.: Author : DragonPhoenix96

.: Cast : Kris Wu Yifan,Park Chanyeol [ KrisYeol ], Slight Hunhan and BaekTao

.: Disclaimer :.

Para Uke Milik Seme(?) dan Mereka milik keluarga mereka masing masing dan Tuhan, Author hanya punya Alur Cerita FF ini yang yah…*silahkan nilai sendiri*

.: Warning :.

Typo yang mungkin bisa terjadi,mungkin ada yang sedikit OOC tanpa Author sadari, ,BoyXBoy, Blood, Rated M, A Bit of NC 18+, a lil of Rape, Don't Like Don't Read

.

Don't be Silent Reader juseyo! :'(

*nangis meluk Chanyeol* *di bakar Kris*.

.

.

.

.

.

.

Kris menghela nafas lagi—mengingat tanggung jawab dirinya dengan janji itu. Matanya tak pernah terlepas dari wajah Chanyeol yang tengah terlelap. Tangannya tanpa sadar mengelus rambut halus Chanyeol.

"Jaljayo….Chanyeol baby…."

Ia kemudian hanya terdiam dan terduduk di samping Chanyeol. Ia hanya tersenyum tipis. Ia ingat kejadian kala itu. Kejadian yang mengawali ini semua….

"Kris….Kau yakin…."

Kris melangkahkan kakinya dengan cepat menghiraukan pertanyaan Luhan yang terengah engah menyamakan langkah kakinya dengan dirinya.

"Kalau aku tak yakin….aku tak akan mengundang mereka kemari bodoh…",kat Kris singkat.

Luhan menghela nafas sangat panjang,"Kau gila…"

"Kau sendiri bagaimana hnn….",kata Kris—menatap kea rah Luhan dengan senyuman penuh arti,"Kau mendekati Neukdae kan ?"

Luhan menghentikan langkahnya dengan tatapan kaget,"Ba—Bagaimana kau…"

"Aku tahu…",kata Kris,"Akhir akhir ini ku amati ada pergerakkan cyber yang aneh dibeberapa bagian eropa dan asia tenggara….kabarna diserang dua hacker hebat sekaligus dan sepertinya aku mengenal salah satu lambang itu bukan Lu-ge…."

"Yah,oke oke….",kata Luhan cepat,"aku menyerah…aku memang sedang berkencan dengan si neukdae itu…itu idenya dia,kau puas ?"

Kris hanya diam—menggelengkan kepalanya pelan dan melanjutkan menuju tujuan mereka dengan cepat.

"Hacker memang lain ya….",gumam Kris sangat pelan.

Tap

Tap

Seorang bodyguard dengan badan tinggi dan berkacamata hitam mendeati mereka

"Tuan Wu…."

Kris mengangguk pelan.

"Anda sudah ditunggu Tuan Park….mari saya antarkan…."

Kris dan Luhan mengikuti bodyguard tersebut menuju sebuah ruangan VIP Khusus di salah satu hotel ternama di Beijing. Kris menarik dan menghela nafas-nya dengan sangat panjang.

Ia memasuki ruangan luas dengan hiasan bunga dan naga yang sangat indah dan berkelas dari jauh ia dapat menemukan sepasang suami-istri tengah mengobrol sembari menikmati Teh dan Kue yang disedaikan oleh para pelayan hotel tersebut. Kris yang mengenali kemudian tersenyum dan mendekati mereka.

"Ah,Tuan Park…Nyonya Park….",sapa Kris ramah,"Maaf membuat anda berdua menunggu…"

"Ah tidak..tidak….tidak terlalu lama nak Yifan…",kata Nyonya Park ramah,"kami menikmati ini semua kok…"

Kris hanya tersenyum tipis.

"Ahhhhh…..akhirnya bintang utama kita datang bukan…",seorang pria paruh baya tiba tiba mendekati meja mereka.

"Ah,Tuan Huang…Maaf saya tidak tahu anda berada di sini….",jawab Kris yang mengenali pula pria tersebut—sembari sedikit menunduk.

"Ah…hanya memenuhi undangan teman lamaku….Tuan Park…."

Kris dan Pria paruh baya tersebut—Tuan Huang—duduk di kursi kosong yang tersedia. Luhan sendiri menunggu Kris di luar ruangan.

"Jadii….mengenai apa yang ku utarakaannn…"

"Yah…..saya menerima-nya…..",kata Kris cepat,"Bahkan ada hal tambahan lebih yang ingin kubicarakan …."

"Maaf,tapi apa maksud dari kata lebih tersebut ?"

"Mungkiinn…ini sedikit aneh dan seperti tiba tiba…tapii….aku tertarik dengan Chanyeol…."

"Tertarik ?",Tanya Tuan Park lagi heran. Kris hanya mengangguk pelan,

"Apa maksudmu jatuh cinta ? apa kau menyukai Chanyeol ?",Tanya nyonya Huang lagi.

"Yah,sepertinya….",jawab Kris singkat dan dengan nada yang sopan.

Tuan Huang tiba tiba tertawa keras,"Sudah kuduga mereka akan cocok bukan park…."

"Yah…Yah….aku pun tak keberatan Huang…"

Kris menatap kedua pria itu dengan tatapan kebingungan.

Nyonya Park yang menangkap kebingungan Kris hanya tersenyum tipis,"Kami memang ada rencana akan menjodohkanmu dengan anak kami Chanyeol….Yifan…."

"Tapi tak kusangka kau akan langsung jatuh cinta Yifan….",tambah Tuan Huang.

Kris hanya diam

"Tapi…seperti yang anda tahu….Chanyeol tak pernah keluar dari kamar-nya sekalipun…",kata Tuan Park.

Mata Kris tampak langsung berkilat—menunjukkan ketertarikan yang sangat tampak.

"Ia masih terlalu polos jika dihadapkan dengan keadaan saat ini…tentu kau paham bukan…"

"Yah,tentu…aku sangat paham…",jawab Kris

"Sepertinya ini tantangan untuk anda tuan muda wu…",tambah Tuan Huang.

Tuan park kini menatap Kris tajam,"Bagaimana….apa masih mau menerima-nya ?"

"Menarik…akan ku coba…."

Kris menghela nafas panjang. Ia harus merebut hati Chanyeol sesegera mungkin mengingat posisi Chanyeol sama sekali tak aman. Mengingat tetangga utara yang sama sekali tanpa pemimpin—dalam versi jaman saat ini tentu saja—menyerang tetangga selatan dan beberapa Negara barat. Ia tahu tentu saja karena sang tetangga utara yang selalu meminta bantuan dana dan barang pada-nya sebagai penguasa sebagian China. Ia tahu betapa bahaya-nya mereka,karena-nya itu Appa dari Chanyeol meminta bantuan padanya untuk setidaknya melatih Chanyeol menghadapi dunia nyata. Bukan dunia yang berada di balik layar laptop dan computer kesayangannya itu

Tapi siapa yang kira Kris langsung jatuh cinta padanya bukan ? Wajah Chanyeol yang begitu tampan sekaligus manis ketika difoto bahkan berpuluh puluh kali lipat ketika ia melihat wajah Chanyeol langsung yang tengah terlelap aibat pengaruh obat bius.

Sejujur-nya saja pada awlnya Kris merupakan namja yang straight pada awalnya tapi begitu banyaknya wanita yang merupakan gold digger dan berhati busuk yang sering mendekatinya membuatnya muak berada di dekat wanita wanita. Hell….bahkan para perempuan dengan umur yang pantas jika disebut ibu-nya tak luput ikut ikutan mendekati dirinya dan ketetarikannya akan sesama jenis mulai muncul.

"Nnnhh…"

Kris yang terlalu banyak melamun tak menyadari kalau Chanyeol tengah terbangun—terkejut mendengar suara Chanyeol."Sudah bangun ? Nyenyak tidur mu hnn…"

"Tsk…apa maumu hnn ? Sereal-nya sudah kuhabiskan…..kau puas…",kata Chanyeol dengan nada ketus

"Kau itu galak sekali hnn….",balas Kris.

"Tch…jangan memujiku…menjijikan…."

Kris hanya mengeluarkan smirk-nya dan mengalihkan matanya kea rah jendela besar yang mengarah ke balkon—menatap ke pemandangan gedung gedung perkantoran Seoul yang menjulang tinggi. Chanyeol yang melihat Kris merasakan pipi-nya menghangat—entah kenapa Chanyeol merasakan perhatian Kris padanya saat ini tapi logika-nya bertentangan dengan perasaannya saat ini. Entah kenapa hati-nya sangat menyukai perlakuan Kris.

"Kau mau jalan jalan….."

"Eh ?",Chanyeol yang terdiam dan tengah mengendalikan perasaannya sontak kaget dengan ajakan tiba tiba Kris

"Kau mau jalan jalan atau tidak….",Tanya ulang Kris,"Kau tak mau hanya seharian di kamar kan ?

"Mana bisa kalau seperti ini dasar pa—"

Piiip

Kris menekan sebuah tombal dari benda yang dipegang-nya sejak tadi tanpa Chanyeol sadari semenjak tadi.

Ctrek

Sebuah suara terdengar dari borgol yang mengikat Chanyeol,"Sekarang bisa kan ?"

Chanyeol menyingkarkan benda metal tersebur dan mengelus pergelangan tangannya sebenarnya tidak terlalu ketat hanya saja memang tak terasa nyaman bagi namja itu.

Tap

Tap

Kris melangkahkan kakinya keluar "Ku tunggu diluar…bajumu ada di lemari itu…."

Krieet

Dak

"Tsk…dasar seenaknya saja mengaturku…."

/-/-/-/-/-/-/

Tak Tak Tek Trek

Seorang namja tengah berkutat dengan laptop yang berada di depannya. Badannya yang tengah naked hanya tertutupi dengan selimut tebal untuk melawan aliran udara dingin dari pendingin udara. Mulutnya tengah bergumam berbagai macam sumpah serapah dalam bahasa China.

Yah, Luhan—namja itu—tengah berkutat dengan serangkaian system pengaman yang dimiliki whiteland corp. Ia tengah berkutat dengan berbagai macam kode untuk membuka dan membongkar data data rahasia rincian keuangan perusahaan itu atas perintah Kris.

Seorang namja lain memeluk Luhan dari belakang,"Whiteland corp, hnn…."

"Hmmm…."

"Kau tak mau mandi dulu….",Tanya Sehun.

Luhan tak menjawab pertanyaan Sehun—masih focus dengan layar laptopnya.

Sehun mendekatkan bibirnya ke telinga Luhan,"Kau masih ber-aroma seperti sperma-ku baby…."

CTAAK

Luhan menyentil dengan cepat kening Sehun,"semua karena dirimu….tuan oh mesum…."

Sehun hanya terkekeh pelan."Setidaknya itu tanda kalau kau itu milikku…tuan Xiao Lu…."

"Tapi harus kah kau menandaiku dalam 4 ronde ?"

"Kau mau lebih ?",Tanya sehun dengan nada –sok- polos.

BUGH

Kini bantal yang tadi tengah dipeluk Luhan yang terkena wajah Sehun.

"Sialan dasar mesum….",kata Luhan dengan wajah yang penuh dengan semburat merah muda yang kentara di pipinya.

Sehun tiba tiba menggeser laptop kesayangan milik Luhan dan menggantikannya dengan laptop-nya, "Nih….buka dan nyalakan…."

"Eh ? Ma—Maksudmu…"

"Buka dan nyalakan saja….",kata Sehun dengan nada yang misterius.

Luhan yang penasaran langsung membuka dan menyalakan laptop tersebut. Pada layarnya langsung tersambung pada sebuah program dan dengan lambang dan tulisan Whiteland Corp.

"Se—Sehun…I—Ini…."

"Yeah…program penyusup data milikku….ini masih laptop-ku kok…",kata Sehun.

Luhan masih menatap bingung Sehun.

"Whiteland corp adalah perusahaan pertama yang ku retas di luar asia….",kata Sehun,"Aku mencoba menyusupkan program ke dalam system mereka beberapa tahun yang lalu…yah,hanya iseng sih aku mau tahu kekuatan system mereka tapi sepertinya mereka tak sadar kalau computer pusat mereka di susupi program-ku….",jelas Sehun,"Anggap saja ini sedikit bantuanku…."

"Ah…Go—Gomawo Sehunnie…"

GRAP

Tangan Sehun menahan tangan Luhan yang hendak menyentuh laptop-nya. Luhan menatap tajam Sehun….

"A—A…Aah…..ada syarat khusus jika kau hendak menyentuh-nya My Sexy Deer…."

"Apa ? Kalau kau meminta ronde tambahan…jawabanku tidak….kau tahu bokongku masih sakit gara gara kau…."

"Kalau kau tak mau memenuhi permintaanku…aku tak jadi memberikannya padamu….silahkan bersusah payah dengan kode kode system mereka yang tiap tahun berkembang…."

Luhan menghela nafas panjang,"Baiklah…tapi jangan sekarang okay…aku janji lusa sepuas-nya dirimu oke…."

Suasana hening menerpa mereka berdua dan suasana itu terpecah pada saat Sehun tertawa keras. Luhan yang mendengar suara tawa Sehun mem-pout-kan bibir-nya.

"Apa yang lucu Oh Sehun ?",Tanya Luhan dengan tatapan tajam.

"Hei,Hyung….kau mengatai diriku mesum padahal sendirinya lebih mesum….",kata Sehun dengan tatapan penuh arti ke Luhan.

"Apa maksudmu ?"

Sehun menghela nafas panjang,"Itu bukan maksudku baby…"

"Lalu ?"

Sehun memeluk Luhan erat dari belakang,"Akuu…ingin mengenalkanmu pada appa dan umma…"

Luhan merasakan pipi-nya semakin menghangat.

"Jadii….maukah kau ikut makan malam di rumahku ?",tanya Sehun,"Hyung belum pernah ke rumahku kan ?"

Luhan masih terdiam. Dia merasa sangat bahagia saat ini tapi entah kenapa ada sedikit kekhawatiran yang menerpa dirinya—entah kenapa ia takut orangtua sehun tak menerima dirinya…

"Entahlah Sehun….A—Aku…Aku….Aku takut…",kata Luhan pelan.

Sehun semakin erat memeluk Luhan—berusaha memberikan rasa aman dan nyaman pada kekasihnya itu,"Hyung…jangan takut….aku yakin mereka akan menyukaimu…."

"Uuumm…ba—baiklah…aku mau…."

"Baiklah….aku akan telpon umma untuk siap siap nanti…"

Luhan hanya tersenyum tipis.

"Ah ya hyung jangan lupa lusa ya…",kata Sehun tiba tiba,"Aku mau 6 Ronde…bagaimana…"

Luhan lalu terdiam kaku—menyadari kata kata Sehun tersebut. Wajah Luhan mulai memerah.

"YAK! OH SEHUN MESUUMMMM !"

/-/-/-/-/-/-/

Krieet

Drak

Chanyeol menutup pintu kamar yang ia tempati secara perlahan. Ia lalu menghela nafas panjang. Namja itu kini mengenakan Kaos berwarna putih dengan jaket hoodie berwarna biru muda dan juga celana jeans hitam dan jangan lupa sepatu kets dengan warna senada.

"Kau itu benar benar manis ya…."

Chanyeol sedikit kaget langsung membalikkan badannya ke belakang—mendapati Kris yang kini menyender di dinding seberang tempatnya berdiri kini. Namja China itu hanya mengenakan kaos dan celana jeans serta jacket berwarna merah dan dengan sepatu dengan warna yang senada dengan jacketnya.

"Tumben sekali kau mengajaku pergi huh ?"

"memangnya kenapa,hnn ?",kata Kris pelan

"Tak apa…"

"Ja….Kita berangkat sekarang…"

Chanyeol hanya diam mengikuti di samping Kris dan melirik namja itu sesekali dari sudut mataya. Kris yang menyadari kalau ia tengah ditatap Chanyeol melirikkan matanya kea rah Chanyeol. Chanyeol sendiri langsung gelagapan dan mengalihkan tatapan ke arah lain.

Kris hanya tersenyum tertahan dan menggelengkan kepalanya pelan.

'Diaaaa….benar benar manis….'

Kris dan Chanyeol pergi menuju taman yang tak jauh dari gedung tempat mereka berada. Chanyeol melihat dan mengamati sekitar-nya dan tiba tiba ia merasakan ada sesuatu yang hilang dari keadaan mereka saat ini.

"Kau mencari bodyguard ku bukan….",kata Kris yang tahu apa yang dilakukan Chanyeol saat ini,"Aku tak mau mereka mengangguku saat ini jadi mereka akan jauh dari kita saat ini…"

Kris memang menjauhkan bodyguard-bodyguard milik-nya agar tak mengganggu acara "kencan" dirinya dan Chanyeol. Walaupun begitu wajah tampan Kris dan wajah tampan sekaligus manis milik Chanyeol mengundang beberapa yeoja melirik ke arah mereka.

Kris yang tahu tatapan yeoja yeoja itu langsung merangkul pinggang Chanyeol dengan cepat. Ia juga penasaran dengan reaksi Chanyeol dengan perlakuannya yang tiba tiba. Kris tak dapat menahan smirk-nya pada saat mendapati Chanyeol tak bereaksi dengan perlakuannya. Ia bisa mendengar nada gerutuan beberapa yeoja dibelakangnya. Entah kenapa ia senang melakukan hal yang seperti itu…

Chanyeol sendiri tiba tiba merasakan pinggangnya seperti dirangkul seseorang. Ia kemudian melirik dan mendapati tangan Kris yang merangul pinggangnya.

"Yak! Lepas…",Chanyeol berusaha menyingkirkan tangan Kris yang merangkul pinggangnya.

"Anio…",jawab Kris singkat. Ia justru memperketat rangkulannya dipinggang Chanyeol. Chanyeol sendiri merasakan pipi-nya seperti menghangat—padahal matahari belum terlalu tinggi di langit Seoul.

"Tsk…lepas…"

Kris melepaskan tangannya dengan pura pura terdorong oleh tangan Chanyeol. Ia tahu kalau Chanyeol sedang bergulat dengan batinnya sendiri—dengan pipi namja itu yang mengeluarkan semburat merah muda.

"Kenapa kau menculikku….",Chanyeol bertanya pada Kris tiba tiba. "Kau mau mengancam appa-ku huh…."

Kris hanya diam.

"Tsk…dengar ya…aku tak akan membiarkanmu sedikit pun mendekati appa….tak akan…."

"Kalau kau bisa…",kata Kris datang.

'Justru ini ide dari appa-mu, Chanyeol sayang…'

"Meremehkan ku huh ?"

Kris hanya menghela nafas panjang. Tanpa namja itu sadari terdapat beberapa orang yang telah mengamati mereka berdua semenjak awal yang akan membahayakan mereka berdua.

.

.

.

.

.

.: To Be Continued :.

.

.

.

.

.

.

.: Author's Note :.

Hai, DragonPhoenix96 In Here ~ ~

Maafkan author yang telat meng-update FF ini selama 2 minggu yang lalu. Ide-nya ada cuman waktu-nya gak sempat untuk ngetik FF ini jadi maafkan author tak bisa memenuhi janji karena berkaitan pula dengan kesehatan Author yang agak kurang dan betapa sibuk-nya author dengan tugas tugas yang bertebaran di minggu minggu lalu.

Bahkan pada saat author mengetik cerita ini author masih dalam keadaan UAS TT-TT

Jadi di sela sela author baca materi kuliah author sempatkan menulis demi kalian yang menunggu FF ini…hahahaha….

Anyway, sudah terjawab kah rasa penasaran kalian akan alur cerita ini ? Rencana author sebenarnya mau di akhir sih tapi yah…seperti-nya juga tak apa apa kalau sekarang….

Semoga kalian puas dengan chapter yang panjang ini…

And keep review,

XOXO

DragonPhoenix96