Someday

by miaridara/outout

.

[Oh Sehun x Kim Jongin]

EXO

.

[Fiction Rate (T) Fic Short (400+) Romance AU]

.

[!]gumoh feels, etc

you have been warned

[Anda ragu-ragu? Kembali sekarang juga!]

.

I only own the plot

.

["Suatu hari nanti, akan ada namamu dan namaku yang bersanding di atas undangan berwarna biru"]

.

.

Oh Sehun bukanlah pria romantis.

Itu yang selalu tercatat dalam hati dan pikiran Jongin. Terhitung sejak mereka menghabiskan waktu selama 800 hari, Jongin tak pernah merasakan keromantisan secuil pun dari Sehun. Kekasih jangkungnya itu selalu sibuk dengan pekerjaannya sebagai seorang presiden direktur di perusahaan milik keluarganya sendiri.

Padahal, Jongin hanya ingin Sehun menghabiskan waktu bersama dengannya meskipun hanya satu jam. Setidaknya dalam satu jam itu ingin mengukir kenangan paling romantis dalam hidupnya. Yeah, walaupun ia tidak yakin.

Jongin melahap serealnya dengan malas, ia sudah berumur 23 tahun, dan tak bisa lepas dari sereal rasa cokelat yang iklannya selalu terpampang di televisi.

"Belum habis juga?" Sehun bertanya pada Jongin saat ia masih menemukan kekasihnya itu masih melahap sereal yang tidak kurang setengah, masih penuh sekali

"Kelihatannya bagaimana?"

"Jangan berlagak seperti anak kecil. Kau sudah 23 tahun" ucap Sehun sebelum berlalu meninggalkan Jongin seorang diri di rumah mereka yang khusus Sehun beli saat perayaan pertama hubungan mereka

"Datang, mengomel, pergi. Datang, mengomel, pergi. Dasar jelangkung" rutuk Jongin kesal, ia meletakan sendoknya dan pergi memasuki kamar

Kehilangan selera untuk menghabiskan sereal cokelat kesayangannya.

.

.

"Besok aku akan berangkat ke Busan, ada proyek panjang disana"

"Berapa hari?"

"Dua bulan" jawab Sehun dengan nada tenang, Jongin sangat terkejut mendengar jawaban Sehun, ditambah dengan nada tenang tanpa rasa bersalah yang meluncur dari bibir tipis pria berkulit albino itu

"Serius kau? Dua bulan, Hun! Itu lama sekali"

"Ini proyek besar, Jongin. Dan aku tidak bisa meninggalkannya begitu saja, aku harus mengawasi setiap pekerjaan. Kalau proyek ini gagal maka−"

"Ya, ya, ya, terserah kau saja. Pergi saja sana, dua tahun, tiga tahun pun aku tidak akan peduli!"

BAMM

Pintu kamar tertutup. Sehun berekspresi datar. Tidak mengerti dengan tingkah Jongin yang kekanakan.

.

.

"Aku sudah sampai di Busan"

"Memangnya apa peduliku? Aku malah berharap kau tersesat di sana"

"Hey, jangan begitu"

"Jangan hubungi aku, aku sedang tidak mau bicara denganmu!"

"HEY! Jong"

Tutttt...

Jongin buru-buru memutus sambungan mereka, ia masih memendam kesal pada Sehun. Terlebih saat akan pergi berangkat tadi, Sehun sama sekali tak menunjukan diri bahwa ia akan merindukan Jongin di Busan sana.

Lamunan kesal Jongin buyar saat ponselnya berbunyi. Jongin mengambil ponselnya dan terdapat pesan masuk dari Sehun. Dengan perasaan kesal Jongin membukanya.

Sender: Sehunnie:*

Hey, kau marah ya? Ayolah, jangan kekanakan. Lagipula aku bekerja 'kan juga untuk masa depan kita nanti. Aku tidak mungkin hanya datang menemui orangtuamu dengan bermodalkan cinta saja. Mereka tidak akan percaya padaku.

Percayalah Jongin. Suatu hari nanti, akan ada namamu dan namaku yang bersanding di atas undangan berwarna biru. Kau suka biru 'kan?

Jadi, jangan marah ya?

Jongin membanting ponselnya ke ranjang dengan kesal juga bercampur malu.

"Bodoh! Warna favoritku saja dia tidak tahu!"

.

.

THE END

HunKai perdana gue, semoga sukaXD