NARUTO PEWARIS 15 KLAN

Chapter 1 : Serangan Kyubi dan Adopsi

Author Notes :

Ini adalah fanfiction ketiga saya yang mungkin hanya akan ada dalam versi Bahasa Indonesia saja, semoga ini tidak terlalu buruk dengan adanya alur cerita yang tak jelas dan tata bahasa yang buruk

Dalam fanfiction ini Naruto akan godlike atau super power dengan multi kekei genkai. Dan pairingnya belum ada, dengan rating M biar aman.

Fanfiction ini di inspirasi oleh beberapa fanfiction yang menjadi favorit saya jadi mungkin ada kemiripan.

Disclaimer : Naruto adalah milik Masashi Kishimoto, saya hanya meminjam karakternya saja.

"Pewaris 15 Klan" : Orang berkata

'Pewaris 15 Klan' : Orang berpikir

"Pewaris 15 Klan" : Dewa atau Summon berkata

'Pewaris 15 Klan' : Dewa atau Summon berpikir

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxx Konohagakure no Sato xxx

Malam hari di desa Konohagakure. Tepatnya tanggal 10 Oktober merupakan malam yang biasa, penduduk masih banyak yang beraktivitas di luar rumah dan bersenang-senang tanpa kekhawatiran.

Tiba-tiba udara berubah menjadi dingin dan desa menjadi sunyi lalu terdengar suara Boom... Dan diikuti oleh kemunculan sosok raksasa dalam bentuk rubah berekor sembilan di ujung desa.

"Grrrr..." terdengar suara geraman mahluk raksasa itu dan diikuti dengan hentakan salah satu kaki depannya yang langsung menghancurkan salah satu bangunan yang ada dihadapannya. Kesembilan ekornya bergerak liar kesana kemari menghancurkan semua yang dikenainya. Semua penduduk panik dan berlarian menyelamatkan diri.

"Itu Kyubi no Kitsune, cepat laporkan ke Sandaime Hokage!" teriak salah satu ninja berseragam Jonin memberi perintah kepada teman-temannya. "Yang lain ikut denganku, kita harus menahannya sebisa mungkin sampai Sandaime dan Yondaime tiba!" dan semua ninja itu bergerak menuju lokasi mahluk raksasa yang sedang mengamuk itu.

...

"Semua Chunin dan Genin bertugas mengungsikan penduduk. Jonin dan ANBU akan menghadapi Kyubi, jangan sampai mencapai pusat desa. Usahakan bertahan hingga Minato-kun datang dengan rencananya" perintah Sandaime Hokage yang sudah siap dengan pakaian tempurnya. Dengan sedikit protes dari para Chunin dan Genin, kemudian Hiruzen dan yang lainnya mulai bergerak.

Begitulah semua ninja bertarung melawan mahluk buas itu, yang tentunya suatu pertarungan yang tak seimbang. Dengan hanya sekali kibasan salah satu ekor raksasa rubah itu, puluhan shinobi dan kunoichi terlempar dan terluka bahkan ada yang langsung tewas.

Dalam situasi yang sulit dan berbahaya itu terdengar teriakan salah satu Jonin "Itu Yondaime-sama!". Ketika semua memandang kearah Monumen Hokage tampak seorang berjubah putih dan berambut pirang berdiri diatas salah satu patung kepala itu, dialah Minato Namikaze sang Yondaime Hokage. Kyubi yang sepertinya menyadari kedatangan Yondaime Hokage ini segera membuka mulut, mengumpulkan chakra kemudian menembakkan bijuudama kearah sang Yondaime Hokage.

Ketika bijuudama itu menghampiri pria berambut pirang ini, dengan menghadangkan Kunai Hiraishin di tangannya sambil berkata "Jikukan Kekkai (Pelindung Ruang dan Waktu)" maka serangan bola chakra itu tiba-tiba menghilang sedangkan di kejauhan terlihat cahaya terang dengan suara ledakan yang keras.

"Aku harus berhati-hati dalam memindahkan serangan sebesar itu" gumam Minato agak keras. Baru saja selesai ucapan sang Yondaime Hokage, tiba-tiba di belakangnya muncul orang berpakaian hitam dan memakai topeng sebelumnya dan berkata "Akulah lawanmu!". kemudian orang ini langsung menyerang, memaksa sang Hokage menggunakan Hiraishin no Jutsu untuk menghindar dan menghilang. "Sial, dia cepat sekali!" ucap orang berpakaian hitam ini kemudian di ikut lenyap dari atas kepala patung Monumen Hokage itu.

xxx Hutan di Luar Konoha xxx

Muncul dan terjatuh di dekat Kunai Hiraishin yang ada di depan rumah persembunyian itu, Minato segera bangkit begitu menyadari orang bertopeng itu telah berhasil menyusulnya.

'Dia menggunakan Jikukan Ninjutsu untuk menyusulku dan dia bisa mengendalikan Kyubi serta bisa keluar masuk segel pelindung Konoha. Jangan-jangan dia...' pikir Minato, kemudian sang Yondaime berkata "Apakah kau Madara Uchiha? Apa tujuanmu melakukan semua ini?"

Mendengar pertanyaan dari sang Hokage, orang bertopeng itu membuka tudung kepalanya sambil berkata "Siapa aku tidaklah penting. Mengapa aku melakukan semua ini? Mungkin aku cuma iseng atau aku sengaja atau aku ingin memulai suatu perang. Entahlah!". Begitu orang ini selesai berkata begitu, dia lalu memasang borgol berantai dikedua tangannya.

Ketika sang Yondaime Hokage menyerang dengan tusukan Kunai Hiraishin, orang bertopeng itu menjadi transparan sehingga serangan Minato menembusnya. Tepat setelah serangan sang Hokage menembus tubuhnya, orang bertopeng ini kembali menjadi nyata hingga hampir saja Minato terikat rantai ditangannya jika tidak menghindar dengan Hiraishin no Jutsu.

Dalam keadaan berlutut membelakangi musuhnya Minato berpikir 'Jadi dia menghindar dengan menjadi transparan, lalu dia memadatkan tubuhnya untuk menyerang. Kalau begitu orang yang bisa menyerang dengan dua serangan yang cepat akan memenangkan pertarungan ini" . Berdiri dan menghadap orang bertopeng itu, Minato kemudian berlari menyerang.

Tepat di depan lawannya sang Hokage membuat Rasengan dan melemparkan Kunai Hiraishin di tangan kirinya. Kunai itu menembus orang bertopeng itu, begitu orang itu akan menyentuh tubuh Minato, sang Hokage menghilang dan muncul dibelakang orang itu lalu segera menghantamkan Rasengan di tangan kanannya ke punggung lawannya sekaligus membuat Segel Hiraishin disana.

Dalam keadaan terluka si orang bertopeng melompat mundur, tapi tiba-tiba Minato muncul di hadapannya dan menghantamkan Fuinjutsu ke tubuh orang ini. "Keiyaku Fuin (Segel Pembebas). Jadi kau bermaksud membebaskan Kyubi dariku rupanya!?" ucap orang bertopeng itu.

Mendengar itu sang Yondaime Hokage berkata "Aku sudah melakukannya, dengan ini Kyubi bukan milikmu lagi", setelah ucapannya selesai Minato segera menghilang. Pastinya dia ingin segera kembali ke Konoha yang sangat dia cemaskan keadaannya.

xxx Konohagakure no Sato xxx

Begitu muncul kembali di Konoha dan langsung menghadapi Kyubi, Minato segera melakukan segel tangan lalu menepukkan tangannya ke tanah dan berkata "Kuchiyose no Jutsu : Gamabunta (Jurus Pemanggilan : Gamabunta)". Selanjutnya sang Yondaime Hokage terangkat ke udara oleh kemunculan katak berwarna merah dengan rompi biru dan menghisap pipa besar, dialah Bos Kuchiyose Katak Gamabunta.

Sang Hokage kemudian berkata "Tolong tahan dia sebentar, Gamabunta-sama. Kita harus memindahkannya keluar dari desa". Melihat kedepan Gamabunta kemudian berkata "Ini akan sulit, Minato", kemudian dia melompat dan berhasil memegang kedua kaki depan Kyubi. "Cepatlah aku tak akan bisa bertahan terlalu lama, Minato" teriak katak merah itu, kejap berikutnya Minato, Gamabunta dan Kyubi menghilang dari tempat itu.

Melihat Minato, Gamabunta dan Kyubi menghilang, sang Sandaime Hokage, para Jonin dan ANBU yang tadinya bertarung melawan rubah ekor sembilan itu segera mengejar untuk membantu.

xxx Hutan di Luar Konoha xxx

Ketika sang Sandaime dan para ninja itu berhasil melacak keberadaan Minato serta tiba di tempat itu, mereka melihat sang Yondaime dan seorang perempuan bertarung melawan Kyubi. Tapi begitu Hiruzen mencoba maju lebih jauh ternyata dia terhalang sesuatu, "Sebuah segel penghalang, jadi Minato dan Kushina bermaksud menghabisi Kyubi sendiri" gumam Hiruzen yang didengar oleh para anak buahnya.

Ternyata sang Yondaime Hokage memindahkan Kyubi ke kawasan hutan dekat rumah persembunyian tadi yang jauh dari pemukiman penduduk, untuk menghindari jatuhnya lebih banyak korban di desa. Gamabunta sendiri sudah tidak terlihat di tempat ini, sepertinya sudah kembali ke tempatnya di Myobukuzan.

"Biar aku menyegelnya kembali kedalam tubuhku, Minato-kun" ucap wanita berambut merah yang tak lain Kushina Uzumaki itu. Wanita ini dengan susah payah mempertahankan rantai chakranya yang mengikat dan menahan Kyubi yang terus berusaha membebaskan diri.

"Tubuhmu tidak akan kuat menahannya lagi, Kushina-chan. Aku akan menyegelnya kedalam tubuh Naruto, pasti suatu saat nanti dia akan butuh kekuatan ini" jawab Minato teringat akan pertarungannya dengan orang bertopeng sebelumnya. Begitu sang Yondaime menepukkan tangannya ke tanah, maka di hadapan mereka muncul altar penyegelan dengan bayi Naruto di tengahnya.

"Tapi Naruto akan dibenci dan dijauhi serta kesepian, Minato-kun" bantah Kushina ingat akan kesusahan dan kesedihan masa kecilnya setelah menjadi Jinchuriki Kyubi no Kitsune.

Selagi kedua suami istri ini berdebat, Kyubi yang sadar dengan apa yang akan dilakukan sang Yondaime Hokage segera mengayunkan salah satu cakarnya kearah bayi Naruto. Melihat hal ini kedua suami istri itu dengan reflek menghadang cakar itu, sehingga mengenai dan menembus perut mereka berdua.

Sadar dengan keadaan mereka berdua Minato segera berkata kepada istrinya "Kita tidak punya banyak waktu lagi, Kushina-chan. Sampaikan pesan-pesanmu pada putra kita, setelah itu aku akan menyegel semuanya kedalam tubuh Naruto!".

Selagi sang istri memberikan pesan-pesannya pada putra mereka, sang Yondaime Hokage segera membuat satu kage bunshin dan memanggil seekor katak. "Serahkan kunci segel itu pada Jiraiya-sensei. Suatu saat Naruto akan memerlukannya jika dia sudah siap mengendalikan chakra Kyubi" ucap Minato kepada katak itu. Segera setelah menjawab "Percayakan saja padaku",katak itu segera menghilang.

Ketika tiba saatnya dia memberi pesan, Minato hanya berkata "Pesanku kau harus mengingat kata-kata ibumu, Naruto". Melihat Minato menganggukkan kepala, kage bunshinnya segera melakukan segel tangan dan berkata "Hakke Fuin (Segel Lima Jari). Setelah segel tangan itu selesai dan nama jurus itu disebutkan maka sosok rubah ekor sembilan itu terhisap kedalam tubuh Naruto, dan bersamaan dengan itu tubuh Kushina, Minato dan kage bunshinnya juga ikut lenyap.

Tak lama setelah proses penyegelan itu selesai, Hiruzen Sarutobi serta beberapa orang Jonin dan ANBU bisa melangkah maju yang berarti penghalang tadi telah hilang. Begitu sampai disamping altar tempat bayi Naruto berada dia segera menggendongnya sambil mengamati keadaan sang bayi. Ketika mengalihkan perhatian ke sekelilingnya, dalam hatinya sang Sandaime membatin 'Dimana Minato dan Kushina tadi? Jika mereka memang tewas dimana mayat mereka?'.

Setelah cukup lama memandang berkeliling Hiruzen Sarutobi kemudian berkata "ANBU, periksa tempat ini. Pastikan tidak ada bagian yang terlewatkan dan laporkan segera hasilnya padaku!". Tanpa menjawab apa-apa ninja-ninja bertopeng itu langsung menyebar melaksanakan tugas. Setelah para ANBU itu menghilang sang Sandaime berkata pada para Jonin yang ikut dengannya "Kita segera kembali ke desa!" kemudian mereka semua bergerak kearah Konoha.

Setelah kejadian malam ini, malam tanggal 10 Oktober di desa Konohagakure bukan lagi malam yang biasa. Malam tanggal 10 Oktober akan diingat sebagai malam bencana atau malam pembantaian dan kepedihan.

...

Pagi telah datang, kini semua bisa melihat dengan jelas kerusakan parah yang di derita Konohagakure. Sampai saat ini keberadaan Yondaime Hokage dan istrinya belum diketahui bahkan hasil investigasi ANBU pun nihil. Ini membuat Hiruzen Sarutobi berkesimpulan bahwa Minato dan Kushina memang telah tewas.

xxx Gedung Hokage / Ruang Pertemuan xxx

Sebuah pertemuan dewan desa diadakan secara mendadak di Gedung Hokage. Semua Tetua desa, Ketua Klan ninja, para Pimpinan Divisi dan Ketua Klan sipil desa hadir dalam pertemuan darurat ini. Pertemuan ini diadakan untuk membahas langkah pembangunan kembali desa dan tentu saja menentukan siapa pimpinan desa selanjutnya.

"Apa yang akan kita lakukan sekarang dengan tewasnya Yondaime Hokage? Karena Minato-kun belum menentukan penggantinya sebagai Hokage, Sandaime-sama" tanya laki-laki berambut abu-abu dan berkacamata itu. Dia adalah Homura Mitokado, salah satu Tetua desa yang dulunya teman satu tim Hiruzen Sarutobi.

Danzo Shimura, laki-laki tua yang sebelah wajahnya diperban dan tangan kanan yang tak terlihat itu mendehem beberapa kali lalu berkata "Sebaiknya kita memilihnya sekarang, aku akan mengajukan di...".

"Tidak perlu!" ucap sang Sandaime Hokage memotong kata-kata saingan abadinya itu. "Aku yang akan kembali menjabat sebagai Hokage untuk sementara, hingga ada yang siap melanjutkan 'Tekad Api' sebagai Godaime Hokage" sambung sang Shinobi no Kami setelah semua yang hadir menatapnya.

"Apakah kau sanggup mengemban tugas itu kembali? Bukankah dulu kau sendiri yang ingin pensiun agar bisa bersantai, Hiruzen" tanya Koharu Utatane, seorang Tetua desa perempuan dengan rambut abu-abu yang disanggul.

"Tentu saja aku masih sanggup, Koharu. Lagipula dengan tewasnya Biwako-chan, tidak banyak yang bisa kulakukan!" jawab Sarutobi dengan rasa sedih yang tidak bisa di sembunyikan mengingat mendiang istrinya yang ikut tewas saat membantu persalinan Kushina tadi malam.

"Baiklah, Hiruzen. Kau bisa mengambil posisi itu lagi, tapi jika kau terlalu lemah jangan salahkan jika aku bertindak!" ucap Danzo memandang sang Sandaime dengan menyipitkan matanya yang cuma sebelah itu.

Melihat tidak ada anggota pertemuan yang tidak setuju atau protes, Homura kemudian berkata "Masalah selanjutnya adalah pembangunan desa yang akan segera di mulai. Hi Daimyo sudah menyetujui dan akan membantu tentang dana pembangunan itu, kita harus membuat daftar anggarannya".

"Kita harus memperkuat pertahanan desa dengan mengurangi ninja yang dikirim melakukan misi diluar desa. Jangan sampai desa lain melihat kelemahan kita dan memulai penyerangan" ucap Danzo yang mulai timbul rasa khawatirnya akan keamanan desanya ini.

"Kita tetap akan mengirim ninja untuk misi diluar desa untuk mengumpulkan dana, Danzo" ucap Hiruzen yang membuat Danzo mulai kehilangan kesabarannya. Sebelum laki-laki tua bermata satu itu bicara, sang Hokage mendahului berkata "Untuk menjaga keamanan desa, aku ingin kau menyerahkan daftar anggota ANBU dari NE yang diam-diam kau operasikan dibelakangku dan Minato, Danzo!". Ucapan terakhir ini membuat Danzo terkejut dan memaki dalam hati 'Sial sejak kapan dia mengetahui tentang operasi rahasia NE'.

"Aku menunggu daftar itu besok pagi, Danzo!" ucap Hiruzen dalam mode Hokagenya yang merasa sedikit terhibur dengan melihat berbagai ekspresi wajah yang ditunjukkan rival abadinya itu. Sedangkan kedua mantan rekan satu tim sang Hokage tersenyum dengan aura kepemimpinan yang dikeluarkan Hiruzen.

Dengan menahan kedongkolan Danzo berkata "Baik akan segera ku siapkan, Hokage-sama"

"Mengenai pembangunan desa sebaiknya kita mengambil pekerja dari negara-negara kecil aliansi kita, Hokage-sama" ucap Shikaku Nara yang sejak tadi hanya terdiam karena menurutnnya terlalu menyusahkan untuk ikut berdebat.

"Itu usul yang bagus, Shikaku-san. Sebaiknya cari pekerja dari desa non shinobi untuk menjaga kemungkinan masuknya mata-mata" jawab sang Hokage yang disetuju peserta pertemuan dengan menganggukkan kepala. Begitulah pembahasan rencana pembangunan desa selanjutnya berjalan dengan baik dan lancar.

"Masalah terakhir adalah tentang Naruto Uzumaki Namikaze" ucap sang Hokage yang disusul dengan masuknya seorang anak laki-laki berusia sekitar empat belas tahun, anak ini berpakaian seragam ANBU tanpa mengenakan topeng, berambut perak dengan hitai-ate dan topeng kain yang menutupi sebagian wajahnya. Anak ini segera menghampiri sang Hokage dan menyerahkan sesuatu dalam gendongannya yang ternyata seorang bayi berambut kuning.

"Terima kasih, Kakashi-kun" ucap sang Sandaime Hokage begitu menerima bayi Naruto dari si Hatake muda yang selanjutnya segera berdiri dibelakang sang Hokage.

"Aku perkenalkan Naruto Uzumaki Namikaze putra Minato Namikaze dan Kushina Uzumaki, pahlawan penyelamat desa kita. Bayi yang semenjak lahir sudah berkorban untuk menahan Kyubi no Kitsune di dalam tubuhnya" ucap sang Hokage sambil menggendong bayi Naruto menghadap peserta pertemuan.

Berbagai ekspresi ditunjukkan oleh peserta pertemuan itu, mulai dari rasa senang karena putra pimpinan mereka selamat atau rasa takut akan kabar Kyubi yang ternyata tidak mati, sampai rasa marah atas kematian teman atau anggota keluarga mereka oleh rubah ekor sembilan itu.

Semua terdiam sampai terdengar teriakan dari salah satu Ketua Klan sipil "Kita harus membunuh monster itu selagi dia lemah, Hokage-sama". Teriakan itu disusul dengan teriakan lain dari pihak Klan sipil desa, sedangkan para Ketua Klan ninja malah sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

Merasa muak dengan kebodohan para Ketua Klan sipil itu, sang Hokage mengeluarkan aura membunuhnya hingga mereka yang ribut dan berteriak terdiam. "Naruto-kun bukan monster, bukan Kyubi no Kitsune. Mulai sekarang status Naruto sebagai Jinchuriki masuk dalam klasifikasi rahasia tingkat SSS, bagi yang membicarakan apalagi memberitahu statusnya ini kepada penduduk terutama anak-anak tanpa izin dariku dan Naruto-kun sendiri akan diganjar hukuman mati!" ucap sang Sandaime yang membuat para Ketua Klan sipil ini merasa ngeri.

Melihat semua anggota pertemuan itu terdiam, sang Hokage menatap tajam saingan abadinya dan berkata "Dan untukmu, Danzo. Jangan coba-coba melakukan suatu apapun terhadap anak ini, jika kau melakukan sesuatu... Kau akan kubuat menyesal!", ucapan ini disertai aura membunuh yang lebih tinggi lagi membuat semua yang hadir berkeringat dingin bahkan Homura, Koharu dan Danzo juga terpengaruh.

Setelah berkata "Pertemuan selesai" Hiruzen Sarutobi segera meninggalkan ruangan pertemuan itu dengan masih menggendong bayi Naruto dan segera diikuti oleh Kakashi Hatake.

xxx Gedung Hokage / Ruang Kantor xxx

Baru saja Hiruzen Sarutobi duduk di kursi yang sudah lama ia tinggalkan, Kakashi Hatake sendiri berdiri dihadapannya setelah meletakkan bayi Naruto di tempat tidurnya. Ketika Kakashi hendak berucap sesuatu, tiba-tiba seorang wanita berambut hitam masuk ruangan kantor itu dengan tergesa sambil berkata "Hiashi Hyuga ada disini untuk menemuimu, Hokage-sama".

Sang Hokage membatin 'Mau apa Hiashi kemari? Tidak mungkin dia hanya sekedar mampir'. Kemudian dia berkata "Suruh dia masuk, Hanako-san". Dengan cepat Hanako yang dulu adalah sekretaris Yondaime Hokage ini meninggalkan ruangan itu. Tidak lama kemudian masuklah laki-laki berkimono abu-abu berambut hitam panjang dan bermata putih Byakugan, orang ini tak lain dari Hiashi Hyuga Ketua Klan Hyuga yang terkenal itu.

"Ada keperluan penting apa hingga kau menemuiku secepat ini, Hiashi-san?" sapa sang Hokage sambil segera menghisap pipa rokoknya untuk sekedar menenangkan pikiran.

"Saya ingin mengadopsi Naruto-kun, Hokage-san" ucap Ketua Klan Hyuga itu berterus terang tanpa terlihat ekspresi apapun diwajahnya.

Bagai mendengar tiba-tiba Orochimaru ingin kembali ke Konoha, seperti itulah rasa kaget Hiruzen Sarutobi begitu mendengar permintaan Ketua Klan bermata putih itu. Setelah terdiam cukup lama sang Sandaime Hokage kemudian bertanya "Apa alasanmu melakukan hal ini, Hiashi-san?"

"Sederhana saja. Minato adalah teman baikku dan jika alasan itu tidak cukup, Kushina juga teman baik Hitomi istriku dan dia tentunya takkan diam hingga aku melakukan sesuatu untuk Naruto-kun, Hokage-san" jawab Hiashi berterus terang.

"Seandainya aku mengabulkan permintaanmu ini. Keluarga mana dia akan ditempatkan, Hiashi-san?" tanya sang Hokage lagi agak curiga.

"Tentu saja keluarga utama, Hokage-san" jawab Hiashi dengan yakin. Sudah bisa ia bayangkan rasa senang sang istri Hitomi Hyuga jika dia bisa membuat keinginan istrinya itu jadi kenyataan.

"Bagaimana dengan Tetua Klan Hyuga? Pasti mereka tidak akan menerima hal ini begitu saja, Hiashi-san" tanya Hiruzen memastikan ini tidak akan menjadi masalah dikemudian hari.

Mendengar pertanyaan itu membuat Hiashi tersenyum, sesuatu yang sangat jarang dilakukannya. Laki-laki bermata putih itu kemudian berkata "Saat mereka tahu tentang hal ini, semuanya sudah terlambat bagi mereka untuk melakukan sesuatu apalagi untuk mencegahnya!"

Belum lagi Hiruzen Sarutobi menanggapi perkataan Ketua Klan Hyuga itu, kembali Hanako masuk menyela percakapan "Maaf, Hokage-sama, Hiashi-sama. Saya tidak bisa menahan mereka...". Tak lama setelah sekretaris Hokage itu bekata begitu masuklah delapan orang laki-laki dan dua orang perempuan kedalam ruangan Kantor Hokage itu membuat Hiruzen, Hiashi dan Kakashi terkejut dan curiga.

Kecurigaan mereka bertiga memang cukup beralasan karena kedelapan laki-laki dan kedua perempuan yang baru masuk ruangan itu semuanya adalah Ketua Klan ninja Konoha. Mereka adalah Fugaku Uchiha Ketua Klan Uchiha, Tsunade Senju Ketua dan satu-satunya dari Klan Senju, Shikaku Nara Ketua Klan Nara, Inoichi Yamanaka Ketua Klan Yamanaka, Chouza Akimichi Ketua Klan Akimichi, Tsume Inuzuka Ketua Klan Inuzuka, Shibi Aburame Ketua Klan Aburame, Yashira Kurama Ketua Klan Kurama, Kiguchi Higurashi Ketua Klan Higurashi dan Kizashi Haruno Ketua dari Klan Haruno.

"Kau boleh pergi, Hanako-san" ucap sang Hokage yang membuat Hanako segera meninggalkan ruangan Kantor Hokage itu. Setelah kesepuluh orang itu berdiri dihadapan Hiruzen atau disamping Hiashi dan Kakashi, sang Sandaime lalu bertanya "Ada apa sehingga aku mendapatkan kunjungan kalian dihari pertamaku kembali bertugas, Minna-san?".

"Aku ingin mengadopsi Naruto-kun, Sarutobi-sensei!" perempuan berambut pirang itu berkata mendahului semua orang yang masuk bersamanya tadi.

"Apa alasanmu melakukan itu, Tsunade-chan?" tanya sang guru yang akhirnya mengerti keinginan mereka itu semua saat sang Hokage melihat ekspresi wajah mereka begitu muridnya ini mengatakan tujuannya.

"Apa maksudmu, Sensei. Aku tidak perlu alasan apapun untuk mengadopsi putra dari muridku sendiri Kushina-chan, Sarutobi-Sensei!" ucap Tsunade mulai kesal dengan pertanyaan sang guru yang dianggapnya tidak penting itu.

"Itu karena mereka semua juga menginginkan hal yang sama sepertimu, Tsunade-chan" jelas sang Hokage yang diiyakan oleh mereka yang hadir bahkan Kakashi juga ikut-ikutan.

Setelah semua yang hadir menjelaskan alasan mereka berkeinginan untuk mengadopsi bayi Naruto Uzumaki Namikaze perdebatan mulai timbul, semua orang berusaha membenarkan dan mempertahankan alasan masing-masing tanpa ada yang berniat mengalah. Melihat kejadian dihadapannya, timbul rasa kesal dan usil di hati dan pikiran sang Hokage, dia kemudian berkata "Kalian menginginkan hal yang sama, sama-sama memiliki alasan yang baik. Bahkan kalian tidak akan mengalah satu sama lain kan, Minna-san?"

Begitu melihat semuanya menganggukkan kepala, sang Sandaime Hokage menyeringai lalu berkata "Keinginan kalian ini telah masuk kedalam sebuah undang-undang desa yang dibuat Nidaime Hokage. Yaitu tentang pembagian hak Klan-Klan di Konohagakure". Begitu sang Hokage mendapatkan perhatian mereka, sang Hokage lalu mengeluarkan sebuah gulungan dari laci mejanya dan membukanya. "Disini dikatakan 'Jika ada dua atau lebih Klan di Konohagakure yang menginginkan suatu benda atau hal lain yang sama maka Klan-Klan tersebut harus bersedia untuk berbagi atau semua tidak akan mendapatkan apapun'. Jadi kalian..." ucap Hiruzen tanpa menyelesaikan kalimatnya setelah melihat mereka semua terkejut tapi mengerti tentunya.

Kembali pecah perdebatan di ruangan itu yang membuat Hiruzen Sarutobi sedikit kehilangan kesabarannya dan berkata "Bagi yang tidak setuju silakan meninggalkan ruangan ini, Minna-san!". Mendengar ucapan sang Hokage semua yang berdebat berhenti berbicara tapi tidak satupun yang keluar dari ruangan itu. Setelah hening sejenak Hiashi berkata "Baiklah, Hokage-san. Tapi Klan Hyuga yang pertama melakukannya!".

Mendengar persetujuan Hiashi dan anggukan kepala Ketua Klan yang lainnya, sang Sandaime lalu berkata "Baiklah karena semuanya setuju, semuanya silakan menunggu di Ruang Altar. Kakashi-kun kau tetap disini". Semua Ketua Klan itupun meninggalkan sang Sandaime Hokage dan Kakashi di ruangan itu menuju Ruang Altar yang berada dibagian lain Gedung Hokage itu.

xxx Gedung Hokage / Ruang Altar xxx

Ruang Altar adalah ruang khusus dilantai dasar Gedung Hokage, tempat yang biasa digunakan untuk keperluan khusus seperti ritual penyegelen. Di ruangan ini terdapat sebuah meja kosong ditengah ruangan dan beberapa rak dengan semua perlengkapan untuk upacara atau ritual.

Disinilah kesebelas orang dari Klan ninja itu menunggu, saat sang Hokage dan Kakashi yang menggendong bayi Naruto tiba. "Baiklah, sebelum kita mulai aku akan bertanya sekali lagi. Apakah kalian yakin dengan hal ini, Minna-san?"

Ketika semua yang hadir menganggukkan kepala tanda yakin, sang Hokage berkata lagi "Kalau begitu kita mulai saja. Letakkan Naruto-kun diatas meja itu dan buka pembungkusnya, Kakashi-kun". Setelah si Hatake muda melakukan yang diminta sang Hokage, Hiruzen kemudian melakukan serangkaian segel tangan yang sangat banyak hingga butuh waktu cukup lama untuk diselesaikan bahkan oleh sang Kami no Shinobi sekalipun.

Ketika Hiruzen Sarutobi memulai segel tangannya beberapa lilin yang mengelilingi bayi Naruto segera menyala dan saat segel tangannya komplit dan ia berkata "Soiyo Fuin (Segel Adopsi)", sebuah rangkaian segel muncul di seluruh tubuh bayi Naruto dan berakhir pada tiga belas lingkaran hitam diujung meja.

Memandang kepada kedua belas orang yang ada dibelakangnya sang Hokage berkata "Teteskan sedikit darah kalian di lingkaran hitam itu lalu tempelkan telapak tangan disana sambil kerahkan sedikit chakra, Minna-san!". Begitu sang Hokage selesai berkata demikian Tsunade Senju yang berpikir harus jadi pengadopsi pertama, segera maju mendekati meja kemudian mengiris telunjuknya sendiri dan meneteskan darah di salah satu lingkaran hitam diujung segel itu.

Begitu yang lain melihat cucu Shodaime Hokage ini melakukan yang dikatakan sang Hokage tanpa keraguan sedikitpun, mereka segera mengikutinya. Mulai dari Hiashi Hyuga yang merasa kesal karena didahului oleh Tsunade, diikuti oleh Fugaku Uchiha, Shikaku Nara, Inoichi Yamanaka, Chouza Akimichi, Tsume Inuzuka, Shibi Aburame, Yashira Kurama, Kiguchi Higurashi, Kizashi Haruno dan terakhir Kakashi Hatake. Bagitu semua telah melakukan yang diperintahkannya, Hiruzen segera melakukan hal yang sama membuat yang lainnya jadi terkejut.

Belum lagi ada yang mengatakan sesuatu sang Hokage telah berucap "Fuin (Segel)" maka rangkaian segel diatas meja dan tubuh Naruto mulai memancarkan cahaya putih lalu bergerak menyusut kedalam tubuh sang bayi lalu lenyap. Begitu segel itu menghilang, Naruto tiba-tiba membuka mata birunya yang berubah menjadi putih Byakugan lalu berganti menjadi merah Sharinggan kemudian kembali biru normal. Bayangan bayi ini bergerak memanjang lalu kembali seperti semula, selain itu tubuh bayi Naruto telah membesar seperti bayi yang telah berumur satu tahun tapi yang paling menakjubkan dengan perubahan itu Naruto tidak sedikitpun menangis.

"Mengapa kau juga ikut melakukannya, Hokage-san?" tanya Hiashi begitu hilang rasa terkejutnya melihat pimpinan Konoha itu ikut meneteskan darah seperti ikut dalam proses adopsi itu.

"Dengan begitu Naruto sekarang juga anggota Klan Sarutobi. Itu berarti aku juga berhak dalam memastikan hidup Naruto akan selalu baik, Hiashi-san!" jawab sang Hokage membuat semua yang merasa curiga kini mengerti bahwa dari awal Hiruzen memang berniat mengadopsi Naruto juga.

"Kini bayi ini adalah anggota dari lima belas Klan. Naruto Uzumaki Namikaze Senju Hyuga Uchiha Nara Yamanaka Akimichi Inuzuka Aburame Kurama Higurashi Haruno Hatake Sarutobi" ucap sang Hokage. "Karena statusnya sebagai Jinchuriki Kyubi sudah diketahui oleh para Ketua Klan sipil itu, bisa dipastikan mereka akan melakukan sesuatu untuk mencelakakan Naruto-kun walau secara sembunyi-sembunyi bahkan mungkin menyewa pembunuh dari luar desa atau musuh Minato dan Kushina yang datang menuntut balas" ucap Hiruzen selanjutnya.

"Itu berarti hidup Naruto-kun dalam bahaya, Sarutobi-sensei!" ucap Tsunade menyimpulkan perkataan gurunya tadi.

Merasa cemas atas keselamatan putra temannya yang sekarang juga putra angkatnya, Tsume Inuzuka berkata "Kita harus melakukan sesuatu untuk menjaga keselamatan Naruto-kun, Hokage-sama".

"Kalau begitu sebaiknya kita membentuk tim penjaga yang diambil dari setiap Klan kita, Hokage-sama" usul Shikaku Nara yang sejak tadi hanya diam karena menganggap hal ini cukup menyusahkan.

"Itu usul yang bagus dan aku yakin semuanya setuju, Shikaku-san" jawab Hiruzen sambil memandangi semua Ketua Klan, begitu semuanya mengangguk setuju sang Sandaime menambahkan kata "Aku tunggu data siapa yang akan menjadi anggota tim penjaga dari tiap Klan itu secepatnya, Minna-san!"

"Tapi dimana Naruto-kun akan tinggal, Hokage-sama" tiba-tiba Kizashi Haruno bertanya sebab dia yakin istrinya Mebuki Haruno akan merasa senang jika Naruto bisa tinggal dengan mereka.

"Naruto-kun sekarang adalah anggota Klan kita semua, Kizashi-san. Jadi agar adil, Naruto-kun akan tinggal di kediaman tiap Klan secara bergilir. Lagipula jika dia sudah cukup besar dia akan berlatih dengan tiap Klan itu!" jawab sang Hokage menengahi setelah merasakan ketidak senangan Ketua Klan lainnya terhadap maksud dibalik pertanyaan Kizashi tadi.

Begitulah akhirnya semua Klan ninja ini mencapai kesepakatan bahwa Naruto akan tinggal selama satu minggu di kediaman tiap Klan hingga usianya dua tahun. Setelah usianya dua tahun keatas dia akan tinggal bersama tiap Klan lebih lama dan mulai berlatih. Sedangkan yang pertama mengasuh bayi Naruto adalah ibu angkatnya Tsunade Senju tentunya dibantu muridnya Shizune Kato.

xxx Gedung Hokage / Ruang Kantor xxx

Sambil memandang desa yang sekali lagi dibawah pimpinannya, Hiruzen Sarutobi berpikir 'Cepatlah dewasa dan menjadi kuat, Naruto-kun'. Setelah membayangkan kemungkinan masa depan Naruto sang Hokage tersenyum sendiri kemudian menghisap pipa rokoknya lalu menghembuskan asap tembako itu dengan perasaan lega.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Yea, ini adalah chapter pertama dari Naruto Pewaris 15 Klan. Saya harap saya mengerjakannya dengan cukup baik.

Kritik dan saran selalu diterima. Ini akan membuat chapter berikut yang akan datang lebih baik. Jadi silakan mereview seperti apapun karena fanfiction ini telah diinstal dengan fire prooping.

TAMBAHAN : Untuk pembaca yang sudah menunggu chapter selanjutnya dari Naruto Uzunami Shinobi Pertama dan Naruto Sarutobi Putra Sang Hokage memang lambat Upnya sebab saya kesulitan dengan minimnya data pada era Perang Dunia Shinobi 1 dan 2. Tapi chapter 6 dan 4 kedua fanfic tersebut sedang dalam tahap penyelesaian, mudah-mudahan bisa segera Up.

Ja...