Kamu


Disclaimer: Di tanganku, kita akan merayakan ulang tahun Kaito malam ini

Author's Note:
Karena di fic utamaku, mereka sudah terlanjur jadian, jadi..


"Hei, Shinichi?"

"Hmm?" Conan menoleh sambil tersenyum. Senang menikmati pemandangan malam dari atap suatu gedung tinggi yang mereka pilih secara random.

Menikmati pemandangan langit dengan bulannya yang terasa semakin dekat. Sayangnya tidak ada bintang yang terlihat, karena mereka terkalahkan oleh terang dari ribuan lampu Tokyo. Tapi kilau lampu-lampu itu sendiri juga sangat indah. Angin malam mengusik helai rambut Conan. Tapi itu tidak membuatnya kedingingan, karena KID memeluknya dari belakang.

"Kamu tahu.." Kaito berhenti. "Aku.." lalu menggelengkan kepala. Menenangkan diri sebentar, kemudian mencoba lagi, "Aku suka kamu," katanya dengan syahdu pada Conan yang sedang memandangnya.

Seketika waktu di sekitar mereka seakan berhenti.

Conan terdiam dalam syok.

Kaito terdiam dalam gugup, dan cemas, dan takut, dan.. Dan mungkin ini adalah ide yang buruk. Tapi Shinichi terlalu buta dengan perasaan orang lain yang tertarik kepadanya secara romantis. Jadi sepertinya tindakan paling tepat adalah tembak dia langsung seperti ini. Dan lagi, Kaito hanya memiliki waktu untuk memenangkan hati Shinichi ketika dia masih menjadi Conan. Karena ketika Shinichi kembali-

"Ahahah.. apaan sih, tiba-tiba mengatakan hal yang membuat malu begitu," Conan menyikut perut KID sambil tertawa geli.

"Mem-" Kaito hendak protes, tapi langsung dipotong.

"Iya, iya," Conan mengangguk dengan senang. "Aku juga suka kamu," (jantung Kaito terhenti sekejap), "Kamu, di luar dugaan, adalah orang baik," Kata Conan sambil tersenyum dan menepuk lengan KID di sisinya. "Anak-anak juga menyukaimu, lho. Bahkan Ran juga. Hmm.. Kamu tahu? Aku pikir kamu bisa muncul sebagai dirimu sendiri tanpa menarik bahaya apapun. Dan kita bisa berteman sungguhan dimanapun sampai kapanpun," dengan bangga, Conan merasa bahwa dia sudah mengusulkan hal yang akan sangat menyenangkan bagi mereka. Tapi Kaito..

Kaito merasa seperti mendengar ada sesuatu yang jatuh, retak, dan hancur berantakan.. "Tentu, Shinichi.." Meski sedih, sekaligus kesal, sekaligus gemas, Kaito tetap tidak bisa memandang Conan tanpa penuh kasih sayang.. penuh cinta.

Tapi Conan tetap tidak bisa melihat itu.

Dan itu adalah kisah di waktu yang lalu.. beberapa bulan yang lalu. Kenangan yang manis sekaligus menyebalkan. Dikira berapa banyak energi dan keberanian yang harus kaito keluarkan hanya untuk membuat pengakuan itu? Tapi gagal total. Target sama sekali tidak menyadari. Itu adalah kegagalan terparah yang bisa terpikir olehnya. Meski begitu, semua momen bersama Shinichi adalah momen yang manis. Sungguh.. ketidaktahuannya itu manis, polos sekali. Tapi juga menyebalkan.

Kaito menghela nafas dengan berlebihan.

Conan menoleh dan menaikkan alisnya dengan heran. Tidak peduli betapa kepalanya sedang bekerja keras memecahkan misteri "Peta Harta Karun" bersama Detektif CIlik, dia tetap memiliki pendengaran yang tajam. "Apa? Apa ada petunjuk jelas yang kamu tahu terlewat olehku?" dahinya agak mengerut dengan curiga.

"Iya." Jawab Kaito dengan kesal, "Padahal aku selalu menunjukkannya setiap hari! Aku bahkan sudah mengatakannya langsung degan sangat jelas waktu itu, tapi kamu.. Aaagh lupakan, lupakan.." Kaito mengacak-ngacak rambutnya.

Conan mengedipkan mata dengan terperangah. "Setiap hari? Kamu ngomong apa? Kita baru menemukan peta ini hari ini."

"Kudo-kun, orang yang sedang jatuh cinta memang agak labil kelakuannya," tegur Haibara.

"Eeeh?! Kuroba sedang jatuh cinta dengan seseorang? Siapa?" tanya Conan.

Haibara hanya memberikan tatapan sangat bosan pada Conan, lalu meletakkan tangan di dada, dan menundukkan kepala pada Kaito, "Turut berduka cita.."

Kaito memalsukan air matanya, "Thanks, Ojou-san." Lalu berjalan dengan Haibara menyusul anak-anak lain yang sudah duluan, meninggalkan Conan.

"Hei! Kuroba jatuh cinta sama siapaa?" dan Conan pun menjadikan ini sebagai pertanyaan rutin untuk diajukan kepada Haibara maupun Kaito. Tapi ini adalah pertama dan terakhir kalinya dia mendapat jawaban langsung dari Haibara.

"Dengan siapa lagi kalau bukan denganmu, Kudo-kun." Haibara menjawab dengan nada yang seakan itu adalah jawaban yang sudah sangat jelas.

"BOHONG!" Conan langsung membalas dengan kesal. Kaito memalsukan air mata dengan berlebihan lagi. Haibara akting berduka lagi untuk Kaito. "Dasar, mempermainkanku, hanya karena jarang-jarang aku tidak tahu tentang sesuatu?"


Author's Note:
Ya gini ini author ga bertanggung jawab, bikin cerita baru mulu terus ditinggalin? (semoga engga lagi)
Tapi.. semoga kalian lebih memilih aku share apa yang sudah aku ketik seperti ini, daripada aku ketik beginian trus aku abaikan di laptop, yah?
Sebenarnya ini aku mau membuat oneshoot (langsung complete) malam ini untuk hari ultah Kaito,
tapi sayangnya aku sudah mengantuk, besok pagi-sore kerja, huahh..