VIXX RAMADHAN SERIES (PROLOG)

Title: VIXX in Pesantren(?)

Author: jtw

Cast: VIXX members -Cha Hakyeon, Jung Taekwoon, Lee Jaehwan, Kim Wonshik, Lee Hongbin, Han Sanghyuk-

Guest

Genre: Friendship, religi, humor gagal, pesantren-life(?)

Rated: T

A/n: jtw edisi tobat, kkk sekalian belajar mencoba nulis humor-religi, ahaha xD yahh sekali-sekali ingin lah jadi orang yg lurus, jangan terus-terusan menjurus. Ramadhan masa nista terus, ahay *lagak nya*

Sok lah enjoy aja buat 'ngabeubeurang' atau 'ngabuburit' /benerin peci sama sarung/

.

.

.

.

.

.

.

"Yok terminal terminal habis habis mangga persiapan mangga!"

Suara teriakan khas kernet bus membuat pemuda itu terperanjat seketika, karena baru saja ia akan tertidur beberapa menit yang lalu. Ia menatap sport watch di pergelangan tangannya kemudian melirik ke jendela bus yang memasuki area terminal. Rupanya bus Karunia Bakti jurusan Garut-Jakarta yang ia tumpangi telah tiba di terminal Guntur, Garut Kota tepat pukul 10 pagi ini.

"Terminal habis! Sok mangga lalungsur, kade hilap cacandakan na bilih aya nu kakantun." (silahkan turun, hati-hati lupa ada barang bawaan yang tertinggal-red)

Sang kernet kembali mengingatkan para penumpang kemudian turun dari bus dan melesat ntah kemana. Pemuda itu menghela nafas sejenak kemudian berdiri, memeluk erat ransel besarnya yang tadi ia pangku, membiarkan para penumpang lain untuk turun terlebih dahulu. Dan tak perlu waktu lama ia sudah turun dari bus. Sedikit bergidik saat kakinya pertama kali menapak di tempat tersebut. Yah, cuaca Garut memang dingin ditambah mendung yang menghiasi langit sejak setengah perjalanannya tadi.

Pemuda itu merogoh saku jaketnya, meraih secarik kertas dan membacanya seksama. Detik berikutnya pemuda itu mengedarkan pandangannya.

"Lewat situ kah?"

Pemuda itu melangkah mengikuti orang-orang yang tadi berada satu bus dengannya, melewati pos penjagaan dan sampai pada apa yang ia tuju. Lagi pemuda itu mengedarkan pandangannya dan tersenyum mendapati apa yang ia cari.

Angkot hijau no.9.

Dengan segera ia langkah cepat dan bertanya pada supir.

"Pertigaan Samarang, mas?"

"Muhun jang, silakan naik."

Pemuda itu segera naik, beruntung angkot yang ia tumpangi tidak ngetem terlalu lama.

Sekitar tigapuluh menit akhirnya ia sampai di pertigaan, tepat di depan sebuah minimarket ia turun dari angkot.

"Mas, kalau mau ke Pesantren Rancabango, dari sini naik apa ya?"

Pemuda itu bertanya pada supir angkot sambil membayar ongkos.

"Oh, itu UjangĀ° tinggal naik delman aja nanti dianterin sampe pesantren."

Setelahnya pemuda itu mengangguk berterimakasih lalu mencari delman disekitar. Beruntung ada satu delman yang menganggur. Segara ia berlari menghampiri.

"Ke pesantren ya Pak."

"Oh siap Jang. Sok mangga naik."

Sumringah, pemuda itu segera naik dan duduk dibelakang pak kusir. Namun dua detik kemudian wajah sumringahnya sirna

saat seseorang ikut naik pada delman-nya sambil membawa sebuah kardus yang cukup besar. Pemuda itu melotot pada pemuda bertubuh mungil berkulit lebih gelap darinya yang baru saja menyerobot masuk delmanya.

"Maaf mas, saya sudah naik delman ini duluan."

Pemuda itu berusaha untuk bersikap sopan mengingat dirinya 'perantau' di daerah ini. Sedangkan si pemuda hitam itu hanya nyengir dan berkata pada pak kusir,

"Ayo Mang."

"Pak saya kan sudah duluan!"

Pemuda itu tak terima, namun sang kusir malah terkekeh dan mulai memacu kudanya untuk berjalan.

"Sudah sudah.. toh tujuan kalian sama."

Pemuda itu melotot tak percaya, kemudian mendengus melihat Pemuda hitam di hadapannya malah berkipas menggunakan pecinya.

'Ck, menyebalkan.'

.

.

.

.

.

.

.

~ Bersambung ~

.

.

.

.

.

.

.

Hayo siapakah pemuda yang datang ke Garut itu? Dan Pemuda hitam itu? Wkwk second question uda ketebak kali ya ahaha nasib si hitam /dibunuh byeolbit/

Oke, lanjut atau ngga nya tergantung review kalian. Mau lanjut? Ya review aja. Haha. Yodah ane mau tidur dulu dah, ngantuk. mumpung masi pagi *lah*

Salam ganteng-jtw