"Nak nanti kalo kamu udah sampai disana jangan lupa telfon mamah yah?"

"Iyah mah."

"Nanti kalau sampai sana kamu harus ramah sama temen temen disana yah?"

"Iyah mah."

"Jangan lupa diberesin nanti baju, obat-obatan, sama perlengkapan lainnya, nanti uangnya mamah tranfer tiap bulan kamu hemat hemat yah?"

"Iyah mah."

"Kamu jangan iyah mah iyah mah aja."

"Iyah mah."

Setelah diberi beberapa wejangan oleh sang ibunda tercinta, Kagami pun berpamitan untuk segera terbang ke jepang. Ini adalah saat yang ia nanti nantikan. Kagami akhirnya mendapat beasiswa ke jepang dan akan melanjutkan kuliahnya disana. Dengan semangat yang membara dan ke optimisan yang luar biasa, ia yakin semuanya akan baik baik saja


NEW ROOMATES!

Disclaimer : Fujimaki Tadatoshi

Genre : Masih belum di tentukan

Pair : AoKaga ditambah dengan beberapa pair lainnya

LET'S CHECK THIS OUT

ENJOY ~(*w*~)(~*w*)~


"302...303...304, ah ini dia." Setelah beberapa jam menempuh perjalanan, Kagami pun sampai di asrama yang akan ia tinggali bersama teman sekamarnya.

"Permisi." Kagami memutar knop pintu dan mendorongnya ke arah dalam. Kesan pertama yang ia dapati dari kamarnya adalah, semuanya tampak sangat amat normal. Hanya ada beberapa furniture yang belum tertata rapi dan beberapa kotak kardus yang sepertinya berisi barang barang milik teman sekamarnya. Kagami melangkahkan kakinya masuk. Satu satunya yang menarik perhatiannya adalah seorang pemuda berkulit tan dengan rambut navy blue yang terduduk di kasurnya sambil membaca sebuah buku.

"ano...maaf." Pemuda itu mengalihkan pandangan dari bukunya dan memperhatikan Kagami secara intens.

"Kau...tinggal disini? Maksudku kau yang akan menjadi teman sekamarku?"

"Sepertinya iya." Pemuda itu menutup buku yang sedang ia baca dan memperhatikan Kagami dari ujung kaki hingga ujung kepala.

"Maaf, tapi kasur ini sudah jadi milikku, kau bisa pakai yang disebelah sana." Pemuda itu menunjuk kasur yang berada di ujung ruangan.

"Ah terima kasih." Kagami segera menyeret kopernya ke lemari yang berada di seberang tempat tidurnya. Kagami menengok kearah teman sekamarnya yang ternyata sudah kembali fokus dengan buku bacaannya. Ia mengedikan bahunya dan segera membereskan perlengkapannya.

Selama seharian itu teman sekamarnya benar benar bungkam, terlalu fokus dengan dunianya dan apa yang ia baca. Bergerak hanya untuk kekamar mandi yang letaknya memang di dalam kamar itu. Kagami bingung memilah milih topik apa yang harus ia bicarakan. Ia ingat apa yang dikatakan ibunya, ia harus ramah kepada semua orang apalagi orang itu adalah teman sekamarnya. Tapi bagaimana mau mengajaknya bicara, ia menengok kearah Kagami saja tidak. Hingga sebuah ketukan di pintu kamarnya membuatnya tersadar dari lamunannya. "Tamu pertama ku." Pikir Kagami. Kagami segera meloncat dari kasurnya dan segera berjalan de arah pintu sementara teman sekamarnya? Sama sekali tidak menunjukan tanda tanda bahwa ia tertarik dengan suara ketukan itu. Kagami segera membuka pintu dan yang terlihatlah adalah dua orang pemuda yang berdiri dengan senyuman riang di wajah mereka. Ah sebenarnya hanya si blonde yang menunjukan senyum sumringah itu sementara yang satunya lagi? Hanya menampilkan ekspresi datar.

"Selamat siang 304 ssu."

"Ah? Umm selamat siang." Jawab Kagami canggung.

"Kami tinggal di 301 ssu, aku Kise Ryota dan ini-" Kise menunjuk teman disebelahnya yang daritadi hanya diam memperhatikan Kagami.

"-Kuroko Tetsuya, salam kenal ssu." Kagami hanya mengangguk.

"Dan kau?"

"Ah aku? Kagami Taiga."

"Hmm boleh kami masuk ssu?"

"Kamarku masih sangat berantakan, tapi tidak apa jika kalian tidak keberatan."

"Hmm tidak masalah." Kuroko tersenyum tipis kearah Kagami dan Kagami segera mempersilahkan mereka berdua untuk masuk.

"Aomine-kun tinggal disini juga?" Pemuda itu mengalihkan pandangannya kearah Kuroko. "Jadi orang itu namanya Aomine" Pikir Kagami.

"Sedang apa kau disini tetsu?"

"Berkunjung." Hening...tiba tiba keadaan menjadi canggung.

"E-etto...kalian sudah saling kenal ssu?" Kuroko mengangguk.

"Aomine-kun satu SMA denganku." Kise dan Kagami hanya mengangguk angguk dibarengi dengan suara oohhh yang panjang.

"Kagami-kun, Aomine-kun kalian sudah makan malam? Kebetulan Kise-kun mau mentraktir ku di majiba kalian ikut saja."

"Hah? Yang benar nih?" Mata Kagami sudah berbinar binar.

"E-e-eehhh t-tunggu Kuroko-cchi, niatku memang mau mengajak kalian makan di majiba ssu tapi kan aku tidak bilang ingin mentraktir kalian ssu."

"Kise-kun kan baru selesai pemotretan. Kalau punya rezeki itu di bagi bagi Kise-kun."

"Un benar tuh." Kagami mengangguk angguk

"Kalau begitu sudah diputuskan, Kise-kun akan mentraktir kita semua."

"Yosh ayo ke majiba." Kise hanya bisa tertawa masam dan meratapi nasib uang sakunya untuk bulan ini.

Kise hanya bisa menatap nanar kearah tumpukan burger yang dipesan Kagami. Aomine hanya memesan teriyaki burger dengan kentang goreng dan soft drink. Kuroko hanya memesan satu buah burger biasa dan vanilla milkshake, ya vanilla milkshake ukuran jumbo. Ada banyak hal yang Kagami pelajari dari teman teman barunya ini. Mulai dari Kise yang terlalu bawel hingga rasanya Kagami ingin menyumpal mulutnya dengan salah satu burgernya ini. Kuroko yang pendiam tapi senyumannya membuat hati adem. Dan Aomine? Ternyata Aomine bisa tertawa juga. Kagami tidak tahan untuk tidak tersenyum begitu melihat Aomine yang tertawa saat menjahili Kise hari pertamanya di jepang tidak begitu buruk.

Setelah menghabiskan makan malam mereka, mereka kembali ke kamar masing-masing.

"Huwaaaah kenyaaaang." Kagami langsung membaringkan tubuhnya begitu sampai di kamarnya.

"Aomine Daiki."

"Apa?"

"Kita belum kenalan, namaku Aomine Daiki." Aomine mengulurkan tangannya yang segera disambut oleh Kagami.

"Aku Kagami Taiga." Aomine duduk disebelah Kagami dan memperhatikan wajah Kagami secara intens. Diperhatikan seperti itu membuat Kagami gugup.

"Itu kenapa?" Tanya Aomine heran.

"A-apanya yang kenapa?"

"Itu, alismu kok terbelah begitu sih."

"M-mana kutahu lagian sudah seperti ini dari dulu."

"Kau gunting yah?"

"Mana bisa alis digunting."

"Ya kan kupikir."

"Pikiranmu itu dangkal sekali yah Ahomine." Aomine menaikan sebelah alisnya.

"Hmm...kau lucu yah."

"A-apa?"

"Tidak bukan apa apa." Aomine segera berdiri dan membaringkan tubuhnya di kasur miliknya. "Aku tidur duluan, oyasumi." Lanjutnya. Kagami menghela nafas. Hmm tapi tak apalah toh sepertinya sekarang ia sudah bisa akrab dengan teman sekamarnya.

TBC~

Yossha Kamiya membawa satu lagi fict yang lagi lagi adalah multichap. Pendek? Ya sudahlah anggap aja prologue yah XD. Genre fict ini bisa berubah seiring dengan perkembangan fict ini/halah jadi jika kalian punya kritik atau saran, silahkan sampaikan di kolom review, akhir kata mind to review? ~(*w*~) (~*w*)~