Malam ini Luhan akan menemani Sehun tidur, Sehun memintanya untuk tidur bersama nya malam ini dikamarnya Luhan juga tidak mungkin menolak permintaan nya. Ia tengah bersiap memakai gaun tidur nya selutut rambut nya ia cepol asal-asalan dan keluar untuk menemui Sehun.

Sedang apa ia didalam, pikir Luhan didepan pintu kamar Sehun

"Sehun?" Luhan masuk kedalam dan kamarnya terang oleh lampu tapi Sehun tidak ada dikamar nya, kemana ia bingung Luhan, Luhan mendudukan dirinya di ranjang Sehun untuk menunggu anak itu yang entah kemana mungkin Sehun ada didapur

Tring

Itu suara ponsel Sehun diatas meja nakas sepertinya ada pesan masuk Luhan mengambilnya dan melihat siapa yang mengirimkan pesan

Kris Hyung?

Luhan penasaran isi pesan dari laki-laki itu apa itu penting, saat Luhan akan membuka pesan nya pintu kamar terbuka memperlihatkan Sehun yang membawa segelas susu coklat

"kau sudah datang tante? Tante sedang apa?" Tanya Sehun heran ia menaruh susu hangat nya di meja lalu menghampiri Luhan yang tengah memegangi ponsel nya

"Kenapa ponsel ku ada padamu tante?" Sehun berdiri dihadapan nya

"Ah- ini tadi ponsel mu berbunyi! Sepertinya ada pesan masuk bukalah" Luhan meyodorkan ponsel Sehun bersikap biasa saja lalu ia merebahkan dirinya di ranjang dan mengambil selimbut. Malam ini terasa dingin untuk nya

Sehun mengerutkan kening nya bingung lalu mendesah malas ia melihat tante nya yang telah berbaring dikasur sambil memejamkan matanya, Sehun tersenyum ia ikut merebahkan tubuh nya di sebelah Luhan menyelimbutkan dirinya. Ia tatap tatap wajah tante nya yang tertidur sangat cantik

"Kenapa Sehunie ?" Luhan mebuka matanya, ia memang tidak tidur

"Tidak, Aku suka melihat wajah tante! Sangat lembut dan cantik" Ungkap Sehun jujur ia mengusap pipi kanan Luhan dengan lembut dan perlahan-lahan

"Kau suka!" Luhan menatap wajah Sehun yang begitu dekat dengan nya ia tidur menyamping guna melihat wajah Sehun nya

"Hmm aku suka!" Sehun balas tersenyum

"Kenapa kau tidak meminum susu mu?" Luhan bertanya bingung

"Sebenarnya itu bukan untukku, Itu susu untuk mu tapi sepertinya sudah dingin" Ucap Sehun pelan ia kembali mengusap pipi Luhan

"Tidak apa-apa, Kau sudah mengantuk?" Tanya Luhan

"Belum, aku tidak bisa tidur tante" Sehun merengut ia mendekatkan tubuuh nya pada Luhan mencari kehangatan dari wanita cantik dihadapan nya ini

"Kau tidak ingin minum susumu?" tanya Luhan asal-asalan

"Bolehkah ?" Jawab Sehun antusias ia mendongkankan kepala nya menatap wajah Luhan

"Hmm"

Luhan melepaskan kedua tali gaun tidur nya kesamping hingga menampilkan bahu putih mulus nya hingga terlepas di perut nya hingga menampilkan payudara sekal dengan bra merah nya

"Tante bolehkah aku yang mengeluarkan nya?" Tanya Sehun penasaran
"Tentu silahkan"

Sehun dengan perlahan dan hati-hati mengeluarkan payudara kiri Luhan, tangan nya yang dingin bersentuhan saat ia melepaskan nya dari dalam benda kenyal itu begitu besar telapak tangan Sehun hanya bisa memegang nya secukupnya, ia usap payudara Luhan dengan puting merah nya yang membuat ia takjub, Payudara mommy nya bahkan tidak seperti ini pikir Sehun

"Ughhh" Luhan mendesah halus tangan Sehun begitu dingin saat bersenyuhan di payudara nya yang sensitive

"Aku minum susu nya yah tante" Ucap Sehun, ia membuka mulut nya cukup lebar dan memejamkan matanya saat puting merah nya telah masuk kedalam mulut nya Sehun hisap pelan pelan terlebih dahulu hingga semakin cepat.

Dijilat nya dengan memutar oleh lidah nya Sehun Semakin dalam dan kuat mempercepat hisapan nya membuat Luhan mendesah desah tidak karuan Tangan nya ia bawa meremas rambut Sehun dari belakang

"Ahh ahh Sehunnie kau begituu hausshh uhh" Desah Luhan Tangan kanan nya ia bawa pada payudara kanan nya yang masih tertutup lalu ia lepaskan hingga kedua payudara kembar nya menggantung bebas dihadapan wajah Sehun

"Milikmu sangat besar tante" Sehun melepaskan hisapan nya ia pandangi kedua payudara tante nya dengan pandangan takjub, Ada perasaan bangga dan hasrat sesuatu dari dalam benak Sehun jantung nya berdetak dengan cepat ia tidak tahu apa artinya yang pasti dirinya ingin sekali merasakan Semua tubuh tante nya ini

"Kenapa berhenti Sehunniehhh" Luhan mennggoda Sehun

Sehun yang mendengarnya kembali mendekatkan tubuh nya pada Luhan ia menenggelamkan wajah nya diantara payudara Luhan,dihisapnya dengan cepat ia begitu menyukai nya. Sehun meremas payudara tante nya dengan tangan nya ia tarik sekuat yang ia mampu, Lalu kembali menghisap dan menggigit puting kanan dan kiri Luhan secara bergantian

"ah ah Sehuuun ahh"Luhan menarik kepala Sehun dengan cepat ia mencium bibir Sehun dengan dalam

Sehun tidak tahu perasaan apa ini tante nya mencium nya dan ia menyukai nya Sehun membalas ciuman wanita itu Ia menjulurkan lidah nya dan kembali mencium satu sama lain, Sehun hisap bibir bawah Luhan yang begitu kenyal dan merah merekah, setelah beberapa menit berciuman Luhan melepaskan pangutan nya air liur menyambung satu sama lain dari mulut Sehun dan dirinya

"Uhmmh ahh" Kau pintar Sekali Sehunnie ungkap Luhan

"ayo kita tidur" Luhan mendudukan dirinya ia merapikan rambut nya yang sempat berantakan payudara nya yang masih menggantung ditatap oleh Sehun

"Kenapa kita tidur tante?" Ucap Sehun kecewa

"Memangnya kenapa? Kau masih menginginkan susu mu" Luhan bertanya dengan heran

"Ku pikir kita akan melanjutkan yang tadi lebih lama lagi" ucapan Sehun membuat Luhan kaget ia pandangi wajah Sehun dengan serius

"Melanjutkan apa Sehun-ah?" Luhan pura-pura tidak tahu

"Membuat baby seperti mommy dan daddy lakukan setiap malam" jawab Sehun jujur

"APAAA! Dari mana kau mengetahui nya Sehun?" Luhan begitu kaget dengan pengakuan Sehun memang anak jaman sekarang pikir Luhan walaupun Sehun memang anak yang dimanjakan pasti hal seperti itu ia akan mengetahui nya.

"Aku selalu melihat mommy dan daddy! Dan aku akan mengganggunya setiap malam! Mempunyai adik sangat menakutkan" jawab Sehun malas-malasan

"kau ini! Jangan seperti sudahlah ayo kita tidur" Luhan tidak mau ambil pusing.

"Tapi aku mau minum susuku lagi tante"

"Iya iya cepat kemari"

.

.

.

.

.

Di pagi hari nya Luhan telah bagun lebih dulu ia sedang berada di dapur membuat Pancake sarapan untuk nya dan Sehun, Luhan telah siap dengan dress biru nya setelah sarapan ia akan ke studio menemui LiuWen membicarakan soal pekerjaan nya

"Apa Sehun belum bangun?" pikir nya

"Pagi tante Lu" Sehun kedapur menghampirinya yang masih memakai piama tidur nya

"Membuat apa?" Tanya Sehun disebelah Luhan yang masih sibuk

"Pancake! Kau duduklah lebih dulu pancake nya sebentar lagi siap" Ujar Luhan ia tersenyum kepada Sehun

Sehun mendudukan bokong nya dikursi susu vanilla telah siap dihadapan nya, Luhan datang menghampirinya membawa du pancake

"Ini makanlah saus soklat nya jangan lupa" titah Luhan ia duduk diseberang meja, memulai sarapan nya dengan candaan satu sama lain

"Hari ini aku akan studio! Kau diamlah dirumah mengerti!" Luhan berdiri setelah sarapa nya selesai

"Baik tante"

Luhan merapikan dress nya yang sedikit kusut dan merapikan make up nya, Sehun mengantar Luhan keluar kedepan pintu

"Hati-hati dirumah! Tunggu tante" Luhan mengusap rambut Sehun yang memang tinggi tubuh Sehun dan dirinya tidak begitu jauh mungkin satu atau tiha tahun lagi tinggi badan nya akan menjulang seperti model pikir Luhan

"tenang saja tante!" Ucap Sehun

"Baiklah aku pergi dulu" sebelum itu ia tidak lupa kecup kening Sehun sebentar pipi

"Kenapa disini" tunjuk Sehun kepada kening nya "Tapi disini" Sehun menarik kepala Luhan dan membawa tengkuk nya membawa bibir Luhan yang dilapisi lipstick bertubrukan dengan bibir nya, Sehun Lumat sebentar bibir bawah Luhan cukup dalam. Setelah itu ia lepas ciuman nya, Pipi Luhan blusing merah merona dikedua pipi putih nya

"A Aku pergi"

Sehun tersenyum seorang diri setelah kepergian Luhan, ia meremas dada kirinya lagi-lagi perasaan ini batin nya bingung lalu ia pergi ke dalam

.

.

.

"Aish kenapa aku masih memikirkan ciuman nya tadi" Luhan mengusapa wajah nya dengan kuda tangan nya, ia menghela nafas menenangkan pikiran dan hati nya lalu keluar dari mobil Luhan telah sampai distudio

Luhan masuk kedalam studio menemuai Liu Wen, ia pasti ada dilantai empat sedang sibuk dengan pekerjaan nya Luhan menemui nya dan benar Liu Wen ada disana sedang melihat lihat kamera nya

"Gege!" Teriak Luhan di ambang pintu ruangan ia tersenyum dan menghampiri Liu Ge

"Kau sudah sampai Lu?" Liu Wen bertanya ia meyimpan Kamera nya di lemari lalu membawa Luhan untuk duduk di sofa yang ada rungan nya

"Ada apa hemm? Katakanlah aku tau pasti ada sesuatu"tanya Liu ia menatap Luhan

"Kau tau saja Ge! Hehe" kekeh Luhan

"Tidak kok! Aku hanya minta cuti darimu" Jawab Luhan serius

"Bukan nya minggu bulan lalu kau juga mengambil cuti Luhan"Liuwen mendesah sudah kuduga pikir nya

"Tapi aku memang membutuhkan cuti Ge! Ayolah ya ya Gege jahat sekali jika tidak memberikan ku libur lagi pula hanya seminggu kok Ge" Luhan merengut sedih merayu Liu dengan rengekan nya

"Tapi kau sudah menerima kontrak denga Allur Lu dan pemotretan akan dilakukan beberapa hari lagi"

"Aishh Gege kau jahat!" Luhan membuang muka tidak mau mentap laki-laki dihadapan nya.

"Ayolah Lu kau ini bagaimana! Kau yang telah menandatangani kontrak nya" Liu Wen mendesah lelah karena tidak adas sahutan balasan dari Luhan juga membuat nya tidak tega

"Baiklah baiklah kau boleh cuti Luhan" ucap Liu Wen mendengus dan memberikan apa yang wanita dihadapan nya ini inginkan

"BENARKAH? YEAY TERIMA KASIH GEGEE~~" Luhan berdiri dari duduk nya ia meloncat dengan senang lalu mengahampiri Liu dan memeluk nya dengan erat karena bahagia

"Aku menyanyangi mu kau Gege ku yang paling hebat!" Luhan berdiri bersiap pergi

"Tapi hanya satu minggu ingat" Peringat Liu Wen dengan tegas

"Mengerti Gege" Luhan beranjak dan ia pergi dari ruangan Liu Wen dengan bahagia

Luhan sampai di parkiran ia akan memberitahu BaekHyun bahwa dirinya akan cuti dan meminta mengkosongkan jadwal nya selama seminggu ini, setelah mengirimkan beberapa pesan kepada BaekHyun Luhan akan pergi kembali keapartmen untuk membicarakan liburan nya bersama Sehun namun belum beberapa langkah yang ia pijak seseorang menghalangi langkah nya Luhan mendongkakan wajah nya guna melihat siapa yang menghalangi nya

"Kris!"

"Hai sayang senang bertemu dengan mu" ucap Kris dengan seringai kemenangan diwajah tampan nya

"Sedang apa kau disini hah" Luhan mundur selangkah menghindar dari laki-laki itu

"tentu saja menemui mu sayangku"

"Brengsek! Pergi kau Kris aku tidak mau bertemu dengan mu" Luhan melepaskan tangan Kris yang menyentuh pipi nya

"Kau kejam sekali! Aku tidak akan melepaskan mu sayang sampai kapanpun" Kris mencium tangan nya yang tadi mengusap wajah Luhan

"Kau gila Kris" Luhan mendengus marah rasa takut nya akan ia buang

"Aku gila karena mu"

"Dengar! PERGI JAUH DARIKU KRIS AKU TIDAK MAU BERURUSAN DENGAN MU!" Luhan berteriak dihadapan nya dengan cepat ia berlari dari hadapan Kris lalu masuk kedalam mobil nya dan mengunci nya dengan cepat ia menjalankan mobil nya meninggalkan tempat parkiran

"Kau pikir aku akan melepaskan mu" dengus Kris

.

.

.

.

Luhan masuk kedalam apartmen nya tepat pukul satu siang, tubuh nya begitu lelah apalagi hati nya suasana cukup tidak baik apalagi saat ia mengingat pertemuan nya dengan Kris, laki-laki itu sebenarnya apa yang ia inginkan dari dirinya batin Luhan

"Kau sudah sampai tante" itu Sehun yang keluar dari kamar nya menggunakan jeans berober dikedua bagian yang terlihat menawan dipakai oleh nya

"baru saja apa kau sudah makan?" Luhan mendudukan dirinya di sofa menyandarkan punggung nya lelah

"Apa kau lelah? Aku akan membawakan minuman" Sehun duduk disamping nya

"Tidak perlu aku bisa sendiri! Oh aku lupa, ada berita bagus Sehun" Luhan duduk dan meatap wajah Sehun yang penasran

"berita apa itu?

"Aku mengambil cuti kita akan pergi liburan bagaimana"

"Benarkah! Aku suka kita akan pergi berlibur kemana?" Sehun tampak antusias
"Aku punya tempat yang bagus untuk berlibur besok kita bersiap siap" Ucap Luhan ia berdiri dari duduk nya meuju kedapur

"Kau sudah makan? Jika belum aku akan memasak makan siang"

"aku akan membantu mu tante"

Esok nya

"Apa semuanya sudah siap Sehun?" Luhan keluar dari dalam kamar nya menggunakan jeans dan sweater rajut vanilla rambut panjang nya tergerai sempurna

"Sudah! Barang barang sudah dibawakan oleh petugas kedalam mobil" jawab Sehun

"Baiklah kalau begitu tunggu apa lagi kita berangkat" Luhan dan Sehun keluar berbarengan, dan menjalankan mobil nya pergi untuk berlibur untuk seminggu ini waktu nya bersama Sehun

.

.

.

"Cepat katakan padaku Luhan berada dimana?" Kris yang begitu tidak sabar mencekram kedua bahu LiuWen Kris ke studi karena akan membicarakan kontrak nya tapi saat di dalam Lift ia mendengar bahwa Luhan membatalkan kontrak nya dengan Allur yang jelas jelas dirinya juga terlibat dalam pemotretan ini. "Aku tidak tahu Kris ia hanya mengambil cuti selama seminggu dan tidak menjelaskan apalagi kepada ku" Liu Wen berujar santai ia lepas tangan Kris dari bahu nya

"Kau tanyakan saja pada Baekhyun dia sahabat sekaligus manager nya, biar aku yang mengurus pembatalan kontrak nya" ucap Liu Wen memberi saran

"Kau tau dia dimana?" Tanya Kris

"ini nomor nya kau hubungi saja atau jika perlu Pergilah kerumah sakit Maria st ia selalu beerada disana di jam-jam seperti ini"

"Baiklah, terima kasih" Kris pergi berlalu dari hadapan nya setelah mempunyai nomor dan alamat rumah sakit bagaimanapun Luhan milik nya dan ia ingin Luhan kembali kedalam pelukan nya walaupun status hubungan nya tidak ada.

"Kau menghindar dari ku Luhan! Pergi kemana kau sebenarnya" Kris pergi dari studio ia akan menanyakan nya kepada BaekHyun lalu menjalankan mobil nya meninggalkan area studio

.

.

.

Butuh lima jam untuk mereka sampai ditempat tujuan, dari Beijing kesini mereka telah sampai ditempat tujuan Sehun tiada henti berdecak kagum

"Waaahh ini indah sekali Sehun menyukai nya tante!" Sehun berucap girang ia turun dari mobil dan melihat kesekeliling matanya tiada henti berbinar melihat pemandangan didepan nya ini

Luhan membawa Sehun ketempat yang cukup menyenangkan dan tenang dari jangkauan kota mereka berada disebuah pegunungan sejuk ada villa dibukit tidak cukup jauh ketempat pemandian air panas, anggaplah ini seperti liburan untuk Luhan dari pekerjaan nya yang cukup melelahkan

"Kau menyukainya Sehun? Aku sering kesini jika cuti dari pekerjaan yang melelahkan" Luhan menghampirinya yang juga ikut tersenyum

"lebih baik kita merapikan barang dulu Sehun-ah, ayo"

Luhan menggenggam tangan Sehun dan mereka berdua pergi ketempat penginapan di villa yang lumayan dekat, Luhan dan Sehun memasuki Villa yang memang tidak begitu besar namun sangat nyaman dengan pemandangan dari atas pebukitan bisa melihat semuanya

"Bereskan barang barang mu Sehun! Kamar mu ada disebelah" Titah Luhan

"BAIIIK" Sehun segera bergegas kekamar yang ditunjuk Luhan tadi dan mulai merapikan barang barang yang ia bawa, tiga hari ikut berlibur dengan tantenya akan ia pergunakan sebaik mungkin bersama wanita cantik itu.

.

.

.

Tok Tok

"Sehun-ah tante akan pergi untuk berendam dipemandian air panas! Kau ingin ikut?" Luhan mengetuk pintu kamar Sehun ia telah siap untuk berendam dan akan mengajak Sehun tidak mungkin ia meninggalkan nya bukan

"Pergilah duluan tante! Sehun masih lelah dan ingin tidur!" teriak Sehun dari dalam

"Baiklah jika kau tidak mau ikut beristirahatlah! Aku pergi duluan" tidak ambil pusing Luhan pergi dari kamar Sehun setelah apa yang ia dengar biarlah mungkin Sehun ingin beristirahat.

.

.

Didalam kamar Sehun tengah merebahkan dirinya diranjang yang tidak cukup besar sebenarnya, ia lelah dan capek perjalanan dari kota ketempat ini lumayan jauh.

tapi cukup memuaskan dengan hasilnya karena ia bisa jalan-jalan sekalian dan menikmati waktunya bersama tante nya itu, namun belum sampai memejamkan matanya ketukan pintu membuatnya sadar

"Sehun-ah tante akan pergi untuk berendam dipemandian air panas! Kau mauu ikut?" Itu suara tante nya ia akan pergi berendam

"Pergilah duluan tante! Sehun masih lelah dan ingin tidur!" teriak Sehun cukup keras ia lelah sampai begitu malas untuk mendudukan tubuh nya

"Baiklah jika kau tidak mau ikut beristirahatlah ! Aku pergi duluan"

Setelah beberapa saat kepergian Luhan, Sehun kembali memjamkan matanya cukup lama namun tidak kunjung mengantuk ia membuka matanya dan memikirkan sesuatu dibenak nya ia memikirkan tante nya

waktu kebersamaan nya dengan Luhan sangat menyenangkan ternyata tante nya begitu baik padanya ia memberikan apa yang dirinya inginkan Luhan juga cantik. begitu bodoh nya ia saa ingat dulu renca nya yang akan menjahili tante nya itu

Sejujurnya Sehun mempunyai perasaan aneh jika didekat wanita itu saat Luhan menyusui nya juga perasaan hangat itu semakin tidak karuan, Sehun menyukai tante nya ia menyukai nya tapi bukan itu masalah nya pikir Sehun

"Aku memang belum dewasa secara usia atau apapun tapi aku tahu perasaan ini jantung ini semakin tidak karuan bila terus berada didekat mu" Sehun memegangi dada nya dan berucap lirih

Luhan telah lebih dulu pergi kepemandian air panas di belakang villa, pemandian disini cukup tertutup dibatasi oleh tembok Luhan meilih tempat pribadi dari pada tempat umum ia ingin merileksan tubuh nya yang begitu penat.

Luhan memkai kimono handuk sepaha rambut bergelombangnya ia gulung asal-asalan, kaki jenjang nya mulai ia masukan kedalam air hangat hingga seterusnya , tak terasa dirinya mulai membiasakan diri ia menutup matanya menikmati sensasi air hangat

"Tante kau sudah selesai berendam" Sehun masuk kedalam kamarnya ia melihat Luhan yang sudah memakai pakain nya

"Hmm kau sudah mandi"

Sehun mengangguk menjawab pertanyaan dari tante nya, ia datang kekamar nya karena ingin membicarakan sesuatu

"Ada apa hmm?" Tanya Luhan khawatir

"Ah tidak apa apa! Aku hanya lapar" ungkap Sehun

"Ya tuhan tante lupa, maafkan tante ya Sehunnie! Ayo kita keluar untuk makan ada pesta BBQ malam ini kau pasti menyukai nya"

Luhan mengajak Sehun keluar dari kamar nyauntuk mengikuti pesta diluar, malam yang gemerlap terlihat indah dimalam hari disini dari atas sini terliaht semua gemerlap nya kota di china, Luhan dan Sehun menikmati liburan nya dengan canda dan berbagi kehangatan satu sama lain

Ini hari ke-empat liburan nya dengan Sehun, mereka mengahabiskan waktu bersama, seperti mendaki pebukitan di sore hari dengan berkuda, memetik apel disiang hari membuat wine annggur dan lain sebagai nya

Saat ini Luhan dan Sehun sedang berada di balkon kamar dengan lampion yang menerangi malam ini, Sehun duduk dan mengusap rambut Luhan, Luhan yang berbaring dipaha nya dengan nyaman meresapi sentuhan Sehun kepada nya

"Apa kau senang Sehun" Luhan bertanya kepada nya

"tentu"

Lalu mereka terdiam dengan pikiran masing-masing

"Tante .." Sehun mengucapkan namanya dengan pelan ia bawa tangan nya mengusap wajah pipi Luhan

"Iya"

"Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan" Sehun berucap ia sebenarnya ragu dan takut tapi mau bagaimana lagi perasaan nya tidak dapat dibohongi kebersamaan nya dengan Luhan menyimpan kesan yang berbeda untuk nya membuat nya semakin yakin bahwa dirinya memeng benar.. benar bahwa dirinya mencintai wanita dewasa dihadapan nya ini, mencintai nya dengan tulus

"Katakan lah jika kau ingin membicarakan sesuatu" Luhan tersenyum, ia juga penasaran apa yang ada dibenak laki-laki dihadapan nya ini

"Aku.."

Katakanlah Oh Sehun cepatlah jangan menjadi pengecut

"Aku Aku mecintaimu"

DEG

Hening untuk beberapa saat, Luhan kaget dengan pengungkapan Sehun ia ragu lalu bangkit dari tiduran nya dan menatap Sehun yang masih memandang kedepan tidak melihat nya

"Kau bercanda?" Luhan berucap lirih

"Aku tidak bercanda aku serius Luhan" itu sura Sehun

"Sehun.. kau tidak mungkin"

"Kenapa?" Sehun memandang nya serius aura disekitar menjadi teras panas untuk mereka

"Aku mencintai mu Luhan! Bukan sebagai tante ku atau apapun itu! Aku mencintai mu sebagai wanita.. wanitaku" ungkap Sehun jujur ia meraih tubuh Luhan dan memeluk nya

"Sehun-ah aku tahu ini semua sulit dimengerti tapi aku benar-benar.. ini membuat ku pusing"Luhan mendesah lirih melepaskan pelukan Sehun

"Wae? Apa kau tidak mau menerima ku?Apa karena aku seorang anak kecil ? apa karena aku tidak sedewasa dirimu kau tidak menerima cintaku ?" Sehun kembali berbicara dengan serius namun suara nya begitu lirih kepada nya, dirinya sungguh kecewa terhadap wanita dihadapan nya ini yang ia cintai

"Bukan seperti itu Sehun! Tolong lah mengerti aku..aku aku juga menyukai mu hanya saja" Luhan bingung harus bagaimana disatu sisi ia begitu bahagia atas pengakuan Sehun namun dirinya juga tidak mungkin menerima semua ini, Luhan tidak boleh egois Luhan harus memikirkan bagaimana masa depan Sehun

"Kau tidak menyukai ku Lu!" Perkataan dingin Sehun sukses membuat nya kaget bahkan dirinya tidak memanggil Tante seperti biasanya

"Sehun-ah dengar kan tante.. bukan seperti pikiran mu aku juga menyukai mu hanya saja.." Luhan berusaha menjelaskan tapi Sehun seolah buta ia dengan cepat menghempaskan tangan Luhan yang mencegah nya pergi setelah itu ia pergi kekamar nya dengan membanting pintu

"Sehun.. kau membuatku sedih" ucap Luhan lirih

.

.

.

.

.

.

.

TBC

Udah update~~ agak lama gak papa yah! Cerita nya makin aneh yah? Iya aku tau kok.

Sejujurnya aku takut cerita nya gak sesuai harapan! Tapi yah seginilah kemampuan ku!

Maafkan kalo ada banyak typos~~

Thank you yang udah reviews dan lain nya :)):*