersebar di seluruh muka bumi Park Jimin sang idol"

Jimin menutup matanya dan menghela napas panjang. Jimin mencoba untuk mengatur emosinya. Scandal ia dengan Minjae membuat Jimin stress menghadapi reaksi semua orang belum lagi para fans yang marah dan tidak terima dengan ini semua. Bersikap seolah olah dia mencintai Minjae membuat Jimin seperti memakai topeng. Dan juga jadwal Bangtan yang sangat padat. Ia sungguh lelah.

"you oke?" Yoongi mengernyit bingung saat ia melihat Jimin menutup mata dan dahinya berkerut.

Jimin tersentak dan langsung membuka matanya. Jimin menatap Yoongi sendu. Yoongi bisa melihat beban berat yang dipikul Jimin. Yoongi jadi sedikit iba. Jimin mendekatkan tubuhnya dengan Yoongi dan memeluk pinggang Yoongi. Jimin menjatuhkan kepalanya di pundak Yoongi dan bersandar di sana. Yoongi membulatkan matanya kaget. Jimin memeluknya. Jantungnya berdetak sangat kencang. Perutnya mual. Jiwa fangirlnya tiba-tiba keluar. Dan dalam hitungan detik Yoongi

'BRUK'

"What the hell dia pingsan?"

To be continue

Hallo kali ini aku bawa ff MinYoon. Aku buat Yoongi cewe disini soalnya bakal lebih related kalau dia itu seorang fangirl. Cerita ini juga gak akan panjang kok tadinya mau aku buat twoshoot tapi gatau juga deh. Hehe. Aku harap kalian suka. Dan terima kasih sudah baca! :))