AGE.

STORY BY AKUMA

DISCLAMER : MASASHI KISHIMOTO

PAIR :SASUHINA

RETED : M

WARNING : TYPO, OOC , EYD, Ide pasaran.

DON'T LIKE, DON'T READ.

Uchiha Sasuke : 25 tahun.

Hyuga Hinata. : 13 tahun.

.

.

.

Hinata POV

Aku Hinata, Hyuga Hinata, Diumurku yang sekarang mengijak usia 13 tahun, aku di beritahu oleh Oka-san, kalau ada seorang lelaki yang lamarku. Dia adalah seorang lelaki barmarga Uchiha, namanya Uchiha Sasuke, berumur 25 tahun, diumurnya yang masih muda dia sudah dipercaya memimpin sebuah perusahan keluarga yang bernama Uchiha corp.

Aku belum pernah melihat wajah dan mengetahui kepribadiannya, saat aku mencoba bertanya pada Oto-san, Oto-san hanya menjawab singkat " Dia lelaki yang baik dan akan menjagamu." Kami tidak pernah bertemu sama sekali, sebenarnya aku ingin sekali bertemu dengannya, tapi kata Oka-san kami akan dipertemukan pada saat usiaku menginjak 17 tahun, dan disaat itulah kami akan menikah. Aku tidak pernah ambil pusing dengan semuanya, karena aku masih tidak mengerti tentang pernikahan.

**SJ**

Uchiha Sasuke : 29 tahun.

Uchiha Hinata. : 17 tahun.

*4 tahun kemudian*

Tepatnya sekarang usiaku menginjak 17 tahun, hari ini adalah hari pertemuan pertamaku dengan calon suamiku, dia akan datang ke kediaman Hyuga. Jantungku berdetak sangat cepat menunngu kedatangannya. aku duduk diruang tamu bersama oto-san dan oka-san, kami duduk terpisah. oka-san duduk di sofa besar bersama oto-san, sedangkan aku duduk di sofa besar sendiri, akhirnya lelaki yang bernama Uchiha Sasuke datang, dia datang bersama seorang lelaki berambut pirang jabrik di sampingnya, aku sempat heran kenapa dia tidak datang bersama orang tuanya, apa sebegitu sibuknya, sehingga kedua orang tuanya, tidak bisa hadir. Dia mengambil tempat duduk tepat di sampingku, aku hanya menundukan kepala dalam tidak berani menatap wajahnya.

Normal POV

"Perkenalkan, saya Naruto, asisten pribadi Uchiha Sasuke." Ujar seorang lelaki berambut jabrik memperkenalkan diri, diiringi senyuman lima jari, kemudian membungkuk hormat. "Dan kedatangan kami kemari, ingin membicarakan tentang 4 tahun lalu." Sambungnya to the point.

"Hn." Hiashi menjawabnya dengan gunaman kemudian mengangguk mengerti.

"Semua keperluan pernikahan sudah kami siapkan, dan rencananya akan segera diadakan satu minggu, dari sekarang. kami berharap Hyuga-san menyetujuinya." Jelas Naruto panjang lebar.

"Baiklah." Ujar Hiashi menyetujui dengan wajah tanpa ekspresi.

Setelah pembicaraan dan penyetujuan dari pihak pembelai wanita, pihak pembelai pria segera pamit, meninggalkan kediaman Hyuga tanpa sepatah katapun keluar dari mulut Sasuke, membuat Hinata berfikir 'Apakah lelaki itu tidak menginginkannya, atau dia cuma terpaksa menikahinya untuk urusan bisnis saja. lalu kenapa 4 tahun yang lalu dia melamarnya.' Ujar Hinata dalam hati sedih.

.

.

.

.

*1 minggu berlalu.*

Hinata POV

Hari ini adalah upacara pernikahanku dengannya, pernikahan berlangsung dengan lancar tanpa kendala apapun. pesta yang mewah dan megah, semua orang mengucapkan selamat pada kami, ku tolehkan kepalaku untuk melihat wajah suamiku sekarang, dia memasang wajah stoic, tanpa ekspresi apapun yang terpancar di wajah tampannya, 'Apa-apaan wajahnya itu, benar-benar menyebalkan, kalau tidak mau menikah ya bilang saja.' Ujarku mencibir dalam hati kesal.

Hinata POV end.

.

Sj

.

Normal POV

Didalam kamar terdapat sosok sepasangan pengantin baru, yang masih sibuk terdiam. Mereka duduk diatas ranjang berjauhan sisi kanan dan kiri, melamun tenggelam dalam pikirannya masing-masing, Tanpa ada yang berniat memulai pembicaraan.

"Hinata." Panggil Sasuke datar, memecah keheningan.

"I-iya Uchiha-san." Jawab hinata tergagap.

"Kau mau mandi duluan atau nanti?" Tanyanya dingin dan memandang Hinata dengan inters.

Gugup, "U-Uchiha-san d-dulu saja." Cicit Hinata tergagap.

"Hn." Gunam Sasuke singkat, terbangun dari duduknya, melanhkahkan kaki jenjangnya menuju kamar mandi, meninggalkan sang istri sendiri yang masih sibuk dengan pikiranya sendiri.

Suasana kembali hening

"Hinata, Cepat mandi." Ujar Sasuke singkat yang beberapa menit lalu keluar dari kamar mandi, hanya dengan menggunakan handuk yang menutupi daerah vitalnya , dengan keadaan rambut yang masih basah dan acak-acakan, membuatnya terkesan sexy dimata sang istri.

Hinata masih terpaku menatap tubuh Sasuke, matanya masih tertuju pada tubuh suaminya yang atlentis. Tanpa dia sadari di wajah Sasuke terukir seringai yang tipis dan mata penuh nafsu memandanginya.

" Cepatlah mandi Hinata, dan kita lakukan tugas kita." Ujar Sasuke Menggoda dengan nada perintah.

Hinata masih terdiam duduk disisi kanan ranjang, segera menundukan wajahnya yang merona hebat karena malu. Tanpa ia sadari sasuke sekarang berjalan menuju tepat kearahnya sekarang berada. Sasuke mehempaskan duduk di samping sang istri. Kemudian memajukan wajahnya secara perlahan tepat ditelinga Hinata, "Hime, ayo kita melaksanakan malam pertama kita." Bisik Sasuke seduktif ditelingga sang istri, lalu menyeringai, dan mengangkat dagu hinata dengan tangan kiri, mata onyx menatap wajah merona istrinya. Tanpa babibu sasuke menempelkan bibirnya dengan bibir hinata, awalnya cuma kecupan biasa, tapi karena hinata tidak menolak atau membalasnya, akhirnya kecupan itu berubah menjadi lumatan-lumatan, gigitan, dan hisapan. Sasuke semakin memperdalam ciumanya, dengan menggigit kecil bibir bawah Hinata, Hinata reflek membuka bibirnya, tidak mau membuang kesempalan lidah Sasuke memasuki mulut Hinata dan mengabsen satu persatu gigi putih istrinya, lalu mengajak lidah sang istri untuk bergulat dengan lidahnya. Disela-sela ciuman panas yang dilakukan Sasuke, tanpa sadar Hinata mengeluarkan desahannya yang tertahan. Dan desahanya semakin membuat Sasuke semakin bernapsu untuk berbuat lebih dari ini.

Merasa Hinata mulai menggap-mengap dan kehabisan nafas, akhirnya Sasuke dengan tidak rela melepaskan ciuman panas yang ia lakukan.

"Hah..hah..hah." Suara nafas Hinata berburu. "Ci-ciuman pe-rtamaku .. Hah..hah." Gunamnya dengan nafas yang masih berburu.

Sasuke hanya menanggapi semuanya dengan seringai dan itu sukses membuat pipi Hinata kembali merona hebat, dan segera menundukan kepalanya semakin dalam.

"Mandilah, aku akan ganti baju, kalau kau masih tetap disini itu akan membuatku hilang kedali." Perintah Sasuke dengan suara menggoda.

Hinata segera bangun dari atas ranjang, tanpa menghiraukan sang suami yang dari tadi masih menatapnya penuh minat. Kaki mungilnya melangkah ke kamar mandi dengan wajah yang masih merona hebat karena malu. Serigai di wajah tampan Sasuke mengembang semakin lebar, "Tidakku sangka, ternyata istriku begitu mengemaskan." Ujarnya menyerigai senang.

.

.

SJ

.

.

Selesi mandi Hinata masih ragu untuk keluar dari kamar mandi, ia masih ragu apa yang harus di lakukannya sekarang, di tambah lahi dirinya sekarang hanya menggunakan handuk yang melilit dada sampai pahanya saja, pikirannya masih kacau karena ulah suaminya tadi, " bagaimana ini, tidak ku sangkah dia laki-laki yang begitu agresif." Ujarnya mengacak rambutnya flustasi. Mondar-mandir di dalam kamar mandi dengan perasaan was-was. Dan tanpa sengaja, kakinya menginjak lantai licin lalu terpleset.

BRUKK

"Aww.." Rinti Hinata kesakitan.

Terdengar suara ketukan pintu yang mendominasi keheningan malam.

Tok

Tok

Tok

"Hinata, kau tidak apa-apa! Buka pintunya!." Perintah Sasuke dengan nada khawatir.

Karena Hinata cuma terdiam, akhrinya Sasuke mendobrag pintu kamar mandi, lalu pertama yang terlihat hanya tubuh istrinya yang terduduk di lantai kamar mandi dengan suara merintih kesakitan. Tanganya memegangi kaki kanannya yang terkilir. Dengan sigap Sakuke segera melangkah kearah tubuh sang istri, dan memampah tubuh Hinata ala Bridal style, dangan segera membawahnya keatas ranjang mereka. membaringkan tubuh istrinya diatas ranjang berukuran king size.

"Kau tidak apa-apa?" Tanya Sasuke khawatir.

Hinata hanya menjawab dengan gelengan kepala, sambil menundukan kepala demi menyembunyikan wajahnya yang memerah sempurna. Tangannya masih memegangi kaki kanannya yang terkilir, tanpa aba-abah Sasuke segera mendudukan dirinya dihadapan Hinata dan membawa kaki sang istri dalam pangkuhanya, kemudian memijatnya secara perlahan. Perlakuan Sasuke sukses membuat Hinata hampir tidak sadarkan diri karena malu.

"Ahh.. S-sakit." Cicit Hinata menahan sakit dan terus menyembunyikan wajahnya yang merona hebat.

Sasuke menghembuskan nafas berat, kedua tangannya masih memijat kaki kanan Hinata.

"Padahal ini adalah malam pertama kita, aku ingin sekali menyentuhmu malam ini, tapi karena kau terluka, ya apa boleh buat." Ujar Sasuke merajuk menghembuskan nafas dengan berat, tersirat nada kecewa di dalam kata-kata yang diucapkannya.

"M-ma-maaf." Cicit Hinata lirih. Memberanikan diri memandang mata onyx suaminya.

"Hn." Gunam Sasuke ambigu. Lalu tersenyum tipis

Hinata yang melihat senyum di wajah suaminya, langsung terpesona, Wajahnya merona sempurna dan detik berikutnya kegelapan meyerangnya, sehingga membuatnya tidak sadarkan diri.

TBC.

Hay minna-san?

Bertemu lagi dengan akuma, author yang masih abal dan agak geje hehheheh

Senang rasanya bisa menulis lagi, sebenernya ini adalah fanfic lamaku yang aku edit, dari pada tak di publikasikan mending aku public. Itung2 berbagi cerita, hehheheh

Moho Review dan saran serta kritik'y minna-san.

Jaa-ne~

SJ edit : 28/04/2016