LIFE of Jisoo pt. 10

.

.

BarbieLuKai

.

.

Warning : resiko tanggung sendiri


~HAPPY READING~

.

.

Sebenarnya sih belum. Ini hanya cerita di mana Joshua akhirnya bersikap netral pada semua orang. Semua penghuni masih sama, masih melakukan skinship, masih tersenyam-senyum menggoda, terutama Lee Seokmin dan Choi Hansol, haha padahal Seungkwan sudah mati-matian menjewer telinga si Bule tapi tetap saja bebal, masih bersikap sebagai penjaga, yaitu Jun, masih bertingkah aneh seperti Mingyu, dan bersikap gentle seperti Wonwoo. Tapi bedanya, Wonwoo terlihat ingin memakan orang.

Joshua tidak memilih. Well, setidaknya belum. Lagipula masih ada waktu untuk memikirkan soal itu. Apalagi kandidatnya rata-rata anak SMA, meskipun badan mereka jangkung dan bongsor seperti raksasa, tapi kelakuan mereka masih labil.

Menyesal? Tidak juga. Mungkin dulu, sewaktu dia dibingungkan dengan tingkah laku penghuni, tetapi sejak Jeonghan menceritakan sejarah kelam kos-kosan, ia jadi lebih biasa saja dan membuka diri.

Masalah membuka baju? Joshua tidak semurah itu tolong. Hm, dengan Mingyu, iya, padahal dia pernah berpikir apa Mingyu punya penyakit seksual karena suka gonta-ganti pasangan, tapi ternyata Mingyu selalu diperiksa Seungcheol dan Jeonghan setiap minggu di rumah sakit? Benar-benar orangtua paling bijak. Dan Mingyu juga masih sama, entah siapa yang bakal jadi istrinya, pasti akan kewalahan menghadapi sikap bocah rambut abu-abu tersebut.

Wonwoo? Wonwoo baik-baik saja kok. Usut demi usut ternyata luka dan memar di tubuh Mingyu, akibat bogeman mentah dari siswa kelas 3 itu. Jun menceritakannya pada Joshua kenapa mereka bertengkar, dan ia malah tertawa keras. Bahkan sampai menyuruh keduanya berbaikkan di hadapannya. Awalnya sih protes, tapi melihat si manis berambut cokelat ini mengerucutkan bibir, sampai-sampai Soonyoung, Seokmin, dan Hansol berlutut di sekitar mereka dengan mata berkilau-kilau, mereka akhirnya mau bermaafan.

Demi Joshua, okay?

Pagi itu di kos-kosan seperti biasa, ribut karena suara panci yang dihantam Jeonghan demi membangunkan anak-anak sekolah. Apalagi, senior kelas 3 memasuki bulan-bulan kritis, sehingga mereka yang belajar sampai larut tidak bisa dibangunkan dengan cara biasa.

Joshua ikut membantu Jeonghan, ia masuk ke kamar Jun untuk membangunkannya. Tetapi si Cina yang pintar bela diri tersebut malah menariknya masuk ke dalam selimut. Kalau semua orang yang ia bangunkan harus dibeginikan, berapa banyak yang akan terlambat ke sekolah? Pfft.

"Jun, kau kan sudah berjanji," gumam Joshua teredam kaos biru tua Jun.

"Hm."

"Kau tidak ingin aku terlambat kan?"

"Kau hamil, Hyung?"

Namja manis itu menggetok kepalanya, "Jangan berasumsi aneh-aneh, Wen Junhui!"

Akhirnya, setelah menggertak, mencubit perut Jun, bahkan berniat untuk menendang selangkangannya, ia berhasil bebas dari anak IPS tersebut. Mata Jun belum terbuka tapi Joshua menariknya beranjak duduk.

"Bangun, okay? Adikku sayang~~" Joshua melempar senyum manis, Jun membuka mata, melihat senyuman hyungnya yang menggemaskan bin membuat diabetes, adalah kesempatan paling sempurna di pagi hari. "nah, gitu dong~"

Joshua pergi dari kamar Jun, ia berjalan ke kamar Wonwoo. Kamarnya tampak remang-remang karena tirai belum dibuka sama sekali. Maka dari itu, ia langsung menyibak tirai hingga namja bermata rubah yang tertidur tersebut langsung merengek.

"Hyungg~"

"Ireona, Wonwoo-ya.."

Wonwoo malah membalikkan badan menghadap dinding, Joshua menghela napas. Dia duduk di kasur adiknya lalu mengguncang tubuh kurus itu perlahan, "Ireonaaa?"

"Hm."

"Kalau kau tidak bangun, hyung bisa terlambat, Won.."

"Hm."

"Wonwoo sayang~?"

Tidak ada jawaban. Joshua tersenyum kecil, ia menggerakkan diri ke telinga namja tersebut dan berbisik halus, "Wonwoo~~"

"Aaahhh hyungggg~~~"

"Bangunlah, nanti hyung terlambat kuliah," Joshua beranjak berdiri, tapi Wonwoo menghentikan gerakannya. "kenapa lagi?"

"Morning kiss.."

Cih. Joshua mencebik dalam hati, ia menghembuskan napas panjang. Baiklah, supaya Wonwoo mau bangun, dia rela melakukan apapun. Namja berambut cokelat tersebut mendekat dan mengecup bibir tipis Wonwoo, saat ia hendak melepaskannya, Wonwoo malah memperdalam sampai-sampai tubuh kurusnya sudah berada di atas Joshua.

Sial, kesempatan dalam kesempitan!

Wonwoo menyengir, "Selamat pagi, Hyung!"

Joshua hanya memutar mata malas, "Mandi sana! Aku masih harus membangunkan yang lain,"

"Membangunkan yang lain atau.."

"Wonwoo, berhenti berpikir mesum sebentar saja.."

"Oke, satu, dua, tiga, empat, dah, sekarang mesum lagi boleh?"

Terkadang Jeon Wonwoo yang luarnya dingin dan gentle, bisa bersikap kekanakan seperti ini. Joshua menghela napas.

Ini baru Jun dan Wonwoo, yang lain bagaimana?

.

.


.

.

"Hyung, mau jadi teman kencanku, tidak?" tanya Seokmin saat mereka sedang mengadakan sesi belajar mengajar bahasa Inggris di kamar Seungkwan seperti biasa. Joshua yang sedang mengajari Minghao, menoleh sebentar seraya menyeringitkan dahi. Seokmin menaik-turunkan alis, sedangkan Mingyu yang di sebelahnya memutar mata malas.

"Yak! Kuda! Apa kau musti diperkosa dulu biar sadar, hah?" balas Mingyu jengkel.

Seokmin mencibir, "Kau pasti tidak mau memperkosaku, Ming, aku kan terlalu macho,"

"Kau menantangku, hah?"

Jisoo dipastikan sakit kepala mendadak melihat kelakuan adik-adiknya, apalagi Mingyu si badan bongsor yang selalu menantang semua orang. Tolong Kim Mingyu, berhentilah membuat Jisoo lelah.

Minghao dan Seungkwan saling bertatapan, muak melihat teman-teman mereka terutama si Cina imut tersebut. Dia malah memecah keheningan dengan cara menggeplak wajah Mingyu memakai kamus bahasa inggris.

"Berhentilah main-main, sialan!"

Jisoo tambah ciut.

Pelajaran bahasa inggris dimulai kembali, dengan telaten namja berambut cokelat asal Amerika itu membantu adik-adiknya yang kesusahan menyusun grammar.

Apalagi ditambah Hansol yang juga ikut membantu, membuat Jisoo tersenyum manis padanya.

"Gomawo, Hansol-ah.."

Hansol merona merah, sedangkan Seungkwan selaku kekasih Hansol langsung menyenggol kotak pensil Seokmin sampai jatuh ke lantai dan berbunyi nyaring. Lebih dari tong kosong.

"Cemburu bilang! Nggak usah nyakiti barang orang!" sindir Seokmin melirik Diva Junior (karena diva senior sudah dinobatkan ke Jinyoung). Jisoo tertawa kecil. "hyung, jadi teman kencanku ya?" pinta si Kuda kembali.

Kali ini Mingyu yang menyenggol kotak pensil Minghao sampai jatuh ke lantai keramik.

For the information, kotak pensil anak SMA macam mereka adalah kotak pensil besi anak SD dengan gambar superhero di atasnya :". Jadi kalau jatuh suka nyaring gitu.

"Alay lo, Ming!" gerutu Minghao sambil geleng-geleng kepala. Dia mengambil kotak pensilnya yang sudah tergeletak di lantai tanpa mempedulikan wajah Mingyu yang mengeras.

Jisoo menahan tawa, "Lihat saja nanti, Seokmin-ah.."

Seokmin menyengir, "Terima kasih sudah menyetujuinya, Jisoo-sayang"

"Demi apa? Jisoo Hyung tidak menerimamu, bodoh!" sahut Seungkwan geram. Kenapa sih teman-temannya ini begitu kesemsem pada Jisoo? Apa Seungkwan harus operasi plastik dulu biar mereka berhenti menggoda penghuni baru ini?

Mingyu malah menjatuhkan pensil.

"Sudah selesai kan pelajarannya?" tanya si bongsor tersebut ogah-ogahan.

"Kalau kau mau pergi ya pergi sana!" usir Minghao. Akhir-akhir ini namja imut tersebut suka sewot pada Mingyu.

Akhirnya, demi melelehkan hati Kim Mingyu, Jisoo memintanya untuk menemani jalan ke mall.

Yah, kau pasti sudah bisa menduga bagaimana raut wajah Mingyu, Seokmin, dan Hansol secara bersamaan.

"Giliran Mingyu saja, lebih gesit dibanding aku," gerutu Seokmin. Namja manis berambut cokelat itu mengusak rambutnya.

"Makanya jangan jomblo, Seok.."

Joshua terkadang bisa kejam juga.

Keluar dari kamar Seungkwan, keduanya dicegat Jun.

"Hyung, ayo jalan!"

Belum sempat Joshua menjawab, Mingyu sudah menyembunyikannya di belakang. "Andwae! Jisoo hyung akan berkencan denganku!"

"Kau kan bukan pacarnya, Bodoh.." celetuk Wonwoo tiba-tiba berdiri di ambang pintu kamarnya. Joshua merona merah.

Bahkan Jeon Wonwoo sudah siap bepergian.

"Hyung, kau pilih siapa di antara kami bertiga?" tanya Mingyu menatapnya tajam.

Joshua dihadapkan pilihan yang sulit. Namun, dia masa bodo dengan hal itu. Yang dilakukan namja cantik nan semok tersebut menyingkir dari badan adik kelasnya.

"Siapa yang bisa memuaskanku, dia yang kupilih."

Ketiga namja kelebihan hormon terutama Kim Mingyu dengan cepat berebutan untuk berjalan di samping Joshua.

Dasar si jablay california!

.

.

.

END

.

.

.


Ya Tuhan akhirnya selesai juga ini ff perzinahan, sebenarnya udah lama sih selesainya cuman rasa mager itu memang melekat di sel-sel tubuh gue. Bahkan udah merekat di DNA, jadi mian yedera karena ff ini hampir empat tahun tidak dilanjutkan:") terima kasih banyak pada kalian semua yang mau meluangkan waktu membaca ff svt kedua gue ((yang pertama the engineer)). Gomaptalah pokoknya, gue gak bisa ngerangkai kata-kata yang baik selain SARANGHAE3333

Yang kemarin minta joshua sama si A, B, C, D, E, F, G, H, dst, ini yang bisa gue beri pada kalian wahai readerku yang mulia:")