Best Ending?

.

.

.

Sehun x Kai (SeKai/HunKai)

Sehun x Luhan "GS" (SeHan/ HunHan)

.

.

.

SEHUN

"Aku tidak menyesal telah menaruh hatiku pada wanita itu. Tapi, aku salah karena aku menaruh hati padanya ketika aku telah memiliki orang yang aku cintai."

.

KAI

"Aku tidak menyesal mencintaimu. Tapi, aku menyesal ketika cintaku ternyata tak cukup untukmu."

.

LUHAN

"Aku tidak menyesal mengenalmu. Tapi, aku menyesal telah membuatmu berpaling dari dirinya."

.

.

.

"Aku mencintaimu Jongin. Tapi, aku tidak bisa memberikan hatiku seutuhnya kepadamu. Maafkan aku..."

.

.

.

Tahun 2000

Malam ini salju turun dengan sangat lebat. Tak ada satupun kendaraan yang berlalu lalang di jalan seperti biasa—yang bisa kau temukan hanya putihnya salju yang bertumpuk, menimbun apa saja yang berada di luar. Mungkin musim dingin kali ini akan berlangsung lama, melihat salju yang tak henti-hentinya menyapa bumi.

Hujan salju yang sedang terjadi diluar membuat hawa terasa semakin dingin. Pria manis yang tengah menatap butiran-butiran salju dari kaca jendela, sesekali mengeratkan selimut tebal yang menutupi tubuhnya. Hembusan nafasnya tercetak di kaca jendela setiap kali ia bernafas.

"Apa yang kau sembunyikan dariku, Oh Sehun?"

Coklat hangat yang berada di tangannya semakin terasa dingin. Uap panas yang menguar dari cangkir itu perlahan menghilang.

"Haaa..." helaan nafas yang terdengar berat itu memenuhi ruangan yang semula hening.

.

.

.

"Maafkan aku, Hunnie. Aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini lagi,"

"..."

"Aku tidak bisa jika terus menyakiti Jongin,"

"..."

"Aku rasa sebaiknya kita lupakan ini, kita akhiri hubungan kita,"

"..."

"Kembalilah pada Jongin,"

"Aku mencintaimu."

"...huh?"

"Aku mencintaimu, noona."

"...ke—kenapa kau mengatakan itu?!"

"Aku benar-benar mencintaimu, Lu-noona,"

.

.

.

"Sehun."

"...ya?"

"Apakah kau mencintaiku?"

"Apa maksdumu, Jong?"

"Tidak ada."

"Kau aneh."

"Jadi, apa saat ini kau mencintaiku, Oh Sehun?"

"...tentu saja, Jong. Kau itu 'istri'ku."

"Istri, eoh?"

.

.

.

"Sehun, bisakah kau mengabulkan satu saja permintaanku?"

"... ada apa, hum?"

"Aku ingin kau mengabulkan permintaanku."

"Memang apa yang kau inginkan Jong?"

"Aku ingin..."

"?"

"...kau tanda tangani surat ini."

"...surat apa itu?"

"Surat cerai."

"Apa-apaan ini!"

"Tanda tangani surat itu, Sehun. Maka kau akan bebas dariku."

"Apa yang kau pikirkan, Jong?!"

.

.

.

"Aku pergi. Selamat tinggal Oh Sehun."

"..."

"Jaga dirimu."

"..."

"Lu-noona, berbahagialan bersamanya."

"..."

"Selamat Tinggal."

.

.

.

"Ayah, bolehkah aku bertanya?"

"Tentu saja sayang~"

"Apakah aku punya ibu?"

"..."

"Ungg... ayah?"

"Y-yya, tentu saja sayang. Kau punya seorang ibu."

"Benarkah?!"

"Ya, sayang."

"Lalu, apa aku bisa bertemu dengan ibu suatu hari nanti?"

"..."

"Tentu, sayang. Sekarang pun kau bisa bertemu dengan ibumu."

"Benarkah?"

"Ya,"

"Karena, akulah ibumu sayang"

Teaser END

Apa-apaan nih, hahahaha...

Minat? Sok atuh di review mba, mas, adek, kakak...