Light and Dark

.

.

.

.

.

By Victorianus

.

.

.

.

.

.

Supernatural, School Life, Fantasy, Sci-Fi

.

.

.

.

.

Ootsuki Kaguya x Namikaze Naruto

.

.

.

.

.

Chapter 1

.

.

.

.

.

Pernahkah kalian membayangkan bagaimana bentuk Malaikat, Iblis, Dewa, Siluman, Jin? Semua orang mempercayai jika hal-hal seperti itu hanyalah dongeng, ilusi, dan hanya tertulis di buku saja. Tapi, di dunia ini, dimana dunia yang hampir semua dikuasai oleh teknologi dan hampir semua manusia di dunia melumakan hal-hal supernatural seperti itu, 'mereka' memperlihatkan sosok-Nya. Kejadian hal ajaib seperti itu terjadi pada saat langit di dunia tiba-tiba terbelah menjadi dua pada tengah hari, dan saat itu terlihat kumpulan kumpulan-kumpulan bayangan keluar dari sana, dan hal mengejutkan adalah, bukan hanya malaikat yang manusia ketahui tinggal di Surga, tapi para iblis-iblis dalam berbagai bentuk keluar dari sana. Iblis-iblis juga malaikat-malaikat itu melakukan kekacauan dimana-mana, menghancurkan gedung-gedung pencakar langit, melakukan kehancuran dimanapun mereka lalui. Tapi, pada saat itu, seeorang malaikat tiba-tiba menghampiri manusia yang mencoba melawan salah satu malaikat, malaikat juga manusia itu tiba-tiba diselimuti oleh cahaya keemasan yang begitu menyilaukan, tidaklama setelahnya memperlihatkan orang itu bersatu dengan malaikat itu. Bukan hanya malaikat, melainkan para Iblis, Jin, Dewa, juga Siluman yang baik bersatu dengan manusia-manusia yang dipilihnya, yang kemudian mereka bersatu melawan para malaikat, iblis maupun dewa yang bertentangan. Tidak lama setelahnya mereka berhasil memukul mundur seluruh malaikat juga iblis-iblis tersebut, lalu pemimpin Surga saat itu, God Erlang, mengunci portal yang menghubungkan antara bumi dan langit. Sebagai tanda terima kasih karena manusia mau membantu para Dewa, Malaikat, Iblis, Siluman juga Jin yang baik, God Erlang mendeklarasikan jika mereka akan tinggal di bumi, dan membantu manusia yang di pilih oleh mereka untuk menggunakan kekuatan mereka. Uchiha Madara dan Hashirama Senju, pada saat itu adalah orang yang begitu memiliki pengaruh besar di dunia, juga keduanya merupakan orang cinta damai, kedua pemimpin itupun menerima, dan pada saat itu, para siluman, dewa, iblis, malaikat juga jin, di beri nama sebagai Guardian Force, kemudian kedua orang berpengaruh di Jepang itu mendirikan sekolah khusus orang-orang yang terpilih oleh takdir untuk melindungi dunia dan ancaman para malaikat, iblis, dewa, siluman juga jin yang di lain hari akan kembali menyerang.

.

.

.

.

.

Jepang 2168

.

.

.

.

Seorang gadis berusia sekitar lima belas tahun terbangun dari futon sederhana, juga kedua matanya terbuka, memperlihatkan iris mutiara berkilau jernih. Gadis itu melihat jam di samping futonnya, kedua matanya sedikit membulat.

" AKU TERLAMBAT!" serunya, setelah itu dengan lincah dirinya bangkit, mandi secepat kilat, kemudian dirinya mengenakan serangan musim semi sekolah barunya. Menyisir rambut panjang saljunya sebentar, kemudian menatap sejenak di depan kaca, tersenyum begitu semangat.

" Baiklah. Hari ini adalah hari pertama diriku masuk di Akademi Light and Dark Force. Sebagai orang yang sudah di takdirkan oleh 'Dewa', aku akan memberikan seluruh jiwa dan raga untuk melindungi dunia ini." ucapnya lalu menatap di pergelangan bawah tangannya, terlihat simbol salib dengan bunga lily berwarna putih, tercetak di kulitnya. Ootsuki Kaguya, seorang gadis berusia lima belas tahun, tahun ini akan memasuki Akademi dimana manusia-manusia yang ditakdirkan oleh 'Dewa' untuk melindungi perdamaian dari serangan 'Dewa' jahat. Dirinya masih belum didatangan oleh Dewa, Jin, Malaikat, Iblis ataupun Siluman yang akan bekerja sama untuk melindungi para penduduk biasa, tapi dia bisa menggunakan sihir perlindungan juga sihir penyembuh, padahal teman-temannya yang lain sudah memiliki para Guardian Force sejak Junior High. Gadis cantik itu menggelengkan kepalanya, dirinya yakin jika suatu saat nanti, Guardian Forcenya pasti akan datang, dan akan melindungi dunia ini bersama-sama. Keluar dari apartemen kecilnya, berlari dengan semangat menghadapi hari yang akan di laluinya.

" Pagi, Kaguya-chan!" sapa seorang pria yang berpapasan dengan gadis itu, membuat Kaguya menatap ke arah pria tersebut, tersenyum ceria.

" Selama pagi, Azu oji-san!" sapanya semangat, kemudian beberapa orang yang berpapasan dengannya pun memberi sapaan yang sama. Gadis berambut musim dingin itu berjalan begitu semangat, dan juga, kota bagian Tokyo yang merupakan wilaya khusus Akademi Guardian Force, jauh dari kepadatan jam kerja, jadi suasana seperti desa, walaupun beberapa teknologi seperti mobil, bus antar jemput otomatis berlalu lalang.

" Kaguya-chan!" terdengar suara seseorang memanggil namanya, membuat gadis itu tersadar, menatap ke arah asal suara tersebut. Dua gadis dengan rambut berbeda, yang satu dengan rambut berwarna pink sebahu, dibiarkan terurai begitu indah, sedangkan gadis yang satunya memiliki rambut berwarna pirang pucat, diikat ekor kuda, melambai ke arahnya dan juga keduanya menggunakan seragam yang sama sepertinya.

" Ino-chan! Sakura-chan!" sapanya semangat, kemudian berlari mendekati ke arah kedua gadis itu. Ketiganya bertemu, terlihat Kaguya memeluk kedua gadis itu dengan semangat.

" Sudah lama tidak bertemu Kaguya-chan. Bagaimana keadaanmu?" tanya Sakura, melepaskan pelukannya, menatap ke arah gadis di depannya, terlihat Kaguya yang tersenyum ke arahnya.

" Aku baik-baik, Sakura-chan." balasnya.

" Apa kamu makan dengan cukup? Apa kamu tidur sesuai waktu? Oh, bagaimana dengan kesehatanmu, apa maagmu kambu lagi?" tanya Ino bertubi-tubi, membuat Kaguya sedikit tertawa pelan mendengarnya.

" Aku makan dengan cukup dan semalam aku tidur tepat waktu. Maagku tidak kambuh, dan kalaupun kambuh, aku akan menyembuhkannya dengan sihir penyembuhku, Ino-chan." jawab Kaguya, membuat Ino menepuk jidatnya sambil mengatakan 'Aku lupa', sedangkan Sakura hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya itu. Haruno Sakura, adalah gadis dari keturunan keluarga Haruno, yang merupakan salah satu dari klan yang menguasai bisnis Jepang maupun dunia dalam bidang Kedokteran, sedangkan Yamanaka Ino, adalah putri dari seorang Militer Pertahanan Negara. Sakura memiliki Guardian Force Iris, yang merupakan peri danau di salah satu pedalaman Scotlandia, sedangkan Ino sendiri adalah Theia, yang merupakan peri bulan. Kedua gadis itu merupakan sahabat kecil Kaguya, yang merupakan gadis dari keturunan biasa-biasa saja. Keduanya akhirnya sampai di depan sebuah gerbang besar, terlihat di dalam gerbang itu memiliki lapangan yang sangat luas, juga sebuah gedung yang begitu tinggi, berbentuk limas segi empat, yang seluruh sisinya semuanya hampir terbuat dari kaca, dengan lantai-lantai yang memisahkan setiap ruangan, juga sebuah bangunan berbentuk tabung menjulang tinggi setiap keempat sisi sudut bangunan limas itu. Kumpulan mobil-mobil hitam tiba-tiba saja muncul menutupi akses masuk jalan, dimana sebuah mobil limousine berwarna hitam tiba-tiba saja berhenti di jalan masuk Akademi. Dari dalam mobil-mobil hitam itu, beberapa orang dengan pakaian serba hitam, mengenakan kacamata hitam keluar, lalu membuka pintu bagian belakang mobil tersebut, keluarlah sosok seorang pemuda tampan dengan rambut melawan grafitasi ke belakang, memiliki mata onyx kelam, mengenakan seragam musim semi seperti laki-laki dengan jas lengan panjang berwarna coklat muda, dimana kemeja berwarna putih berlindung di dalamnya, dan celana panjang berwarna hitam. Semua murid baru, begitupula kakak kelas yang melihat sosok pemuda itu terpesona akibat ketampanan yang dimilikinya, sedangkan Kaguya sendiri tersenyum lebar, melihat sosok pemuda tersebut.

" Sasu-chan! Selamat pagi!" sapanya sambil melambaikan tangan kanannya begitu semangat, membuat pemuda dipanggil 'Sasu-chan' itu menatap ke arah Kaguya yang melambai sambil memberi senyum lebar, lalu Ino dan Sakura di sampingnya hanya geleng-geleng kepala. Senyum tipis ukir di wajah tampannya, membuat semua wanita yang melihat hal itu seperti sebuah panah cinta tertancap di jantung mereka masing-masing, juga tatapan kedua mata yang sebelumnya dingin, menjadi melembut.

" Kaguya, selamat pagi." suara khas keluar dari pemuda bernama Sasuke itu, membuat Kaguya berlari ceria ke arahnya, lalu memberi pelukan 'Selamat Datang' ke arah pemuda itu, tentu saja membuat semua orang yang melihathal itu terpekik kaget.

" Sasu-chan, bagaimana kabarmu?" tanya Kaguya, sedangkan Sasuke yang memeluk pinggang gadis itu tersenyum tipis, hidungnya menghirup aroma shampo khas gadis itu.

" Baik. Kamu sendiri bagaimana?" tanyanya balik, dimana Kaguya lalu sedikit mendorong dada pemuda itu ke belakang, menatap ke arah wajah Sasuke yang masih membentuk senyum itu.

" Tentu saja aku baik-baik saja." jawabnya semangat, membuat Sasuke tersenyum sedikit lebarmendengarnya.

" Kaguya-chan, dimana pelukan selamat datangku?" terdengar suara seseorang menginterupsi keduanya, membuat Kaguya menatap ke sisi kanannya, terlihat seorang pemuda lebih tua setahun atau dua tahun, mengenakan serangan yang sama, juga memiliki rupa hampir sama dengan Sasuke, yang membedakannya cuma rambut pemuda itu panjang diikat, juga dua garis yang tercetak di sisi hidungnya, terlihat wajahnya membentuk raut sedih, juga kedua tangan yang terbuka, seperti menunggu seseorang memeluknya. Kaguya yang melihat sosok pemuda itu tersenyum lebar, melepaskan pelukannya dari Sasuke, berlari menuju ke arah pemuda tersebut.

" Itachi nii-chan!" serunya senang, melingkari kedua lengannya di leher pemuda bernama Itachi itu, yang tentu saja di sambut balik oleh pemuda tersebut. Sasuke yang melihat itupun menatap tajam ke arah kakaknya, sedangkan Itachi tidak mempedulikan tatapan membunuh dari adik tercintanya itu.

" Kaguya benar-benar tidak berubah." suara Sakura terdengar di samping Sasuke, begitupula Ino yang berjalan di sampingnya. Sakura menatap ke arah Sasuke, tersenyum tipis ke arahnya.

" Lama tidak bertemu Sasuke." sapanya, sedangkan Sasuke yang mendengar hanya melirik sekilas, kemudian mengangguk. Sakura yang melihat balasannya itu hanya terkekeh pelan, begitupula Ino yang sedikit menyenggol bahu Uchiha bungsu itu.

" Kapan kamu akan menyatakan cintamu kepada, Kaguya? Awas, nanti kakakmu merebutnya." goda Ino, sedangkan Sasuke membuang muka, terlihat rona tipis tercetak di kedua pipinya. Kaguya melepaskan pelukannya dari sulung Uchiha itu, lalu menatap kembali ke arah Ino dan Sakura seperti menggoda si bungsu Uchiha itu. Uchiha Sasuke, adalah putra bungsu dari pemimpin klan Uchiha generasi keempat, Uchiha Fugaku, yang dulu kakek moyang mereka Uchiha Madara adalah orang yang dipercaya oleh God Erlang. Bersama dengan klan Senju, kedua klan itu memiliki pengaruh sangat kuat di dunia, dan hanya di Jepang saja yang memiliki sekolah khusus orang-orang ditakdirkan oleh 'Dewa'. Sasuke, sahabat sejak kecilnya adalah pemuda yang sangat langkah, karena dirinya dipilih oleh dua 'Dewa' sekaligus, Thanatos, God of Death dan Susanoo, begitupula dengan Itachi, dipilih oleh dua 'Dewa' seperti adiknya, Hypos dan Crimson Lion. Keempat orang-orang tersebut sangat berharga bagi Kaguya, karena mereka merupakan kebanggaan sekaligus keluarganya. Sakura melihat arloji di tangan kirinya, tercetak jarum jam menunjukkan hampir waktunya masuk.

" Sebaiknya kita segera masuk. Jam pertama akan segera dimulai." kata Sakura membuka suara, kemudian dirinya menatap ke arah Kaguya sambil memberikan kedipan mata ke arahnya.

" Dan tentu saja, tahun ini kita berempat satu kelas." ucapnya membuat Kaguya sedikit membulatkan kedua matanya, yang tidak lama setelahnya bibirnya membentuk senyum lebar.

" Kalau begitu, ayo!" serunya semangat, lalu berjalan duluan masuk ke dalam gerbang, Ino menyusul gadis itu sambil menggelengkan kepala, begitupula Sakura yang tertawa pelan, menyusul sahabatnya itu. Sasuke terdiam sejenak, dirinya kemudian mentap ke arah kakaknya yang mengambil tas tangan di dalam mobil.

" Kenapa Sasuke? Apa kamu cemburu?" godanya sambil mengedip mata kanannya ke arah adiknya itu, membuat Sasuke membuang muka mendengarnya, mengambil cepat tas miliknya, kemudian berjalan meninggalkan Itachi yang terkekeh pelan melihat tingkahnya itu.

.

.

.

Kaguya, Sakura juga Ino akhirnya sampai juga di dalam kelas yang akan menjadi ruang kelas baru mereka, terlihat sudah ada belasan murid duduk di masing-masing kursi mereka. Gadis berambut salju itu menatap ke arah kartu yang diterimanya oleh salah satu staff di Akademi ini, mencoba mencari bangkunya dengan radar dari kartunya itu. Setelah mengetahui jika bangkunya berada di belakang, posisi kedua dari sebela kiri menghadap depan, dirinya kemudian berjalan menuju ke bangkunya itu, begitupula Sakura yang sudah menemukan bangkunya, juga Ino. Ketiganya terpisah, karena Ino duduk di sudut kanan nomor dua, sedangkan Sakura duduk di paling depan barisan ketiga. Beberapa menit setelahnya, Sasuke masuk ke dalam ruangan kelas itu, yang dimana dirinya berjalan mendekati di depan meja gadis berambut salju tersebut.

" Sasu-chan, kita duduk berdekatan kembali." kata Kaguya sambil memberikan senyum, membuat Sasuke tersenyum tipis mendengarnya, lalu duduk di kursi miliknya. Murid-murid yang melihat kedekatan keduanya itu menatap tajam ke arah Kaguya, mereka begitu iri karena bisa dekan dengan putra bungsu pemimpin sekolah ini. Tidak lama setelah itu, seorang pemuda berjalan masuk ke dalam ruang kelas mereka. Pemuda itu memiliki tinggi seratus delapan puluh sentimeter, memiliki tubuh yang sangat proposional, berambut pirang tajam sebahu, kacamata model wrap around dengan gagang silver yang melindungi dark azure tajam, menghipnotis semua wanita jika langsung bertatapan dengannya, jas coklat tuanya sengaja terbuka, juga dua kancing atas kemejanya yang dilepas, memperlihatkan dada bidangnya begitu berotot. Pemuda itu berjalan sambil membaca buku bersampul hitam, seperti mengetahui letak seluruh ruangan di kelasnya, tubuhnya berbelok, berjalan mendekati ke arah Kaguya yang membeku melihat sosok pemuda tersebut. Kedua iris mutiara gadis itu mengikuti setiap langkah pemuda itu, yang tidak lama setelahnya berhenti tepat di samping mejanya, dimana pemuda tersebut duduk dekat jendela. Seperti diperhatikan sejak awal, pemuda itu tiba-tiba saja menyampingkan wajahnya menghadap ke arah Kaguya, yang tentu saja gadis itu terkejut.

" Ada apa?" suara berat keluar dari mulut pemuda itu terdengar oleh Kaguya, yang entah kenapa membuat tubuh gadis itu merinding mendengarnya. Gadis itu tiba-tiba saja salah tingkah, kemudian dirinya memberikan tawa kiku, sambil memberi lambaian.

" Ti-Tid-dak ada apa-apa. Ah, perkenalkan, namaku Ootsuki Kaguya." ucap gadis itu sambil menjulurkan tangan kanannya yang bergetar ke arah pemuda di depannya. Pemuda itu menyelidiki gadis di depannya dengan kedua dark azurenya, yang membuat Kaguya gelisa, juga nafasnya yang entah kenapa berat, dirinya bisa merasakan tatapan dari pemuda di depannya. Sudut bibir kanan pemuda itu sedikit, sangat tipis terangkat di atas, menutup buku yang di bacanya, menerima tangan gemetar gadis di depannya itu.

" Namikaze Naruto." ucapnya menggengam sejenak tangannya, yang kemudian dirinya lepaskan kembali, duduk menyandarkan punggungnya di kursinya, membaca kembali buku miliknya, sedangkan Kaguya sendiri setelah pemuda itu melepaskan genggaman mereka, menjatuhkan tubuhnya di atas meja, dimana wajahnya menatap ke arah bersebrangan dari pemuda itu. Wajahnya sekarang dipenuhi oleh warna merah, juga jantungnya sejak tadi tidak mau berhenti berdetak. Dirinya baru merasakan perasaan ini, perasaan kagum terhadap seorang lawan jenisnya, walaupun sebelumnya dia hanya bereaksi biasa dengan sosok Sasuke yang konon merupakan pemuda tampan, tapi dirinya tidak memiliki perasaan seperti ini terhadap pemuda Uchiha itu. Sasuke yang sejak tadi memperhatikan hanya diam, iris onyxnya sedikit melirik ke arah Naruto yang membaca bukunya itu, tapi ketika kedua tatapan mereka bertemu, bungsu Uchiha itu cepat-cepat kembali menatap kedepan. Dirinya bisa merasakan jika pemuda itu memiliki 'Dewa' yang tidak biasa, karena kedua 'Dewa' miliknya sendiri tiba-tiba saja dalam posisi siaga.

Seorang guru tiba-tiba saja masuk ke dalam ruang kelas mereka, lalu menghadapkan tubuhnya ke arah murid-murid yang berjumlah dua puluh lima itu.

" Selamat atas kalian yang masuk ke Akademi Light and Dark Force. Kalian adalah orang-orang istimewa yang dipilih langsung oleh para 'Dewa' baik untuk melindungi bumi kita ini." kata sambutan di keluarkan oleh guru tersebut.

" Seperti yang kalian ketahui, setiap 'Dewa' di dunia ini dibagi dalam sepuluh tingkatan dasar. Common, Rare, Epic, Legendary, Mystic, Celestial, Majestic, Unearthly, Ungodly, Excelsior. Dan untuk Guardian Force istimewa, ada dua tingkatan yang berbeda dari kesepuluh tingkatan tersebut, Imperious dan Enlightenment. Salah satu Guardian Force Enlightenment di dunia ini adalah God Erlang, yang merupakan pemimpin para 'Dewa', tapi sekarang 'Dewa' tersebut tidak pernah menampakkan diri kembali setelah Master Senju Hashirama dan Master Uchiha Madara meninggal. Kita harus bangga, karena di dalam kelas ini memiliki dua Guardian Force tingkat Unearthly, yaitu Uchiha Sasuke." ucapnya sambil bertepuk tangan, membuat hampir seluruh murid-murid bertepuk tangan, menatap ke arah Sasuke yang hanya memasang wajah datar khasnya, sedanhkan Naruto membaca bukunya dengan tenang. Tiba-tiba saja, pemuda itu menyampingkan wajahnya ke arah jendela, menatap jauh ke arah langit cerah yang begitu indah. Kedua dark azurenya menatap tajam ke arah sebuah titik hitam yang tercipta di sana, dan dengan tiba-tiba, dirinya bangkit dari kursinya, membuat semua orang yang ada di dalam sana terkejut.

" Sir, musuh datang." ucapnya membuat guru yang awalnya tidak mengerti, tiba-tiba saja kedua matanya membulat, kemudian dirinya berlari mendekati jendela, menatap ke arah langit yang awalnya cerah kini menjadi gelap gulita. Sosok seekor naga panjang hitam kelam keluar dari dalam lubang hitam itu, dengan bentuk wajah yang begitu mengerikan, jumlah kepalanya ada tiga. Melihat jika kali ini bukan iblis sembarang, guru bernama Satoshi itu memberi komando terhadap murid-muridnya.

" Kalian jangan keluar dari ruangan ini, sensei akan ke ruang guru! Sasuke, ikut sensei!" ucapnya sambil berlari keluar, diikuti Sasuke yang langsung bangkit, berlari mengikuti gurunya tersebut. Alaram peringatanpun dibunyikan, kemudian perisai perlindungan juga di aktifkan setelah kemunculan naga iblis itu. Kaguya yang melihat sosok naga iblis berkepala tiga itupun terkejut bukan main, karena naga itu menembakkan bola-bola api hitam ke arah perisai perlindungan yang diaktifkan di pusat.

" Dark Demon Dragon, Siegfried. Iblis dalam golongan Ungodly, bagaimana mungkin bisa menampakkan dirinya di dunia ini." ucap Naruto pelan, membuat Kaguya menatap ke arahnya.

" Siegfried?" tanyanya membuat Naruto menatap ke arah gadis itu sejenak.

" Kamu tidak ada 'Dewa' yang mengikutimu, bagaimana mungkin kamu bisa masuk ke Akademi ini?" tanyanya membuat Kaguya sedikit tersentak, karena pemuda di depannya bisa mengetahui jika dirinya tidak memiliki dewa. Gadis itu terdiam sejenak, membuat Naruto sedikit melirik ke pergelangan tangan kanan gadis itu, sedikit terkejut melihat simbol salib dan bunga lily putih di kulitnya.

" Kaguya-chan!" suara Sakura tiba-tiba saja menyadarkan Kaguya, membuat gadis itu menatap ke arah kedua sahabatnya yang panik itu.

" Saku-chan, Ino-chan." ucapnya, terlihat Sakura yang memeluk gadis berambut salju itu.

" Tenang Kaguya-chan, Sasuke-kun dan Itachi-kun pasti akan mengalahkan iblis jahat itu." ucapnya menenangkan gadis berambut salju tersebut. Naruto yang mendengar ucapan gadis tersebut hanya terdiam, menatap ke lapangan, dimana Sasuke, Itachi juga para guru beserta kakak-kakak kelas berkumpul.

Bersama dengan Itachi dan Sasuke, kedua bersaudara itu menatap ke langit, terlihat naga iblis itu menembakkan terus menerus meriam-meriam api hitam ke arah perisai berlapis itu. Lapisan paling luar yang dipasang oleh pusat tiba-tiba saja pecah berkeping-keping, membuat kedua bersaudara Uchiha itu mengigit bibir bawah masing-masing.

" Thanatos! Susanoo! / Hypos! Crimson Lion!" panggil kedua bersaudara itu bersamaan, yang kemudian hembusan angin kencang tercipta di sekitar mereka. Tidak lama setelahnya, sosok empat pria dengan tinggi mencapai dua meter terlihat, dimana sosok palingkiri seorang pria berambut hitam bergelombang, mengenakan pakaian bangsawan berwarna hitam berkombinasi garis kuning emas yang memisahkan sisi kiri dan kanan, dengan celana panjang berwarna putih; disampingnya terlihat sosok seorang ksatria samurai zaman Edo, mengenakan yukata berwarna biru dengan motif pohon sakura dan dua katana di masing-masing pinggangnya; lalu sosok pria berambut kuning keemasan bergelombang, mengenakan pakaian bangsawan berwarna senada dengan rambutnya bermotif bunga yang mekar, juga celana panjang berwarna hitam; lalu yang terakhir seorang pria berambut merah panjang, dengan telinga singa yang muncul di kepalanya, mengenakan baju lengan panjang berwarna merah tua, dan celana panjang berwarna hitam.

" Yes Master Itachi / Master Sasuke." jawab keempatnya secara bersamaan.

" Apakah kamu tahu lawan kita kali ini? Aku dengar jika makhluk itu adalah salah satu dari golongan Ungodly." kata Itachi sedikit was-was, dimana Sasuke yang mendengar hal itu membulatkan kedua matanya.

" Sayang sekali, Siegfried adalah naga iblis dalam golongan Ungodly, Master Itachi." jawab Hypos membuat Itachi juga semua orang yang mendengarnya membulatkan kedua matanya.

" Walaupun kita berdua menggabungkan kekuatan, aku ragu jika kita bisa menang melawannya." kata Crimson Lion, membuat kedua bersaudara itu terdiam mendengarnya.

" Aku akan bergabung membantu kalian." suara tiba-tiba terdengar, membuat Sasuke dan Itachi menatap ke belakang, terlihat sosok Naruto yang berjalan dengan tangan kanannya dimasukkan ke dalam saku celananya, berjalan tenang mendekati kedua bersaudara itu.

" Naruto?" kata Sasuke, sedangkan Thanatos, Hypos, Susanoo dan Crimson Lion dalam posisi siaga melihat sosok pemuda itu. Pemuda Namikaze itu berjalan melewati mereka, melepaskan kacamatanya lalu menyelipkannya di saku bajunya. Mendongakkan wajahnya ke langit, mulutnya mengucapkan tiga kalimat yang membuat semua orang terkejut mendengarnya.

" Raphael, Uriel, Michael." panggilnya yang kemudian terlihat tiga cahaya keluar dari langit gelap itu, yang tiba-tiba saja, tiga sosok makhluk keluar dari dalam sana. Angin tiba-tiba saja berhembus di lapangan sekolah tempat Naruto berada, membuat Sasuke, Itachi juga orang-orang yang disana mencoba melindungi wajah mereka, melindungi kedua indra penciuman juga penglihatan masing-masing. Kaguya yang ada di dalam kelas mendekati jendela, tiba-tiba saja beberapa bulu putih burung merpati berguguran dari langit, secara otomatis tangannya mengambil salah satu bulu itu. Sasuke perlahan-lahan mencoba membuka kedua matanya, yang kemudian dirinya dikejutkan oleh sosok tiga malaikat agung di depannya. Sosok malaikat di sebelah kiri, dimana malaikat pria itu memiliki rambut putih panjang, memiliki wajah yang begitu rupawan namun tegas, mengenakan baju lengan panjang berwarna putih yang dilindungi oleh perisai baju berwarna emas juga sebuah batu permata biru tepat di jantungnya, lalu armor bahu berwarna emas dikombinasi dengan sayap merpati emas, kemudian celana berwarna hitam, dimana di kaki bagian bawahnya dilindungi oleh armor berwarna emas juga, begitupula di kedua pinggangnya dilindungi oleh armor, juga kain putihdi pinggangnya membentuk seperti ekor, memanjang sampai ke tumit kakinya. Enam sayap putih terbuka lebar memperlihatkan keagungannya, juga sebuah lingkaran cahaya melingkari di belakang kepalanya, dan tangan kanannya menggengam sebuah great sword berwarna emas; Di sebelah kanan, terlihat juga sosok malaikat yang memiliki jumlah sayap yang sama, pakaiannya tidak jauh berbeda, hanya saja yang satu ini semua pakaiannya serba putih, wajahnya yang tenang, rambut putih panjang, juga sebuah arsenal yang melayang di atas telapak tangan kanannya; dan yang terakhir adalah sosok malaikat yang memiliki rupa yang begitu sempurna, malaikat itu mengenakan zihara perang berwarna emas, juga ukiran-ukiran di armor badanya yang begitu indah, di atas kepalanya terlihta sebuah mahkota dengan mutiara ruby di tengah-tengahnya, juga jumlah sayapnya adalah dua belas, dengan delapan sayap putih besar, dan empat yang masing-masing sepasang sayap kecil di atas yang melengkung menutup, dan yang di bawah melengkung menutup, melindungi bawah pinggangnya, dan di kedua tangannya masing-masing menggenggam great sword yang seluruh permukaannya dilapisi oleh api. Masing-masing di dahi malaikat itu memiliki simbol salib, juga beberapa di ujung kain putih yang membentuk seperti ekor itu juga ada empat salib disana. Ketiga malaikat itu membuka mata, yang dimana masing-masing memiliki iris yang berbeda, iris coklat, aquamarine, topaz.

" Yes, young master." ucap ketiga malaikat itu, dimana Naruto tersenyum tipis mendengarnya, lalu menatap ke arah malaikat yang memiliki rambut panjang kuning keemasan itu.

" Michael, ayo kita menyatukan kekuatan kita berdua." ucapnya, terlihat Michael yang tersenyum mendengarnya.

" As you wish, my master." yang tidak lama, sosok malaikat itu menghilang dalam kumpulan angin yang dilapisi oleh bulu-bulu putih, bersamaan dengan seluruh tubuh Naruto yang dilindungi oleh pusaran angin. Beberapa detik setelahnya, pusaran angin itu menghilang, memperlihatkan sosok Naruto yan kini mengenakan mantel panjang putih tanpa lengan dengan motif permata kuning sampai ke tanah, memperlihatkan tubuh atletisnya, dikombinasikan dengan celana panjang berwarna putih tanpa di kancing yang dibiarkan terbuka, tapi dua ikat pingang saling menyilang di pinggangnya juga sepayang sayap kecil yang menutupi area vitalnya, rambutnya yang sebelumnya pendek kini panjang sampai pinggang berwarna emas, dua belas sayap seperti miliki Michael sebelumnya terbuka lebar di punggungnya, lalu tatto salib dengan dua pedang saling menyilang di belakang salib itu di otot kanannya. Membuka kedua matanya, memperlihatkan iris topaz gelap juga pedang di tangan kirinya d papah di bahunya, sedangkan yang tasunya di tegakkan di atas tanah.

" Tiga dari tujuh ArchAngels?!" seru orang-orang yang melihat itu terkejut.

" ArchAngels adalah 'Dewa' yang memiliki pangkat Ungodly, dan yang paling mengejutkan adalah, dia dipilih oleh pemimpin para ArchAngels, Michael yang memiliki pangkat Excelsior!" lanjutnya. Di depan Naruto, tiba-tiba saja muncul sebuah layar putih berbentuk persegi panjang dengan panjang tiga puluh sentimeter, sedangkan lebarnya setengah dari panjangnya. Dari layar itu, terlihat gambar sosok Siegfried di luas seperempat sisi kiri, sedangkan luas yang tersisa adalah tulisan tentang deskripsi makhluk, juga status-status yang dimilikinya.

" Raphael, Uriel, aku akan mengirimkan data yang aku miliki kepada kalian berdua." katanya sambil menekan beberapa tombol di layar sentuh itu, yang tidak lama setelahnya, di depan kedua malaikat itu, muncul layar di depan mereka. Raphael maupun Uriel membaca deskripsi makhluk itu, kedua mata malaikat itu sedikit membulat.

" Tidak heran kamu memanggilku, ternyata seluruh tubuhnya dilindungi oleh perisai." kata malaikat yang membawa buku arsenal sampul putih dengan simbol salib itu a.k.a Uriel, dimana Naruto mengangguk mendengarnya.

" Tepat sekali. Seluruh permukaan tubuhnya dilindungi oleh perisai yang tidak bisa dihancurkan oleh serangan fisik semata, tapi juga memerlukan 'Dewa' golongan support, yang yang buruknya, harus 'Dewa' dengan pangkat Ungodly ataupun Excelsior." jelas Naruto membuat Sasuke dan Itachi yang mendengar terkejut. Pemuda Namikaze itu membalikkan badannya, menatap ke arah kedua bersaudara Uchiha itu.

" Aku membutuhkan ID kalian supaya bisa mengirim informasi musuh kita." katanya terlihat Sasuke yang tersadar, lalu layar senyuh ukuran sama muncul di hadapannya. Setelah saling bertukar ID satu sama lain, Naruto lalu mengirimkan data informasi ke ID bungsu Uchiha itu, terlihat layarnya menampilkan informasi tentang musuh mereka.

" Sasuke, kirim juga ke nii-san." kata Itachi yang dijawab anggukan oleh bungsu Uchiha itu, setelah mengetik beberapa tombol, di layar Itachi menerima sebuah e-mail dari adiknya. Menyentuh simbol 'surat' itu, kemudian terbuka informasi yang sama seperti Naruto maupun Sasuke. Thanatos, Susanoo, Hypos juga Crimson Lion mendekati masing-masing tuan mereka, membaca deskripsi musuh yang akan mereka hadapi.

" Haste, Shell, Protect, Reflect, Regen, dan masih banyak status dimiliki oleh Siegfried. Apalagi perisainya harus dihancurkan oleh 'Dewa' support dalam golongan tinggi. Tidak mungkin kita bisa menang melawannya." kata Hypos menatap sedikit ngeri semua status yang dimiliki oleh naga iblis itu.

" Ditambah lagi, disetiap kepala naga itu memiliki setiap elemen yang berbeda. Black Flame, Blue Flame dan Green Flame, ketiga jenis api itu adalah api mematikan." lanjut Thanatos.

" Sasuke, bergabunglah dengan Susanoo." kata Naruto tiba-tiba, membuat Sasuke yang sebelumnya membaca itu menatap ke arah sosok 'malaikat' Naruto itu.

" Susanoo memiliki serangan fisik jarak yang mematikan, dan selama HP yang dimiliki oleh Siegfried diatas tujuh puluh persen, daya serangan kita akan berkurang sebanyak dua puluh persen. Jadi, kita mengandalkan serangan jarak jauh Susanoo untuk mengurangi HPnya." jelasnya membuat pemuda Uchiha itu terdiam sejenak. Menghembus nafas pelan, pemuda Uchiha itu mengangguk paham.

" Aku mengerti. Susanoo!" serunya yang kemudian terlihat kelopak-kelopak sakura menutupi seluruh tubuhnya, begitupula sosok Susanno yang menghilang. Tidak lama setelahnya, sebuah katana mengibas kelopak-kelopak spiral sakura itu, memperlihatkan sosok pemuda mengenakan yukata berwarna biru navy dengan motif kelopak-kelopak sakura, dengan di bagian leher yukata itu memperlihatkan dada pemuda tersebut. Rambut hitam panjang yang diikat di kedua sisi wajahnya, sedangkan dibelakang dibiarkan terurai, juga di kakinya mengenakan sepasang geta tradisional, dan di pinggangnya ada dua katana yang tersarung. Membuka kedua matanya, memperlihatkan iris malam yang begitu kelam, bertemu dengan iris dark topaz pemuda Namikaze dihadapannya.

" Hypos!" seru Itachi yang tidak lama setelahnya tubuhnya ditutupi oleh pusaran angin, bersamaan sosok Hypos yang menghilang dihadapan semua orang. Beberapa detik setelahnya, pusaran angin itu menghilang, digantikan sosok seorang pria yang mengenakan pakaian bangsawan lengan panjang berwarna kuning gelap dengan motif kobaran api di bawah pakaian itu, sebuah pelindung terbuat dari emas di sisi wajah pria itu, lalu rambut kuning gelap bagaikan kobaran api, juga sebuah pedang di genggaman tangan kanannya. Melihat jika semua sudah siap dalam bertempur, arsenal Uriel mengeluarkan cahaya.

" Haste, Shell, Protect, Regen, Bravery." ucapnya yang kemudian seluruh tubuhnya, Raphael, Naruto, Itachi, Sasuke, Crimson Lion juga Thanatos diselimuti oleh cahaya, tidak lama setelahnya menghilang. Sasuke lalu menatap ke layar miliknya, terlihat foto dirinya lalu garis kolom berwarna biru yang di sisi awalnya bertulisan HP, terlihat beberapa foto 'jam' dengan anak panah ke atas, perisai hijau, perisai segienam,lambang HP+, lalu lambang pedang +.

" Uriel adalah 'Dewa' support, jadi kita membutuhkannya untuk menghadapi Siegfried, sedangkan Raphael adalah 'Dewa' penyembuh, dan lagi dia bisa membuat nilai HP kita kembali penuh." jelasnya membuat Sasuke menatap ke arah pemuda Namikaze itu.

" Kita tidak memiliki waktu lagi. Siegfried sudah menghancurkan tiga lapis perlindungan yang dikeluarkan oleh pusat. Sebaiknya kita bergegas." lanjutnya yang kemudian kedelapan sayap raksasa miliknya itu mengepak, membawanya terbang ke angkasa, diikuti oleh Uriel dan Raphael di belakangnya. Sasuke yang melihat kepergian Nauto juga kedua 'Dewa' miliknya itu menyusul, bersama dengan Thanatos, lalu Itachi dan Crimson Lion. Kaguya yang ada di kelas melihat kepergian mereka itu entah kenapa jantungnya berdebar begitu kencang pada saat menatap sosok Naruto dalam model 'Dewa'nya. Dirinya tidak pernah merasakan perasaan ini sebelumnya terhadap laki-laki, dan dirinya akan mencoba cari tahu, perasaan apa yang menganggunya ini.

.

.

.

.

Bersama dengan Naruto, Sasuke, Itachi, Raphael, Uriel, Thanatos juga Crimson Lion, dimana posisi Naruto beradadi garis depan, didampingi oleh Uriel dan Raphael di masing-masing sisinya, sedangkan Sasuke dan Itachi berada di belakang pemuda itu, begitupula Thanatos dan Crimson Lion. Tubuh Uriel memancarkan cahaya keemasan, begitupula arsenal miliknya, tangan kirinya di arahkan tepat dimana Siegfried berada.

" God Mercy." ucapnya yang kemudian terlihat tubuh naga iblis itu diselimuti oleh cahayakuning keemasan, yang tidak lama setelahnya di sekitar naga itu, sebuah perisai tanpa kasat mata pecah berkeping-keping. Kepala kiri naga iblis itu menyamping ke atas, menatap ke arah Naruto juga yang lainnya berada. Dari dalam mulut naga itu, terlihat cahaya hijau begitu menyilaukan keluar dari dalam, tidak lama setelahnya menembakkan sinar laser ke arah Naruto. Menyilangkan kedua pedangnya di depan dada, Naruto mencoba menahan kekuatan yang dimiliki oleh musuhnya. Uriel yang melihat di layar sentuh miliknya jika musuhnya masih memiliki status 'positif' itu kembali mengeluarkan sihirnya.

" Dispel." ucapnya yang tidak lama, kumpulan bola-bola kecil mengelilingi tubuh naga iblis itu, yang tidak lama setelahnya pecah satu per satu, menghilang dalam angin. Naruto merasakan kekuatan serangan naga iblis itu perlahan-lahan menjadi melemah, kemudian dirinya melirik ke arah layar sentuh miliknya, terlihat semua status dimiliki oleh Siegfried menghilang. Mengibaskan kedua pedangnya di depan, membuat serangan naga itu terpental, begitupula wajah naga itu menyamping ke kanan seperti di tampar.

" Sasuke, seperti rencana, kamu akan menyerang menggunakan jurus mematikan dari jarak jauh. Aku akan menarik perhatiannya." katanya yang kemudian kedelapan sayap besar itu mengepak, dimana Naruto meleset cepat kearah naga iblis itu berada, meninggalkan Sasuke dan Itachi yang terkejut dengan keputusan sepihak itu.

" Tsk, kenapa dia bertindak sendiri? Aku akan membantu." kata Itachi, tapi tiba-tiba saja, sebuah pedang neghalangi gerakannya, membuat pria itu menatap sosok Raphael yang menggeleng ke arahnya.

" Lakukan apa yang dia katakan, jangan mencoba membantah apa yang dikatakannya." katanya membuat Itachi menatap bingung ke arahnya.

" Apa maksudnya, 'Dewa' Raphael?" tanya Itachi tidak mengerti, tapi dirinya tersentak melihat wajah salah satu malaikat penting itu tersirat sedih.

" Tolong lakukan apa yang dikatakannya." ucapnya dengan nada lirih, membuat Itachi tidak mengerti terdiam sejenak, yang kemudian dirinya menghembuskan nafas, mengangguk.

" Aku mengerti." jawabnya kemudian menatap ke arah Sasuke yang sejak tadi memperhatikan pembicaraan mereka berdua.

" Sasuke, kamu harus fokus dengan cela yang diperlihatkan oleh Naruto nanti, dan pada saat itu, kamu langsung menggunakan serangan mematikanmu terhadap Siegfried." jelasnya membuat Sasuke terdiam sejenak, tapi kemudian dirinya mengangguk paham, menatap ke arah sosok dimana pertarungan Naruto juga Siegfried berada.

Bersama dengan Naruto, pemuda itu menghindari tembakan bola api biru yang dilancarkan oleh naga berkepala tengah itu. Pemuda Namikaze itu sedikit melirik ke arah layar sentuh miliknya, terlihat dirinya berhasih membuat HP musuhnya berkurang dua persen. Dirinya mengingat setiap titik lemah di tubuh naga iblis itu, kemudian menatap kembali ke arah makhluk tersebut. Pedang kirinya tiba-tiba saja dilapisi oleh kobaran api putih, kemudian dikibaskannya secara vertikal ke arah naga tersebut, yang dimana membentuk kibasan bulan sabit besar, meleset cepat ke depan. Di belakang serangannya itu, Naruto bersembunyi disana, terlihat lagi kedua pedangnya dilapisi oleh api putih kembali. Menyatukan kedua tangannya, membuat kedua pedangnya saling bertemu satu sama lain, kedua mata dark topaznya menatap tajam ke depan. Beberapa meter di depan serangan kibasan api itu, terlihat ketiga mulut naga iblis itu terbuka lebar, dengan cahaya biru, hijau juga hitam yang keluar dari dalam mulutnya, tidak lama setelahnya menembakan sinar laser ke arah kibasan api itu. Naruto yang menyadari serangan naga iblis itu tiba-tiba saja menghilang, lalu muncul di atas kepala naga tersebut dengan kedua tangannya yang terangkat ke udara, juga api putih yang berkobar bergitu membara di kedua pedangnya itu.

" Purgatory Flames!" serunya sambil mengibaskan kedua pedangnya itu di depan, membentuk jalur kobaran api yang meleset cepat ke arah naga iblis itu, yang kemudian membakar seluruh tubuh naga iblis itu.

" GRAWWWWWWWWW!" terdengar suara kesakitan yang dikeluarkan oleh makhluk itu, dimana api putih yang dilancarkan Naruto semakin lama semakin membesar, juga membakar tubuh makhluk tersebut begitu liar. Pemuda Namikaze itu menatap layar sentuh miliknya, terlihat garis merah yang dimiliki oleh oleh makhluk itu berkurang secara perlahan-lahan. Berdecak pelan, dirinya memang mengetahui jika lawan mereka memiliki tubuh yang sangat tebal, tapi dia tidak pernah memperkirakan jika serangannya akan selemah ini, ditambah lagi jika mendekat ke arah Siegfried, daya hancur setiap jurus yang dikeluarkan akan berkurang tiga puluh persen.

" SASUKEEEE!" teriaknya membuat Sasuke yang mengerti langsung mengambil satu katana di pinggang kanannya. Tiba-tiba saja, langit di tempat mereka menjadi gelap, menyisahkan hanya Sasuke dan Siegfried saja. Tangan kanan Sasuke terangkat di depan dada dengan kedua matanya yang terpejam, dimana katana yang digenggamnya menghadap ke atas, lalu perlahan-lahan tubuh senjata itu menghilang. Badai kelopak bunga sakura entah datang dari mana memenuhi tempat itu, kemudian meleset cepat ke arah sosok Siegfried yang masih di bakar oleh api putih Naruto. Kumpulan-kumpulan kelopak sakura itu mengelilingi setiap tubuh naga iblis itu, lama kelamaan kelopak-kelopak sakura itu mencabik-cabik permukaan kulit naga tersebut, terlihat goresan-goresan tercipta akibat serangan pemuda Uchiha itu.

" Judgement Sakura's Spiral." ucapnya yang kemudian tiba-tiba saja kelopak-kelopak sakura itu meledak hebat, bersamaan dengan suasana yang sebelumnya hanya dirinya dan Siegfried, kini kembali seperti semula. Naruto kemudian melihat heal point yang dimiliki oleh musuhnya, dan karena Sasuke menggunakan serangan jarak jauh, dirinya yakin pasti akan membuat kerusakan cukup besar. Bibirnya sedikit tertarik ke atas, karena jumlah HP yang dimiliki oleh naga iblis itu tinggal tujuh puluh delapan persen. Naruto kemudian membalikkan wajahnya kebelakang, menatap ke arah Raphael yang bersama dengan Uriel itu, terlihat malaikat penting tersebut mengangguk paham. Mengangkat tangan kanannya ke udara, terlihat pedang emasnya mengeluarkan cahaya yang begitu menyilaukan. Tiba-tiba saja, di bawah tubuh naga iblis itu, muncul sebuah lingkaran besar dengan simbol bintang segi enam, juga tulisan-tulisan mantra sihir kuno mengeliling lingkaran tersebut.

" Circle of Redemption!" seru malaikat itu, yang tiba-tiba saja, lingkaran tersebut mengeluarkan cahaya kuning keemasan kelangit, menutupi seluruh tubuh melengkung naga iblis itu. Heal point yang dimiliki oleh naga iblis itu semakin cepat berkurang akibat serangan yang dilancarkan oleh Raphael tersebut. Itachi yang sejak tadi hanya menyaksikan pertarungan itu tidak mau berdiam diri saja. Pria itu meleset cepat ke arah sosok Siegfried yang tidak berdaya karena di serang secara terus menerus dengan jurus mematikan oleh Naruto, Sasuke maupun Raphael. Tiba-tiba saja pria itu berhenti dalam jarah sepuluh meter antara dirinya juga naga iblis itu, kaki kirinya memapah tubuhnya, sedangkan kaki kanannya membentuk sudut lancip, lalu tubuhnya sedikit dimiringkan ke belakangdengan tangan kanannya yang siap menarik gagang pedang miliknya.

SLASH! SLASH! SLASH!

Dengan kecepatan tanpa kasat mata, Itachi mengibaskan pedangnya ke arah naga iblis itu, yang tiba-tiba saja tubuh makhluk itu membatu, dengan kedua mata mereka yang membulat.

" Death Reaper Slash." ucapnya yang kemudian tiba-tiba saja setiap permukaan tubuh makhluk itu, memperlihatkan luka-luka cabikan panjang, juga dalam setelah Itachi mengucapkan jurus yang digunakannya itu. Naruto kemudian kembali melirik ke arah layar yang dimilikinya, terlihat jika HP dimiliki naga iblis tersebut tinggal empat puluh delapan persen. Melihat itupun, Naruto menatap ke arah Uriel, memberikan anggukan terhadap salah satu malaikat penting itu, membuat Uriel paham akan yang diminta oleh tuannya.

" Berserk." ucapnya sambil mengarahkan tangan kanannya ke arah pemuda Namikaze itu, yang tiba-tiba saja aura merah mengeliling tubuh pemuda tersebut. Tidak lama setelahnya, seluruh tubuh maupun sayap Naruto berubah menjadi warna merah, juga kedua matanya menjadi kosong, dan tatapannya menjadi haus akan pertarungan. Melempar kedua pedangnya ke langit, dimana kedua permukaan great sword itu dilapisi oleh kobara api merah, setelahnya menghilang dalam langit kelam tersebut. Mengangkat tangan kanannya ke udara, yang kemudian mengarahkan telunjuknya ke sosok Siegfried yang mencoba mengimbangi tubuhnya tersebut.

" Infinity Crimson Wrath!" serunya yang kemudian terlihat awan dimana tempat lenyapnya kedua pedang pemuda itu tiba-tiba berwarna merah, tidak lama setelahnya, keluarlah ribuan pedang-pedang dilapisi oleh kobaran api meleset ke arah Siegfried berada. Pedang-pedang api tersebut menusuk, mencabik, juga memotong permukaan-permukaan tubuh naga iblis itu tanpa ampun, membuat makhluk tersebut mengeluarkan suara jeritan kesakitan. Darah-darah hitam keluar dari luka-luka tubuh makhluk tersebut. Heal point Siegfried menurun secarah drastis akibat serangan tanpa henti pedang-pedang api dilancarkan oleh Naruto, yang tidak lama setelahnya akhirnya mencapai angka nol persen. Uriel yang melihat jika musuhnya sudah kalah dalam pertempuran itu dengan cepat mengarahkan tangan kanannya ke arah tuannya itu, berseru.

" Serenity!" serunya kemudian terlihat seluruh tubuh Naruto dilapisi oleh cahaya kuning keemasan yang bergerak begitu tenang mengelilingi tubuhnya. Serangan pedang-pedang api Naruto tiba-tiba saja lenyap seketika, meninggalkan sosok Siegfried yang keadaannya tidak bisa dibilang utuh, yang kemudian perlahan-lahan menjadi debu, menghilang dalam tiupan angin. Tubuh Naruto juga perlahan-lahan kembali seperti normal, tapi kedua matanya terlihat sangat kelelahan setelah dirinya terlepas dari sihir Berserk, yang setelahnya tubuhnya jatuh kebawah. Tiba-tiba saja, seluruh tubuh pemuda itu mengeluarkan cahaya kuning keemasan, yang tidak lama setelahnya memperlihatkan sosok Naruto mengenakan pakaian sekolahnya, dan tangan seseorang menangkap tubuhnya. Michael menggendong tubuh tidak sadarkan diri pemuda itu, dirinya tersenyum sedih melihat wajah tidur pemuda tersebut.

" Janganlah menyalahkan dirimu karena kematian kedua orang tuamu Naruto. Bukan salahmu karena mereka tiada, adik juga keluargamu tidak menyalahkanmu. Karena kamu dipilih oleh 'Dewa' tinggi, kamu menjadi incaran 'Dewa' tinggi jahat di dunia ini. Apapun yang terjadi, aku, Raphael, Uriel, juga 'kakak'ku akan melindungimu." ucapnya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

Note :

Protect : Mantra sihir yang memungkinkan penggunanya memperkecil penerimaan serangan fisik lawannya. Setiap 'Dewa' support memiliki nilai % berbeda-beda saat menggunakan mantra sihir ini. Common : 3% ; Rare : 6% ; Epic : 9% ; Legendary : 12% ; Mystic : 15% ; Celestial : 18% ; Majestic : 21% ; Unearthly : 24% ; Ungodly : 27% ; Excelsior : 30%. Untuk Enlightenment dan Imperious : 50%.

Shell : Mantra sihir yang memungkinkan penggunanya memperkecil penerimaan serangan sihir lawannya. Persentase sama seperti di sihir Protect.

Haste : Mantra sihir yang memungkinkan penggunanya mempercepat aksi dalam bergerak maupun menggunakan jurus. Persentase sama seperti Protect.

Bravery : Mantra sihir yang memungkinkan penggunanya meningkatkan kekuatan fisik yang dimilikinya. Persentase sama seperti Protect.

Regen : Mantra sihir yang memungkinkan penggunanya untuk memulihkan kembali heal point yang dimilikinya. Persentase sama seperti Protect, tapi untuk Imperious dan Enlightenment : 40%.

Reflect : Mantra sihir yang membuat penggunanya kebat terhadap sihir tertentu.

Berserk : Mantra sihir yang membuat penggunanya hilang kesadaran, membuat dirinya akan haus berperang. Mantra sihir ini juga membuat kekuatan targetnya meningkat 50%.

Serenity : Mantra sihir yang hanya dimiliki oleh Uriel, adalah mantra sihir penenang, dimana jika targetnya dalam mode Berserk, akan membuatnya langsung sadar, tapi targetnya langsung tidak sadarkan diri karena kelelahan.

Dispel : Mantra sihir yang menghapus status negatif targetnya.