MAKNAE VS. DRAGON

Author: Hye Ji

Genre: BL. boyxboy, romance, humor(?)

Rating: T

Chapter 1 of 3

Cast: Kris | Suho | Kai | Sehun | Tao | EXO member

Disclaimer: ceritanya punya aku, cast milik fandom dan orangtua masing-masing

Warning! Yang gak suka pairing KrisHo, SuTao, SeHo, sama KaiHo gak usah baca. Bahasa tidak baku/?

Terinspirasi dari banyaknya skinship Suho dengan para maknae. Selamat membaca!

Maknae VS. Dragon

Chapter 1: Panda vs. Dragon

Sepertinya cuaca sangat panas hari ini.

Karena Baekhyun dan Chanyeol merasa gerah. Apalagi saat melihat seorang laki-laki keturunan Tiongkok-Kanada yang sedang mengerutkan keningnya sejak pagi tadi. Moodnya sedang tidak baik, itulah yang bisa BaekYeol simpulkan. Member lain mencoba tidak peduli karena hal seperti itu sudah biasa terjadi.

"Ternyata hujan Channie, tapi kenapa kita merasa gerah?" tanya Baekhyun pelan sambil melihat ke luar jendela.

"Ah, itu, ada sinar laser menyorot ke dorm ini sejak pagi, baby." Jawab Chanyeol santai, Baekhyun mengerutkan kening.

"Atau seekor naga yang sebentar lagi mengamuk, sedang memanaskan dirinya."

Dengan itu, Chanyeol menerima sinar laser yang dia bicarakan. Sepasang mata berwarna coklat gelap memandangnya tajam.

"Peace hyung, hihi," Chanyeol langsung kabur sambil menarik tangan Baekhyun keluar dari jarak pandang sang duizhang.

Sementara laki-laki yang disinyalir membuat suasana panas itu memfokuskan kembali pandangan kepada sebuah gambar bergerak di tabletnya. Dia kemudian mendongak dan melihat live actionnya, matanya terus mengikuti gerak gerik seseorang. Separuh dirinya. Seorang laki-laki mungil berkulit pucat yang memiliki hatinya sepenuhnya. Dia mendengus melihat seorang Panda/? gila –panggilan terbaru untuk maknae itu- yang terus menerus memeluk kekasihnya sambil tertawa.

"Mama! Aku ingin es krim." pinta si panda kepada Mamanyaitu. Dia bersorak setelah sang Mama menyuruhnya untuk menunggu. Dengan langkah lebar-lebar, si panda duduk tepat disebelah Kris.

"Hai ge!" sapanya ceria. Kris hanya menoleh tanpa ekspresi.

"Kau sedang melihat apa?!" tanya si panda tidak mempedulikan tatapan Kris barusan, dia menarik tablet Kris sedikit dan berteriak kesenangan saat melihat gambar yang sudah berhasil membuat Kris mengerutkan keningnya sepanjang pagi itu.

"Waaah, bagaimana mereka bisa mengambilnya? Ini lucu sekali! Gege dapat darimana?!"

Kris mendengus lagi. "Tidak tahu." Jawabnya datar sambil menarik kembali tabletnya.

"Gege kau cemburu?"

"Tidak."

"Hihihi, kenapa kau cemburu pada anakmu sendiri?"

Kris baru akan menjawab saat dia melihat kekasihnya itu membawakan es krim untuk Tao. Dia tersenyum begitu cerah dan itu bukan untuknya. Leader EXO M ini hanya bisa mendesah tak suka. Tao menarik Suho alias Mamanya itu ke kursi dan memintanya menyuapinya.

"Mama! Aku melihat gambar kita di tablet Kris gege! Kita berdua lucu sekali!" seru Tao bersemangat.

"Oh ya?" matanya melihat ke arah Kris yang menatapnya tajam. Tao mengangguk dengan cepat lalu menarik tablet Kris secepat kilat dan memberinya pada Suho. Suho tersenyum, itu gambar dia dan Tao berpelukan. Disebelah mereka ada Kyungsoo dengan doe eyes-nya yang memandang Tao dan Suho.

"Bagaimana? Kita lucu kan?! Aku senang sekali melihatnya!"

Suho hanya mengangguk sambil menyuapkan benda berwarna coklat itu ke mulut Tao.

Kris semakin kesal, Suho bahkan tidak menawarinya es krim itu! Dia terus menatap tajam Tao dan Suho bergantian. Suho yang menyadari tatapan Kris balas menatapnya sambil tersenyum. Itu meredakan amarahnya, tapi pada Tao tidak.

Beberapa saat kemudian, Tao ditinggal Suho karena dia harus membantu Kyungsoo di dapur menyiapkan makan siang. Sambil tersenyum, panda itu menghampiri Kris lagi.

"Gege! Ayo kita bertaruh!"

Kris mengerutkan kening, "Bertaruh apa?"

"Memonopoli Suho hyung, karena aku tidak akan melepaskannya begitu saja. Aku sedang ingin bersamanya hari ini."

"Tsk, kenapa begitu?"

"Tidak tahu, yang pasti aku ingin terus bersama Suho hyung. Bagaimana? Gege mau tidak?"

"Aku malas bertaruh! Lebih baik serahkan saja Suho hyungmu itu padaku, ya?"

"Tidaaakk! Ayo kita bertaruh gege.." pinta Tao sambil beraegyo. Kris berdecak lagi.

"Aku akan membelikanmu Gucci tapi kau harus melepaskan Suho."

Tao menggeleng, "Aku tidak mau Gucci.."

"Wah? Kau bergaul dengan siapa sekarang tidak mau Gucci?"

Tao mempoutkan bibirnya, "Sebenarnya aku mau, tapi aku lebih ingin bersama Suho hyung! Jadi kau mau tidak?!"

"Apa aku ada pilihan lain? Memang taruhannya apa?"

"Jadi kau mau ge?!"

"Sebutkan saja dulu!"

"Tapi kau harus mau…"

"Ah baiklah! Jadi apa?"

"Mudah. Diantara kita berdua, siapa yang dipeluk Suho hyung duluan itu yang berhak memonopolinya hari ini. Yang kalah, dilarang mendekat. Bagaimana?"

"Dipeluk?"

"Ya."

Itu mudah.

"Oke, setuju."

"Yeay~!"

Kris tersenyum senang saat berjabat tangan dengan Tao. Dia optimis menang. Apa sulitnya mendapat pelukan Suho? Apalagi kau boleh melakukan apa saja.

Lihat nanti panda gila. Kris tertawa dalam hati, bahkan tidak menyadari Tao yang sudah pergi.

Maknae itu pergi entah kemana, dia bilang sesuatu tentang melihat video milik Sehun. Entah video apa. Kris membuat catatan untuk dirinya sendiri agar mengontrol 'video' maknae itu. Sekarang tujuannya adalah Suho. Senyum terkembang di bibir Kris saat dia melangkahkan kaki panjangnya ke dapur.

Senyum Kris makin lebar saat melihat Suho yang sedang membantu Kyungsoo menyiapkan meja. Dengan cepat tangannya melingkar di tubuh Suho dari belakang dan memeluknya erat. Suho berhenti sebentar dari pekerjaannya dan tersenyum menyadari siapa yang memeluknya.

"Aku merindukanmu." Bisik Kris sambil mencium leher Suho. Suho tertawa geli dan membalikkan wajahnya.

"Kau bicara seperti kita tidak bertemu dalam waktu yang lama." Ujar Suho. Kris memeluk Suho lagi dan Suho balas memeluknya.

"3 jam itu lama tahu." Balas Kris sebelum mencium Suho. Oh, dia benar-benar merindukan Suho-nya, meski terdengar sangat berlebihan. Suho berusaha untuk tidak tersenyum dan membalas ciuman Kris. Ciuman ciuman kecil itu berbah jadi panas dan sekarang tangan Kris sudah menyusup kebawah baju Suho dan

PLAK!

"Kalian menjijikkan! Aku tidak butuh PDA tahu!" omel Kyungsoo tak suka. Kris dan Suho melepaskan ciumannya dan Kris mengerang, memegangi lengannya yang jadi korban kemarahan Kyungsoo.

"Kau ini mengganggu saja!" balas Kris tak terima. "Kris hyung yang mengganggu Suho hyung! Lihat sekarang mejanya jadi belum selesai kan!"

Suho meminta maaf pada Kyungsoo dan mencium Kris sekilas sebelum melanjutkan pekerjannya. Kris tahu, ciuman tadi maksudnya dia harus berhenti dan tidak mengganggu Suho lagi. Dengan berat hati Kris diam dan memilih untuk memeluk Suho dari belakang saja.

"Aku susah bergerak Yifan.." Suho berhenti sebentar. Kris tertawa pelan mendengar nama aslinya disebut dan langsung melepaskan pelukannya. Dia mencium pipi Suho sebelum pergi untuk mengecek 'video' milik maknae EXO itu.

"Wah! Untuk apa menyimpan video seperti ini Sehun? Apa kata Kris hyung dan Suho hyung nanti?!" Kris berhenti saat mendengar suara Jongin, kena kau Sehun batin Kris sebelum tiba-tiba membuka pintu kamar Sehun-Suho dan mendapati tiga maknae itu berwajah panik.

"Video apa?" tanyanya dengan suara berat. Apa ini? Aku merasa seperti seorang ayah yang menemukan anaknya menonton porno. Well, mungkin ini sama saja? Batin Kris sendiri. Ketiga maknae itu berpandangan ketika melihat Kris malah senyum-senyum sendiri di depan pintu.

"Kris hyung?" Jongin mengecek Kris dan leader itu langsung sadar, menatap tajam mereka bertiga. Suasananya tegang sekali. Tidak ada yang berani bicara.

"Aku tanya video apa itu, Sehun." Ulang Kris lagi, Sehun menelan ludahnya sebelum menjawab. "B-bukan video apa-apa hyung! Sungguh!"

"Kalau begitu sini aku lihat."

Jujur saja, Kris mengira dia akan melihat video porno, tapi ternyata, ini jauh dari perkiraannya. Itu fancam Kris dan Suho saat di panggung SS5 London. Dan terhenti tepat ketika tangan mereka bertautan. Wajah Kris seketika cerah, dia tersenyum. Baru saja dia ingin bertanya pada Sehun ketika Suho tiba-tiba masuk sambil berkacak pinggang.

"Kris! Apa yang kau lakukan pada anak-anakku? Kenapa kau memarahi mereka?" serunya tak terima. Kris kaget tentu saja, sampai tak bisa berkata apa-apa.

"Memarahi apa? Aku tidak memarahi mereka.." balas Kris, tidak lebih tinggi dari Suho. Begitulah, mau semarah apapun, dia tidak akan pernah mau menaikkan suaranya pada Suho. Dia bisa melihat tiga maknae itu cengengesan di belakang leader EXO-K itu.

"Tadi dia masuk kesini dengan mode Angry Bird, Eomma!" adu Sehun. Kris mendelik pada maknae EXO-K itu. Suho berdecak, "Kau tahu apa perjanjian kita Kris. Ayo keluar, makan siang sudah siap." Ketiga maknae itu keluar dengan wajah merdeka. Bahkan Sehun sempat mehrong pada Kris. Benar benar mengesalkan.

'Mode Angry Bird' itu julukan untuk Kris jika dia sedang mengerutkan keningnya dan bibir dikatupkan rapat. Tepat seperti Angry Bird, dan itu biasanya saat dia sudah akan marah. Kris dengan kesal keluar dari kamar Sehun-Suho dan teringat perjanjiannya dengan Suho.

'Kapanpun Kris mengeluarkan Mode Angry Bird pada maknae, Suho tidak akan memaafkannya sebelum maknae memaafkan Kris'

"Maknae sialan." Rutuknya pelan. Dia lihat member lain sudah menduduki kursi masing-masing dan tersenyum ketika melihat kursinya –disebelah Suho- kosong. Dengan cepat Kris menempati kursi itu dan Suho menaikkan sebelah alisnya, tapi membiarkannya.

"Baiklah, aku minta maaf maknae."

Sehun, Tao, dan Kai berpandangan dan menahan tawa. Kris tersenyum sedikit, tapi matanya menyiratkan ancaman. Suho menoleh pada Kris dan tersenyum lembut. Ketiga maknae itu menelan ludah. Dengan tatapan seluruh member yang juga tertuju pada mereka, akhirnya mereka menunduk dan menggumamkan, "Iya Kris hyung, aku memaafkanmu."

Kris tersenyum penuh kemenangan lalu mereka mulai makan bersama.

Setelah makan siang, Kris dan Tao baru memulai pertandingan 'memonopoli Suho'. Member EXO lain kembali sibuk dengan kegiatan masing-masing dan bahkan ada yang keluar mencari udara segar. Ketika Kris baru saja ingin menghampiri Suho yang sedang duduk di depan TV bersama Sehun, Tao menariknya dan berbisik.

"Hyung, kupikir aku punya satu peraturan. Untuk mencegah kecurangan, kau hanya menang jika aku melihatnya, dan begitu juga sebaliknya. Deal?"

Kris tampak berpikir sebentar. Sebenarnya itu peraturan yang sangat masuk akal. Dia akhirnya mengangguk.

"Bagus." Bisik Tao kemudian. Maknae itu lalu berlari cepat mengambil tempat kosong disebelah Suho yang tadinya mau ditempati Kris.

Kris terdiam di tempat, belum menyadari apa yang terjadi sampai dia melihat Suho balas memeluk Tao yang sudah melingkarkan tangannya ke tubuhnya. Tao tersenyum licik pada Kris sebelum Kris mengerang dalam hati dan memutuskan untuk bersantai di kamarnya. Tubuhnya rasanya pegal dan dia juga senang karena dengan begini, Tao tidak akan bisa menang dan Suho biasanya akan mencarinya setelah 15 menit.

Berjalan pelan menuju kamarnya, dia menaruh ponselnya di meja dekat tempat tidur setelah mengatur timer. Kris merebahkan dirinya dan memejamkan matanya sambil tersenyum. Dia yakin bisa menang dari Tao. Timer-nya berbunyi setelah 15 menit dan tepat seperti dugaannya, Suho mencarinya. Senyum tipis menghiasi bibirnya saat mendengar suara Suho di kejauhan, memanggilnya.

"Yifan?" panggil Suho lembut saat di memasuki kamar dimana Kris berada.

"Aku disini," jawab Kris sambil menaruh ponselnya. Dia duduk bersila lalu mengisyaratkan agar Suho duduk di pangkuannya. Suho tersenyum, dia menghampiri Kris tapi dia tidak duduk disana. "Taozi tidak enak badan, ayo bantu aku menjaganya."

Kris tidak bergerak. Senyumnya menghilang. "Tapi tadi dia baik-baik saja.."

"Badannya hangat, Yifan. Ayolah, dia bilang dia ingin kau menjaganya," Suho berusaha menarik Kris dari tempat tidur, tapi dia diam saja. Dalam pikirannya, ini pasti rencana Tao supaya dia bisa menang. Kris bergerak cepat, dia malah balik menarik Suho ke pelukannya.

"Makhluk hidup pasti hangat, Suho. Lebih baik kita disini saja."

Suho langsung melepaskan pelukan Kris. "Badannya lebih hangat dari biasanya. Jangan manja begini Kris! Harusnya aku mengurusi Taozi sekarang, sudah cepat bangun!" omel Suho panjang lebar membuat Kris tidak berani membalasnya.

Dengan kesal Suho berjalan keluar, tidak berusaha melepaskan tangannya yang digenggam erat oleh Kris. Kekasihnya itu berjalan cepat menuju kamar Tao dan Jongdae. Dorm sepi. Padahal tadi masih banyak orang, pikir Kris heran.

"Kemana semua orang?" tanya Kris pelan, tidak mau membuat Suho lebih marah.

"Bersenang-senang? Menikmati waktu senggang mungkin." Suho tiba-tiba berhenti di depan kamar Tao dan Jongdae itu. Kris ikut berhenti dan menatap Suho yang berbalik menghadapnya. "Maaf aku membentakmu tadi," ujarnya pelan. Suho menunduk, menatap tangan mereka yang masih bertautan.

Kris tersenyum tanpa sadar, dia menarik Suho ke pelukannya dengan tangannya yang bebas. "Tidak, aku yang harusnya minta maaf karena bersikap kekanakkan." Suho melepaskan pelukannya dan tersenyum sambil menatap Kris. Tangan kecilnya menyentuh wajah Kris lalu dia berjingkat dan mencium pipinya secepat kilat. Suho langsung masuk ke kamar Tao sementara Kris masih terdiam seperti orang bodoh di depan pintu. Dia menyentuh pipinya yang barusan dicium Suho lalu tanpa sadar, Kris tersenyum seperti orang bodoh.

"Kris-ge kau sedang apa?! Cepat masuk dan temani aku!" seru Tao dari dalam kamar. Kris tersadar dari lamunannya lalu merutuk. Dengan terpaksa dia mengikuti Suho kedalam.

"Kau benar-benar tidak enak badan?" tanya Kris enggan. Tao merengek seperti anak kecil mengiyakan. Sementara itu Suho mengelus kepala Tao dengan penuh kasih sayang.

Kris merutuk dalam hati. Sebelah tangannya terulur mengecek suhu tubuh Tao. Suho benar, badannya memang agak panas. Leader EXO-M itu berdecak. "Kau harus banyak minum, istirahat yang banyak. Sudah, jangan kemana-mana hari ini." omel Kris tanpa sadar. Suho tersenyum dan mengangguk pada Tao. "Dengar itu? Nanti kalau sudah baikan, kita ajak Kai membawa anjing-anjingnya keluar. Bagaimana?"

Tao mengangguk. Dia senang seperti ini, meskipun jauh dari orangtuanya, Suho dan Kris memainkan peran mereka dengan sangat baik sampai kadang dia merasa berada di rumah. "Tapi Mama, sekarang, jangan tinggalkan aku ya?"

"Lalu aku harus apa? Katanya aku diminta untuk menungguimu."

"Gege juga disini saja. Semua harus disini."

Kris mendengus, tidak tahu apa itu salah satu taktik Tao agar dia cepat menang atau bukan. Akhirnya dia tetap menurut, merebahkan dirinya di kasur Jongdae, mengecek ponselnya. Suho tiba-tiba tertawa, dan Kris lihat itu karena Tao mengatakan sesuatu.

"Apa? Jadi aku harus memelukmu?"

"Hmm, orang bilang cara paling cepat menurunkan panas itu dengan menyalurkannya pada tubuh orang lain. Hyung tahu seperti Ibu akan memeluk anaknya jika anaknya demam?"

Mendengar itu, Kris langsung bangun. Dia merasa terancam. Melihat Suho mendengarkannya dengan serius, dia tahu kekasihnya itu pasti sedang mempertimbangkannya. Dan dia yakin sekali melihat Tao melirik padanya sekilas.

"Begitu ya? Tapi apa kau benar-benar tidak akan kepanasan?"

Gawat sekali.

"Tidak hyung. Aku yakin cara ini akan berhasil."

"Cara macam apa itu! Pasti bohong!"

Suho mendongak, heran melihat Kris yang tiba-tiba berdiri dan menunjuk Tao dengan panik. Dia mengalihkan pandangannya pada Tao, tapi maknae EXO-M itu tidak bergeming.

"Tidak bohong. Aku kan hanya melihatnya di internet, siapa tahu berhasil kan Ge?"

"Iya, Kris. Kenapa kau.. bertingkah seperti ini?"

Leader EXO itu menelan ludah, baru saja menyadari tingkahnya yang sangat konyol. Tapi taruhannya masih berlaku dan dia tidak mau menyerahkan Suho pada Tao. Bahkan untuk sedetik. Benar-benar tidak mau.

"A-aku baru mendengarnya saja. Itu seperti.. dibuat-buat! Iya kan?" dia meminta persetujuan Suho. Lelaki bermarga Kim itu menghela napas, menempelkan punggung tangannya lagi pada leher Tao.

"Tapi tidak ada salahnya mencoba kan?"

Dalam pengelihatan Kris, Tao sudah bertanduk dan tersenyum seperti setan. Tentu saja, itu hanya imajinasinya. Dia bingung harus melawan bagaimana lagi sekarang.

"Sudahlah kalau tidak mau, lagipula aku sudah dikompres. Mungkin sebentar lagi hilang." Gerutu Tao kesal. Dan Kris lebih panik lagi sekarang, melihat Suho jadi tak enak pada maknae itu. Salah satu kelemahan Suho itu mudah merasa tidak enak pada orang lain, dan menganggap semuanya salahnya.

"Jangan bilang begitu Tao. Tidak apa-apa kita mencobanya, apa ruginya?"

Mata Kris membesar dengan sendirinya begitu melihat Suho mau berbaring di samping Tao, siap untuk memeluknya. Dengan cepat dia menarik tangan Suho keras, menahannya di tempat. Leader EXO-K itu kaget dan langsung menoleh pada Kris.

"Yifan!"

"Aku saja! Aku saja aku saja." Ujar Kris berulang-ulang. Dia melepaskan tangan Suho dan dengan cepat memeluk Tao yang kaget. Suho masih bengong, dia melihat Tao meronta dalam pelukan sang duizhang.

"Kris, kau..—"

"—Lepaskan, Ge!"

BRUK!

Erangan panjang dikeluarkan oleh Kris yang baru saja jatuh dari tempat tidur. Suho buru-buru menghampirinya, mengecek keadaan partnernya itu. Tao terduduk di tempat tidurnya, ingin tertawa sekaligus kesal pada Kris yang berhasil menggagalkan rencananya. Puas sekali dia bisa menjatuhkan tiang listrik (baca: Kris) itu dari tempat tidurnya.

"Kau tidak apa-apa? Ayo cepat bangun." Ujar Suho menyibak poni Kris, mengecek apa dahinya terluka atau tidak. Suaranya keras sekali tadi, dia jadi khawatir. Kris menggeleng, ingin bilang tidak apa-apa saat teringat taruhannya masih berlaku.

"Tanganku, ah,"

"Kenapa? Kenapa tanganmu?" Suho beralih mengecek tangan panjang itu. Tao terdiam, memperhatikan semuanya dengan cermat. Dia merasa aura aneh Kris menguar.

"Sakit sekali, kupikir tulangnya patah."

Tao memutarkan matanya dan langsung memutuskan kalau ini adalah akal-akalan Kris. Apa dia pikir Tao akan membiarkannya begitu saja? Tidak mungkin.

"Oh?! Dimana?! Jangan bercanda, Kris!"

Tapi Suho dengan mudahnya jatuh ke perangkapnya. Tao menunggu waktu yang tepat untuk menyela. Bisa gawat kalau Suho curiga dan mengetahui kalau dia jadi bahan taruhan.

"Tangan kananku, ah, bantu aku berdiri dulu."

"Tangan kananmu?"

Tao panik begitu melihat Suho akan melingkarkan tangannya di tubuh Kris untuk membantunya bangun. Dia tidak mau kalah. Dia tidak bisa kalah. Suho harus jadi miliknya hari ini.

"AAA ADA KECOA!"

"Ha?!" Suho panik, melihat sekeliling dan langsung naik ke tempat tidur, refleks. Tangannya memegangi tangan Tao karena takut.

"Dimana? Dimana? Terbang tidak?!"

"Tidak tahu."

Suho masih mencari ke sekeliling saat akhirnya pandangannya jatuh ke Kris. Sang Duizhang memegang sebuah raket anti nyamuk di tangan kanannya, terangkat tinggi-tinggi. Wajahnya panik sekali, super konyol. Dan dia jelas-jelas akan tertawa kalau bukan karena—

"Kris, bukannya tangan kananmu sakit?"

Tao mati-matian menahan tawanya mendengar itu. Bukan karenanya rencana Kris gagal, tapi karena kebodohan Kris sendiri. Raket itu buru-buru disimpan Kris kembali ke tempatnya. Dan dia, sekali lagi tergagap.

"O-oh, iya ya?"

"Kenapa malah bertanya?"

"Haha, berarti sekarang sudah tidak sakit, iya, tidak sakit." Kris dengan canggung memutar pergelangan tangannya, menunjukkan kalau sekarang itu sudah baik-baik saja. Wajah Suho super datar, sepertinya menyesali percaya begitu saja pada akting Kris tadi.

"Keluar! Kau bukannya membantuku menjaga Tao malah bikin ribut!"

Suho mendorong Tao agar maknae itu kembali berbaring. Kris terdiam di tempat, menyadari perubahan mood partnernya itu. Alarm berdering di kepalanya saat melihat Suho memasukkan kakinya kedalam selimut.

"Keluar?"

"Panasmu kenapa tidak membaik? Hyung akan menurutimu, siapa tahu panasmu turun setelah ini." ujar Suho pada Tao, tidak memedulikan Kris lagi yang masih berdiri mematung seperti tiang listrik. Tanduk Tao keluar lagi dalam imajinasinya, dan dia bahkan sudah diabaikan Suho.

"Lalu aku bagaimana?"

Suho meliriknya, sudah berbaring disebelah Tao. Kris menelan ludahnya, yakin sekali kalau Tao sudah akan memeluk kekasihnya itu kalau bukan karena taruhan mereka.

"Keluar."

Tao mati-matian menahan tawanya, dan bersorak senang ketika kemudian Suho memeluknya. Dengan cepat dia membalas pelukannya, setelah memastikan Kris masih disana untuk melihatnya. Bodoh kan? Padahal Kris bisa buru-buru keluar agar tidak melihat itu dan Tao gagal. Tapi mungkin karena masih kaget, Kris bengong saja di tempat.

"Suho.."

"Aku tidak suka mengulang perkataanku, Kris."

"Tapi—"

"Keluar."

Kris menghela napas, tidak percaya kalau dia baru saja kalah dan harus menyerahkan Suho. Apalagi sekarang Suho marah padanya jadi lengkaplah sudah penderitaannya. Kekasihnya itu sudah menutup matanya, mungkin berencana untuk tidur bersama Tao yang sekarang dengan sengaja mengeratkan pelukannya pada Suho.

Sialan.

.

Maknae vs. Dragon Round 1

1:0

.

TBC