Title: Beauty Affair

Cast: Jungkook, Yoongi, Jimin, Namjoon, Hoseok, Jin, Taehyung #KookGa #KookMin #KookHope #NamYoon #JinYoon

Lenght: Four Shoot

Rating: 15+

Author: Tae-V [Line KTH_V95, Twitter KTH_V95]


"Karena kamu adalah selingkuhan terindah dalam hidupku... - Jeon Jungkook."

.

.

.

YOONGI POV

Aku sudah jatuh cinta pada pria itu sejak awal kuliah dimulai.

Usiaku 4 tahun lebih tua darinya, dan karena aku terlalu gemar memuaskan hasratku bermusik, aku baru masuk kuliah setelah 4 tahun lulus dari SMA, ketika eomma dan appa mulai lelah melihatku bermusik dan tidak juga memiliki pekerjaan.

Aku terpaksa masuk kuliah jurusan komunikasi, dan tentu saja itu jurusan termudah yang bisa kumasuki karena otakku sudah malas berpikir jika aku mengambil jurusan IT ataupun Tehnik.

Dan ketika kelas hari pertama dimulai, sosok itu masuk ke dalam kelas, dengan segala aura ketampanan yang dimilikinya. Dengan postur tubuhnya yang tinggi dan sangat bagus dimataku, aku terpesona padanya sejak detik pertama kedua mata kecilku ini menatapnya.

Pria itu duduk di bangku tepat di depanku, kemudian ia menoleh kebelakang, melihatku sambil tersenyum, menyapaku, menunjukkan betapa manis gigi kelincinya itu.

Aku dengan bodohnya hanya bisa tersenyum sambil menganggukan kepala, membalas sapaannya.

Ketika kelas berakhir, aku memberanikan diri menyapanya.

Aku menghampirinya dan mengajaknya berjabat tangan.

"Min Yoongi... 93 line... Kau?" sahutku dengan senyuman di wajahku.

"Ah, kau 93 line? Jeon Jungkook imnida~ 97 line..." sahut pria yang ternyata bernama Jungkook itu sambil sedikit terkejut mendengar tahun kelahiranku.

"Jungkook? Nama yang keren~" sahutku sambil tersenyum.

"Yoongi-sshi, kau benar kelahiran 93? Bagaimana bisa sekelas denganku?" Jungkook rupanya masih agak kebingungan dengan perkenalanku.

"Hmmm~ Aku menghabiskan 4 tahun untuk bermusik.. Dan kedua orang tuaku memaksaku berkuliah.. Makanya aku sekelas denganmu~" sahutku dengan nada santai.

"Ahhhhh~ Araseo~" Jungkook menganggukan kepalanya.

"Panggil saja aku Yoongi hyeong~" sahutku.

Jungkook tersenyum sangat manis dan berkata, "Boleh aku memanggilmu hyeong? Whoaaa~ Itu keren! Aku anak tunggal dan sangat ingin memiliki seorang hyeong~"

Aku tersenyum sambil menganggukan kepalaku. "Aku akan jadi hyeongmu mulai sekarang, Jungkook a~"

Padahal hati kecilku berharap lebih.

Hahaha.. Aneh kan? Aku jatuh cinta pada pria yang usianya 4 tahun dibawahku! Aku sudah gila, kurasa...

Namun kebahagiaanku rasanya hanya berhenti sampai disitu.

Karena ternyata Jungkook begitu populer!

Bahkan para sunbaepun menyukainya!

Dan si menyebalkan Jung Hoseok! Pria idiot kelahiran 94 itu sama sepertiku yang malas berkuliah, ia juga terlambat masuk kuliah dan sekelas denganku dan Jungkook. Dan ia begitu menggilai Jungkook hingga perasaannya terlihat dengan sangat jelas.

Sampai sore itu, seminggu yang lalu, aku dikejutkan dengan kenyataan yang kejam!

Saat itu Hoseok terus menggoda Jungkook dari kelas dimulai pukul 08.30 AM hingga semua kelas berakhir pukul 04.30 PM.

Teman-teman sekelas terus menjodohkan Hoseok dan Jungkook, namun tiba-tiba Jungkook berkata, "Ah~ Mian, hyeong.. Tapi aku sudah punya pacar... Mianhae, hyeong~"

DEG!

Jantungku rasanya seperti disayat-sayat sebilah pisau tajam. Perih.

Ternyata Jungkook sudah memiliki kekasih!

Huft! Harusnya aku sudah bisa menebak dari awal! Mana mungkin pria setampan dan sesempurna itu belum memiliki kekasih?

.

.

.

AUTHOR POV

Kelas sudah berjalan hampir sebulan lamanya. Yoongi dan Jungkook semakin dekat dengan status hyeong-dongsaeng.

Walaupun Hoseok tahu dengan jelas bahwa Jungkook sudah memiliki kekasih, namun tanpa tahu malu Hoseok tetap saja sering menempel dengan Jungkook, apalagi saat Hoseok tahu bahwa kekasih Jungkook ada di Busan, kampung halaman Jungkook!

"Ini Seoul, babe! Busan cukup jauh dari sini~ Apa salahnya aku terus menempel dengan Jungkook? Toh ia nyaman bersamaku~ Hehehe~" sahut Hoseok ketika ia dan beberapa teman sekelas mereka sedang mengerjakan tugas kelompok.

Yoongi yang mendengar ucapan Hoseok merasa sangat geram.

"Aigoo, Jung Hoseok benar-benar gila~" gumam Yoongi.

"Hyeoooong~"

Dari jauh terdengar suara yang sangat disukai Yoongi. Yoongi segera menoleh ke arah suara itu berasal.

Sosok seorang Jungkook yang tampan dan imut secara bersamaan itu tengah berlari kecil ke arahnya.

"Hyeong~ Aku pindah tempat kos, dan kau tahu? Aku mendapatkan tempat kos dekat rumahmu~" sahut Jungkook sambil tersenyum.

"Whoaaa~ Jeongmal?" Yoongi terkejut mendengar ucapan Jungkook.

Jungkook menganggukan kepalanya sambil masih tersenyum. "Mulai besok kau tidak perlu naik bus lagi~ Aku akan mengantar dan menjemputmu hyeong~ Otte?"

"Johaaa~ Oke, call!" Yoongi langsung menjawab dengan penuh antusias. Tentu saja debaran jantungnya berdetak tidak karuan!

"Aku memenangkan undian yang sangat besar rasanya!" teriak hati kecil Yoongi.

Hoseok memajukan bibirnya mendengar ucapan Jungkook yang cukup keras itu. "Yaish~ Lucky Yoongi..." gumamnya.

Sejak hari itu, Yoongi selalu diantar jemput oleh Jungkook, dan tentu saja kedekatan antara mereka semakin menjadi-jadi.

.

.

.

YOONGI POV

"Kalian berpacaran?" tanya seorang teman sekelas padaku.

"Mwo?" Aku menatap bingung ke arah temanku yang bertanya.

Tak lama kemudian sosok menyebalkan bernama Jung Hoseok menghampiri kami.

"Aku lihat kalian semakin dekat... Apa kau ada apa-apa dengan Jungkook?" Hoseok bertanya dengan nada yang sangat tidak enak didengar.

Aku menggelengkan kepalaku. "Kami adalah hyeong-dongsaeng~ Karena itu kami terlihat sangat dekat.."

"Cih~ Semuanya berawal dari sana, dan akan berakhir sebagai sepasang kekasih.." gumam salah seorang teman sekelas lainnya.

Hoseok memajukan bibirnya, menunjukkan ketidaksukaannya atas kedekatanku dan Jungkook.

"Gwenchana~ Toh aku akan tetap menempel dengan Jungkook.." gumam Hoseok sambil berjalan menuju tempat duduknya.

Aku menggelengkan kepalaku, tidak habis pikir dengan jalan pikiran Hoseok.

"Jungkook a~ Temani aku makan di kantin ya~" Hoseok segera mengajak Jungkook menemaninya ke kantin ketika Jungkook berjalan masuk ke kelas.

Dan menyebalkannya, Jungkook mau-mau saja menemani Hoseok ke kantin!

Aku berpura-pura cuek dan fokus memainkan laptopku, padahal hatiku cukup panas melihat mereka berdua!

Sorenya, sepulang kuliah, Jungkook mengajakku makan berdua.

"Hyeong, kita makan dulu ya~ Aku ingin kau menemaniku makan ramyun~ Ada sebuah kedai ramyun yang sangat enak di dekat kosanku..." sahut Jungkook.

Tentu saja, mana mungkin aku menolaknya!

Suasana antara kami berdua sangat baik, sampai tiba-tiba handphone Jungkook berdering.

Jungkook melihat layar handphonenya, kemudian meletakkan telunjuknya di mulutnya sambil menatapku, memberi isyarat agar aku tidak bersuara.

Dengan polosnya aku menganggukan kepalaku, lalu menyibukkan diriku melahap ramyun dihadapanku.

Dan benar seperti dugaannku! Telepon itu dari kekasihnya di Busan.

"Yeoboseyo~ Waeyo, chagiya?" sahut Jungkook.

Mereka berbincang-bincang cukup lama, membiarkanku makan sendirian hingga ramyun di mangkukku habis.

"Ah~ Mian, hyeong~ Ia orangnya cemburuan, makanya aku menyuruhmu diam.." sahut Jungkook sambil menatap wajahku ketika panggilan berakhir.

"Gwenchana, Jungkook a~ Aku mengerti~ Pacaran jarak jauh memang meresahkan~" sahutku sambil tersenyum. Pura-pura tersenyum tentunya!

"Ia pria yang sangat manis, hyeong~" sahut Jungkook tiba-tiba, mulai bercerita mengenai kekasihnya.

Aku berusaha menjadi pendengar yang baik, walau hatiku agak sakit mendengarkan Jungkook menceritakan tentang kekasihnya.

"Ia kakak kelasku di SMA, Park Jimin namanya. Aku kelas 1 SMA dan ia kelas 3 SMA~ Ia selalu membantu setiap aku kesulitan dalam pelajaranku, dan akhirnya kami berpacaran~"

Jungkook terdiam sejenak kemudian tersenyum dan melanjutkan ceritanya.

"Ia sedikit pemarah dan agak cemburuan, tapi entah mengapa aku menyukainya~ Ia tidak pernah membuatku bosan setiap bersamanya... Tapi, setelah aku pindah kesini, kecemburuannya semakin menjadi-jadi, aigooo~"

"Itu wajar, Jungkook a~ Kalau aku diposisinya, aku juga pasti akan begitu.. Apalagi kau sangat tampan, pasti banyak yang menggodamu~ Hehehe~" jawabku.

Jungkook tersenyum mendengarkan jawaban dari mulutku. "Kau bisa saja hyeong~ Hehehe~ Aku memang tampan dan aku tahu itu~"

"Aigoo~ Narcism~ Ckckck~" Aku menggelengkan kepalaku sambil tersenyum melihat tingkahnya.

.

.

.

AUTHOR POV

Tak terasa 3 bulan sudah berlalu.

Ujian Tengah Semester (UTS) sudah di depan mata.

Saat itu Yoongi dan Jungkook sedang makan malam berdua.

"Aigoooo~ Kepalaku mau pecah rasanya menghadapi UTS minggu depan~" gerutu Jungkook.

Padahal Jungkook termasuk anak yang pintar, tapi ia masih belum bisa beradaptasi dengan padatnya jadwal perkuliahan.

Tugas yang diberikan dosen masih menumpuk, namun minggu depan sudah harus melaksanakan UTS.

Yoongi yang tergolong cerdas itu hanya tersenyum melihat kelakuan Jungkook.

"Ya, Jungkook a~ Jangan diambil pusing~ Hmmm.. Aku rasa kau perlu rekreasi sejenak sebelum ujian~" sahut Yoongi.

Dan ide itu muncul begitu saja di otak Jungkook!

Jungkook menatap wajah Yoongi dengan penuh antusias. "Ya, hyeong! Kajja!"

"Uh?" Yoongi menatap bingung ke arah Jungkook.

"Kajja, uri~ Mari kita berlibur sebelum ujian! Bukankah besok hari sabtu? Kita bisa berlibur 2 hari~"

"Mwo?" Kedua mata kecil Yoongi terbelalak.

"Kajja, uri~ Bada~ Ayo kita ke pantai, hyeong a!" Kedua tangan Jungkook menggenggam erat kedua tangan Yoongi, berharap Yoongi mau menemaninya liburan 2 hari 1 malam.

Yoongi tentu saja tidak bisa menolak permintaan Jungkook!

"Kajja, Jungkook a!" sahut Yoongi, tidak kalah antusias.

"Besok jam 4 pagi aku akan menjemputmu ya hyeong, kita naik kereta~ Oke?"

"Oke, call~" sahut Yoongi sambil tersenyum, bahagia membayangkan liburan berdua dengan Jungkook.

.

.

.

YOONGI POV

Aku tidak bisa tidur karena sangat menanti liburan berdua dengan Jungkook.

Walaupun kenyataannya ia sudah memiliki kekasih, tapi tidak salah kan kalau aku tetap menyukainya? Toh itu hakku sebagai manusia, kan?

Tak lama kemudian suara motornya terdengar di depan rumahku.

Aku segera bergegas berlari ke depan dengan satu tas ransel di punggungku.

Dan Jungkook terlihat sangat tampan padahal ini masih jam 4 pagi! Ia duduk di motor dengan jaket kuning kesayangannya, celana jeans hitam panjang, dan sepatu timberland coklat favoritnya.

"Ayo, hyeong~ Naik~ Kajja, ppali~" Jungkook begitu antusias dengan liburan dadakan kami ini.

Aku pun naik di motornya dan kami melaju menuju stasiun kereta yang berjarak sekitar 20 menit dari rumahku.

Udara pagi itu sangat dingin, dan aku memang menggigil.

Sepertinya Jungkook bisa melihat ekspresi kedinginanku dari spion motornya, dan tiba-tiba tangan kirinya menarik tangan kiriku untuk memeluk tubuhnya.

"Peluk saja tubuhku hyeong agar kau tidak kedinginan~ Gwenchana~" sahut Jungkook.

"Uh?" Aku terkejut karena tiba-tiba ia memintaku memeluknya.

"Gwenchana, Jungkook a?" Aku bertanya padanya.

Jungkook menganggukan kepalanya. "Biar kau tidak kedinginan hyeong~"

Dan kedua tanganku pun kulingkarkan di pinggang Jungkook, dan itu terasa sangat nyaman. Tubuhku seketika merasa sangat hangat.

Entah karena tubuh Jungkook membuatku hangat, atau karena hatiku terasa hangat ketika memeluknya.

Kami tiba di stasiun, dan segera membeli tiket. Dan aku begitu terkejut melihat seberapa perhatiannya Jungkook kepadaku!

Membuatku sedikit berharap, apakah ia juga menyukaiku?

Selama di kereta, kami berdesak-desakan karena weekend dan banyak orang yang pergi berlibur dengan kereta yang kami tumpangi.

Jungkook duduk di sebelah kiriku, ia merangkul tubuhku agar aku terlindungi dari desakan orang-orang di sisi kananku.

"Gwenchana, hyeong?" tanya Jungkook ketika tubuh mungilku terhimpit oleh pria besar di sebelah kananku.

"Uh~ Gwenchana~" sahutku sambil tersenyum menatap Jungkook yang begitu mencemaskanku.

Bahkan, ketika saatnya makan pagi, Jungkook sudah menyiapkan sarapan untukku!

Ia membuat nasi kotak sebanyak 2 kotak untukku dan untuknya, dan rasanya sangat enak.

"Whoaaa~ Ini masakanmu?" tanyaku.

Jungkook menganggukan kepalanya. "Anggap saja ucapan terima kasihku karena kau mau menemaniku berlibur, hyeong~ Hehehe~"

"Aigoo~" Aku mengacak pelan rambutnya sambil memakan makanan yang disiapkannya untukku.

Pukul 08.00 WIB kami tiba di stasiun yang tidak jauh dari pantai yang kami kunjuni. Eurwangni beach. Salah satu pantai yang indah yang ada di Incheon.

Dari stasiun, kami naik taxi, mencari penginapan di sekitar pantai Eurwangni. Setelah berputar sekitar 1 jam dengan taxi, akhirnya kami mendapatkan penginapan yang cukup murah dan lumayan bagus.

"1 kamar saja ya hyeong? Dananya terbatas~" sahut Jungkook sambil memajukan bibirnya, mengingat uang di dompetnya tidak terlalu banyak untuk membiayai liburan dadakan ini.

"Ne~ Gwenchana, Jungkook a~" sahutku. Justru sekamar dengan Jungkook lah yang kuinginkan! Hehehe~

Dan akhirnya kami mendapatkan kunci kamar itu.

Kami masuk ke dalam kamar.

"Whoaaa~ Kamarnya cukup nyaman~ Dan pantai itu terlihat lumayan jelas dari jendela kamar~" sahutku ketika aku membuka tirai jendela kamar yang kami sewa.

"Jeongmal, hyeong?" Jungkook bergegas menghampiriku untuk melihat apakah benar pantainya terlihat cukup jelas dari jendela.

Detak jantungku berdetak sangat cepat ketika Jungkook berdiri tepat di belakangku, menatap hamparan pantai yang tak jauh dari hotel yang kami tempati.

"Whoaaa~ Yeppudaaaa~" Jungkook sangat antusias melihat indahnya pantai itu.

Aku justru tersenyum, karena aku merasa bahwa seolah kata yeppuda yang diucapkan Jungkook adalah untukku, bukan untuk pantai dihadapanku.

"Waktunya beristirahat dulu, badanku agak pegal karena berdesakan di kereta sejak pagi buta tadi~" sahutku sambil berlari kecil menuju kasur.

Aku segera meloncat kecil dan membaringkan tubuhku di kasur yang sangat empuk itu.

Aku menggeliat, meregangkan otot-ototku yang terasa agak kaku karena perjalanan tadi pagi.

Tiba-tiba Jungkook duduk di tepi kasur dan meletakkan handphonenya di bantal yang ada tepat di atas kepalaku.

Sebuah lagu yang sangat indah namun cukup sedih terputar dari handphone Jungkook.

Dan Jungkook tiba-tiba berbaring disampingku.

"Don't think about anything
Don't even speak
Please just smile for me

I still can't believe it
Everything feels like a dream
Don't try to disappear"

Aku menoleh menatap Jungkook, dan ternyata Jungkook tengah menatapku dengan tatapan yang aneh!

"Is it true? Is it true?
You You
So beautiful, so terrifying
Untrue Untrue
You You You"

Jungkook mengangkat kepalanya, dan kepalanya kini berada tepat di atas kepalaku. Dan bibir Jungkook tiba-tiba menempel di bibirku! Dan bodohnya, aku justru memejamkan mataku menikmati ciumannya, bukannya berusaha mendorongnya agar menjauh.

-TBC-


Note: JENG JENG~ New FF yang masih belum sempurna tercipta lagi~ Dan kali ini, inilah FF Four Shoot persembahan dari saya untuk para readers setia yang selalu mendukung saya~ Untuk new readers yang baru mampir ke lapak saya, selamat membaca juga~ Semoga FF ini kembali bisa menghibur kalian semua. Untuk 3 chapter lanjutannya akan saya post di rabu depan dan rabu depannya lagi dan rabu depannya lagi ya~ Jadi karena FF ini cuma terdiri dari 4 chapter, makanya saya post seminggu sekali setiap hari rabu insya allah :)

Ini saya udah mati-matian berjuang manjangin chapternya, gimana pendapat para readers? Masih terhitung pendekkah chapter ini? Kalau dirasa masih pendek juga, saya mohon maaf sedalam-dalamnya, karena ini sudah kapasitas termaksimal saya dalam manjangin chapter /deep bows/

Btw, happy reading, semoga bisa menghibur :)

Silakan ditunggu lanjutannya ya, all :) Jangan lupa reviewnya /bows/