Foreign Swagger

NCT

Rated-T

Humor-Romance

Jaeyong, Johnten, Doil, Yusol, Markhyuk, etc..

Enjoy it ;)

Pagi itu aula SM High School dipenuhi oleh kerumunan siswa dengan dominasi seragam berwarna biru tua dan kuning. Hari ini adalah hari dimana tahun ajaran baru dimulai bagi seluruh penghuni SM High School. Terlihat dari dua asrama yang sudah berbaris rapih di lapangan. Awal tahun ajaran baru adalah hari yang menengangkan bagi semua siswa SM High School. Bukan karena pelajaran baru yan akan lebih sulit dari tahun, melainkan karena hari ini adalah hari pemilihan yang akan menentukan nasib masing-masing asrama untuk satu tahun ke depan.

SM High School dikenal dengan sekolah multilingual, yang menyediakan dua asrama yang bertolak belakang terutama dari segi bahasa, dan mengusung cara pembelajaran yang cukup unik. Dua asrama di SM High School adalah Hanlim dan Sopa. Hanlim mengusung bahasa ibu mereka, Hanguk, sebagai bahasa utama dan memang diisi oleh seluruh siswa keturunan asli Korea Selatan. Sementara Sopa mengusung bahasa internasional, English, sebagai bahasa utama mereka dan diisi oleh keturunan-keturunan luar asli maupun mix.

Di setiap awal tahun, SM High School akan mengadakan pemilihan untuk tim sukses tiap asrama yang masing-masing asrama bisa mengirimkan 14 perwakilannya. Untuk pemilihan massa yang dilakukan di awal tahun ajaran hanya akan menentukan lima anggota inti tim sukses masing-masing. Sementara untuk sembilang orang sisanya akan dipilih oleh ketua siswa masing-masing tim sukses.

Dan disini lah mereka, dari keseluruhan jumlah siswa dari tingkat 1 hingga tingkat 6, total 726 siswa yang mengikuti pemilihan massa untuk memilih ketua siswa, wakil ketua siswa, dan 3 anggota inti lainnya. Voting yang dilakukan di akhir tahun ajaran yang lalu sudah diakumulasi dan hasilnya akan segera diumumkan pagi ini. Dimana Lee Sooman sonsaengnim, sang pendiri SM High School sudah memegang hasilnya di tangannya dan kini beliau sudah berdiri tegap didepan pengeras suara, di hadapan ratusan siswanya.

"Pagi semua,"

Balasan ucapan selamat pagi yang diucapkan sang pendiri sekolah disambut heboh oleh asrama Sopa yang membalasnya dengan bahasa Inggris, berkebalikan dengan bahasa ibu yang digunakan si pendiri. Sementara asrama Hanlim memilih membalasnya dengan suara pelan karena mereka tahu suara mereka akan kalah oleh suara toak yang rata-rata dimiliki oleh siswa asrama Sopa.

"seperti tahun ajaran baru sebelum-sebelumnya, untuk tahun ajaran baru kita kali ini akan dimulai dengan pengumuman siapa yang terpilih menjadi tim sukses masing-masing asrama. Setelah menghitung total voting yang dilakukan sebelum kalian melaksanakan liburan kalian yang cukup panjang, di tangan saya sudah terdapat sepuluh nama yang akan menjadi tim inti dari tim sukses kalian. Yang pertama, akan saya umumkan lima siswa dari asrama Hanlim. Bagi yang namanya disebutkan, harap maju ke depan podium dan berdiri di samping saya."

Lee sonsaengnim membuka gulungan kertas di tangannya. Suasana di asrama Hanlim mendadak riuh, berkebalikan dengan betapa tenangnya mereka disaat asrama Sopa rusuh. Sedangkan asrama Sopa, mereka bukannya berubah tenang malah semakin riuh. Tapi tampaknya Lee sonsaengnim tak peduli, karena ia memilih langsung membacakan nama kelima siswa yang terpilih.

"Ketua siswa tahun ini untuk asrama Hanlim adalah," Lee sonsaengnim tersenyum ke arah seorang siswa yang berdiri di barisan paling depan. Membuatnya mendapat sikutan di pinggang oleh salah seorang siswa yang bertubuh jangkung di sampingnya. "Moon Taeil."

"Moon Taeil! Moon Taeil! Moon Taeil!"

Dan teriakan suka cita segera menggema dari kumpulan siswa berseragam biru tua milik asrama Hanlim. Mereka mengelu-ngelukan satu nama siswa yang sekarang tak bisa menahan senyumannya untuk lebih lebar lagi sebelum maju ke depan podium untuk berdiri di sebelah Lee sonsaengnim.

"As we said before Johnny, He is your eternal enemy." Salah seorang siswa Sopa bernametag Mark Lee berbisik pada siswa jangkung yang ia panggil John. Sementara siswa yang dipanggil John itu memasang smirk andalannya saat melihat pemuda berambut abu-abu tua itu berdiri di samping kanan Lee sonsaengnim.

"Siswa kedua yang terpilih sebagai wakil ketua siswa adalah," kali ini Lee sonsaengnim berpindah menatap sosok jangkung yang sebelumnya menyikut pinggang si ketua siswa yang baru. Lee sonsaengnim tersenyum pada siswa itu dan melanjutkan ucapannya "Kim Doyoung"

"Woah! Tak ada yang bisa mematahkan tradisi itu rupanya!"

Diantara kerumunan yang meneriakkan nama Kim Doyoung, ucapan salah satu siswa terdengar paling kencang membuat siswa di sebelahnya harus menginjak kaki siswa itu agar sadar bahwa suaranya terlalu kencang. Bahkan Lee sonsaengnim tampaknya mendengarnya dan sekarang tersenyum pernuh arti pada Taeil dan Doyoung yang sama-sama salah tingkah.

Tradisi yang dimaksud siswa itu adalah, tradisi dimana si ketua siswa akan memiliki wakil ketua yang merupakan kekasihnya. Sejak angkatan Yunho sunbae, angkatan pertama mereka, hingga kini angkatan Taeil, tetap saja posisi wakil dipegang oleh kekasih mereka. Tampaknya para siswa Hanlim memang lebih senang mendukung hubungan yang sehat dan percaya kalau seorang ketua membutuhkan sosok wakil yang benar-benar dapat mempercayainya sepenuh hati.

"Johnny, I want to be your vice too."

"You will, babe."

Lagi-lagi, disela-sela keriuhan yang ditimbulkan oleh penghuni asrama Hanlim, barisan depan asrama Sopa, dan lagi-lagi siswa yang dipanggil Johnny memasang smirk andalannya. Disaat salah seorang siswa bertubuh mungil di sampingnya memeluk lengannya dan berbisik kepadanya.

"Siswa ketiga yang akan terpilih menjadi wakil siswa adalah,"

Wakil siswa memiliki tugas yang tak berbeda jauh dari ketua siswa. Tapi biasanya wakil siswa lah yang akan turun ke lapangan dan mendengarkan suara-suara dari siswa. Sedikit berada di bawah ketua siswa, wakil siswa ini biasanya terpilih untuk siswa yang paling popular di asrama masing-masing.

"Lee Taeyong." Dan benar saja. Saat Lee sonsaengnim tersenyum kearah siswa yang sedari tadi tak memberikan reaksi apapun disaat Taeil dan Doyoung maju, bukan hanya sorakan dari penghuni asrama Hanlim, melainkan sorakan dari penghuni asrama Sopa juga menggema di aula tempat mereka berada.

Siswa berambut putih yang di-mix dengan warna ungu itu segera maju tanpa memperdulikan dua sosok siswa yang mengikuti di sampingnya seolah-olah menjadi pengiring hingga ia berdiri di samping Doyoung. Kedua siswa yang mengiringinya segera kembali ketika keduanya dihadiahi tatapan membunuh dari Lee Taeyong. Tentu sambil menahan tawa mereka karena mereka sadar betapa kakunya Lee Taeyong saat berjalan tadi.

"Cute."

Siswa bertubuh jangkung dengan rambut coklat tersenyum sembari mengikuti pergerakan Taeyong. Tak sadar bahwa dimple yang ia tampilkan mengundang siswa di sebelahnya untuk menggodanya.

"Ewh, you are really into stiff guy?"

Siswa bernametag Jay Jung itu menoleh kearah siswa di sampingnya dengan senyum yang tak lupa ia lepaskan terlebih dahulu. "Sorry, you must misheard cute into stiff."

Siswa di sebelahnya hanya memutar bola matanya sebelum keduanya sama-sama kembali menatap ke depan.

"Siswa keempat yang akan menjadi sekertaris tim inti adalah," kali ini tatapan Lee sonsaengnim jatuh pada salah seorang siswa yang tadinya menjadi pengiring Lee Taeyong. Siswa kelebihan kalsium dengan mata yang besar seperti bambi. "Ji Hansol."

Tak kalah dengan sorakan yang didapatkan dari ketiga siswa sebelumnya, saat Ji Hansol maju dengan tangan yang terangkat di udara, sorakan dari siswa Hanlim terdengar dua kali lebih kencang dibanding saat mereka menyoraki Lee Taeyong.

"Tenang semua, tenang semua. Ji Hansol ada di sisi kalian." Dan siswa berambut blonde itu tersenyum lebar sembari mengayunkan tangannya memberi isyarat agar siswa-siswa itu tenang.

"What an idiot."

Lagi-lagi, siswa disamping Jay berkomentar. Sementara Jay memutar bola matanya mendengar ucapan teman di sebelahnya. "So do you."

"There are already four of them. So the last one is already expected, right?" siswa yang sebelumnya dipanggil Johnny itu menoleh kearah siswa dengan nametag Mark Lee.

"Youngster, huh?"

Lee sonsaengnim menatap siswa terakhir yang masuk dalam deretan tim inti asrama Hanlim. Siswa yang tak lain pengiring kedua Lee Taeyong. "Dan siswa terakhir yang terpilih sebagai bendahara adalah Kim Donghyuk."

Dan untuk nama siswa terakhir bahkan mendapatkan sorakan paling meriah dari seluruh siswa Hanlim. Membuat siswa yang mengenakan badge berwarna hijau menandakan ia berada di tingkat empat itu melakukan seremoni kecil dengan memberi high five pada barisan depan asrama Hanlim sebelum berjalan untuk bergabung bersama yang lainnya.

"Saya akan mengulangi kembali nama-nama dari anggota inti tim sukses untuk asrama Hanlim. Moon Taeil, tingkat lima, kelas 5-1 sebagai ketua siswa. Kim Doyoung, tingkat lima, kelas 5-2 sebagai wakil ketua siswa. Lee Taeyong, tingkat lima, kelas 5-2 sebagai wakil siswa. Ji Hansol, tingkat lima, kelas 5-1 sebagai sekertaris. Dan terakhir adalah Kim Donghyuk, tingkat empat kelas 4-2 sebagai bendahara."

Tepuk tangan yang didominasi dari asrama Hanlim terdengar menggelegar di seluruh aula. Sebelum Lee sonsaengnim meredakan keriuhan itu dengan kembali berbicara di depan pengeras suara.

"Dan sekarang, saya akan mengumumkan lima siswa yang akan terpilih sebagai tim sukses dari asrama Sopa. So, should I speak English?"

"Yeeeeaaaayy!"

Karena sebagian besar dari penghuni asrama Sopa tidak bisa berbahasa Korea dengan lancar, jika kalian berbicara pada penghuni asrama Sopa, It is a must to talk in international language.

"So, start from the first student who is chosen as the student's chairman," Lee sonsaengnim mengedarkan pandangannya kearah penghuni asrama Sopa sebelum tersenyum kea rah seorang siswa dengan rambut belah tengahnya yang berwarna light brown. Siswa yang tak lain adalah Johnny yang segera membalas senyuman Lee sonsaengnim dengan senyuman sopan. "Johnny Seo."

"Yo Man! You did it!"

"Good job, John!"

"We have the best leader!"

"Aw, we can see the result already!"

Dan tanggapan-tanggapan dalam bahasa international lainnya terdengar di berbagai penjuru asrama Sopa. Sementara Johnny, dengan senyum bangganya berjalan kearah podium dan berdiri di samping kiri Lee sonsaengnim.

"Kau tak lihat betapa angkuhnya dia?" Doyoung berbisik pada Taeil saat Johnny masih dengan senyum kebanggaannya berdiri dengan tegap dan namanya masih dielu-elukan di asrama Sopa.

"Ssst, kalau ia dengar bagaimana?" Taeil menyikut Doyoung yang hanya dibalas oleh Doyoung yang memajukan bibirnya merajuk.

"The second student who is chosen as the vice of student's chairman is,"

Jika asrama Hanlim memiliki tradisi dimana setiap tahun ajaran baru si ketua siswa selalu ditemani oleh si wakil siswa yang notabene adalah kekasihnya, di Sopa biasanya wakil ketuanya adalah musuh bebuyutan si ketua siswa. Maka dari itu Sopa tak pernah memenangkan title asrama terbaik sebelum-sebelumnya.

"Please, my name.. my name.."

Siswa bertubuh mungil yang sebelumnya berbisik pada Johnny ingin agar ia yang terpilih sebagai wakilnya berdoa dengan mata terpejam rapat dan kedua tangan di depan dada.

"At least everyone likes Johnny. So there won't be chance for enemy to be his vice." Siswa bernametag Nakamoto Yuta itu menepuk-nepuk pundak siswa bertubuh mungil yang masih sibuk berdoa memberikan semangat.

"Ten, stop praying."

Kali ini Jay yang berbisik pada Ten.

"No! If I stop then the vice place won't be mine!"

"Duh, just stop praying already and for goddamn sake just look back at Lee ssaem! He has waited you to open your eyes!"

"WHAT?"

Siswa yang dipanggil Ten itu akhirnya membuka matanya dan menatap kearah Lee sonsaengnim yang tengah berusaha menahan tawanya dan menyembunyikannya dengan berdeham. Sementara Johnny berusaha menahan dirinya untuk tak berlari dan menggendong kekasih mungilnya ala pangeran berkuda untuk naik ke podium.

"Chittaphon Leechaiyapornkul."

"Woah! It's me?! Itu beneran aku? Serius?"

Semuanya tertawa saat Ten tiba-tiba me-mix bahasanya menjadi English-korean. Sementara Lee sonsaengnim tak berhasil menyembunyikan tawanya kali ini.

"Maju dong cepetan. Lama banget."

"Doyoung.." Taeil mencoba mengingatkan kekasihnya lagi yang kali ini berkomentar untuk Ten. Sementara Doyoung makin memajukan bibirnya.

"Berhenti bertingkah seperti anak-anak, Kim." Dan saat Taeyong ikut bicara, Doyoung makin keki.

"Berisik kau Lee."

Saat Ten maju ia bahkan tak segan-segan langsung memeluk Johnny. Membuat sebagian besar siswa Sopa bersiul-siul tak jelas.

"Dasar tak tahu tempat."

"Kau juga suka tak tahu tempat jika sedang berciuman dengan Taeil."

"Kubilang berisik, Lee."

"Okay, calmdown everyone!" Lee sonsaengnim mencoba menenangkan keributan yang ditimbulkan oleh John-Ten couple. Ia berdeham sekali lagi sebelum kembali mengumumkan nama siswa ketiga dari asrama Sopa yang masuk anggota tim inti.

"For the third student who is chosen as student representatives,"

Tapi untuk urusan wakil siswa, tetap saja baik dari asrama Hanlim maupun asrama Sopa pasti yang akan terpilih adalah siswa yang paling popular di asrama masing-masing.

"Congrats, Jae!"

Bahkan sebelum namanya disebutkan, siswa bernametag Mark Lee itu sudah ber-highfive ria dengan siswa yang ia panggil Jae.

"Jay Jung"

"Should we escort you like them?"

Disela-sela sorak-sorai nama 'Jung Jaehyun' yang diteriakkan oleh seluruh siswa asrama Sopa, dua siswa yang mengapit Jay Jung atau Jung Jaehyun itu sama-sama menaik-turunkan alis mereka sembari menatap Jaehyun.

"No, thanks."

Dan Jay atau Jaehyun segera melangkah cepat menuju podium sebelum dua siswa yang mengapitnya benar-benar mengiringi ia seperti Hansol dan Donghyuk mengiringi Taeyong.

"So just need to hear Yuta's name and Mark?" Johnny berujar pada Jaehyun saat Jaehyun ber-highive dengan Johnny dan Ten.

"Just wait."

Lagi-lagi Lee sonsaengnim harus menenangkan penghuni asrama Sopa sebelum melanjutkan ucapannya. "Okay, and the fourth student who is chosen as secretary is,"

"Yuhuuuuu!"

Dan sebelum Lee sonsaengnim menyebutkan namanya, Nakamoto Yuta sudah meloncat keluar barisan saat menerima tatapan dan senyuman dari Lee sonsaengnim. Lee sonsaengnim hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Perbedaan kultur orang luar dengan kulturnya masih sulit untuk ia pahami.

"Nakamoto Yuta-kun."

"Hai, Lee sensei!"

Dan dengan senyum 1000 megawattnya, Yuta berjalan sembari melambai-lambaikan tangannya ke kerumunan siswa Sopa. Sebelum melakukan high-five ceremony dengan ketiga teman lainnya.

"Just wait for uri-aegi then." Ujar Ten.

"And Foreign swagger will complete." Yuta menambahkan.

"And the last one for student who is chosen as treasurer is,"

"Mark Lee! Mark Lee! Mark Lee!"

Dan tanpa diduga, kerumunan siswa Sopa mulai meneriakkan satu nama. Dan si pemilik nama segera maju ke depan beberapa langkah dan menaruh telunjuknya di depan bibir.

"Calm down, guys. Just wait." Lalu berbalik dan tersenyum sopan kearah Lee sonsaengnim yang sempat terkejut dengan sorakan dari asrama Sopa. Karena, bagaimana bisa mereka menebak nama yang akan ia sebutkan dengan benar?

"Okay, you guys got it right. Mark Lee!"

Sebagai nama terakhir dari sepuluh siswa yang sudah disebutkan, Mark mendapat applause paling kencang dan notabene berasal dari asrama Sopa.

"Yeah, we did it guys!" dan sama seperti yang lain, Mark melakukan high-five ceremony dengan keempat temannya sebelum berdiri di samping Yuta.

"Mereka pasti gila. Tak sopan sekali di depan Lee sonsaengnim." Mungkin mulut Doyoung memang ditakdirkan untuk menjadi seorang komentator.

"Itu style orang luar, hyung. Kau ini ketinggalan jaman sekali." Ucapan Donghyuk membuat Doyoung menghadiahi adik kandungnya itu dengan tatapan tajam. Yang diikuti tanda peace dari sang adik yang berbeda satu tahun darinya itu.

"I will repeat again the chosen students. Johnny Seo, fifth grade, 5-3 as student's chairman. Chittaphon Leechaiyapornkul, fifth grade, 5-3 as vice of student's chairman. Jay Jung, fourth grade, 4-3 as student's representative. Nakamoto Yuta, fifth grade, 5-3 as secretary. And the last one, Mark Lee, fourth grade, 4-3 as treasurer."

Tepuk tangan kembali terdengar dari arah asrama Sopa. Dan Lee sonsaengnim menenangkannya dengan kembali berbicara di depan pengeras suara.

"Jadi, saya akan berikan waktu lima menit bagi tim inti untuk menentukan Sembilan anggota tim sukses lainnya. Silahkan berdiskusi dengan anggota masing-masing. Dan mohon untuk yang lain harap tenang."

Taeil segera mengintruksikan keempat temannya untuk membuat lingkaran. Sebelum membuka forum diskusi lima menit itu.

"Jadi, bisa sebutkan siapa saja ketua dan wakil ketua klub di asrama kita?"

"Klubku hyung! Aku dan Seungkwan!" Donghyuk yang masuk di klub jurnal dan memegang jabatan sebagai ketua bersuara.

"Sungguh aku masih tak tahu bagaimana Baekhyun hyung bisa mempercayai bocah tingkat empat sebagai ketua dan wakil ketua."

"Setidaknya aku bukan hanya anggota sepertimu, Doyoung hyung."

"Diam kau."

Hansol tampaknya sedang menyukai kedamaian makanya ia buru-buru menyela pertengkaran Kim brothers itu dengan angkat bicara. "Kecuali Taeyong dan aku, sisanya adalah Jihoon dan Seokmin dari klub vocal, Seungcheol dan Mingyu dari klub basket, Hanbin dan Junhoe dari klub sepak bola, dan terakhir Jeonghan dan Yunhyeong dari klub drama."

"Berarti sudah pas 9 orang kan?"

"Yaps. Kita sudah membicarakan ini saat para fanboy Taeyong membocorkan hasil yang tadi dibacakan Lee saem."

"Fanboy katamu? Sasaeng iya." Celetuk Taeyong yang sedari tadi hanya melipat kedua tangannya di depan dada tanpa ada keinginan untuk mengusulkan satu nama.

"Oke, fix. Anggota kita sudah fix kalau begitu."

Dan dengan ucapan Taeil yang mengakhiri diskusi lima menit itu membubarkan lingkaran kecil yang mereka buat.

Sementara di kubu asrama Sopa..

"Hey, just pick the famous one!"

Ketika Ten, Jaehyun, Mark dan Yuta masih sibuk mengusulkan nama-nama yang notabene dari klub mereka, ucapan Johnny membuat keempatnya berhenti beradu argument.

"What?"

"Just pick the famous one. It'll help our house, right? The other team must be choose the leader and vice of their clubs."

"Oh, just like Moon's style. You know him so well, Seo?"

Johnny hanya memutar bola matanya menanggapi ucapan Yuta. "Just name the famous one. Two of each and I will decide the last one"

"Vernon from my class and Joshua." Mark yang pertama kali menyuarakan pilihannya.

"Sicheng and Junhui!" Yuta selanjutnya.

"Mark Tuan and Jackson?" Jaehyun kemudian.

"Wow, how funny if we have two Mark in our team." Komentar sarkastik yang dikeluarkan Mark hanya disambut Jaehyun dengan memutar bola matanya.

"I will highly recommend Bambam and Minghao." Dan terakhir Ten sebelum keempatnya menatap Johnny untuk mengambil keputusan.

"Deal." Mereka tak terkejut saat Johnny setuju begitu saja. Karena dalam geng mereka, Foreign swagger, Johnny adalah leader yang terkesan simple dan tak ribet dalam mengambil keputas. Terkesan freestyle.

"So, the last one is mine. Umm, let see. Most of them are from dance club. So why we don't choose someone who really famous? The second rank after Jaehyun?"

Mendengar kata peringkat kedua setelahnya membuat Jaehyun memutar bola matanya. "Maksud hyung, Kim fucking Jiwon?!" dan tanpa sadar ia mengumpat dalam bahasa ibunya.

"Are you sure, Johnny?" Ten bertanya pada kekasihnya.

"Yeah, like I said before. We need the famous one in our team. Tenang saja Jae. Reputasi kita akan baik-baik saja jika hanya ada satu yang seperti Bobby."

Dan tanpa memperdulikan Jaehyun yang tampaknya masih tak terima dengan keputusan terakhirnya, Johnny menyudahi diskusi lima menit itu karena Lee sonsaengnim sudah menyuruh Taeil untuk mengumumkan sembilang anggota lainnya.

"Sebelumnya saya sebagai ketua siswa yang baru ingin mengucapkan terima kasih banyak atas kepercayaan kalian telah memilih kami berlima." Taeil memberikan sedikit sambutan sebelum mulai ke intinya. "Disini saya akan mengumumkan Sembilan nama yang akan bergabung dalam tim sukses asrama Hanlim. Untuk kriteria yang kami pilih, kami memilih ketua dan wakil ketua masing-masing klub yang ada di asrama Hanlim. Dan untuk nama-nama yang saya sebutkan, diharapkan maju ke depan dan bergabung bersama kami."

"So formal." Komentar Johnny saat melihat ketua siswa dari asrama lain tengah berdiri diatas podium. His eternal enemy.

"Lee Jihoon, Lee Seokmin, Kim Hanbin, Goo Junhoe, Choi Seungcheol, Kim Mingyu, Yoon Jeonghan, Song Yunhyeong, Boo Seungkwan."

Kesembilan siswa itu mendapat sambutan meriah dari para penghuni asrama Hanlim yang lain ketika kesembilan siswa itu bergabung bersama lima yang lainnya ke depan.

"Saya berharap dengan lengkapnya tim kami ini menjadi 14 anggota, kami bisa memberikan yang terbaik untuk asrama Hanlim. Kami mohon kerja samanya." Dan saat Taeil membungkukkan badannya 90 derajat, ke 13 anggota yang lain juga membungkukkan badan mereka. Tepuk tangan kembali menggema di aula.

"Good speech, man." Saat Taeil turun dari mimbar dan berpas-pasan dengan Johnny, pemuda berambut abu-abu gelap itu hanya tersenyum kaku sebelum melewatinya dan kembali ke timnya. Sementara Johnny yang sekarang mengambil alih pengeras suara.

"I'd like to thank everyone whom chose us as your choices. Thank you again and again. So, just go to the point. We've discussed the nine members whom will be added to our team. And you can have great expectation from our choices. Okay, the new members are Vernon Chwe, Joshua Hong, Mark Tuan, Jackson Wang, Kunpimook Bhuwakul, Wen Junhui, Dong Sicheng, Xu Minghao and the last one is Bobby Kim."

Tak hanya tepuk tangan meriah yang mengakhiri pidato singkat Johnny, tapi sorak-sorai yang mengiringi kesembilan anggota baru di tim sukses Sopa.

"Mati kau Tae." Hansol berbisik pada Taeyong saat menangkap sosok Bobby yang melempar flying kiss kearah Taeyong.

Sementara Taeyong hanya memutar bola matanya saat melihat Bobby dan flying kiss yang diberikan bertubi-tubi padanya.

"Thanks, buddy." Bobby memeluk Johnny singkat sebelum berdiri di samping Jaehyun yang sedari tadi memberinya tatapan tajam sejak ia memberikan flying kiss pada Taeyong.

"Oke semua, karena anggota tim sukses sudah lengkap untuk kedua asrama, saya akan mengumumkan 6 kompetisi yang akan diadakan mulai sekarang hingga akhir tahun ajaran nanti. Seperti tahun sebelumnya, keenam kompetisi itu akan dimulai dengan kompetisi dance, dilanjutkan dengan kompetisi vocal, diikuti kompetisi jurnal, dan dua kompetisi olahraga yaitu basket dan sepak bola, dan yang terakhir adalah kompetisi drama musical. Kompetisi dance akan dimulai hari ini dan akan ditandingkan bulan depan di auditorium sekolah. Bagi tim sukses masing-masing asrama, silahkan pilih perwakilan terbaik dari klub dance masing-masing untuk pertandingan kali ini. Sekian untuk hari ini. Kalian boleh kembali ke kelas masing-masing."

Saat Lee sonsaengnim turun dan sibuk menyalami satu persatu siswa yang terpilih menjadi tim sukses, siswa yang lain membubarkan diri untuk masuk ke kelas masing-masing.

Dan saat Lee sonsaengnim dan para guru sudah meninggalkan aula, tersisa 28 siswa yang terpilih menjadi tim sukses yang masih tinggal di aula.

"Guys, let's win this! Most of us from dance team, right?"

Johnny lagi-lagi, membuka forum dadakan.

"But, don't you know they have Lee Taeyong? The winner for school dance competition last year?" Junhui bersuara.

"Oh, come on! They only have one ace! We have it all! Just relax!"

"Okay John, but where is that brat you chose?"

"What brat?"

"Kenapa kau disini Kim Jiwon! Berhenti mengganggu tim kami dan kembali ke timmu! Jangan-jangan kau mata-mata yang dikirim Sopa untuk mendengar rencana kami?!"

Dan suara Doyoung yang terdengar menggelegar cukup untuk menjawab pertanyaan Johnny. Mereka menemukan Jiwon tengah berdiri manis di samping Taeyong yang masih setia dengan wajah datarnya.

"What I said. Kim fucking Jiwon." Mark cukup terkejut mendengar Jaehyun sudah mengumpat dua kali dalam waktu kurang dari 30 menit. Biasanya sahabatnya itu sangat jarang mengumpat. Sangat bertolak belakang dengannya dan Johnny.

"Tenang, Doyoung, tenang. Aku hanya ingin mengucapkan selamat pagi untuk my princess. Karena dari tadi pagi aku belum mengucapkannya." Bobby berujar santai sebelum beralih menatap Taeyong yang sekarang menatapnya sinis. Tak ada yang pernah berani memanggilnya princess. Sepertinya Bobby mencari mati.

Tapi tampaknya Taeyong yang akan mati duluan. Karena, dengan seenaknya Bobby mendekatkan wajahnya ke wajah Taeyong sehingga ice-prince itu harus mundur hingga punggungnya menyentuh badan Hansol yang berdiri di sampingnya.

"Good morning, princess.."

Cuuuup!

Tolong siapkan peti mati atas nama Bobby Kim alias Kim Jiwon sekarang juga.

Karena bukan hanya Taeyong yang akan membunuhnya, tapi juga seseorang yang sedari tadi sudah mengepalkan tangannya dan berjalan mendekat kearahnya.

Sayangnya Johnny memperlambat kematian Kim Jiwon dengan menarik kerah bocah itu untuk menjauh dari Taeyong sebelum Taeyong mengamuk. Dan menggagalkan rencana pembunuhan yang sudah disusun seseorang yang masik menatap Bobby dengan tatapan physco miliknya.

"It will be a big mess start from now. Hhh.."

TBC

Hello gaeeeesss~ sesuai dengan yang dijanjikan. Karena banyak yang ngebolehin saya buat ngeremake ff ini, saya kasih chapter pertama ff ini. And FYI, jika kalian kurang sreg sama ff ini buat ngegantiin Foreign Swagger, gapapa kok. Saya bisa ganti FF ini jadi FF baru dan yang Foreign Swagger bisa tetap dilanjutkan dengan jalan cerita sebelumnya. But, slow update. Ohya, kalau ada yang gak suka karena terlalu banyak mix bahasa inggris dan Indonesia disini sorry banget yaaa. Tapi FF ini emang bakal mengusung jenis tulisan itu. Karena judulnya aja Foreign Swagger dan temanya tentang asrama international sama non-international, hehe. Review, please? ;)