"Kau yakin?" Tanya Sehun, dengan hati-hati ia mengurung tubuh sexy di bawahnya itu tanpa ada niat untuk menyakiti.

Jongin menatapnya polos sambil menganggukan kepala.

Namja Oh itu berdehem pelan. Mencoba mencari keraguan di maniks obsidian sang istri.

Jongin tahu Sehun sudah tergoda. Akan tetapi Sehun ragu melakukannya karena takut menyakiti istrinya dan calon baby mereka.

Tak disangka-sangka Jongin malah mengalungkan kedua tangannya di leher sang suami. Tersirat kata 'Just do it' di mata bulat sendu nan menggairahkan itu.

Sehun mengulum senyum tampan. Ia usap lembut perut bulat sang istri, merunduk, dan memberi satu kecupan di sana. "Papa akan melakukannya dengan lembut, baby"

...

Sehun memiringkan kepalanya dan membawa sang istri ke dalam ciuman yang liar penuh gairah dan memabukan. Ia menelusupkan lidahnya ke dalam mulut Jongin. Mengabsen apa saja yang ada di sana, dan sedikit bermain-main dengan lidah sang empunya.

Ciuman itu terhenti ketika Jongin memukul pelan dada bidang Sehun. Pertanda ia membutuhkan jeda untuk bernapas.

Ia tatapi wajah manis Jongin yang memerah. Ibu jarinya menghapus sisa saliva di ujung bibir plum nan kenyal itu.

Dengan telaten ia membuka ikatan kupu-kupu pada tali yukata itu, sehingga tubuh Jongin terekspose di depan matanya.

Sehun menyeringai saat mengetahui Jongin tidak memakai underwear malam ini. "Kau mulai nakal, baby bear" bisiknya, seraya mengulum kecil cuping telinga Jongin.

Wajah manis itu merona. Dia hanya mengikuti saran Baekhyun untuk terlihat sexy di mata suaminya. Tapi bagi Sehun, Jongin akan selalu tampak sexy sekalipun dengan perut buncit seperti ini.

"Lucunya" Sehun mencubit pelan puting Jongin yang mencuat. Sedikit memberi remasan di dada yang sedikit terlihat montok itu.

Croott..

Cairan putih keluar dari puting Jongin ketika Sehun mencubit gemas puting sang istri.

Sehun tertawa pelan, ia mencicipi air susu yang muncrat mengenai wajahnya. Rasanya manis, gurih, dan yang pasti menyehatkan.

"Wah susunya keluar, ma" kata Sehun.

"Rasanya seperti apa?" Tanya Jongin. Dengan wajah kepo.

Sehun mencolek sisa susu di puting Jongin dan memberikan telunjuknya ke bibir Jongin. Istrinya yang manis itu pun menurut dan segera mengulum jari telunjuk Sehun dan merasakan air susu yang keluar dari putingnya.

"Manis" Jongin berkata, setelah melepaskan jari telunjuk Sehun dari bibirnya.

Sehun merunduk di depan dada Jongin lagi. Tanpa aba-aba ia segera mengulum pucuk puting Jongin yang menegang.

Memberinya sedikit gigitan di sana. Tubuh Jongin menggelinjang nikmat dengan desahan-desahan yang meluncur dari bibirnya.

"Ahnn..Ahhh"

Sedangkan Sehun, ia terus menyusu di dada Jongin. Merasakan air susu itu menuruni kerongkongannya. Sial, ini nikmat sekali! Kenapa bukan dari kemarin-kemarin saja dia mengiyakan ajakan bercinta istri sexynya ini sih.

"Ohh..Sehunieh" Jongin menekan kepala Sehun di dadanya.

"Hmmpphh...Ahh, jangan digigit!" Jongin memekik pelan. Ia jitak kepala sang suami yang sialnya hanya menyengir seperti orang idiot.

Sehun menjauhkan tubuhnya dari sang istri dan langsung membuka celana piyamanya dan kaos oblong yang mulai basah oleh keringat.

Aroma maskulin tercium saat Sehun kembali mengukung Jongin di bawahnya. Ia tatap mata itu lekat-lekat. Mengagumi garis wajah sang istri yang begitu sempurna di matanya.

"Sehunie, perutku" Jongin mengingatkan.

Sehun kaget saat mendapati perutnya nyaris menindih perut bulat itu.

"Maaf, sayang. Nyaris saja" ucapnya. Ia kecup kening sang istri dengan mesra.

Jongin tersenyum manis. Sebenarnya ia juga merindukan permainan hard suaminya seperti saat ia belum hamil. Tapi mengingat kini ia tengah berbadan dua, jadi mereka harus bermain penuh hati-hati agar baby mereka baik-baik saja.

...

Sehun terus memberikan kecupan-kecupan kecil di dada Jongin. Menggigitnya dan menjilatinya hingga muncul tanda kemerahan di sana.

Namja cantik di bawahnya itu terus mendesah. Berbaring pasrah dan membiarkan namja tampan di atasnya itu terus memberikan servis di dadanya.

Kecupan itu turun hingga ke perut. Sehun dengan gemas menciumi perut bulat Jongin hingga basah air liurnya. Sesekali lidahnya menari-nari di atas pusar sang istri.

Jongin memposisikan kedua kakinya mengangkang lebar, seolah dirinya siap untuk melahirkan. Sementara Sehun kini memainkan lidahnya di selangkangan Jongin.

Suara kecipak basah di mulut Sehun terdengar, ketika namja tampan itu memberikan blow jobnya di penis mungil sang istri. Ia terus mengulum, dan memainkan testis Jongin, seperti mencubitnya dan menyentilnya pelan. Lidahnya yang semula berada di lubang urin Jongin pun turun ke testis.

Kedua tangannya membelah pipi pantat Jongin yang chubby. Sehingga plum ass itu terlihat merekah seperti kelopak bunga di musim semi.

Ia membaui lubang itu. Dan memberikan jilatan-jilatan di lubang Jongin.

"Unghh" Jongin mendesah tertahan. ketika telunjuk Sehun memutari lubang analnya.

Jleb..

"Akhh"

Jongin tahu jika Sehun sudah memasukan seperempat jari telunjuknya ke dalam lubang hangatnya.

"Sakit ya?" tanya Sehun. Ia mendongak dan menatap sang istri.

Jongin menggeleng. "Hanya sedikit aneh"

Sehun terkekeh pelan. Ia memasukan satu jarinya lagi dan mulai mengorek anus Jongin.

Jongin mendesah keras ketika telunjuk kurus itu mengenai titik kenikmatannya.

Tubuhnya terus menggelinjang ketika Sehun terus memainkan jarinya di lubangnya. Sementara penisnya pun juga di hisap terus oleh namja itu.

Jongin sudah tidak kuat lagi. Tubuh moleknya melenting indah ketika hasratnya sampai.

Crott..

Crott..

Dadanya naik turun. Jongin mencoba mengatur napas. Wajahnya terlihat merah dan berpeluh-peluh.

Setelah puas menjilati sperma Jongin. Sehun mendekatkan wajahnya pada wajah Jongin. Kembali menciumi pipi gembil Jongin dengan gemas. Tangannya yang nakal seperti sulur itu terus meremasi dada Jongin.

Cup..

Namja tampan itu kembali mencium bibir sumbisivnya dan membawanya ke dalam ciuman yang memabukan. Kalau sudah seperti ini, dunia serasa milik berdua. Yang lain? hah, cuma ngontrak! Dasar pasangan muda..

"Hmmp.." Jongin mendesah tertahan saat lagi-lagi Sehun mem-fingering lubang merahnya.

"ahhh..Ahhh..ahh" ia mendesah liar ketika Sehun sudah melepaskan ciuman mereka.

"Hmpp.." Ia menggigit bibir bawahnya, sensual. Ini nikmat sekali. Holenya terasa gatal, bahkan tiga jari Sehun saja pun masih terasa kurang memenuhinya.

Jongin mengerucutkan bibirnya ketika Sehun melepaskan jari-jarinya dari lubannya. Ia kesal, karena tidak ada lagi yang memenuhi lubangnya yang gatal itu.

"Sabar, sayang" kata Sehun. "Akan ada yang lebih besar yang mau masuk"

Jongin mencubit pinggang Sehun. Dia malu sekali saat membayangkan penis Sehun yang masuk ke dalam lubangnya.

...

Jongin hanya memperhatikan namja tampan itu memasukan kepala penisnya ke dalam lubangnya.

"Ughh" Ia meringis pelan. Setelah sekian lama tak mendapatkan sentuhan di lubangnya, Jongin merasa jika penis Sehun bertambah ukuran diameternya. Ini sakit sekali, namun Jongin mencoba menahannya.

Jleb..

"Anggh"

"Sstt..Tahan, sayang..Tahan" Sehun mengurut pelan penis Jongin yang mengacung tegak dengan sisa sperma di pucuk kepalanya.

Jongin menarik napas pelan.

"Bergeraklah, Sehunie" pintanya.

Mungkin dengan begitu dapat mengurangi rasa sakit di lubangnya.

Sehun pun bergerak perlahan. Mengeluarkan setengah batang kesejatiannya dan kembali menghentak lubang itu dengan keras.

"Aghhh...engggh" Jongin meremas sprei di bawahnya.

Sehun yang melihat itu pun segera mengalungkan kedua tangan Jongin di lehernya.

Jongin membuka matanya yang semula tertutup. Sambil menjulurkan lidahnya, meminta Sehun untuk kembali menciumnya.

Ia menggempur lubang Jongin selama bibirnya tiada henti mengulum bibir plum yang sedikit membengkak itu.

"hhmmpph" desahan Jongin tertahan oleh bibir Sehun yang membungkamnya.

Sodokan demi sodokan menumbuk titik lemahnya di dalam sana. Ia pun semakin menggila dengan desahan-desahan yang keluar dari bibir sexynya.

"ohhh..hyaaahhh..Anghh"

Suara kecipak basah yang ditimbulkan seiring hentakan Sehun di dalamnya terdengar memenuhi ruangan itu. Suhu kamar pun naik, seiring darah mereka yang terbakar oleh nafsu bercinta mereka. Pendingin ruangan yang menyala tidak terasa sama sekali di sana.

Sehun terus menghentak kasar.

Jongin terus mendesah dan menggelinjang sexy.

"Aghhhh...S..Sehunieeh, a..aku mauhh"

Belum sempat Jongin menyelesaikan ucapannya. Semburan putih keluar dari penisnya untuk yang kedua kali.

Sehun pun mempercepat gerakannya ketika hendak sampai. Ia menyerukan nama Jongin dengan suara yang berat.

Cairannya keluar menembaki lubang Jongin. Terasa hangat dan kental.

"S..Sehunie, sudah.." Rengek Jongin. Ia terkikik pelan ketika cairan itu belum juga berhenti menembaki lubangnya. Hingga perutnya terasa kembung.

Sehun mendiamkan penisnya sebentar paska cum pertamanya. Napasnya terdengar putus-putus. Tubuh pucatnya berpeluh-peluh.

"Sehunie, keluarnya banyak sekali" Jongin memecah keheningan.

Sehun menyengir. Maklum saja, sudah 7 bulan ini dia harus menahan hasratnya selama Jongin mengandung. Penisnya merana tanpa sarang hangatnya. Bahkan jika Sehun sedang horny, dia terpaksa bermain Solo dan menghabiskan sabun mandi dalam semalam saja. Kasihan Sehun...

"Sayang"

Jongin yang menutup kedua matanya pun kembali membuka mata saat Sehun memanggilnya.

Namja tampan itu menatapnya dalam-dalam. Jemari panjangnya menyematkan anak rambut Jongin di telinga.

"Sekali lagi ya?"

"Mwo?" bibirnya mengerucut lucu.

"Ayolah, sayang" Sehun mulai merengek.

Jongin berpikir sejenak. Kemudian mengangguk pelan dan membuat Sehun memberikan kecupan-kecupan basah di wajahnya.

.

.

.

.

.

END

.

.

.

.

Omake

* 1 bulan kemudian *

Kabar gembira menyelimuti keluarga kecil Oh Sehun hari ini. Bayi mungil yang lucu telah hadir ke dunia tadi malam.

Tepat pukul 7, Jongin yang kebetulan sedang makan malam bersama keluarga Oh pun menjerit kesakitan. Sehun benar-benar panik saat itu.

Apalagi tiba-tiba saja mobil yang dikendarai Luhan hyung mogok di tengah jalan. Sehun yang melihat darah sudah merembes di paha Jongin pun segera menggendong namja manis itu. Berlari menuju rumah sakit terdekat tanpa alas kaki.

Tak masalah jika kakinya luka-luka. Demi keselamatan orang-orang yang ia cintai, berdarah sekalipun ia rela.

"Hallo, sayang" Sehun menyapa putra keduanya yang tengah menyusu di dada sang mama. ia menyentuh lembut pipi kemerahan bayi laki-laki yang ia beri nama Taeoh.

20 jam telah berlalu. Jongin sudah tersadar pukul 8 pagi tadi dan sempat nyaris histeris saat mendapati perutnya kempis. Tapi Sehun menjelaskan jika istrinya telah melahirkan tadi malam dan putra kedua mereka laki-laki.

"Mirip sekali denganmu, sayang" kata Sehun.

Jongin tersenyum haru. Ia pikir anak keduanya akan lebih mirip Sehun seperti Haowen kecil mereka. Tapi Taeoh sangat mirip dengannya, dan yang lebih membuatnya bahagia adalah, hidupnya terasa lengkap karena memiliki dua orang anak yang masing-masing mirip Papa dan mamanya.

"Haowen mau liat adik bayi, aunty soo" ujar Haowen. Ia merengek ketika Kyungsoo melarangnya mengganggu sang mama yang masih belum pulih total.

Sehun dan Jongin menoleh ke arah pintu. Dimana Kyungsoo tampak kerepotan dengan putra kecil mereka. Well, kebetulan hanya Kyungsoo yang belum punya anak, jadi ia tidak masalah dititipkan Haowen selama Jongin di rumah sakit.

"Tidak apa-apa, Sooie" ujar Jongin. Suaranya masih terdengar serak. "Haowen boleh masuk kok"

Sehun tersenyum ke arah putra pertamanya yang akhirnya diperbolehkan masuk ke ruangan itu.

Pasangan Oh muda itu mengucapkan terimakasih pada sahabat karib mereka. Kyungsoo pun membungkuk hormat dan berjalan ke ruang tunggu, dimana suaminya yang tampan itu sedang berkumpul bersama keluarga Oh lainnya.

"Mama, apa itu adik Haowen?" Tanya Haowen. Ia berusaha melihat adik kecilnya yang tengah menyusu di dada sang mama.

Bocah 5 tahun itu mengerucutkan bibirnya ketika tak bisa melihat adiknya lebih jelas. Sehun menggendong putra kecilnya itu, dan membawanya mendekat ke arah ranjang.

Haowen bertepuk tangan dengan wajah gemasnya. "Ih..Adiknya lucu" kata Haowen. "Milip mama"

Orangtuanya tertawa mendengar celoteh lucu Haowen.

"Papa, siapa nama adik bayinya?"

"Nama adiknya Taeoh" jawab sang papa.

Haowen kembali bertepuk tangan. Ia merengek ingin melihat adiknya lebih dekat lagi. Papanya pun menuruti permintaan putra sulungnya itu dan mendudukan tubuh mungil Haowen di dekat sang mama.

"Ihh..Lucunya" Haowen menyentuh pipi gembil adiknya dengan jari telunjuk.

Sementara Sehun mulai mengeluarkan ponselnya dan memotret moment manis di depan sana.

Ia segera membagikan foto itu di akun SNS nya dengan Caption, Welcome to the world, My second Son. Oh Taeoh baby, mama papa, and Hyung loves you..

Haowen mencoba mengecup pipi Taeoh. Tapi kecupan basah sang kakak malah membuat si kecil menangis dan membuat kakak sulungnya itu memasang tampang memelas.

"Cup..cup..cup..Sayang"

Haowen terisak pelan dan membuat sang ibu terkejut melihatnya.

"Hey, ada apa dengan jagoan papa, hm?" Tanya Sehun, seraya menggendong putra sulungnya itu.

"Hiks"

"Hey?"

Ingin rasanya Jongin menggendong tubuh Haowen dan menghiburnya. Tapi perutnya masih terasa sakit jika ia terlalu banyak bergerak.

"Apa mama dan papa akan memalahi Haowen?"

Sehun terkekeh pelan. Ia ciumi pipi gembil Haowen dengan gemas. Marah? Tentu saja tidak.

"Kenapa mama dan papa harus memarahi Haowen?"

"K..Kalena Haowen membuat adik Taeoh menangis"

"Adik Taeoh hanya mengantuk, bukan karena Haowen nakal" Sehun memberikan penjelasan.

"T..tapi kata Daehan kalau sudah jadi Hyung tidak di sayang lagi" Haowen bergumam pelan.

Oh..

jadi Haowen cemburu rupanya. Sehun terkekeh pelan. Memang sejak dikabarkan ia akan punya adik, ada rasa senang dan juga sedikit cemburu.

Senang karena ia akan punya teman bermain di rumah. Cemburu karena ia takut Mama dan Papa akan lebih sayang pada adiknya.

Jongin pun menyuruh Sehun untuk membawa Haowen ke ranjang. Suaminya pun mengangguk pelan dan mendudukan putra sulungnya di samping sang istri. Sementara Sehun membawa bayi mungil mereka ke ranjang bayi. Taeoh tertidur pulas di sana. Aroma khas bayi tercium di tubuhnya dan membuat Sehun memberi kecupan lembut di pipi gembil Taeoh.

"Haowen hyung" Jongin sebut putra sulungnya itu dengan embel-embel hyung.

Haowen mengucek pelan matanya yang sembab. Ia menoleh ketika mamanya mengusap lembut kepalanya.

"Mama"

Jongin tersenyum sedikit meringis sakit saat Haowen memeluknya tiba-tiba. Tapi ia tak mau membuat putra sulungnya merasa tersisihkan lagi. Ia kecup pucuk rambut Haowen yang beraroma strawberry itu.

"Mama dan papa akan selalu menyayangi Haowen hyung meskipun ada adik Taeoh" kata Jongin.

Haowen mengangguk pelan di dada sang mama.

"Karena sekarang Haowen hyung sudah jadi seorang Hyung. Haowen hyung harus membantu mama dan papa menjaga adik Taeoh"

"Sekalipun Haowen sudah menjadi seorang hyung, bukan berarti mama dan papa tidak menyayangi Haowen lagi"

Sehun mengulas senyum simpul mendengar sang istri yang berusaha menghibur putra sulung mereka. Ah, rasanya ia bisa melihat sosok keibuan dalam diri seorang namja paling cengeng semasa SMA itu.

"Jadi Haowen jangan mengira mama dan papa tidak sayang Haowen lagi ya" Sehun menambahkan.

Haowen menoleh ke arah sang papa seraya merentangkan kedua tangannya, minta digendong.

Sehun pun segera mengangkat tubuh putra sulungnya itu dan menggerakan tubuh mungil digendongannya itu ke kanan dan ke kiri.

"Jagoan papa, tidak boleh menangis" ujarnya.

Jongin tersenyum melihat keluarga kecilnya. Tetesan air mata haru membasahi pipi gembilnya. Inilah keluarga kecil bahagia, yang selalu ia impikan. Seorang mantan senior playboy seperti Oh Sehun. Siapa yang sangka kalau akan menjadi seorang ayah penyayang dan perhatian pada keluarga kecilnya.

Oh...Manisnya kehidupan

.

.

.

.

End

.

.

.

.

A/n :

Akhirnya selesai jugaa..Huahaha...Review nya tembus 20 jadi aku lanjut. Kalo masih dibawah, mager ah..mager*lol. Maaf ya kalo FF ku kurang bagus. Maklum masih newbie. Jangan panggil author yaaa..Panggil Aja Joy. (itu biasmu ya?) Bukan kok..Bukan haha..Jo itu nama keluarga, tapi ditambahin Y biar keren*lol. Kalo enggak mau manggil Joy. Panggil aja Farren(Nama asliku kayak nama pen name Author Favoriteku huehe*apaansih*). Biar lebih gampang. pokoknya jangan Author..Aku belum layak dpt sebutan itu^^

And maybe this is my last time for ASAP. Karena mungkin aku sedang Lalalalalalalaa Happiness^^ huahaha..untuk prequel dr FF ini aku udh nyiapin. Tapi School life gitu. Ada yg minat? Hurt comfort as request dari beberapa lovely readers di line.

Sekian, bye..bye..God Bless You all and Have a nice day^^