Annoyingblackcat's present.

Cast(s):
KimHanbin
KimJiwon

OtherCast:
KimJinwoo

Disclaimer:Hanbin,Jiwon, andJinwooaren'tmine.Fanfikini murni hasil pemikiran saya selagi makanPringles;)

Annyeong, This is my first Double B'sfanfiction. Review 주세요

Get ready?Showtime!

Hanbin mengambil langkahnya menuju salah satu toko terdekat. Di telinganya terpasang earphone yang tersambung ke smartphonenya. Ia menyenandungkan beberapa lirik rap yang didengarnya dengan pelan.

Matanya menangkap siluet toko tersebut dan mempercepat langkahnya sedikit. Toko tersebut masih terlihat sepi dan sepertinya baru saja dibuka padahal waktu sudah menunjukkan pukul 08:12 KST.

Lelaki berparas tampan tersebut membuka pintu dan masuk. Si pegawai toko hanya tersenyum melihat kedatangannya dan menyapanya pelan. Hanbin memang sering kesini dan ia pun berteman dengan salah satu pegawainya.

Seperti biasa, Hanbin akan terlebih dahulu mendatangi bagian snack yang berada di sebelah kiri ujung dari pintu masuk. Tetapi sebelumnya, ia mengambil keranjang belanja kecil mengingat yang akan dibelinya cukup banyak.

Namja itu mengambil beberapa kotak pocky, coklat, dan beberapa bungkus snack angin. Ia menatap beberapa tabung Pringles dan tanpa banyak pikir, ia mengambil satu-satunya tabung berwarna kuning di sana.

"Yaa! Ini milikku!"

Oh. Hanbin tidak sendirian, ternyata ada orang lain yang hendak mengambil Pringles-NYA. Matanya menyipit tajam kepada orang di sampingnya itu.

"Kau sudah membeli banyak barang, jadi yang ini untukku, ya?" Namja tersebut mengambil paksa tabung Pringles di dekapan Hanbin.

Refleks, Hanbin memukul kepala orang asing di depannya. "Ini miliku! Aku terlebih dulu yang mengambil!"

Namja sipit bermasker itu mengerutkan dahinya sambil mengaduh, bagaimanapun Hanbin adalah seseorang berbatang dan pukulannya sangat sakit. "Hey! Aku yang pertama kali melihatnya!"

Hanbin merengut. Ia mencoba mengambil paksa lagi barang yang seharusnyamiliknya itu namun tak bisa karena namja menyebalkan di hadapannya mengangkat tinggi. Bukannya Hanbin pendek, tapi yang jelas namja pengambil barang orang di depannya ini sedikit lebih tinggi dan tangannya panjang-dalam bentuk konotasi dan denotasi, bagi Hanbin.

"Hanbin-ah, jangan berisik," tegur teman pegawainya dari kasir. Hanbin bisa melihatnya dari pantulan lemari minuman.

Si masker menyebalkan itu terkekeh. "Iya, Hanbin-ah, jangan berisik."

Barusaja Hanbin ingin menyahuti si masker itu, namja tersebut malah berlari menuju kasir dan membayar Pringles-NYA. Pringles milik Kim Hanbin.

Terpaksa, dengan berat hati, Hanbin mengambil tabung Pringles merah dan hijau. Masih dengan wajah masam, ia berjalan menuju kasir untuk membayar barang belanjaannya.

"Jangan merengut begitu, Kim Hanbin-ah. Setidaknya dia akan bertanggung jawab," Hanbin hanya melengos kemudian menaikkan sebelah alisnya. Temannya, Kim Jinwoo, memberikan secarik kertas, "Dia bilang, dia akan mentraktirmu Pringles dan makan siang kapan-kapan. Ini kartu namanya."

Hanbin tersenyum miring walaupun hatinya masih kesal. Setidaknya, jika mereka bertemu lagi maka Hanbin akan balas dendam dengan cara membeli satu pack Pringles dan makanan mahal.

Namja berusia 19 tahun itu menatap kartu nama tersebut. Kim Bobby.

Kim... Bobby?

"Ne, dia Kim Bobby atau Kim Jiwon yang itu."

Oh.

Oh.

Lupakan soal balas dendam. Ia tak akan mau jalan dengan mantan kekasihnya.