NCT & Smrookies drabble! aren't you guys excited? /wht

Saya hadir untuk meramaikan populasi ff NCT yang masih sangat langka. Susah maksimal buat nyari asupan, sebenarnya ada banyak sih, bahasa Thailand tapi, lol. (daku lelah mentraslate satu ff Markil [mark x taeil *lmao*] dari situs ff thailand dan cuma paham sepotong - sepotong )

/dan untuk yang menanyakan kelanjutan paper planes, maafkan saya yang long hiatus karena un, dan sampai saat ini masih sibuk persiapan tugas akhir dan recruitment industri. Lagipula feel angst saya belum ada *slapped*

Karena masa depan NCT dan Smrookies sendiri masih remang – remang(?), susunan otp saya juga masih remang – remang. Gonta – ganti tergantung mood saya dan tergantung moment fanservice mereka *slapped* Jadi bisa Yuten, Johnsol, Taeten, Taetae(?), JohnTae, Markhyuck *ini apa*, Winkun, Dojae, Jaeten, flexible lah pokoknya. All x all, saya tipe yang bebas.

Anyway, sudah cukup pembukanya, reader pasti tidak suka baca catatan author, sudah kuduga/?

.

.

Karena akhir-akhir ini masih suka gugling Dojae / Jaedo, jadi buat chapter satu pair-nya mereka dulu ya, next pair review aja *winks* Ingat, ini drabble, jadi diusahakan jangan menuntut penulis untuk memanjangkan cerita, karena semua sudah jelas, drabble itu lebih singkat dan tidak sekompleks cerpen

.

.


(DoJae ver.)


I don't own any characters here.

Pair : Jaehyun x Doyoung


Hari pertama shooting video klip untuk debut. Degup jantung Doyoung tidak karuan sejak tadi malam. Dia berkali – kali menuju dapur untuk minum dan kembali ke kamar untuk berbaring, lalu keluar lagi menuju kamar kecil dan seperti itu siklus seterusnya.

.

Jaehyun yang baru saja menyelesaikan make up nya memperhatikan gerak – gerik sang hyung tersayang. Doyoung tengah menggenggam kertas skrip yang mirip dengan milik Jaehyun, menggenggamnya dengan erat dan lengannya terlihat bergetar. Jaehyun memutar otak, ia sadar kalau dirinya memang pandai berbicara –seperti Doyoung hyung– tetapi kinerja otaknya lumayan lambat untuk diajak bekerja sama disaat penting. Seperti saat ini.

Kedua maniknya memperhatikan sekeliling, mencari sang manager yang akan terus menemani mereka sampai seterusnya. 'Itu dia', di ujung koridor. Sedang bercakap – cakap dengan Taeil hyung.

.

Langkah Jaehyun melambat, rasa ragu menyelimutinya. Haruskah ia meminta izin sang manager hanya untuk hal sepele itu? Ia tampak sedang membicarakan hal serius dengan hyung nya.

Mengepalkan kedua tangannya, Jaehyun telah memantapkan dirinya untuk meraih mantel kelabu di gantungan dan memasang masker. Seperti biasanya, dan melangkah keluar meninggalkan lokasi shooting.

.

Di sisi lain, Doyoung yang sedari tadi mencoba untuk tenangkan diri tidak bisa menemukan sosok Jaehyun. Dia berputar – putar sembari menanyai staff satu per satu, sepelan mungkin agar manager-nim tidak menyadarinya. Namun nihil.

Kali ini Kyung Hyun-noona –yang baru saja menyelesaikan make up nya– tidak luput dari sasaran pertanyaan Doyoung. Kyung Hyun mengatakan bahwa terakhir ia melihatnya keluar studio dengan mengenakan mantel.

'Apa yang ada dipikiran bocah itu? Seenaknya sendiri meninggalkan lokasi shooting tanpa izin.' Doyoung sudah bersiap untuk menceramahinya sepulang shooting.

.

Sudah hampir waktunya untuk Doyoung, Kyung Hyun-noona, dan Jaehyun melakukan salah satu adegan sesuai skrip mereka. Doyoung yang tidak dapat tenang sedari tadi semakin gelisah karena tidak ada nya sosok Jaehyun yang selama ini selalu berhasil menenangkannya.

.

Doyoung baru menyadari sesuatu. 'Handphone!' Bodoh sekali ia tidak mencoba menghubungi Jaehyun sejak tadi. Nada tunggu yang tidak kunjung berhenti membuat Doyoung kembali merasa gelisah. 'Kenapa membutuhkan waktu yang lama untuknya menjawab?'

"Halo, hyung?" suara Jaehyun entah mengapa terdengar sangat jelas di telinganya.

"Di mana kau Woojae? Sekarang sudah waktunya untuk-"

"Lihatlah ke belakang, hyung" Doyoung merasakan sesuatu yang dingin menyentuh tengkuknya, spontan membalikkan diri dan hampir saja berteriak,

.

Jika bibir Jaehyun tidak menahan bibirnya.

Doyoung terkejut –bahkan sangat terkejut– atas apa yang Jaehyun barusan lakukan. Kedua iris hitamnya membulat, wajahnya yang telah dipoles riasan terlihat merona.

Jaehyun yang melihat hal itu segera menjauhkan tubuhnya dan menahan diri untuk tidak tertawa. Raut wajah hyung sangat menggemaskan di matanya. Beruntung mereka sedang berada di ruang ganti yang sedang sepi.

"Apa yang kau-"

Jaehyun kembali menempelkan sesuatu-yang-dingin tadi namun kali ini ke bibir Doyoung.

"aku membelikanmu jus mangga kesukaanmu"

Tidak ada balasan dari sang lawan bicara,

"aku memutuskan untuk membelinya setelah melihatmu gelisah seperti tadi"

"...tapi kupikir hyung lebih gelisah saat tidak dapat menemukanku dimanapun"

.

Doyoung yang tidak berminat membalas perkataan Jaehyun hanya meraih jus kotak di tangan Jaehyun dan berjalan ke luar ruangan. Jantungnya kembali berdegup tidak normal. 'Semua salah si bocah itu!' gerutunya.


fin


.

*sobs* maafkan kalau kalian merasa kurang puas dengan ini. Saya hanya menuangkan ide yang terlintas secara tiba - tiba setelah re-watch video making mereka. Membayangkan hal ini dan itu. Dan drabble ini juga hanya dibuat dalam kurun waktu satu jam, tengah malam dan tanpa ada pembetulan di sana - sini. Langsung saya publish.

Jadi, kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan, req pair berikutnya juga boleh, agar nanti saya pertimbangkan kembali(?) Terima kasih!