Genre : Family-Range, Incest, GS for All Uke

Rating : M

Length : Chaptered

Cast :

Oh Sehun

Xi Luhan

Others

.

.

Princess Jewel Shiny Present

.

.

.

Happy Reading

.

.

.

.

"Argh Hanniehh kauhh sangh eungh athn..." Ujar sang lelaki menggeram

"Terushh mastergh.. gen hh jot lubangkuhh.. lebihhh" Ujar sang wanita yang tengah menungging itu sambil terus memaju mundurkan pinggulnya berlawanan arah

~Plak~ .. ~Plak~..

Dengan gemas sang lelaki menampar pantat sang wanita bergantian, menimbulkan warna kemerahan yang sangat kentara dengan kulit seputih susunya.

"Katakan apa kauhh su-mh ka Hanniehh?" ujar sang lelaki lalu meremas dada sang wanita dengan terus menaikkan tempo genjotannya

"Nyahh.. akuhh sukka, bukanmh kahh lubanghn Hanniehh menghisap penismuhh mastergh?"

~Plok~ ~Plok~

"Kau deng-argh itu? Bunyi pantatmu, bukanmh kahh genjotan penisku yang terbaik hmm?"

"Neee.. Master yangh tergh-baik, Hannieuhh hampirgh eungh sam-paiii"

"Bersamahh Hanniehh" sang lelaki pun semakin brutal menggenjot lubang dibawahnya

"Hanniehh" "Masterghh" teriak kedua insan itu bersamaan setelah mendapatkan puncaknya

Sperma sang lelaki serta cairan cinta sang wanita pun mengucur deras didalam rahim sang wanita hingga meluber keluar pahanya sesaat setelah sang lelaki mencabut penisnya.

.

.

.

- How Jerk Is My Family (Chapter 1) -

.

.

.

~ Ruang Makan ~

Terdengar bunyi dentingan sendok dan garpu yang saling bersahutan oleh sebuah keluarga yang tengah menyantap hidangan yang tertata rapi di atas meja menikmati makan malam mereka dengan hangat.

"Bagaimana sekolah kalian?" Tanya sang ibu kepada kedua anaknya

"Baik seperti biasa, ah dan minggu depan kami akan ulangan tengah semester" Jawab si bungsu, sebut saja dia Luhan

"Begitu, berarti kalian tidak bisa ya?" gumam sang ibu pelan "Kalau begitu belajarlah dengan baik"

"Neee.. Tapi apa mommy tadi mengatakan sesuatu seperti.. bisa tidak bisa? Memangnya ada apa?"

"Ah itu.. Daddy dan mommy akan melakukan perjalanan bisnis ke Belanda dan mungkin juga untuk liburan, tapi sayang kalian harus UTS jadi sepertinya kalian tidak bisa ikut"

"Mwo? Belanda? Aku mau ikut, bukankah mommy tau sudah lama aku sangat ingin kesana" Jawab Luhan lengkap dengan wajah cemberut dan bibir yang dimajukan

"Kalau kau ikut bagaimana dengan UTS-mu?"

"Aku bisa ikut UTS susulan, bbuing.. bbuing.."tutur Luhan sambil ber-aegyo

"Akhh.." Luhan mengaduh saat sang ibu menyentil keningnya

"Kau lebih mementingkan jalan-jalan dari pada sekolahmu, kenapa semakin hari kau semakin nakal saja?" ujar ibunya

"Mommy hanya bercanda" ujar sang kepala keluarga menengahi

"Hmm..?" Luhan menoleh kearah ayahnya

"Kami hanya pergi ke Kanada"

"Jinjja? Mommy" seru Luhan dengan nada merajuk dan terjadilah pergulatan sengit diantara keduanya

"Kapan kalian berangkat?" Seru si sulung pada sang ayah tanpa menghiraukan pergulatan ibu dan anak di sebelahnya

"Sabtu sore" jawab sang ayah

"Berarti dua hari lagi, berapa lama?" Tanya si sulung lagi

"Kemungkinan kami akan pergi kurang lebih selama sebulan"

"Lama sekali, memangnya kalian mau berbulan madu?" sahut Luhan tiba-tiba dan menghentikan perdebatan dengan ibunya

"Kalau iya memang kenapa?" jawab sang ibu menggoda si bungsu

"Aku iri" Luhan menggumam –sangat- pelan dengan wajah cemberut

"Aku selesai" seru Luhan beberapa saat kemudian setelah menghabiskan makanan di piringnya

"Hm.. Jangan melarikan diri, kau harus membantu ibu mencucinya"

"Wae? Biasanya tidak" terang Luhan kesal

"Ibu terlalu lelah setelah berkemas"

.

.

.

.

~Hari Sabtu~

Sore ini adalah jadwal keberangkatan kedua orang tua Luhan menuju Kanada, sebagai anak yang berbakti pada orang tua, Luhan serta sang kakak turut andil dalam membantu mengemasi barang-barang yang akan dibawa.

"Luhan jika kau lapar mommy sudah membelikan makanan dingin, kau hanya harus …" ujar sang ibu sambil berjalan ke depan rumah dan menggeret koper ditangannya

"Ne.. Ne.. Ne.. Aku tau, Mommy sudah berkali-kali mengingatkan" potong Luhan

"Sebagai anak tertua dan seorang lelaki, Bisakah Daddy mengandalkanmu untuk menjaga adikmu selama kami tidak ada?" Ujar sang kepala keluarga memegang pundak si sulung

"Tentu Dad, aku akan menjaga Luhan dengan baik" ujar si sulung memberikan genggaman jempol pada sang ayah

"Kami harus berangkat sekarang, jaga diri kalian baik-baik selama kami tidak ada, mengerti?" ujar sang ayah setelah melirik kearah jarum jam ditangannya

"Ne.." Jawab Luhan dan sang kakak

Ayah dan Ibu pun berpamitan,mereka pun yang merangkul kedua anaknya, lalu dengan gemas sang ayah mengacak surai si bungsu. Setelah itu mereka melambaikan tangan lalu bergegas masuk kedalam mobil yang akan mengantarkan mereka menuju bandara.

"Jangan lupa oleh-oleh" Seru Luhan sambil melambaikan tangannya sesaat sebelum sang ibu memasuki mobil dan hanya dibalas genggaman jempol oleh ibunya

.

.

.

.

Malam harinya Luhan kelaparan lalu dia pun turun kedapur mengobrak-abrik kulkas mencari bahan makanan yang sekiranya bisa menghilangkan rasa laparnya. Tiba-tiba Luhan merasakan tepukan di bokongnya.

"Kau sedang menggodaku?" ujar sang kakak selaku tersangka pelecehan terhadap bokong Luhan itu, lalu dengan santai mengambil botol air mineral dari kulkas

"Mwo? Aku tidak" Jawab Luhan membela

Hanya sekedar pemberitahuan,Luhan saat ini hanya memakai kaos kebesaran sebatas paha dengan underwear bermotif tutul macan dan dia tidak memakai bra –selalu- , karna Luhan menganut paham bahwa payudara harus bernafas dimalam hari.

"Mencari apa?" Tanya sang kakak

"Makanan" ujar Luhan sambil mengangkat satu pack sosis beku yang telah ia temukan

"Dan kau akan mengolahnya menjadi?"Ujar sang kakak menggantung

"Hotdog, oppa mau?" tawar Luhan

"Iya buatkan satu untuk oppa, perlu bantuan?" tawar sang kakak

"Tidak perlu, oppa hanya perlu menunggu makanannya siap"

"Hm.. Baiklah, oppa akan menunggunya di ruang tv" sang kakak pun pergi

Luhan pun memasak dua potong hotdog untuk dirinya dan sang kakak, tidak perlu waktu yang lama makanan itu pun sudah siap untuk disantap, Luhan membawa hotdog itu keruang tv menyusul sang kakak.

"Hotdog ala Chef Luhan sudah siap" Seru Luhan girang dan memberikan salah satu potong hotdog ditangannya untuk sang kakak dan ikut merebahkan bokongnya di sofa

Mereka pun memakannya dalam diam sambil menonton acara tv yang terasa membosankan.

"Ini sabtu malam apa kau tidak ingin keluar?" Tanya sang kakak

"Untuk apa? Aku tak punya seseorang untuk diajak berkencan? Jawab Luhan

"Lalu bagaimana dengan oppa? Kenapa oppa tidak keluar?" Tanya Luhan kemudian

"Aku baru putus dengan pacarku? Hah.. *menghela nafas* Kau membuatku mengingatnya lagi"

"Hmm.. Begitu ya" Hening kemudian mendera mereka

Beberapa saat berlalu begitu saja hingga hujan turun dengan intensitas tinggi mengguyur kota Seoul yang berakibat turunnya suhu ruangan pada saat itu. Luhan pun merasakan sang kakak yang mulai merapatkan diri kepadanya.

"Hah.. dinginnya" Ujar sang kakak lalu merangkul pinggang sang adik

"Tentu saja, hujannya sangat deras dan membuat malam ini terasa begitu dingin" lalu Luhan merasakan sebuah tangan merambat ke bagian atasnya

"Kalau begitu apakah kau mau melakukan malam yang hangat bersamaku?" tawar sang kakak lalu meremas dada sang adik

"Mhh.." Luhan melenguh dan hanya memberikan anggukkan kepalanya sebagai jawaban

.

.

.

.

.

.

.

TBC

.

.

.

A/N : Ho.. Ho.. Ho.. Saya kembali dengan membawa ff baru ber-Genre INCEST lagi :v dan spoiler dikit chap depan bakal ada NC-nya ..Yeay.. *sorakbarengsangkakak , jadi saya tidak berjanji saat Ramadhan nanti bisa apdet ff ini

Di chap ini sengaja tidak ada karakter (selain Luhan) yang saya sebut namanya karna saya biarkan kalian menebak siapa mereka :v

Terakhir saya ucapkan terima kasih untuk yang sudah mau berkunjung melihat karangan abal-abal saya ini.

-Sekian dari saya-

I Lup Yu Al

Salam Civok.. ~Muachh~