Tepat setahun yang lalu Jung Jaehyun benar-benar merasa bahwa harinya luar biasa. Ia menghabiskan waktu di rumah sakit tanpa mengeluh sedikit pun meski alasannya di sana sama sekali bukan menunggu kelahiran seorang bayi atau merencanakan operasi plastik supaya mirip Siwon Super Junior. Ayahnya mengalami gagal ginjal dan harus operasi donor ginjal. Itu cukup mengerikan, setidaknya pasti lebih sakit dari operasi usus buntunya bulan lalu.

Bukannya ia senang ayahnya sakit, ia tentu saja khawatir dengan keberhasilan operasi itu. Tapi pagi tadi saat Jaehyun memutuskan untuk menenangkan ibunya yang panik atas operasi ayahnya yang dimulai pada pukul tiga sore. Jaehyun yang optimis seribu persen akan keberhasilan operasi transplatasi ginjal yang ditangani langsung oleh sepupu paling sempurnanya, Moon Taeil, menghibur ibunya dengan sebuah topik terpayah abad ini. Sialan, dia memang payah.

Lalu seorang pemuda kurus dengan sepasang mata paling cantik abad ini—menurutnya, tentu saja—menyapa ibu dan dirinya di bangku tunggu selagi ayahnya mendapat pemeriksaan rutin.

"Annyeonghaseo, Nyonya Jung?" suaranya terdengar seperti tiupan harmonika di musim semi. Bahkan Jaehyun tidak bohong, pemuda kurus itu terlihat sangat manis bahkan dalam balutan seragam pasien yang membosankan.

Ibunya tersenyum, "Oh? Taeyong-ie? Kau sedang jalan-jalan?"

Pemuda itu mengangguk kecil sebelum menolehkan kepalanya pada Jaehyun, "Dan… apakah ini puteramu itu?"

"Oh! Ya, dia Jaehyun, anakku. Jaehyun!" suara cempreng ibunya ia hiraukan sementara tubuhnya dengan tergesa bangkit dari duduk. Sebelah tangannya tersodor, membuat gerakan ingin menjabat tangan kurus pemuda yang melempar senyum kecil di sana.

"Jung Jaehyun, kau?" suaranya sedikit bergetar hingga Jaehyun mengutuk dirinya sendiri dalam hati.

Tawa geli menyambutnya sebelum pemuda itu merespon jabatan tangan Jaehyun, "Aku Lee Taeyong, yang akan mendonorkan ginjal pada ayahmu. Nyonya Jung sudah banyak membantuku sebelumnya."

"Taeyong-ah! Sudah kubilang untuk tidak memanggilku begitu. Panggil aku eomma!" ibunya menepuk-nepuk bahu pemuda itu dengan lembut, tidak menyadari raut bingung darinya sampai ibunya kembali berkata, "ayahmu bersikeras untuk mengadopsi Taeyong setelah ini. Taeyong akan menja—"

"TIDAK!"Jaehyun tanpa sadar menjerit hingga beberapa orang di lorong memerhatikannya. Namun ia tidak peduli, yang jelas, ia tidak akan membiarkannya.

Dilihatnya raut Taeyong yang berubah terluka. Astaga, tidak, Jaehyun tidak mungkin tahan.

Jaehyun kembali menjerit, hanya saja tidak sekeras tadi. "Taeyong tidak boleh jadi adikku. Dia bisa saja menjadi menantu eomma!"

Dan detik setelahnya, Jaehyun dibuat nyaris pingsan saking terpesonanya dengan raut malu pemuda manis bernama Lee Tae—ah tidak, Jung Taeyong.

.

Jung Taeyong

A story from troalle

Cast(s) Jung Jaehyun and Lee Taeyong of NCT U Genre(s) Romance, Fluff Rating T (Almost M, btw) Duration 774 words Disclaimer I only have the story, thanks to God for everything

.

"Aku merindukanmu bahkan saat aku tidak merasa kesepian."

.

Jung Jaehyun adalah seorang arsitek muda yang berhasil merancang berbagai bangunan keren di Korea Selatan. Bukan untuk dilebih-lebihkan, Jung Jaehyun yang tahun ini menginjak umurnya yang kedua puluh tujuh adalah sosok yang bisa dibilang too hot dan too rich untuk masih single. Hell, bahkan semua temannya yakin kalau Jaehyun bisa mendapat beberapa kekasih seksi hanya dengan melintasi komplek rumahnya.

Sayangnya, Jaehyun tidak tertarik pada begituan.

Di sana, di rumah tidak luas hasil rancangannya sendiri, ia sudah punya sosok pemuda kurus manis yang selalu menunggunya pulang dengan aroma masakan dari dapurnya. Sudah nyaris setahun dirinya tinggal bersama pemuda itu tanpa sedikit pun mengurangi rasa tertariknya pada sosok bermata cantik tersebut. Lihat? Dia butuh apalagi?

"Hyung.." panggil sebuah suara dari ujung ranjangnya. Ia seketika terbangun, tidak mau menyia-nyiakan pemandangan indah berupa senyum kecil milik Jung Taeyong. Ha, Taeyong memang pasti dan harus menjadi seorang Jung.

"Selamat pagi, sayang." Sapa Jaehyun sembari membalas senyum kecil Taeyong. Sebelah tangannya terangkat untuk menarik tangan Taeyong, menarik pemuda itu untuk jatuh ke pelukannya. "Kemarin aku sudah menyelesaikan rancanganku. Ada yang ingin kau lakukan hari ini?" bisik Jaehyun di telinga Taeyong.

Sosok di pelukannya menggeleng, "Hyung, berhenti memanggilku sayang! Aku tidak enak pada Joohyun-nuna setiap kau begitu, tahu."

Jaehyun mengernyit, namun mengeluarkan kekehan geli saat Taeyong mulai mencoba melepaskan pelukannya. Pemuda manisnya tidak akan semudah itu ia lepas. "Hiraukan saja, kau kan pacarku."

"Sejak kapan?" Taeyong terkekeh geli. Jaehyun tengah mengecup puncak kepalanya beberapa kali tanpa sedikit pun melonggarkan pelukan mereka. Jung Jaehyun dengan segala ketertarikannya pada Taeyong.

"Kau bahkan tidur lelap setelah mimpi buruk karena kecupanku! Apa kau punya alasan untuk menolakku?"

Kali ini Taeyong berhasil melepaskan pelukan Jaehyun untuk menatap pria di bawahnya, "Aku mimpi buruk karena merindukanmu."

Ah, Jaehyun jadi tersenyum. Ia ingat saat itu dirinya tengah disibukkan dengan beberapa rancangan gedungnya sehingga ia sering bermalam di ruang kerjanya. "Kau kesepian?"

Taeyong menggeleng, memasang raut sedihnya yang membuat Jaehyun horny. Pemuda di atasnya selalu terlihat imut bahkan saat sedih, aduh. Sebelum Jaehyun merasakan celananya terlalu sempit untuk dipakai, Taeyong tiba-tiba saja merebahkan kepalanya di dada Jaehyun.

"Aku merindukanmu bahkan saat aku tidak kesepian." Cicit Taeyong di dadanya.

Jaehyun menarik napasnya dalam, tangannya yang sedari tadi memeluk pinggang Taeyong kini beralih pada punggung pemuda itu. Mengelusnya dengan lembut sekaligus sensual.

"Sayang, apa kau tidak keberatan tidak pergi kemana pun sampai besok? Aku benar-benar ingin menggagahimu."

END

.

Sorryyyy…

Kalau ada yang ingin adegan rated di fict ini, aku pending dulu, ya? Aku yang sedang buntu parah ini perlu beberapa pencerahan dari review kalian (serius, aku bahkan bener-bener stuck sama fict "Missed the Sun"-ku, satu-satunya fict-ku yang terencana, lol)

Ini pertama kalinya aku buat fict JaeYong (mereka aku jadikan pair favorit aku setelah HunKai, astaga mereka benar-benar membawa hawa fluff di hidupku) jadi yah, aku harap kalian suka. Aku akan membuat sekuel kegiatan dewasa mereka jika banyak yang suka (hehehe) karena aku masih belum pede untuk pake pair ini. So, review yuk