Disclaimers : Masashi Kishimoto

Pairs : Sasuke, Sakura.

Warnings : Typo's, Au, OOC, Fiksi, Gaje. dll.

.

.

.

.

Sentuh Hatiku Chapters 15

.

.

.

.

.

Tokyo - Jepang.

Sai,duduk terdiam didalam mobilnya yang ia parkir dipinggir jalan dekat sebuah apotik. Pria itu menggenggam erat sebuah botol bekas obat sakura yang telah ia pungut dari tempat sampah dikamar mantan tunangannya itu.

"Kanker?" bibirnya menggumam sambil berdecih kecewa. "Sakura, gadis malang itu" Jedanya. Air mata menetes dipipi putihnya.

Setelah mengusap kasar air mata yang membasahi pipinya, Sai pun mulai menjalankan mobilnya dengan kencang menuju kediaman ibu Sakura. Yang ia pikirkan saat ini ialah memberitahu yang sebenarnya pada ibu Sakura mengenai keadaan gadis itu sebenarnya. Bagi Sai, ibu Sakura berhak mengetahui kesehatan putri satu satunya saat ini.

.

Northwestern Memorial Hospital - Chicago Amerika.....

"Anda sudah siap, nona Haruno?" Tanya suster dirumah sakit yang saat ini Sakura kunjungi. Hari ini adalah hari kedua pengobatannya. Sakura nampak lebih tenang dari pertamanya waktu itu.

Saat Sakura hendak mengikuti langkah suster yang ingin menunjukan kamar terapinya. Ia melihat kekasihnya Sasuke yang berjalan santai dikoridor rumah sakit menuju kearah ia berdiri saat ini.

Senyum manis ia berikan pada pria tampan tersebut.

"Apa kau sudah siap untuk melalukan Radioterapi?" Tanya Sasuke seraya mengelus lembut kepala Sakura.

Gadis bermata indah itu pun mengangguk.

Pengobatan kedua pun segera ia lakukan.

Seperti janji Itachi, sepertinya dokter sekaligus kakak Uchiha Sasuke itu sudah menghubungi ibu Sakura. Karena gadis itu sama sekali tidak dihubungi ibunya lagi padahal ini sudah tiga hari setelah ibunya menghubunginya dan menyuruh ia pulang.

Tokyo - Jepang.

"Kau bilang apa Sai? " Mebuki nampak kaget dengan berita yang Sai sampaikan. "Ta-tapi.., Kenapa Sakura diam dan tak bicara apapun padaku? Dan kemarin lusa Itachi baru menelpon dan memberitahuku bahwa Sakura saat ini sedang membantu pekerjaannya dirumah sakit. " Tutur Mebuki.

"Maksut bibi dengan Itachi, apakah dia Uchiha Itachi kakak Sasuke? " Tanya Sai. Mikoto menganggung. "Mungkin saat ini Sakura disana sedang dirawat oleh Itachi. Bukankah dia seorang dokter? "Lanjut Sai.

"Bisa jadi" jawab lemas Mebuki. Ia nampak shock saat ini. Wajahnya pucat pasif setelah mengetahui kenyataan putrinya yang selama ini ia banggakan dan sayangi ternyata sedang melawan kanker seorang diri. Ia bahkan memberi gadis itu beban perusahaan padanya. Mebuki semakin merasa bersalah.

"Yang aku inginkan saat ini, aku ingin bertemu putriku dan memeluknya. " Ucapnya. "Sai, ayo kita temui Sakura. ".

"Baiklah bi, tapi sebelum kita pergi. Ada yang harus aku selesaikan terlebih dahulu. " Kata Sai.

Sentuh Hatiku Juliacherry07

Shimura Kingdom, Tokyo - Jepang.

"Ada angin apa kau ingin bertemu denganku?" Ucap Danzo yang berdiri membelakangi Sai yang tiba tiba datang menemui dirinya dikantornya.

"Aku akan pergi ke Amerika besok".

"Lalu?" Sepertinya Ayah Sai nampak tak perduli dengan perkataan anaknya.

"Aku akan pergi bersama bibi Mebuki dan juga Ino" lanjut Sai yang membuat Danzo segera membalikan badan menatap anaknya yang berdiri tepat didepanya.

"Apa kau mau menikah diam diam disana dengan gadis penjual bunga itu?" Danzo bertanya dengan nada yang agak tinggi. Raut wajahnya nampak sedikit memerah.

"Kau tenang saja, Aku tak kan melakukan itu." Jawab Sai.

"Lantas? untuk apa kau membawa gadis itu ke Amerika bersamamu? ".

"Karena aku tak percaya padamu". Ujar Sai.

Danzo berdecak. "Begitu ya." Ucapnya sambil kembali menghadap jendela.

"Pergilah. Aku sudah lelah mengurusimu" Lanjutnya.

"Satu lagi yang ingin ku sampaikan padamu, Ayah" Kata Sai, Danzo nampak menunggu. "Sakura, Terkena kanker".

DEG!!

"Kau, jangan bercanda" Kini Danzo kembali membalikan badan menghadap Sai.

"Aku tidak bercanda, Untuk itulah aku pergi ke Amerika."

"Mebuki?".

"Bibi sudah tau, untuk itu ia ikut bersamaku".

Danzo nampak bingung harus berkata apa. Apa ia harus sedih karena bagaimana pun juga Sakura adalah anak dari sahabatnya. Disisi lain apa ia harus bersyukur karena Sai tak membatalkan pertunanganya dengan gadis itu.

Northwestern Memorial Hospital - Chicago Amerika.

"Bagaimana hasilnya, Aniki?" Tanya Sasuke pada Itachi yang baru saja keluar dari ruang terapi.

"Sasuke, sepertinya Sakura harus segera di operasi."

DEG!!

"Apa maksutmu?" Sasuke nampak kaget dan tak terima, pasalnya sebelumnya kakaknya bilang tanpa operasi Sakura masih bisa disembuhkan dengan hanya terapi.

"Hasil kedua pemeriksaan Sakura sebelum melakukan Radioterapilah yang membuatnya harus operasi, Sasuke".

"Apa Sakura sudah tau?"

Itachi menganggung membenarkan.

Sasuke segera menyusul kekasih malangnya tersebut.

"Sakura".

"Aku, baik-baik saja, Sasuke". jawab Sakura dengan senyum getirnya yang membuat hati Sasuke semakin sedih melihatnya.

Bersambung...

Thanks to buat semua yang masih menunggu kelanjutan ff saya. jujur aku sudah tidak waktu lagi buat nulis setelah menikah dan saat ini sedang hamil.

mohon maaf ya jika ceritanya dipaksakan, karena lama tak update otak buat nulis jadi buntu.

sebisa mungkin akan ku tamatkan ff ini agar aku tak punya hutang lagi buat namatin ff sentuh hatiku.

buat ff yang lain, mungkin tidak kan ku lanjutkan sampai tamat.

sekali lagi mohon maaf ya...

dan terima kasih sudah mau membaca dan menunggu.

See You

sampai ketemu lagi di sentuh hatiku chapters 16.