Emosi

For #1stAnnivYamFam

Warning: nama depan Ino, Sai, dan Inojin menjadi Shimura.

Tidak ada keuntungan dalam pembuatan fanfiksi ini kecuali sebagai kepuasan pribadi dan pelampiasan (?)

Rate: T


Happy reading ...


Apa itu emosi?

Sai sudah lama melupakannya. Sebagai seorang yang dibesarkan dari NE, emosi adalah hal yang harus dibunuh. Dia adalah alat, pembunuh berdarah dingin yang bertugas menyelesaikan misinya.

Namun ketika melihat senyum cerah dari sang gadis Yamanaka, Sai merasa jantungnya berdetak kencang.

Sai tidak mengerti, apakah itu termasuk emosi ataukah ia memiliki kelainan jantung.


"Itu namanya cinta."

Kala itu mereka berdua duduk di bawah pohon rindang. Sang gadis Yamanaka itu tengah menemani Sai yang sedang melukis. Ino selalu suka lukisan Sai. Cantik. Sayang, lukisan itu monoton, hanya ada warna hitam dan putih di atas kertas. Tidak berwarna.

Pendengaran Sai tidak salah. Ketika dia bertanya kenapa jantungnya berdetak kencang ketika melihat senyuman seorang gadis—atau lebih tepatnya, Ino, jawaban itulah yang ia dapatkan sekarang. Sai tahu Ino tidak bohong, binar biru matanya bersinar jujur.

"Kalau begitu ...," Ino menoleh mendengar suara bariton Sai. "aku ... jatuh cinta?"

"Yap."

Lagi-lagi begini, senyum gadis itu membuat jantungnya berdetak kencang. Mendadak, Sai melihat warna-warna dalam lukisannya.

Gadis itu, Yamanaka Ino, mengajarkannya arti jatuh cinta.


Ino Yamanaka kini sudah berganti nama. Ino Shimura namanya. Istri dari seorang Sai Shimura. Matahari terindah yang memberi warna pada hidupnya.

Dan sekarang Ino memberikannya warna gelap. Di mana seorang Sai Shimura sedang menunggu di depan ruang bersalin diliputi rasa yang bercampur aduk. Takut, cemas, dan resah semua bercampur menjadi satu. Ino, sedang berusaha melahirkan buah hati pertama mereka. Dan Sai, dalam hati selalu berdoa agar keduanya selamat.

Ketika melihat Sakura yang keluar dari ruang bersalin, Sai langsung menghampiri Sakura. Wajahnya pucat, tenggorokannya tercekat.

"Masuklah, Sai. Kau bisa melihat mereka."

Sai langsung menghambur masuk dan melihat Ino menggendong bayi mereka dengan penuh sayang. Tak lama kemudian, manik biru itu bertemu pandang dengan manik hitam legam. Ino tersenyum haru lalu menyuruh Sai untuk mendekat.

Sai tak bisa berkata-kata ketika melihat sosok bayi di depannya. Begitu rapuh dan mungil namun entah kenapa membuatnya merasa damai.

"Mata biru itu mirip denganmu." Sai menggenggam tangannya, tangannya begitu hangat.

"Garis wajahnya mirip denganmu."

"Ya." Ucapnya singkat, masih takjub dengan bayi didepannya.

"Jadi, sudah siapkan nama untuknya?" Ino tersenyum manis. "Ah, omong-omong, dia laki-laki."

"Inojin."

"Inojin?" Ino bertanya heran.

"Ya, karena matanya mirip denganmu." Mendengar penuturan sang suami membuat Ino tertawa.

"Baiklah, kalau begitu namanya Inojin." Ucap Ino tersenyum ceria. "Selamat datang, Inojin."

Untuk pertama kalinya, Sai merasakan perasaan senang meluap-luap. Perasaan bahagia karena Inojin datang melengkapi kehidupan mereka.


a/n: happy #1stAnnivYamFam, semoga makin oke lah ya~~~ :3 oh iya, bagi pecinta keluarga Yamanaka Family (Sai, Ino, dan Inojin) bisa gabung di grup FB Yamanaka Family (Root and Flower) ^^ makasih udah baca *terbangmelayangdengannagatercinta