Disclaimer © Fujimaki Tadatoshi – KnB (I own my story).

Warning : Miss typos, OOCness, sedikit gaje, ide pasaran, Yaoi/Boys love/Gender Bender dan AU/AR (only for this story). Segala sesuatu yang ada dalam cerita ini hanyalah rekayasa belaka. Jika ada kesamaan dalam bentuk dan hal apa pun, hal itu merupakan suatu ketidaksengajaan. Hope you can enjoy it and happy reading~

.

.

.

Rexa Anne presented

.

A KnB Fanfiction

(Akashi Seijuurou X Furihata Kouki)

.

.

.

Hug and Kiss

.

.

.

"Sei..."

"Ya?"

Kouki mengangkat kedua tangannya. Seijuurou mengangkat sebelah alisnya. Bibir Kouki pun mengerucut dengan pipinya yang menggembung lucu. Sekali lagi ia menjulurkan kedua tangannya pada Seijuurou. Menunggu.

Kedua iris heterokromatik itu mengerjap sesaat. Menatap penuh tanya.

"Seeeiiiii...," gerungan penuh manja sekaligus sebal pun terlontar.

Seringai nakal menghiasi wajah tampan Seijuurou. Didekatinya sang kekasih yang masih setia dengan cemberutnya. Digenggamnya kedua telapak tangan Kouki lalu diciumnya mesra. Kaki Kouki mengentak-entak lantai dengan tidak sabar. Dalam mata coklat sewarna batang kayu itu Seijuurou bisa membaca dengan jelas, 'bukan ini yang kumau, Sei.' Bibir Kouki-nya pun semakin manyun.

"Seeeeiiiiii!"

Habis sudah. Kouki menyentakkan tangannya, mengejutkan sang kekasih dengan sikapnya, lalu membalikan badan dengan tangan yang disedekap di dada. Ngambek.

Seijuurou menahan tawanya mati-matian agar tak keluar. Ah, Kouki-nya yang sedang merajuk sangat menggemaskan. Mana tahan ia tidak menggoda kalau begini caranya?

Perlahan didekatinya kembali sang pujaan hati yang terlihat diam, tapi 100% Seijuurou yakin seyakin-yakinnya sang kekasih sedang mengutuknya dengan segala macam sumpah serapah di dalam hati. Tepat di belakangnya, Seijuurou mengulurkan tangannya dan mendekap tubuh Kouki-nya dengan erat, terkesan posesif, tapi tak sampai membuat yang bersangkutan sesak napas saking eratnya pelukan yang Seijuurou alamatkan padanya.

Dibenamkannya wajahnya di ceruk leher sang kekasih. Napasnya terembus, membuat tubuh Kouki menggelinjang geli. Seijuurou asyik menghirup wangi alami sang kekasih, membaui aroma minty cinnamon yang berasal dari shampo yang Kouki pakai sewaktu mandi.

Kouki menahan diri untuk tidak meleleh dalam pelukan yang diinginkannya. Memaki 'Sei, bodoh!' dalam hati berkali-kali sambil memalingkan wajah. Tak mau mengakui bahwa ia sangat senang menerima perlakuan kekasihnya itu. Tidak! Siapa suruh mengabaikan permintaannya tadi? Ia sudah cukup malu karena sudah memberanikan diri meminta buat dipeluk oleh Seijuurou, alih-alih dipenuhi ia malah dibuat kesal.

'Biarkan saja, aku tak peduli! Jangan harap aku memaafkanmu!'

Katanya ... dalam hati. Inginnya sih Kouki bersikap tegas, rencananya mau marah dan ngambek. Namun apalah daya, bahasa tubuhnya sendiri yang mengkhianati usaha keras Kouki untuk bersikap acuh tak acuh. Yang ada pipinya malah bersemu merah karena Seijuurou malah sudah asyik mencumbui lehernya dengan kecupan ringan tapi menggoda.

'Ah, Sei menyebalkan!'

"Hmm? Apa Kou? Mau di mana lagi?"

Tubuh Kouki berjengit mendengar suara berat Seijuurou yang menggelitik di telinganya. Pupil sebesar biji kuaci miliknya melebar tatkala sesuatu yang hangat dan basah menyentuh daun telinganya. Tak sadar Kouki malah mengerang—setengah mendesah.

"Aaahhn... Eh?!" Kouki menutup mulutnya dengan tangan dan buru-buru memberontak dalam pelukan Seijuurou.

"Kenapa Kou? Kan Kouki yang minta, kenapa kamu malah ketularan tsundere-nya Shintarou?"

Kouki terus meronta hingga pelukan Seijuurou melonggar dan membalikkan badannya. Seringai pun tercipta ketika Seijuurou melihat hasil perbuatannya. Wajah yang memerah parah, air mata yang mulai menggenang, dada yang turun naik seperti habis lari—terengah, ekspresi yang malu-malu tapi mau khas Kouki-nya yang semakin membuatnya gemas. Netra heterokromnya menatap nyalang seperti singa pada mangsanya.

"Ka-Kau yang menyebalkan, Sei! Jangan sentuh aku!" jeritnya sambil menjauh dari Seijuurou.

Ah, sayang usahanya lagi-lagi gagal, tembok kamar dan Seijuurou sukses menutup upaya melarikan diri Kouki.

"Kouki, kau yakin dengan apa yang kaukatakan?"

Dalam sekejap Kouki terperangkap, sebelah tangan Seijuurou menangkup pipinya, menahan dagu sehingga memaksa Kouki untuk menatapnya tepat di mata. Kouki tak bisa berpaling. Sedetik kemudian pandangan Kouki mengabur, dan sesuatu yang hangat meleleh di pipinya.

"Sei jahat!" ujarnya sambil terisak pelan.

Seijuurou tersenyum lalu mengecup sudut-sudut mata Kouki yang meloloskan likuid bening yang terasa asin di indra pengecapnya. Toh, Seijuurou tak peduli, malah semakin semangat mengecupinya bergantian sambil memeluk Kouki-nya.

"Maaf, aku hanya tak tahan untuk tidak menggodamu. Kau manis sekali."

"Aku laki-laki, Sei! Aku tidak manis!"

"Buatku, Kouki tetap yang termanis, karena tampan bukan kata yang cocok untuk mendeskripsikan dirimu. Jangan salah paham, Kouki. Kalau kau tidak manis, aku tidak akan bisa tertarik dengan dirimu yang selalu menggodaku dengan aroma manis itu."

"Sei gombal!"

Kerlingan jahil menyapa Kouki. "Aku tahu, tapi kau tetap mencintaiku kan?"

"Sei!"

"Hmm..."

Seijuurou terus menghujani wajah Kouki dengan ciuman dan kecupan ringan penuh makna. Memeluk erat tubuh kekasihnya yang kini telah pasrah didominasi olehnya. Kouki pun sudah lupa dengan kemarahannya sesaat lalu. Membalas pelukan juga ciuman sayang Seijuurou yang senantiasa menghujani dirinya.

.

.

.

End

A/N:

Hai, minna-san, akhirnya akun FFN-ku bisa dibikin juga. Aku Rexa, dan ini fic pertama yang kupublish di sini (biasanya di Ao3). Salam kenal ya (^_^)/ #deepbowed

Sebelumnya fic ini sudah pernah diposting di grup hyena-hyena lavar #plak tapi aku ga bisa posting lanjutannya di sana karena yang satu lagi lebih panjang dari yang ini. Rencananya fic ini berisi kumpulan drabble yang idenya bertema hug and kiss-nya Abang Sei dan Dedek Kou, semuanya tidak akan nyambung alias tiap ceritanya nanti akan berbeda-beda. Semoga idenya selalu ada sehingga bisa terus nulis hehehe. Dan kalau teman-teman berminat please stay tune, ya~ #gaadaygtanyawoooy #digeplak

Terima kasih sudah meluangkan waktu kalian untuk membaca fic ini. Sampai jumpa di fic lainnya. Mind to review, please? (^_^)/ Arigatou Gozaimasu!

Rexa, signing out….