Salah

Starring :

Oh Sehun & Kim Jongin (GS)

with

Park Chanyeol & Byun Baekhyun (GS)

Summary :

Ternyata apa yang selama ini Sehun fikirkan tentang Jongin adalah salah. Saat Sehun sedang asik menikmati moment berselingkuhnya yang indah, ternyata Jongin...

Background Music :

Soundwave / Potret - Salah

.

.

.

.

~ Happy Reading ~

.

.

.

.

Jongin menajamkan pandangannya guna memastikan penglihatannya kearah pasangan yang sedang bermesraan di meja yang terdapat di sudut ruang café tempat Jongin menunggu seseorang saat ini.

Jongin mendecih keras saat melihat mereka.

Tak tahu malu, bermesraan ditempat umum seperti ini. Jongin merasa kesal melihatnya. Bukan, bukan karena Jongin adalah seorang single hingga saat ia melihat sepasang kekasih yang sedang bermesraan membuatnya merasa mual dan kesal. Bukan karena itu.

Tapi karena pria yang sedang menyuapi wanita canik bereyeliner itu sesendok ice cream dengan manis adalah Oh Sehun. Kekasihnya.

Bukan sekali dua kali Jongin memergoki kekasih tampannya itu sedang asik berkencan dengan wanita lain dengan mata kepalanya sendiri.

Bahkan beberapa kali Jongin harus turun tangan mengurusi perselingkuhan kekasihnya itu dengan melayangkan telapak tangan mulusnya kearah pipi putih milik Sehun atau menjalankan jari-jari lentiknya kearah rambut-rambut milik selingkuhan Sehun.

Tapi sepertinya pemuda pucat itu belum juga merasa jera.

Jongin sudah ribuan kali menemukan Sehun yang sedang bermesraan dengan gadis lain entah itu di apartment Sehun sendiri atau bahkan di sudut bengkel milik Sehun.

Jongin bahkan pernah mendapati Sehun tengah menindih dan menciumi bibir Kyungsoo, sahabatnya sejak SMP, di atas meja makan di dalam apartment pemuda itu.

Jongin juga sudah ratusan kali meminta putus dengan Sehun dan sudah ratusan kali juga Sehun menolak mentah-mentah permintaan Jongin.

"Aku masih mencintaimu, Jong. Mereka hanya selingan saja."

Itulah yang selalu Sehun ucapkan saat Jongin meminta untuk mengakhiri hubungan mereka yang sudah berjalan dua tahun lebih ini.

Jujur Jongin merasa lelah.

Ia sudah lelah untuk tersakiti. Lelah untuk menangis. Lelah untuk memarahi Sehun. Lelah untuk mengurusi perselingkuhan Sehun. Dan merasa lelah untuk peduli.

Ia sempat berfikir untuk meninggalkan Sehun begitu saja. Toh Sehun masih memiliki gadis-gadis lain yang akan menemani hari-harinya tanpa Jongin.

Tapi ia merasa tak mampu jauh dari Sehun apalagi harus berpisah karena meninggalkan Sehun.

Jongin masih sangat mencintai Sehun.

Maka ia yang sedang merasa stress dan tertekan memutuskan untuk pergi ke sebuah klub di suatu malam yang cerah. Ia meminum banyak minuman keras yang ditawarkan oleh bartender itu padanya.

Tak menunggu waktu lama, Jongin mabuk.

Malam itu saat Jongin masih dalam setengah sadarnya, ia menelpon Sehun untuk meminta pemuda pucat itu menjemputnya.

Namun hingga panggilan ke sepuluhnya, pria itu masih tidak juga menjawab panggilannya.

Karena kesal, Jongin memesan satu sloki vodka lagi.

Jongin juga membiarkan saja seorang pria tampan yang berusaha mendekatinya saat itu. Ia bahkan merespon obrolan pria yang mengenalkan dirinya sebagai Park Chanyeol. Seorang chef disebuah restoran bintang lima yang letaknya tak jauh dari toko miliknya.

Jongin masih ingat walau dengan samar saat ia sudah sangat mabuk malam itu, Chanyeol menawarkan diri untuk mengantarnya pulang.

Tapi karena Jongin yang sedang mabuk adalah Jongin yang tak mengingat apapun termasuk alamat apartmentnya, membuat Chanyeol membawanya ke apartment milik chef tampan itu.

Jongin di pinjami sebuah piyama nyaman olehnya. Di berikan makanan yang lezat saat ia bangun di pagi hari setelahnya. Bahkan pria tampan itu membuatkan Jongin sebuah minuman penghilang hangover yang sangat enak dan manjur.

Sesaat setelah rasa mabuknya hilang, dengan berani Jongin mulai mencium mesra bibir tebal milik Chanyeol sebagai ucapan terimakasihnya dan di respond dengan sangat baik oleh pria tinggi itu.

Dan terjadilah sebuah pergerumulan panas dipagi hari yang cerah antara Jongin dan Chanyeol di dalam apartment milik pria itu.

Melupakan Sehun yang sedang kalang kabut mencari keberadaan Jongin saat itu.

Salahnya sendiri karena membiarkan ponselnya dalam mode senyap saat Jongin berkali-kali menelponya.

Ia akui, ia memang sengaja membuat ponselnya dalam mode senyap karena ia tak ingin kencan panasnya dengan Bae Irene di apartmentnya malam itu terganggu oleh suara menyebalkan ponselnya.

Dan betapa terkejutnya dirinya di pagi hari setelahnya saat tubuhnya di guncang pelan oleh Irene yang sedang memegangi ponselnya sambil berkata, "Kekasihmu terus saja menelpon sejak semalam."

Tapi saat ia mengangkat panggilan dari kekasih manisnya, bukan suara Jongin lah yang ia dengar. Melainkan suara seorang pria yang mengaku sebagai bartender di Blue Moon Café and Bar yang mengatakan "Pemilik ponsel ini mabuk berat semalam. Saya juga melihatnya beberapa kali berusaha menelpon anda. Tapi sepertinya anda tidak menjawabnya. Lalu gadis itu meminta saya untuk mencarikan mobilnya yang ia parkir di basement dan mengantarkannya pulang. Tapi saat saya kembali, gadis itu sudah tak ada dan hanya ponselnya yang sepertinya tertinggal diatas meja bar."

Sehun langsung terduduk dengan terkejut saat mendengarnya.

Ia segera menyuruh Bae Irene untuk pergi meninggalkan apartmentnya sekarang juga, lalu ia mengambil bajunya dari dalam lemari secara asal.

Ia segera bergesas menuju apartment Jongin, tapi hanya kekosonganlah yang menyapanya. Jongin belum pulang.

Maka ia segera menjalankan mobilnya kearah bar tempat Jongin meninggalkan ponsel dan mobilnya.

Ia benar-benar ingin menangis saja saat bartender itu mengatakan yang sebenarnya. Apalagi saat ia bertanya "Apa ada orang lain yang menghampiri atau menemani Jongin?" pada sang bartender yang hanya dijawab gelengan kepala olehnya.

Sehun segera berlari meninggalkan sang bartender yang menatapnya iba dan menghampiri mobilnya. Ia benar-benar menangis kencang di dalam mobilnya.

Sangat berbanding terbalik dengan Jongin yang sedang mengerang nikmat di dalam kamar Chanyeol.

.

.

.

~ o ~

.

.

.

Drrrt.. Drrrtt..

Ponsel putih milik Jongin yang ia letakan diatas meja café bergetar panjang tanda adanya sebuah panggilan masuk dengan nama 'PCY 3' sebagai pemanggilnya.

Jongin tersenyum sesaat sebelum mengangkat panggilan dari chef tampan yang sudah menemaninya setiap saat ia kesepian karena Sehun yang sedang sibuk berselingkuh dengan tenang.

"Yeoboseyo, Chan-ah. Sudah dimana?" Ucap Jongin dengan nada bicara yang sangat manis.

"Yeoboseyo, sayang. Maafkan aku, sepertinya aku akan sangat terlambat kali ini. Mobilku tiba-tiba mogok dan sekarang aku sedang ada di bengkel. Maafkan aku, sayang." Ucap Chanyeol dengan sedih. Ia sedih sekali kencannya kali ini sepertinya harus gagal.

"Tak apa, Chan-ah. Sekarang kau sedang dibengkel mana? Biar aku menyusulmu. Tak masalah kan kalau kita kencan di bengkel itu saja? Hehe." Jawab Jongin berusaha menghibur Chanyeol.

"Jinjja? Kau serius? Tak apa kalau kita hanya kencan di bengkel sambil menunggu mobilku selesai diperbaiki?"

"Iya, sayang. Tak masalah bagiku jika harus berkencan dibengkel. Asal itu masih bersamamu, aku oke-oke saja." 'Lagipula aku sudah biasa hanya kencan di bengkel saat bersama Sehun.' Lanjut Jongin dalam hati.

"Baiklah kalau begitu, aku akan memasakan ayam goreng special untukmu malam ini sebagai permintaan maafku dan ucapan terimakasihku padamu."

"Setuju. Aku tunggu ayam goreng special ku itu. Hihi."

"Baiklah tuan puteri. Aku sedang dibengkel dekat restoran Sushi tempat kita biasa makan. Kau tahu kan tempatnya?"

"Tentu saja. Tunggu aku ya. Aku kesana sekarang. Annyeong." Ucap Jongin sebelum menutup sambungan telponnya dengan Chanyeol.

Gadis itu berdiri dari kursinya dan berjalan kearah kasir untuk membayar jus melon dan pancake yang tadi dipesannya sebelum berlalu meninggalkan café.

Meninggalkan Sehun yang sedang menatap punggung Jongin dengan pandangan heran.

'Itu Jongin kan? Untuk apa ia disini?' Tanya Sehun dalam hati.

'Mungkinkah Jongin melihatku bersama Baekhyun tadi?' Ucap Sehun lagi dengan panik.

Sehun menggeleng-gelengkan kepalanya keras sebelum mengambil ponsel hitamnya yang ia simpan disaku celana jeansnya. Ia berniat untuk menelpon Jongin saja untuk sekedar memastikan kalau gadis tang tadi dilihatnya bukanlah Jongin.

"Eeum, Baek. Aku pergi ke toilet dulu ya. Sudah tak tahan." Ucapnya dengan senyuman indah pada gadis cantik di hadapannya yang di balas sebuah anggukan anggun olehnya.

Sehun segera menelpon Jongin sesaat setelah ia menutup rapat pintu salah satu bilik toilet yang ia masuki.

Perlu beberapa saat sebelum Sehun mendengar suara lembut Jongin yang menjawab panggilannya.

"Yeoboseyo, Hun-ah. Ada apa?" Ucap Jongin pelan.

"Aniyo, aku hanya sedang rindu padamu." Ucap Sehun lagi.

"Ah begitu, aku juga merindukanmu, Hun. Sudah hampir dua minggu kita tak bertemu. Aku rindu sekali." 'Rindu pantatmu! Aku baru saja melihatmu bermesraan dengan gadis Byun itu.' Lanjut Jongin dalam hati.

"Maafkan aku, aku sedang sangat sibuk saat ini. Banyak sekali pelanggan yang datang kebengkelku. Kau sedang apa, sayang?" Ucap Sehun dengan kebohongan yang Jongin ketahui dengan jelas kebenarannya.

"Ya aku mengerti pekerjaanmu, sayang. Aku juga sedikit sibuk di toko. Akhir-akhir ini banyak sekali barang yang baru datang dari Jepang. Jadi aku harus menyusunnya. Aku sedang di toko, sedang menyusun pakaian yang baru datang." 'Sibuk selingkuh, eoh?!' Tambah Jongin lagi.

Bahkan Jongin bisa melihat dengan jelas pandangan heran yang di layangkan ahjussi supir taksi yang di tumpanginya saat ini. Mungkin ahjussi itu mendengar kata-kata Jongin yang sedang sibuk di toko, padahal saat ini Jongin sedang duduk manis di dalam taksi.

"Aah, jangan terlalu lelah bekerja, sayang. Aku tak ingin kau sakit." Ucap Sehun -sok- perhatian membuat Jongin yang mendengarnya mendecih tanpa suara sebelum berkata "Kau juga, jangan terlalu banyak bekerja."

Setidaknya Sehun yakin, gadis yang tadi di lihatnya itu bukanlah Jongin. Karena Jonginnya sedang sibuk di toko pakaian miliknya.

"Baiklah kalau begitu, lanjutkanlah pekerjaanmu. Aku juga akan melanjutkan pekerjaanku, bengkelku sedang sangat ramai saat ini. Nanti kalau aku punya waktu luang, aku akan menghubungimu, kita bisa berkencan nanti. Kututup telponnya ya, aku mencintaimu." Ucap Sehun sebelum menutup panggilannya, bahkan pria pucat itu tak menunggu balasan dari Jongin.

"Bengkel sedang ramai pantatmu! Kau fikir aku tak tahu kau sedang berkencan dengan gadis centil itu?! Cih. Dasar playboy cap kuda." Gerutu Jongin dengan suara keras membuat sang supir taksi kembali melirik Jongin melalui spion tengah mobilnya dengan pandangan heran.

.

.

.

~ o ~

.

.

.

"Kau lama sekali di toilet. Apa terjadi sesuatu?" Tanya Baekhyun sesaat setelah Sehun kembali mendukan pantatnya di hadapan Baekhyun.

"Maafkan aku, tadi kamar mandinya penuh. Jadi aku harus sedikit mengantre." Jawab Sehun dengan lembut membuat Baekhyun jadi semakin percaya padanya.

"Setelah ini kita akan kemana? Makananku sudah habis. Dan aku mulai bosan disini." Ucap Baekhyun dengan wajah merengut lucu, membuat Sehun tak tahan untuk tidak mencubit gemas kedua pipi Baekhyun.

"Aigoo, imut sekali dirimu, Baek. Bagaimana kalau setelah ini kita pergi keapartmentmu saja? Aku merindukanmu." Ucap Sehun dengan nada seduktif diakhir kalimatnya, membuat wajah Baekhyun merah merona mendengarnya.

"Baiklah, ayo." Jawab Baekhyun malu-malu.

Setelahnya kedua pasangan itu berlalu meninggalkan café setelah Sehun membayar makanan mereka menuju apartment milik Baekhyun untuk melebur rasa rindu mereka.

.

.

.

~ o ~

.

.

.

"Eoh, Jongin-ah. Disini." Teriak Chanyeol saat mata bulatnya menemukan Jongin yang sedang celingukan mencari-cari dirinya di depan pintu masuk bengkel mobil yang lumayan besar itu.

Jongin tersenyum cantik saat matanya menemukan Chanyeol yang sedang melambaikan tangan padanya. Dengan segera ia berjalan menghampiri Chanyeol yang sedang duduk dengan ponsel di tangannya sambil menunggu mobilnya yang sedang diperbaiki.

"Maaf aku terlambat, jalanannya lumayan padat." Ucap Jongin saat ia mendudukan tubuhnya disebelah Chanyeol.

"Tak apa, sayang." Jawab Chanyeol sambil tersenyum memaklumi.

"Ada apa dengan mobilmu? Kenapa bisa mogok tiba-tiba?"

"Biasa. Hanya telat service bulanan. Hehe."

"Kau ini, lain kali bawa mobilmu kebengkel dengan rutin. Agar tidak mogok tiba-tiba lagi. Kalau mobilmu mogok saat kau sedang ada urusan penting bagaimana? Kau juga yang nantinya akan repot." Ucap Jongin panjang lebar membuat Chanyeol tersenyum bahagia mendengarnya. Tentu saja bahagia, Jongin baru saja mengungkapkan rasa perhatiannya.

Chu~

Pria bertelinga lebar itu tak kuasa menahan dirinya untuk tidak mencium gadis seksi dihadapannya ini.

"Baiklah, sayang. Aku tak akan mengulanginya lagi." Ucap Chanyeol sesaat setelah ia melepaskan ciumannya di bibir tebal Jongin, membuat Jongin tesenyum manis setelahnya.

Tapi tidak dengan seorang pria bermata panda yang kini sedang berdiri kaku di belakang rak tempat menyimpan botol-botol oli yang ada didalam bengkel.

"Itu Jongin kan? Kenapa dia berciuman dengan pria lain disini? Apa ia dan Sehun sudah putus?" Ucap Zitao -pemuda bermata panda itu- heran. Pasalnya ia dan Sehun sudah bersahabat sejak kuliah karena mereka kuliah dijurusan yang sama yaitu otomotif, dan yang ia tahu Jongin adalah kekasih Sehun.

"Apa kini Jongin juga sedang berselingkuh dengan pria bertelinga lebar itu? Ck. Benar-benar pasangan ini." Ucap Zitao dengan sebal.

Ia kira hanya Sehun lah yang suka berselingkuh diantara mereka, ternyata Jongin juga. Tapi biarlah, biar Sehun tahu bagaimana rasanya diselingkuhi.

Zitao hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya heran.

.

.

.

~ Bersambung dulu yaa ~

.

.

.

Author Note:

Hai. Maaf, bukannya ngelanjutin fanfic saya yang lain saya malah buat fanfic baru. Ya abisnya mau gimana lagi? Ide malah berseliweran dimana-mana. Kan sayang kalo saya biarin lewat gitu aja. Hehe.

Ngomong-ngomong kok saya gak bisa buka kolom review ya? Tulisannya 'No Reviews Found' terus fdari tadi. FFN kenapa ya?

Wanna review? Thanks before. ;)

.

.

.