Mantan

Storyline by Hikaa

Starring:

Oh Sehun & Kim Jongin (GS)

Summary:

Oh Sehun adalah manusia paling anti sosial yang pernah memiliki kekasih tomboy dan memalukan dimasa lalu. Benarkah? Lalu bagaimana dasa kini? Sehun sendiri pun merasa terkejut. Astaga!

.

.

~ Happy Reading ~

.

.

Sehun menghela nafas lelah karena rasa bosan akan ucapan Jongdae yang menyuruhnya untuk segera membuat akun Instagram yang mulai terdengar memuakan. Ingin sekali rasanya ia menyumpal mulut berisik sahabatnya.

"Ayolah, Hun. Apa salahnya sih memiliki satu saja akun media sosial? Kau ini hidup di tahun berapa sih? Masa akun Instagram saja kau tak punya." Oceh Jongdae lagi, membuat Sehun semakin sebal saja.

Sehun memaksakan sebuah senyum di wajahnya yang sarat akan rasa kesal, "Lalu apa salahnya juga tidak memiliki akun Instagram? Tanpa akun itu pun aku tetap bisa hidup dengan baik." Balasnya sengit.

Sebenarnya bukan hanya Sehun yang sedang merasa kesal disini, melainkan juga dengan Jongdae. Sudah hampir dua jam ia terus mengoceh di hadapan sahabat kecilnya, membujuknya untuk segera membuat satu saja akun media sosial. Tapi Sehun adalah manusia paling menyebalkan yang pernah ia temui seumur hidupnya.

Jongdae mulai memasang wajah datarnya. Ia sudah berada di poin 'cukup' untuk membujuk seorang Oh Sehun lagi. "Baiklah, terserahmu saja. Aku kan hanya ingin membantu kehidupan sosialmu yang mengerikan itu." Ujarnya setengah kesal.

Sehun menampilkan segaris senyum yang sangat jarang ia tampilkan sesaat setelah ia mendengar alasan Jongdae yang terus membujuknya -memaksa- untuk segera membuat akun Instagram.

Ia sendiri pun sebenarnya juga merasa khawatir dengan kehidupan sosialnya selama ini. Diusianya yang ke dua puluh tujuh tahun ini, ia hanya memiliki satu teman yang benar-benar teman baginya, Kim Jongdae. Itu pun karena mereka sudah berteman sejak kelas satu SD. Begitu pula dengan kisah cintanya yang cukup memperihatinkan.

Belakanan ini eommanya sering sekali memberinya kode untuk segera menikah dan memiliki anak. Appanya juga berkata ingin segera menggendong cucu baru. Begitu juga dengan hyungnya yang mulai berbicara ngawur tentang orientasi seksualnya.

Jauh di hati terdalamnya pun ia ingin sekali merasa dicintai dan mencintai. Apalagi melihat teman-teman sekolah maupun kantornya yang satu-persatu mulai memberinya undangan pernikahan, semakin membuat hatinya miris.

Tapi Oh Sehuh tetaplah seorang Oh Sehun. Tak peduli sekeras apapun ia berusaha untuk membaur dengan lingkungan dan mencoba untuk berteman akrab dengan orang-orang disekitarnya, gagal adalah hasil akhirnya.

Ia mengakui bahwa dirinya adalah seseorang yang akward dan old fahsioned. Tak peduli seramah apapun ia berusaha saat berinteraksi dengan orang lain, ia akan tetap menampilkan wajah tanpa minat dan nada bicara datar yang membuat lawan bicaranya merasa kesal.

Pernah satu kali saat ia masih berkuliah ia mengikuti kelas public speaking di kampusnya. Bahkan pelatih public speaking yang terkenal paling handal seantero Korea pun tak berhasil membuatnya lebih baik saat bersosial.

Cerita cintanya pun sama saja mengerikannya. Dalam dua puluh tujuh tahun hidupnya, ia hanya satu kali berkencan dengan seorang gadis tomboy yang ia kenal saat mereka berada dikelas yang sama di SMA.

Kim Jongin namanya, gadis tomboy yang sangat keras kepala. Entah bagaimana ceritanya dulu mereka bisa bersama. Entah bagaimana ceritanya pula Sehun bisa jatuh hati pada gadis mengerikan itu. Yang ia tahu adalah rasa penasaran akan gadis pecinta Barcelona itu yang tumbuh secara berlebihan di hatinya.

Sehun menggelengkan kepalanya kuat sesaat setelah ingatan tentang Jongin mempir di kepalanya dengan ekspresi mengerikan yang membuat Jongdae menyeritkan alisnya bingung.

"Kau kenapa, Hun?" Tanya Jongdae heran. Pasalnya pria dihadapannya itu terbengong lama sebelum menampilkan ekspresi yang tak pernah ia lihat sebelumnya.

Sehun mengalihkan pandangannya pada Jongdae yang tengah menatapnya dengan sebelah alis yang terangkat, bingung. "Gwaenchanha. Tadi aku hanya tak sengaja terfikirkan Kim Jongin. Itu mengerikan." Jawab Sehun dengan wajah pucat.

Jongdae semakin menyeritkan alisnya dalam. Kim Jongin? Sepertinya ia pernah mendengar nama itu, tapi dimana ya? "Kim Jongin huh? Sepertinya aku tahu siapa dia. Tapi aku tak yakin." Ujar Jongdae.

Sehun tertawa menyebalkan. "Kau tak mungkin mengenal gadis itu, Dae. Seorang arsitek terkenal sepertimu tak mungkin memiliki kenalan seperti gadis itu." Ujar Sehun merendahkan.

Alis Jongdae semakin menyerit dalam. "Gadis seperti itu? Apa maksudmu?"

Sehun mengibaskan tangganya pelan. "Sudahlah. Tak usah membahas gadis mengerikan itu."

"Sebenarnya ada apa dengan gadis itu, Hun? Dua puluh tahun aku mengenalmu, hanya Kim Jongin lah gadis yang kau sebut namanya selain Miranda Kerr. Wajar kan aku merasa curiga dengan itu."

Sehun semakin tertawa dengan kencang. "Benarkah? Kurasa belakangan ini aku sering sekali membicarakan Song Haekyo dan Emma Stone denganmu. Jadi mereka bukan wanita?"

Jongdae menampilkan wajah datarnya. "Aku serius. Payah."

"Sudahlah, tadi sudah kubilang untuk tak membahas gadis mengerikan itu lagi. Lebih baik kau kembali keruanganmu dan segera selesaikan rancangan hotel untuk pihak Nippon Group. Mereka ingin segera melihat design yang kau bangga-banggakan itu."

"Ya, terimakasih sudah mengingatkan dan mengusirku, sobat." Ucap Jongdae sesaat sebelum ia beranjak dari duduknya pada sofa merah yang berada di dalam ruang kerja Sehun dan berjalan dengan kesal menuju pintu keluar.

Sehun hanya bisa terkekeh saat melihat kelakuan unik milik sahabatnya. Tapi kekehan itu segera terganti dengan ekspresi mengerikan saat nama Kim Jongin tak sengaja kembali mampir di kepalanya.

Ia kembali menggelengkan kepalanya kuat sebelum meraih ponsel putihnya yang tergeletak manis di sebelah laptop kerjanya. Tak ada notifikasi apapun disana. Ia tersenyum miris. Wajar saja itu terjadi padanya yang seorang single dan tak memiliki banyak teman.

Ah, ia jadi terfikirkan ide tentang membuat akun media sosial agar temannya bertambah, walaupun itu hanya teman firtual. "Kurasa tak ada salahnya untuk mencoba." Ujarnya sesaat sebelum ia mengklik logo playstore di ponselnya dan mulai mendownload aplikasi Instagram.

Ia hanya perlu menunggu beberapa menit sebelum aplikasi yang ia pilih selesai terdownload. Ia mulai serius memasukan data untuk mendaftar di Instagram. Mulai dari username, e-mail, password hingga avatar.

Ia tersenyum puas saat akun barunya telah siap untuk digunakan. Ia segera mengklik logo kaca pembesar dan mencari nama Kim Jongdae disana dan bingo! Ia menemukan akun Instagram milik Jongdae yang memiliki cukup banyak pengikut. Ia segera mengklik logo 'following' dan mulai mencari akun-akun Instagran milik teman-temannya dalam diam.

Dalam waktu tiga puluh menit, ia telah berhasil mengumpulkan sekitar lima puluh akun yang bertengger di daftar followingnya, sementara nol akun di daftar followersnya. Miris.

Ia memutuskan untuk menyentuh logo 'home' pada ponselnya dan mengembalikan ponsel putih itu di tempatnya berada. Ia mulai mengerjakan kembali proyek restoran yang sedang ia kerjakan dalam diam sebelum sebuah dering pendek yang berasal dari ponselnya menghancurkan konsentrasinya.

Dengan sedikit kesal, ia meraih ponsel putihnya sambil menerka-nerka notifikasi apa yang baru saja masuk ke ponselnya. Jika itu adalah pesan dari operator, ia bersumpah akan melempar ponselnya keluar jendela.

Ah, notifikasi dari Instagram yang memberi tahunya bahwa Jongdae dan beberapa temannya sudah memfollow back dirinya. Juga sebuah komentar Jongdae yang menyebutnya pada postingan sebuah iklan jersey sepak bola.

funkyfunky_chen: " oohsehun Tadi kau membahas Kim Jongin kan? Maksudmu gadis mengerikan itu Kim Jongin yang ini? kimkaaaaaa"

Mata sipitnya terbuka dengan lebar saat melihat gadis yang menjadi model iklan jersey sepak bola itu. Gadis cantik dengan tubuh porposional yang dibalut denim hotpants dan seragam kebanggaan timas Italia yang tengah memegang sebuah bola dengan tangan kanannya itu adalah Kim Jongin? Kim Jongin yang itu? Kim Jongin mantannya yang mengerikan itu? Bagaimana bisa ia berubah seperti ini? Rasanya Sehun ingin tertawa sekencang yang ia bisa karena merasa geli. Tapi ia juga merasa ingin menangis kencang karena merasa menyesal.

"Ya Tuhan, benarkah ini adalah Jongin mantan kekasihku yang mengerikan itu?"

.

.

~To Be Continued~

.

.

Author Note:

Hai hai hai. Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi kita semua yang merayakannya. Semoga kita semua kembali fitri. Amin.

Sebelumnya saya mau minta maaf karena belum melanjutkan fanfic-fanfic saya yang lainnya. Bukan maksud saya untuk menelantarkannya, tapi saya benar-benar tidak memiliki waktu untuk mengerjakannya karena saya sudah kerja. Yeeeyyy.. Ini saja saya kerjakan karena saya dapat libur hari raya seminggu. Hehe.. Jadi niatnya ini fanfic starter atau fanfic selingan atau fanfic iseng-iseng atau apalah itu namanya. Kalau kalian suka ya alhamdulillah.

P.S. Special thanks buat kalian semua yang sudah mendoakan agar saya mendapatkan pekerjaan yang baik. Doa kalian di kabulkan, sobat. :D

P.S. Special thanks lagi buat kalian semua yang masih setia menunggu saya. Love you. ;D

P.S. Special thanks lagi buat oknum K yang sudah rela menggebrak meja kerja saya setiap hari dan mengancam agar saya segera comeback didunia fanfiction ini. Ini untukmu, say. ;D

At last, thank you for reading. Wanna review?

Saranghae...

.

.

.