BAB 1

AN EXO FANFICTION

.

.

.

CAST :

ALL EXO MEMBERS ( OT 12 )

.

.

.

WARNING : BL YAOI

PAIRINGS :

HUNHAN

CHANBAEK

KRISHO

KAISOO

XIUCHEN

.

.

.

ENJOY IT

BY AULIA ASRIKYUU


.

.

.

Seorang namja dengan wajah manis bagaikan perempuan berlari menembus keramaian jalanan kota Seoul di tengah hari. Seragamnya sudah setengah basah akan peluh berlebih. Rambut coklat tan miliknya bahkan hampir basah seluruhnya. Dan mata rusanya berkilat lelah.

Namja itu berhenti di sebuah taman hijau cukup luas dan mengistirahatkan pantat sintalnya pada kursi taman. Nafasnya terengah-engah bagai pelari marathon.

" Huhh..kenapa si Byun Baekhyun itu larinya seperti singa hah!? Membuatku kelelahan saja mengejarnya...". Ucapnya kesal.

Dan seorang namja lainnya berlari-lari seperti ibu-ibu dapat arisan dari depan. Tubuhnya dibalut jas merah panjang dengan rambut coklat tua yang bertebaran tertiup angin.

" LUHAAAANNNN!"

Namja yang terduduk itu membulatkan mata rusanya. " BAEKHYUUUNNNN!".

Kedua namja itu menghantamkan tubuh ramping mereka kepada satu sama lain dan berpelukan erat. Seolah-olah enggan melepaskan satu sama lain.

" Baekhyun!". Panggil Luhan setelah melepaskan pelukan mereka. " Kenapa kau berlari-lari seperti itu hah!? Apakah kau tidak kasihan dengan kaki rampingku ini?"

Baekhyun mengikik dan menjitak lembut kepala Luhan. " HIHIHI! Habisnya kau lambat dasar Rusa betina! Nanti Bubble tea-nya keburu habis"

" Aku bukan betina, Strawberry!". Balas Luhan kesal karena dia selalu diejek betina oleh namja ber-eyeliner di depannya.

" Kau sendiri anak rusa!". Balas Baekhyun balik.

" Namja ababil!"

" Ayam kecil!"

" Gendut!"

" Dada Yeoja!"

" Keparat!"

" Brengsekkkk!"

Kali ini Luhan menutup mulut Baekhyun dengan tangannya sedangkan namja itu berusaha menyumpah-nyumpahi Luhan karena bibir imutnya di sumpal dengan tidak bagusnya oleh namja bermata rusa bernama Luhan.

" Lhepashkan...Luhannn!" Ronta Baekhyun.

Luhan menjauhkan kepalanya dari Baekhyun yang melotot ganas. " Tapi berjanjilah kau harus menuruti ucapanku! Aku hyung-mu! Tidak boleh berlari, tidak boleh menyumpah, tidak boleh ber-aegyo di tengah jalan, dan tidak boleh meninggalkan hyungmu di belakang!"

Baekhyun mengangguk dan mengiyakan semua perkataan Luhan. " Baiklah! Aku berjanhjhi"

Dan tangan lembut itu akhirnya terlepas dari bibir imut Baekhyun yang merengut menatap Hyung-nya. " Dasar Luhan! Kau hanya sepupuku..."

" Tapi aku tetap lebih tua darimuuu.." Jawab Luhan.

Baekhyun menghela nafas jengah. " Ya..lebih tua 2 jam tepatnya".

Kedua namja manis itu mendudukkan pantat mereka pada bangku taman. Baekhyun menutup matanya lelah dan lebih memilih untuk menikmati hembusan angin lembut kota Seoul yang sedang menyapu dirinya sekarang. Sedangkan Luhan terus menerus menatap Baekhyun di sebelahnya dengan sedikit rasa jengkel di mata rusanya itu.

" YA! BYUN BAEKHYUN!" Tepuk Luhan tiba-tiba pada bahu Baekhyun.

" HYYAA! HYUNG! KAU MENGEJUTKANKU!" Baekhyun mengurut-ngurut dadanya dengan mata membulat horror.

Luhan mengerucutkan bibirnya imut. " Mana bubble tea-nya? Aku sudah kehausan..."

" Aishh~Hyung ini!"

Baekhyun dengan sebal mengeluarkan kantong plastik putih dari tas hitam miliknya. Kantong itu berisi dua bubble tea dingin berperisa taro dan strawberry. Luhan dengan mata berbinar−segera menyambar bubble tea rasa Taro dan menyeruputnya tanpa ampun. Kelihatannya pemuda bermata rusa itu terlalu haus. Sedangkan Baekhyun sesekali saja menyeruput bubble tea-nya karena matanya menerawang ke depan.

" Hyung.." Panggil Baekhyun.

" Apa?" Balas Luhan.

Baekhyun memainkan ujung sepatunya dengan pandangan ke bawah. Luhan menyipitkan mata curiga. Dia sudah bersama Baekhyun sejak masih TK dan dia pasti tahu sifat adik sepupunya itu jika gugup atau menyembunyikan sesuatu.

" Baekhyun−jangan bilang kau bertemu Rapper itu"

Mata manis Baekhyun membulat lebar dan namja manis itu menghadap Luhan yang sedang menatapnya curiga. Baekhyun tergagap.

" A-ahh..si Park Chanyeol itu ya? Haha..i-itu" Baekhyun tertawa gugup.

" Itu apa Byun Baekhyun? Katakan semuanya sekarang". Luhan berhenti menghisap Bubble tea-nya dan memilih untuk meladeni Baekhyun. Namja cabe yang mulutnya selebar ember ibu arisan.

" A-anu... Aku memang bertemu dengannya tadi. Dia kan anak baru di kelasku. Kim Seosaengnim tiba-tiba saja menunjuk bangku di sebelahku dan menyuruh anak baru itu duduk. Padahal disitu ada Xiumin tapi Xiumin akhirnya duduk dengan Chen. Ta−"

Baekhyun berhenti di tengah-tengah tapi matanya membulat ke seberang jalan. Menganga tentunya. Dan itu membuat Luhan bingung.

" Baek..Baek. Kau kenapa? Hey! Baekkie!" Panggil Luhan sembari menggoncang-goncang bahu Baekhyun.

Baekhyun menunjuk ke seberang jalan gugup. " H-hyung..i-itu.."

Luhan mengalihkan pandangannya cepat dan ikut terkejut. Park Chanyeol−Namja bertubuh tinggi dan berwajah tampan itu sedang berdiri di seberang jalan dengan tubuh terbalut mantel abu-abu. Melirik intens ke arah Baekhyun dan Luhan.

Mata hitam Chanyeol berkilat. Karena Luhan dan Baekhyun jauh, mereka tidak bisa melihat dengan benar. Tapi jika mereka bisa melihatnya maka kedua namja itu dapat menemukan mata Chanyeol benar-benar berkilat dengan seringai miring.

" Byun Baekhyun!" Panggil Chanyeol di seberang jalan. Namja itu melambai-lambaikan tangannya antusias.

" Ah! Hyung! BAGAIMANA INI!? ADUHH! BUMI TELAN AKU SEKARANGGG!". Baekhyun mengguncang-guncang tubuh Luhan tanpa henti. Membuat Luhan berteriak protes juga.

" J-JANGAN MENGGOYANG TUBUHKU! KAU BISA MEMBUAT SEMUA SENDIKU LEPAS BAEKHYUN! Dan apa masalahmu!? Datangi dia...dia memanggilmu"

Baekhyun menggigit jarinya khawatir sembari melirik-lirik ke seberang jalan. Dan Baekhyun terkejut setengah mati. Chanyeol tiba-tiba menghilang. Luhan yang menangkap perubahan raut wajah Baekhyun juga mengedarkan pandangannya.

Park Chanyeol benar-benar menghilang.

Dan tiba-tiba saja sebuah tangan hangat menepuk bahu Baekhyun. Membuat namja dengan eyeliner itu terkesiap dengan sedikit teriakan meluncur dari bibirnya. Baekhyun yang terkejut setengah mati segera menyusup ke balik punggung Luhan yang memasang wajah melongo hingga mata rusa Luhan membulat sempurna.

Chanyeol berusaha untuk tidak tertawa. Namja tampan itu menggembungkan pipinya dengan senyum mempesona menghiasi wajah mulusnya yang bersinar lembut.

" Haha− maaf bila aku mengagetkan kalian!" Ucap Chanyeol ramah.

Luhan yang sudah tersadar dari lamunannya membalas permintaan maaf Chanyeol.

" Ahahaha ya tidak apa-apa Chanyeol! Kau−teman sekelas Baekhyun bukan? Kenalkan! Namaku Xi Luhan−kakak sepupunya Baekhyun. Aku berada di kelas XI−A IPA"

Chanyeol tersenyum simpul. " Salam kenal juga Hyung. Oh ya− hyung tahu aku sekelas Baekhyun darimana?"

Luhan tertawa renyah dan menunjuk Baekhyun yang masih bersembunyi di belakang punggungnya seperti maling yang tertangkap basah. Dan kali ini dia tertangkap basah oleh Chanyeol.

Pemuda tampan itu melambai-lambai tangannya di depan Baekhyun yang masih setia menelungkupkan wajahnya di punggung Luhan. " Halo? Baekhyun?"

Baekhyun menggeleng-gelengkan kepalanya kuat. Menolak menatap Chanyeol. Chanyeol hanya meresponnya dengan kekehan tetapi lain lagi dengan Luhan. Namja bermata rusa itu malah berusaha sekuat tenaga menyingkirkan muka Baekhyun pada punggungnya.

" Aissh! Baekkie~ Lepasshh..jeball!" Gerutu Luhan.

" Ayo lepaskan Hyung−Bacoon".

Kepala Baekhyun langsung tegak mendengar dia disebut Baccon. Berani-beraninya ada orang yang menggelarinya baccon!? Mau cari mati dengan Baekhyun eoh!?

" APA-APAAN MAKSUDNYA KAU MENGGELARIKU BACOON HAH!? KAU SENDIRI TIANG LISTRIK PARK CHANYEOL!" Teriak Baekhyun kesal.

Luhan terlonjak hingga hampir meloncat saat tiba-tiba Baekhyun menyingkirkan tubuhnya paksa dan berteriak di depan Chanyeol. Ya..nggh..bukan di hadapan juga sih. Soalnya Chanyeol itu tinggi sekali hingga Baekhyun hanya berpaspasan dengan leher jenjang Chanyeol.

" YAK!" Protes Luhan geram sambil menarik ujung jas Baekhyun. " Apa-apaan kau melempar Hyung-mu seperti melempar sandal butut saja hah!?"

Baekhyun menggerutu sendiri. " Dia sendiri yang menggelariku Bacoon!"

" Tapi kau tidak perlu sampai ingin melempar Hyung-mu ke langit seperti tadi bukan!?"

Chanyeol terdiam. Bukannya dia tidak ingin menghentikkan acara sumpah-menyumpah antara dua saudara itu−dia hanya takut akan kelepasan. Apalagi ini masih di tengah-tengah kota Seoul.

" Bisakah kalian tenang?"

Suara berat Chanyeol menghentikan Baekhyun serta Luhan. Kedua namja manis itu menganga tidak percaya. Suara Chanyeol hampir mendekati suara serigala yang menggeram menahan marah.

Baekhyun meneguk ludah kasar saat mata hitam Chanyeol menatapnya intens. " Jangan memaksaku Byun Baekhyun"

" M-memaksa apa?" Tanya Baekhyun gugup.

Luhan merasakan hawa tidak nyaman di sekitar Chanyeol. Seperti binatang buas yang ingin menangkap mangsanya. Insting Luhan begitu kuat hingga namja bermata rusa itu menangkap pergelangan tangan Baekhyun.

" C-chanyeol? Kau tidak apa-apa bukan?" Tanya Luhan tajam.

Pemuda tinggi itu sedikit tersentak. Mata rusa itu. Mata rusa..rusa..rusa...

Chanyeol baru saja menyadari bahwa Luhan memiliki mata rusa yang bersinar seperti emas yang berkilau. Ingatkan namja tinggi itu untuk memberitahu Sehun−teman albinonya yang berwajah dingin itu nanti.

Aku sudah menemukan rusa emasmu Sehun,batin Chanyeol.

" Halo? Park Chanyeol? Tiang Listrik?"

Baekhyun mengibas-ngibaskan tangan mulusnya ke arah wajah Chanyeol. Chanyeol tersentak dan segera senyuman kembali berkembang di wajah tampannya. Membuat Baekhyun dan Luhan menganga bingung.

" Oh ya..Baekhyun−aku tadi ingin mengajakmu mengerjakan tugas bersama dari Choi Seosaengnim di rumahmu! Kau lupa tawaranmu pagi tadi di kelas?" Tanya Chanyeol.

Baekhyun segera meloncat girang dan menghentak-hentakkan tangan Luhan. " Oh ya Luhan! Aku hampir lupa memberitahumu bahwa kami harus mengerjakan tugas bersama! Di rumahku..."

Luhan menarik sebelah alisnya ke atas. Ia berbisik ke telinga Baekhyun.

" Lalu−jika kalian ingin belajar bersama...kenapa kau tadi seperti ingin kabur melihat wajahnya hah?" bisik Luhan lirih.

Baekhyun melihat Chanyeol sesaat dan tersenyum simpul pada namja itu. Ia menarik Luhan dan berbisik begitu lirih. " K-karena aku s-sedikit malu...k-kau tahu kan jika pertama kali bertemu dengan namja setampan dia?"

Luhan menarik kepalanya dan tersenyum miring. " Hah! Dasar cabe..."

Chanyeol tersenyum lebar dan segera menarik pergelangan tangan Baekhyun. Membuat namja ber-eyeliner itu tersentak dan sedikit merona. " Oh ya Hyung...kami pamit dulu. Dan aku ingin memberitahu ini pada Luhan Hyung"

Luhan menaikkan alisnya bingung. " Memberitahu apa Chanyeol-ah?"

" Besok− kemungkinan sepupuku dari Gangnam akan datang dan pindah ke sekolah kita. Dia seumuran dengan Hyung jadi mungkin saja dia sekelas dengan hyung nantinya".

Baekhyun menarik tangan Chanyeol. " Siapa namanya tiang listrik?"

Chanyeol mendengus. " Nanti lihat saja Bacoon!"

" Tapi bagaimana aku mengenalinya nanti Chanyeol? Namanya saja aku tidak tahu" Ucap Luhan.

Tanpa mereka sadari seringai tercetak jelas di wajah tampan Chanyeol. Saat itu Luhan dalam keadaan menunduk untuk membersihkan debu di seragamnya segera mengangkat kepalanya. Insting Luhan begitu kuat dikarenakan dulu Luhan pernah tinggal di pedesaan neneknya di sekitar lereng Gunung Himalaya dekat hutan. Insting alamiah Luhan terbentuk.

Tapi saat Luhan menaikkan kepalanya, seringai Chanyeol juga hilang secepat itu. Luhan sedikit menyipitkan matanya ke arah Chanyeol yang tersenyum.

" Pokoknya Hyung...kulitnya sangat putih. Bahkan bisa terbilang hampir albino dengan raut wajah yang dingin. Hyung tanyai apa saja dia hanya akan menjawab seadanya" Jelas Chanyeol.

Luhan ber-oh ria dan mangambil tasnya. " Baekhyun...jangan nakal oke!?"

Baekhyun bersungut-sungut di samping Chanyeol. " Kau kira aku anak TK hyung!? Aku sudah SMA!"

" Kau memang anak TK!" Teriak Luhan sembari berlari meninggalkan mereka berdua. " Bye Chanyeol! Baekhyun! Aku harus pulang atau eommaku akan mengomeliku lagi!"

Baekhyun melambaikan tangannya juga. " Suruh Kyungsoo memasakkan kita nasi goreng Kimchi Hyung! Aku lapar!"

" YA!" Balas Luhan seadanya karena namja manis bermata rusa itu telah menaiki sebuah bus umum dan bus itu berangkat meninggalkan Chanyeol dan Baekhyun. Namja manis bereyeline itu hanya tersenyum simpul tanpa mengetahui bahwa Chanyeol kembali menyeringai ].

Bau khas coklat Baekhyun meruak memasuki penciuman Chanyeol. Dia akan benar-benar mengingat aroma Baekhyun dan membawa namja manis ini pada waktunya nanti.

" Tiang listrik! Ayo pergiii~kakiku pegal terus berdiri!" Oceh Baekhyun.

Chanyeol mendengus. " Ya sudah. Kemana arah rumahmu Bacoon!?"

" Jangan panggil aku bacoon!"

" Kau sendiri memanggilku tiang listrik!" Balas Chanyeol.

Kedua namja itu akhirnya berjalan saling menyumpahi satu sama lain. Padahal Chanyeol terus menerus membaui tubuh Baekhyun dan sesekali menyentuh kulit lembut namja manis ber-eyeliner itu.

.

.

.

.

Di sebuah mansion modern

" SEHUNNA!" Teriak seorang namja dengan kulit agak gelap itu.

" Apa!?" orang yang dipanggil membalas dingin.

Namja berkulit tan itu mendengus kasar dan menghempaskan tubuhnya pada sofa merah bludru di depan perapian besar dengan lukisan seorang wanita muda dengan rambu hitam legam tengah memandang ke arah laut yang sudah senja. Tangannya memegang sebuah apel merah dan pisau buah.

Di sampingnya terdapat seorang namja albino dengan wajah tegas dan raut dingin. Rambut hitam kecoklatannya menutup matanya karena dia tengah setengah berbaring di sofa sedangkan sebuah buku usang tengah terbuka di atas dadanya yang terbalut kemeja berwarna merah pudar itu.

" Kau sudah harus pindah besok, albino! Siapkan dirimu! Jangan lepas kendali dan menyerang orang sembarangan!" omel namja berkulit tan.

" Hn" balas Sehun. " Oi Kai...memangnya kenapa aku harus bersekolah di sekolah itu hah?"

Kai mendengus. " Chanyeol..."

Sehun melirik sekilas dari ujung mata tajamnya yang tajam bagaikan mata elang itu.

" Kenapa dengan calon Aplha pack Park itu? Apakah lagi-lagi dia memburu tanpa melihat situasi?"

Kai menggeleng-geleng kuat dan mengambil buku usang itu dari dada Sehun. Membacanya sekilas karena isinya menggunakan bahasa Rumania kuno. Lebih tepatnya di daerah Transylvania itu.

" Tidak. Dia menemukan rusa emasmu"

Punggung Sehun seketika menegang. Dia menggebrak sofa merah itu kuat dengan raut wajah mengeras. Mata hitamnya menatap Kai dengan tajam dan jangan lupa dua buah taring yang mencuat dari mulutnya.

" Apa maksudnya dengan rusaku, Kkamjong!? Apakah kau ingin mengungkit kejadian 7 tahun yang lalu? Rusaku emasku sudah mati! Dia mati okay?"

Kai mendengus sangat kasar dan melempar buku usang itu ke dalam perapian yang menyala. Sehun menggerutu kasar.

" Kau sudah menipuku dan kau malah membuang buku koleksi Appa-ku. Dasar Kkamjong" Maki Sehun.

" Aku tidak menipumu, albino! Malam itu sudah hampir tiba dan kita harus menemukan mate kita sebelum acara puncak. Kau dengar ramalan Oracle itu tentang mate-mu?" Balas Kai.

Sehun menatap malas ke arah perapian. " Manaku peduli? Kan kucari sendiri"

" Dasar Albino". Umpat Kai. " Oracle itu berkata bahwa mate-mu akan memiliki mata rusa yang seindah dengan kilauan tanduk emas rusamu dulu. Mate-mu akan membawa sebuah perubahan dalam dirimu dan dalam klan Vampire kita. Dan nama mate-me akan berawalan dengan huruf Lambda."

" L maksudmu?" Tanya Sehun.

Kai menangguk antusias dan mengambil sebuah botol kecil dari balik saku celana hitam panjangnya. Botol kecil berisi darah pekat yang kental. Sehun hanya memasang wajah dingin melihat Kai mencium botol itu penuh kasih sayang.

" Ini darah mate-ku..." Ucap Kai. " Ahh...mencium bau darahnya saja membuatku mabuk kepayang. Bagaimana jika aku bertemu dengan dia nantinya? Bisa-bisa dia pingsan karena kusetubuhi tiap malam"

" Pervert" Balas Sehun dingin. " Sekolah manusia..hhnn."

Kai memain-mainkan botol berisi darah itu dengan sayang. " Dan kau tahu Sehun...yang ditemukan Chanyeol adalah seorang namja manusia bernama Luhan"

"Luhan"

Tanpa sadar, Sehun mengulang nama Luhan di dalam lidahnya. Seolah-olah nama itu benar-benar cocok dengan dirinya.

Kai berdiri terlebih dahulu dan tiba-tiba meloncat setinggi 3 meter menuju puncak rak buku di samping perapian milik Sehun. Namja berkulit tan itu merebahkan dirinya dan menguap.

" Beristirahatlah Albino! Kita besok harus mengontrol hormon kita agar tidak menyerang sembarangan manusia! Aku ingin istirahat sebentar. Bermimpi basah dengan mate-ku tidak buruk kedengarannya.."

Sehun merebahkan tubuhnya di sofa bludru itu dan mendengus kasar. " Dasar Kkamjong yadong. Hhhh...Luhan ya...Luhan...rusa emasku"

.

.

.

T

B

C

XD

HALO! NI AUTHOR PEMULA BALIK LAGI WITH STORY OF EXO COUPLE!

MIND TO RnR?