Semuanya berawal dari dua tahun lalu, saat chanyeol baru saja pulang kerja dan ingin cepat-cepat merebahkan diri, tubuhnya pegal dan kepalanya terasa berat dengan beban pekerjaannya yang sangat banyak. Kamarnya berada disebelah kamar Jongin, dan ketika chanyeol melewati kamar Jongin ia tak sengaja mendengar suara desahan yang samar-samar. Awalnya chanyeol ragu untuk mendekati kamar Jongin, bagaimanapun Jongin itu sudah masuk umur remaja dan wajar saja kalau anak seusianya bermasturbasi, tapi tanpa sadar Chanyeol melangkahkan kakinya dan membuka pintu kamar Jongin.

Chanyeol menelan ludahnya dengan susah payah melihat Jongin duduk dengan dua kaki terbuka lebar, sedang tangan kanannya naik turun dipenisnya dan jari-jari tangan kirinya memaikan lubang bawahnya. Sudah beberapa tahun sejak Jongin beranjak menjadi seorang remaja, chanyeol tak pernah lagi melihat tubuh telanjang Jongin, ia hanya akan melihatnya saat mereka berenang bersama itupun masih memakai celana ketat. Chanyeol menghembuskan nafasnya dengan berat, sebelah tangannya mulai mengusap penisnya yang masih tertutup celananya. Ingin sekali chanyeol masuk dan menyeret Jongin keranjang, huh…pikiran gila macam apa itu, meskipun hanya anak angkat, Jongin tetap anaknya.

Jadi, dengan berat hati chanyeol beranjak menuju kamarnya, merutuki penisnya yang berkedut. Sejak istrinya meninggal, Chanyeol tidak pernah lagi menyentuh wanita, sebenarnya Chanyeol biseksual dan ia bisa saja menyewa pelacur manapun untuk memuaskannya, tapi pekerjaan dan Jongin membuatnya lupa pada satu kebutuhan itu. Setelah meletakkan tas kerjanya, chanyeol duduk disebuah sofa yang memang biasa dipakainya untuk membaca, tangannya mulai bergerak kebawah, melepas zipper dan kancing celananya kemudian menurunkannya sebatas paha dan membawa penisnya keluar dari celana dalamnya, kepalanya mendongak keatas saat rasa nikmat menjalar dipenisnya ketika tangannya mulai bermain disana, sudah lama sekali rasanya chanyeol tak menyentuh dirinya sendiri dan karena Jongin dia jadi begini.

"ughh"

Chanyeol menggigit bibirnya saat desahan itu keluar dari mulutnya, ia tidak bisa menahannya, bayangan Jongin yang telanjang dengan kaki terbuka lebar membuat libidonya naik, wajah menggoda dan bibir tebal Jongin, entah sejak kapan menjadi hal yang sangat menarik baginya, apalagi dengan desahan itu, chanyeol tidak bisa lagi mengontrol pikirannya, ia membayangkan Jongin berada dihadapannya, mengangkang dan mempertontonkan lubangnya kemudian memainkan tubuhnya sendiri.

'sial!'

Chanyeol merutuk dalam hati saat hasratnya terasa sangat besar sekarang, ia butuh seseorang, bukan hanya tangannya. Ia butub lubang nyata untuk dimasuki, bukan hanya bayangan seperti ini.

"da-dad…"

Gerakan tangan chanyeol berhenti, dan matanya terbuka mendengar panggilan lirih itu, matanya sedikit membesar ketika menemukan Jongin berdiri diambang pintu, menatapnya dengan wajah memerah. Sekali lagi, Chanyeol menelan ludahnya dengan kasar, tapi keberadaan Jongin malah membuat libidonya semakin naik, dan rasa panas disekitar perutnya semakin bertambah.

"Jongin…kemarilah"

Persetan dengan bottomlessnya yang terpampang jelas dimata Jongin, chanyeol tidak bisa lagi menahannya. Jongin menghampirinya, dengan langkah pelan dan terlihat malu sendiri, padahal seharusnya chanyeolah yang malu disini.

"jongin..bisa bantu daddy?"

"bantu apa dad?"

Chanyeol menarik pelan tangan Jongin saat sudah berada didekatnya dan membawanya kepenisnya yang masih berdiri tegak, ia menahan desahannya saat tangan hangat Jongin sudah menyentuh ujung penisnya.

"bantu daddy menyelesaikan ini sayang…"

Jongin bisa saja menolak, tapi gara-gara masturbasinya tadi pikiran kotornya belum hilang, jujur saja Jongin belum benar-benar normal kembali, bayangan-bayangan blue film yang tadi ditontonya kembali berkelebat, meskipun Jongin tidak menyangka kalau daddynya akan memintanya 'membantu' menuntaskan hasratnya.

"ahh..jonginhh"

Chanyeol kembali menggigit bibirnya sedang tangannya mengusap kepala Jongin yang sekarang sudah tenggelam diantara kedua kakinya, chanyeol tidak menyangka Jongin akan melakukannya, sungguh.. ia hanya berpikir Jongin mau membantunya dengan tangan, tapi tiba-tiba saja Jongin menundukkan kepalnya dan memasukkan kepala penisnya kedalam mulut kecilnya, menyesapnya dan memainkan twinsballnya seakan dia sudah ahli. Padahal, Jongin belum pernah menyentuh penis orang lain selain penisnya sendiri, tapi mudah saja mempelajarinya dari film yang ditontonnya sejam lalu. Tidak sulit, seperti sudah insting kepala Jongin naik turun dipenis chanyeol, sesekali menyesapnya, ia tak berani mengangkat kepalanya, mendengar chanyeol mendesah karenanya saja sudah membuatnya malu meski ada rasa senang dihatinya.

"sayanghh..kau hebat…"

Jongin tersenyum dalam kulumannya mendengar pujian itu, ia menggumam dengan tak jelas dan itu malah menimbulkan getaran nikmat dipenis chanyeol. Dan beberapa menit kemudian, penisnya berkedut didalam mulut jongin kemudian, chanyeol menggeram saat hasratnya keluar tanpa sempat memberi peringatan pada Jongin. Chanyeol tidak percaya ini, ia bisa keluar dengan cepat karena Jongin, tak ada seorangpun yang pernah membuatnya seperti ini.

Chanyeol tersenyum pada Jongin, mulutnya belepotan sperma dan wajahnya merah. Chanyeol membawanya berdiri dan menariknya duduk dipangkuannya kemudian mencium Jongin dengan lembut, tangannya bergerak disekujur tubuh Jongin dan berakhir dengan meremas pantat Jongin.

"dad"

Jongin mendesah tanpa bisa ditahan saat daddynya mulai bermain dengan lehernya kemudian turun hingga berada dikedua bulatan kecil didadanya yang masih tertutup kaos merah tipis, tanpa sadar Jongin menekan kepala daddynya saat jongin merasakan gigitan ringan disekitar tonjolan itu, penisnya terasa berkedut dan panas. Tangan chanyeol mulai masuk kedalam kaos, memainkan satu nipplenya dengan menggoda sementara mulutnya masih menikmati nipple satunya dari luar hingga baju Jongin terlihat basah oleh liurnya.

Jongin mendesah kecewa saat chanyeol menghentikan kulumannya, tapi tak berani mengatakannya pada chanyeol.

"kau bermasturbasi tadi?"

Suara chanyeol lebih berat dari biasanya, dan Jongin tersipu malu saat mendengar pertanyaan itu, apa suara desahannya terdengar sampai keluar?

"da-dad..itu.. apa daddy tidak suka?"

Chanyeol kembali tersenyum dan menggeleng, ia mengangkat tangannya untuk mengusap pipi Jongin yang lembut.

"kau sudah remaja Jongin..daddy tidak perlu marah hanya karena kau bermasturbasi, lagipula…daddy juga sering melakukannya saat masih muda"

Jongin meremas pundak chanyeol saat daddynya membisikkan kalimat terakhir itu didepan telinganya, hingga nafas hangatnya membuat Jongin geli dan semakin panas. Ia mendesah nafas lega saat chanyeol menjauhkan tubuhnya dan bersandar, tapi kedua tangannya masih menahan pinggang Jongin untuk tetap duduk dipangkuannya, diatas penisnya yang masih telanjang, jongin bisa merasakan dengan jelas kalau penis chanyeol masih keras dan berada tepat dibelahan pantatnya, karena Jongin hanya memakai boxer, sentuhan itu malah terasa semakin nyata dan membuat lubangnya berkedut.

"siapa yang mengajarimu hum?"

Jongin menggeleng, ia menunduk.

"jongin cari tau sendiri dad dan..dan kaset itu Jongin dapat dari Sehun"

Sehun, ah..sahabat Jongin itu ternyata bisa juga seperti ini, padahal wajahnya terlihat polos untuk orang yang memiliki koleksi blue film.

"kau sering masturbasi?"

Jongin kembali menggeleng

"baru dua kali dad…"

"benarkah? Dan apa kau melakukannya sendiri?"

"huum"

"tidak dengan sehun kan?"

Chanyeol khawatir kalau Jongin sudah pernah melakukan sex, bukan tidak mungkin sehun mengajaknya melakukan sex saat tidak ada dirinya, apalagi baik jongin dan sehun sudah tau hal-hal dewasa seperti ini.

"tidak, sehun tidak kuijinkan menyentuhku..lagipula…lagipula Jongin tidak suka disentuh orang lain"

Ujarnya lirih, ia menunduk dan parahnya ia malah melihat penis Chanyeol jadi ia kembali membuang wajahnya kesamping.

"baguslah..karena daddy tidak suka"

Chanyeol kembali menegakkan badannya dan menarik tubuhnya Jongin hingga tidak ada jarak lagi diantara mereka. Ia mendekatkan bibirnya dengan bibir Jongin dan berbisik.

"jongin… apa kau mau melakukannya dengan daddy?

Chanyeol gila, begitu juga dengan Jongin. Kenapa dia bisa saja menurut saat daddy mengajaknya melakukan seks padahal status mereka ayah dan anak. Jongin gila karena membiarkan chanyeol membaringkan tubuhnya dan memasukinya dengan erotis, jongin gila karena sekarang ia mendesah keras karena penis ayahnya.

"dadhh"

Cengkeramannya pada teralis besi dihadapannya mengerat, jari-jari kakinya melengkung saat penis chanyeol menumbuk G-spotnya dengan keras, udara dingin yang menerpa tubuhnya malah semakin membuat Jongin bergairah dan menginginkan daddynya melakukan lebih, membuatnya terus mendesah dan mencapai kenikmatan tertingginya. Meskipun kemungkinan seseorang bisa melihat mereka, Jongin mengabaikannya. Masa bodoh kalau ada yang melihatnya dalam keadaan memalukan seperti ini, menungging dan membiarkan penis daddynya memasuki lubangnya berkali-kali, yang penting chanyeol tak menghentikan hujaman-hujaman kerasnya dibelakang sana, mengisi lubangnya dengan sperma.

Sentuhan chanyeol selalu bisa membuatnya melayang dan melupakan segalanya, demi bisa mendapatkan penis chanyeol dilubangnya bahkan Jongin rela menggoda daddynya sendiri. Itu memalukan, tapi hasilnya sangat memuaskan. Chanyeol tak pernah membuatnya kecewa.

Mulut Jongin terbuka, mengeluarkan desahan-desahan erotis yang membuat gerakan chanyeol semakin cepat dan kasar. lubang Jongin adalah yang terbaik, sebarap seringnya chanyeol memasuki lubang itu, tetap terasa ketat dan panas sampai chanyeol tak sadar sudah berapa kali ia keluar didalam lubang Jongin.

"jonginhh…kau suka ini sayang? Kau suka penis daddy kan?"

Ujar chanyeol, ia menarik tubuh jongin hingga menempel dengan dadanya, sementara gerakan konstan dilubang Jongin tak berhenti, ia memelintir nipple kemerahan Jongin yang penuh dengan kissmarknya, dan salah satu tangannya memainkan penis Jongin sementara mulutnya mengulum cuping telinga Jongin sesekali lidahnya menggoda lubang kuping Jongin, membuat Jongin lagi-lagi mendesah keras.

"dadhh…lagi…lagihh!"

Tangan jongin mencengkeram tangan Chanyeol yang berada diputingnya, ia lupa pada pertanyaan chanyeol tadi karena hujaman-hujaman nikmat yang tak kunjung berhenti setelah satu jam lamanya kegiatan ini berlangsung.

"daddy akan mengisimu sampai penuh sayanghh, ughh…. Kau ketat Jongin"

Jongin tidak bisa menjawab, kakinya sudah bergetar saat gelombang kenikmatan itu mulai terasa diperutnya, berlomba-lomba menuju penisnya yang masih diaminkan Chanyeol.

"Jongin… apa kau ingin hamil anak daddy sayanghh?"

Jongin laki-laki, dan hamil adalah hal yang mustahil baginya, tapi entah mengapa saat mendengar chanyeol mengatakan itu, aliran darahnya terasa lebih cepat, membuat gairahnya semakin memanas.

"ahh jonginh… "

Chanyeol menggeram rendah seiring pelepasannya didalam Jongin, setelahnya hanya ada suara hembusan nafas yang lama kelamaan menjadi teratur. Chanyeol membawa Jongin kedalam pelukannya dan menciumnya dalam, masih dengan penisnya didalam lubang Jongin.

"dad!"

Sial! Kenapa chanyeol mudah sekali bangun sih?

TBC or END?

Ugh..aku gak tau harus lanjut gimana, susah juga dibikin panjang jadi aku post sepotong sepotong kek gini