Realize

.

.

Main Cast : Cho Kyuhyun

Genre : Family, Friendship, Hurt, Sad

Disclaimer : I just own the story. Semua tokoh di sini milik Tuhan.

Warning : Just Fanfic, Typo(s), alur yang sulit dimengerti atau mungkin membosankan(?), gaje, masih author baru. Please review after read. thanks.

.

.

Chapter 1

.

.

Seoul, Korea Selatan

November 2014

Seorang namja berusia 16 tahun berseragam sekolah lengkap duduk termenung di bangku sebuah taman dengan selembar foto digenggamannya. Logo SMA Shinchung tercetak jelas pada jas seragam anak itu. Perlahan air mata jatuh melewati pipi pucat itu ditemani oleh hembusan angin malam musim gugur yang seolah mengerti akan rindu yang dirasakan dan ingin membawa semua perasaan itu pergi.

"Eomma… bogoshipeo.." Setelah dirasa puas untuk menatap foto itu, Kyuhyun pun bangkit berdiri dan menghampiri mobilnya. Mobil sport keluaran terbaru itupun kemudian melaju kencang menuju sebuah rumah mewah di kawasan Gangnam, Seoul.

Kyuhyun pun memasuki pintu megah berukiran indah itu. Namun, ternyata Cho Younghwan, ayah Kyuhyun, sedang duduk di ruang keluarga rumah itu.

"Appa" gumam Kyuhyun. Namun ia sama sekali tidak menatap ayahnya sedikitpun dan hanya berjalan melewatinya.

"Cho Kyuhyun! Beraninya kamu pulang tanpa memberi salam." Cho Younghwan seketika membanting koran yang sedang dibacanya.

"Ah. Mianhae. Selamat malam Abeoji." Ucap Kyuhyun tanpa menatap sang ayah dan hanya tetap berjalan melewatinya.

"Wali kelasmu tadi menelpon menyuruhku untuk datang ke sekolah. Tidak bisakah kau sekali saja tidak membuang waktuku? Kau tahu? Waktuku sangat berharga. Bukan hanya untuk mengurusmu!"

"Kalo memang waktumu untuk UANG mu itu lebih berharga, tak perlu datang juga tak apa. Akan aku sampaikan kepada Jung seonsaengnim bahwa kau tidak bisa hadir seperti biasa. Ah satu lagi, abeoji tidak perlu bersikap seolah peduli padaku." Kyuhyun yang telah sampai di depan kamarnya langsung membanting pintu kamarnya dengan sangat keras dan jatuh terduduk di belakang pintu.

Dadanya tiba-tiba terasa nyeri sesak. Bukan karena penyakitnya kambuh atau apa. Namun kenangan tentang ibunya kembali merasukinya. Hari ini, 5 November 2014 merupakan hari peringatan kematian Kim Hanna yang ke 7 tahun.

"Eomma. Mianhae… Ini semua salahku. Abeoji, entah kenapa aku tidak bisa membencinya walau sikapnya seperti itu? Bogoshipeo eomma.."

triing triiinggg

Sudah pukul 6 pagi dan keadaan namja pucat itu masih sama. Ia tidak tidur semalaman dan hanya duduk bersandar di pintu dengan menatap kosong entah pada apa. Hanya satu yang berbeda. Kini matanya sedikit bengkak karena tidak tidur semalaman dan menangis walau tidak lama.

.

.

.

"Yaakkk! Cho Kyuhyun! Lagi-lagi kau terlambat. Kali ini saya tidak akan membiarkanmu masuk." Sebagai guru kedisiplinan, Park Leeteuk menjadi guru yang bertugas mengawasi anak-anak yang datang terlambat. Dua orang siswa yang hampir selalu berhadapan dengan beliau adalah Cho Kyuhyun dan Choi Minho. Jonghyun? Walaupun dia sama-sama pembuat onarnya dengan kedua sahabatnya itu, namun ia hampir tidak pernah terlambat.

"Aishh. Biarkan aku masuk kali ini seonsaengnim! Lagipula pelajaran dimulai masih 5 menit lagi." Kyuhyun benar. Sekarang waktu menunjukan pukul 07.55.

"Tidak untuk kali ini Kyuhyun-ssi. Kau masih ingat bukan bahwa gerbang sekolah ditutup 10 menit sebelum pelajaran dimulai?" Park seonsaengnim, Kyuhyun, Minho, dan Shindong ahjussi pun seolah adu kekuatan untuk membuka atau menutup gerbang menuju gedung sekolah.

SMA Shinchung memang memiliki 2 gerbang. Gerbang terluar untuk memasuki parkiran dan gerbang dalam untuk menuju ke bangunan sekolah. Dan gerbang dalam inilah yang sedang diperebutkan oleh keempat orang ini.

"Permisi Park Seonsaengnim, tadi kepala sekolah memanggil anda untuk ke ruangannya."

"Kau tidak membohongi saya lagi kan?" Park Seonsaengnim menatap Jonghyun yang entah datang darimana dengan tatapan penuh curiga. Tentu bukan sekali dua kali ia terkena ulah dari ketiga sahabat ini. Namun, walau sudah berulang kali, jebakan tetap saja tepat sasaran.

"Tentu tidak. Tadi saya bertemu beliau sewaktu ingin ke toilet."

"Baiklah kalau begitu. Shindong-ssi, tolong tutup gerbangnya dan jangan biarkan kedua anak ini masuk." Park seonsaengnim pun pergi menghadap kepala sekolah yang sebenarnya tidak memanggilnya dan meninggalkan ketiga anak itu yang sedang mengeluarkan evil smirk nya.

"Ahjussi mau foto anda ketika perkemahan musim panas yang lalu saya sebar di seluruh penjuru sekolah?"

"Ah anak anak ini, sudah kalian masuk sana."

Kyuhyun, Jonghyun, dan Minho memang sudah mulai membuat ulah sejak awal bersekolah di sini. Bahkan ia berani menantang ketua OSIS sekaligus ketua basket SMA Shinchung untuk bertanding 3 on 3 hanya karena menegurnya tidak menggunakan atribut ospek yang diharuskan. Dan pertandingan dimenangkan oleh ketiga anak baru ini. Sejak saat itu mereka bertiga langsung terkenal dan bergabung dalam tim inti basket sekolah.

.

.

.

Di dalam kelas, kedua sahabatnya memperhatikan Kyuhyun yang sepanjang pelajaran ini hanya menatap kosong pada buku dihadapannya. Kyuhyun, memang bukan seseorang yang akan memperhatikan pelajaran di kelas, kecuali saat pelajaran musik dan olah raga, namun mereka jarang-jarang melihat kyuhyun seperti ini.

Hanya satu kali mereka melihat Kyuhyun dengan tatapan kosong seperti ini. Yaitu 3 bulan yang lalu, selang sehari setelah perkemahan musim panas yang berlangsung 2 3 hari 2 malam itu. Dan saat itu Kyuhyun tidak menceritakan apapun kepada mereka dan hanya berkata bahwa ia tidak ingin ditanya mengenai keadaannya.

Agustus 2014

Hari itu Kyuhyun baru saja pulang dari perkemahan musim panas yang menurutnya cukup membosankan. Hanya satu hal yang membuatnya cukup terhibur, yaitu mengerjai salah satu satpam sekolah yang diminta ikut ke perkemahan musim panas itu untuk membantu menjaga keamanan di sana. Anak itu dengan sengaja mendandani Shindong Ahjussi ketika tidur dengan make up yang dipinjam dari para yeoja di sekolahnya.

Untunglah ia langsung sadar ketika bangun karena langsung bercermin. Namun, siapa sangka bahwa ternyata ketiga sahabat itu telah mengabadikan wajah satpam sekolah yang sudah terkenal dengan ketegasannya dan kewibawaannya itu menggunakan make up yang sangat cantik.

.

.

.

"Eommaaaa…!" Kyuhyun yang langsung tertidur ketika pulang dari perkemahan tiba-tiba terbangun. Peluh membanjiri keningnya dan nafasnya pun tersengal-sengal.

"ukh…" Tiba-tiba dadanya terasa sesak. Sepertinya Asma yang dimilikinya sejak kecil itu kambuh. Kyuhyun pun segera mencari inhaler di tasnya namun tak kunjung menemukannya.

"ahh sial.. sepertinya terjatuh di perkemahan.. kenapa aku harus terlahir lemah seperti ini?" Kyuhyun merutuki dirinya yang seperti ini. Ia pun kemudian hanya meringkuk di kasurnya berharap sesaknya menghilang atau ada yang datang ke kamarnya. Ah tapi sepertinya kyuhyun tidak mengharapkan kemungkinan yang kedua. Ia paling tidak suka terlihat lemah di mata orang lain. Terutama ayahnya.

Tok tok tok

"Tuan muda Kyuhyun. Apakah anda ingin makan malam sekarang?" Ternyata Kangin ahjussi yang datang. Ia adalah asisten rumah tangga yang telah bekerja untuk keluarga Cho sejak 16 tahun lalu.

Tak ada jawaban.

Tok tok tok

"Tuan saya masuk. Ahh anda masih tidur rupanya." Ucap Kangin tanpa menyadari bahwa tuan muda nya itu sedang kesakitan.

"Ukh.. uhuk uhuk.." Kyuhyun sudah kehabisan tenaganya. Harapan rasa sesaknya akan hilang, kini malah semakin menyengkeram dadanya. Kesadarannya pun sudah diambang batas. Sudah cukup lama asma yang dimilikinya tidak kambuh. Entah apa yang membuatnya kambuh saat ini.

"Astaga tuan muda." Kangin ahjussi pun segera menghampiri Kyuhyun dan berusaha menyadarkannya.

"Ahjussi…." Manik indah itupun kini menutup sempurna. Tanpa menunggu lama ahjussi itupun langsung menelpon ambulance untuk membawa Kyuhyun ke rumah sakit. Yesung uisa-nim? Ia sedang ada jadwal operasi saat ini sehingga tidak bisa datang ke rumah Kyuhyun.

.

.

.

Beberapa jam kemudian, Kyuhyun pun sadar dan Yesung uisa-nim sudah ada di sisi tempat tidurnya.

"Bagaimana keadaanmu Kyuhyun-ah?" Yesung adalah dokter keluarga Cho sejak lama. Ia sudah paham betul keadaan keluarga Cho seperti apa. Sehingga iapun menuruti kemauan Kyuhyun untuk selalu menyembunyikan kondisinya pada ayahnya.

.

.

.

"Tuan muda Kyuhyun? Kyuhyun-ah… Gwaenchana?"

"Ah, ehh.. iya Kangin ahjussi. Aku baik-baik saja. Ayok kita pulang. Dan ingat, jangan memberitahu apapun kepada abeoji tentang hari ini." Sesaat yang lalu Kyuhyun terlibat suatu pembicaraan yang tidak direncanakan. Sebuah masa lalu yang tidak diketahuinya terungkap. Dan ia sedikit menyesali karena membahasnya dengan Yesung uisa-nim disaat tubuhnya sendiri masih terasa lemah.

.

.

TBC