" Protect my brother " Chapt. 1

Ini ff request dari Avril aegya, mudah2an suka ya
castnya aku buat dari aktor semua, karena lagi demam drama korea " Descendant Of The Sun"

Genre: brothership
Cast.
Song Joong Ki
Jin Go
Cha Seung Won
Hyun Bin
Won Bin
Eric Mun

*****
*PMB*

Seoran namja tampan, bertubuh kekar dan tegap berlari mengelilingi lapangan basket yang terletak tidak jauh dari Rumahnya. Ia sering melakukan aktifitas tersebut di pagi hari. Ia tidak berolahraga sendirian, melainkan selalu pergi bersama adik kesayangannya yang harus selalu ia jaga. Umurnya terpaut 10 tahun dari adiknya. Karena lebih dewasa, ia selalu bersikap tegas pada adiknya. Namun sikap adiknya berbanding terbalik, adiknya sangat manja dan usil.

Dua namja itu bernama Song Jin Go dan Song Joong Ki. Di lingkungan sekitar ,mereka sangat dikagumi oleh yeoja-yeoja. Jin Go yang menyimpan rahasia besar, ia tidak memperdulikan apakah hidupnya harus memiliki kekasih atau tidak, yang terpenting baginya adalah menjaga adiknya, agar nyawanya tidak terancam. Tetapi sang adik yang usil, justru selalu menebar senyum yang membuat para yeoja yang melihatnya jadi jatuh hati.

Joong Ki yang merasa bosan dan masih mengantuk, ia berteriak padanya, "Hyung!, ayo pulang"

Jin Go menghentikan langkahnya, lalu ia menoleh dan menghampiri Joong Ki yang memanyunkan bibirnya.
"Kau ini, baru juga 10 menit, kau sudah minta pulang"
"Hyung kan tahu, aku ini masih mengantuk. Tapi hyung paksa bangun" kesalnya.
"Kau itu harus banyak berolahraga, jangan tidur melulu"
"Mumpung hari minggu hyung. Kalau aku kuliah, aku tidak bisa bangun siang"
"Ya sudah, kita pulang sekarang"
"Yes!, hahaaha, hyung memang selalu mengerti aku" pujinya.
"Iya, kalau tidak hyung turuti, kau pasti akan mengoceh tidak jelas"
"Hehehehe" tawanya malu.

*PMB*

Seorang laki-laki yang berada di dalam Mobil berwarna hitam, ia melihat Song bersaudara dari kejauhan. Ia merogoh saku celana, untuk mengambil ponsel, lalu menghubungi seseorang.
"Yoboseyo"
"Tuan, saya ingin melaporkan tentang tuan muda Jin Go dan tuan muda Joong Ki"
"Bagaimana, apakah mereka baik-baik saja?" tanyanya
"Ne tuan, mereka baik-baik saja"
"Apakah ada sesuatu yang mencurigakan?"
"Tidak ada tuan"
"Baiklah kalau begitu, kau harus terus mengawasi mereka, kau harus membantu Jin Go untuk menjaga Joong Ki"
"Ne tuan"
"Jika terjadi sesuatu, kau harus cepat menghubungiku"
"Ne"

*PMB*

"Hyung, aku lelah" rengeknya dan jongkok
"Aigoo Joong Ki, rumah kita tinggal beberapa blok lagi, kau sudah mengeluh lelah"
"Aish hyung, aku itu tidak sepertimu. Coba bandingkan, tubuh hyung kekar sedangkan aku tidak"
"Makanya olahraga"
"Aku malas, nanti aku berkeringat, hyung kan tahu, aku tidak suka jika tubuhku berkeringat"
"Kau itu, selalu saja ada alasannya untuk membantah. Ya sudah, hyung akan menggendongmu"
"Yeiiii, gitu dong hyung" senangnya, lalu berdiri, kemudian ia berlari dan melompat ke punggung Jin Go.
Jin Go hanya tersenyum melihat tingkah lucu adiknya yang selalu bisa membuatnya tertawa. Jin Go melanjutkan langkahnya menuju pulang ke Rumah sambil menggendong Joong Ki.
"Hyung"
"Ne?"
"Mm…kemarin sewaktu aku menunggu hyung menjemputku di Kampus, ada dua orang yang dari kejauhan seperti mengawasiku"
Mendengar ucapan Joong Ki, langkah kaki Jin Go terhenti.
"Mengawasimu?"
"Nde, mereka berpakaian hitam"
"Apakah mereka menyakitimu?"
"Tidak, mereka hanya mengawasiku dari kejauhan. Lagipula, aku tidak takut pada mereka jika mereka mendekat"
"Kenapa kau tidak mengatakannya pada hyung?!"
"Menurutku kejadian kemarin tidak penting hyung, makanya aku diam saja"
"Siapa mereka?, apakah mereka mata-mata yang diutus untuk mengancam nyawa Joong Ki?, jika memang benar, aku harus selalu berada disekitar Joong Ki" batinnya.
"Hyung kenapa diam?, apa hyung masih memikirkan apa yang kukatakan tadi?"
"Ah…tidak. kita pulang sekarang"
"Ne hyung"

*PMB*

Di depan Makam, seorang pria yang terlihat berumur sekitar 55 tahun, ia duduk bersimpuh sambil menuangkan soju ke dalam gelas kecil, lalu diletakkan di depannya.
"Dulu, saat kau masih hidup, kita selalu menghabiskan waktu untuk minum Soju bersama jika tidak ada tugas mengawal Presiden. Tapi sekarang, aku hanya sendiri. Kehilangan sahabat terhebat sepertimu, membuatku kesepian."
" Sebagaimana permintaan terakhirmu, aku akan menjaga dan melindungi Jin Go juga Joong Ki. Kau tidak perlu khawatir, aku akan memenuhi janjiku"

*PMB*

Joong Ki menaiki anak tangga menuju kamarnya, sedangkan Jin Go secara diam-diam, ia menghubungi seseorang yang sudah lama dikenalnya. Jin Go tampak cemas dan mondar-mandir di dapur.
"Yoboseyo?"
"Ahjussi"
"Ada apa Jin Go?, terdengar dari nada suaramu, kau terdengar cemas. Apa terjadi sesuatu?"
"Kemarin ada dua namja yang mengawasi Joong Ki saat di Kampus, aku tidak tahu siapa mereka. Karena Joong Ki baru saja mengatakannya padaku"
"Tenang Jin Go, kau tidak perlu panik. Jika kau panik dan cemas, nanti Joong Ki akan curiga. Kau harus lebih ketat lagi untuk menjaga Joong Ki,"
"Ne ahjussi"
"Kau bersikap biasa saja jika di depan Joong Ki, jangan timbulkan kecurigaan"
"Ne ahjussi"

*PMB*

Joong Ki sehabis mandi, ia merebahkan tubuhnya di atas kasur. Joong Ki tampak melamun, pikirannya berkutat akan sikap Jin Go yang menurutnya sangat aneh.
"Ada ala dengan hyung ya?, kenapa hyung terlihat cemas?"
"Jika aku ingat-ingat, sejak aku kecil sampai sekarang, Jin Go hyung selalu menjaga dan melindungiku. Bahkan Jin Go hyung tidak peduli pada dirinya sendiri, selalu aku yang diutamakannya. Terkadang aku berpikir sikapnya wajar karena aku adalah dongsaengnya, tetapi…terkadang juga berlebihan." ia berbicara pada dirinya sendiri.
"Ah…berpikir apa sih aku ini. Lebih baik, aku melanjutkan tidurku saja"

*PMB*

Jin Go memasak sarapan untuk mereka berdua, meski pamannya meminta agar ia jangan panik, tetapi perkataan Joong Ki selalu terngiang-ngiang di telinganya hingga membuatnya melamun, dan tidak sadar telur yang ia goreng menjadi gosong.
"Ish" rutuknya
"Aku tidak fokus, jadinya gosong begini"
Jin Go membuang telur gosong itu ke tong sampah, lalu ia menggoreng telur lagi. Setelah sarapan yang ia buat selesai dan ditata di atas meja, Jin Go menaiki anak tangga, dan pergi ke kamar Joong Ki.
Tok…tok…
"Joong Ki~ah, ayo sarapan dulu" ajaknya.
Karena Joong Ki tidak menyahut, ia pun membuka pintu kamarnya, lalu masuk dan menghampiri Joong Ki yang terlelap. Jin Go menatap Joong Ki yang tertidur pulas di kamarnya. Ia teringat akan pesan terakhir ayahnya yang harus di tepatinya.
"Jin Go, kau harus berjanji apapun yang terjadi kau harus melindungi Joong Ki, walau kau harus mempertaruhkan nyawamu. Kau mengerti?!"
"Joong Ki~ah, mianhe…jika hyung harus selalu menyembunyikan rahasia ini darimu. Hyung tidak ingin jika nyawamu terancam. Seperti yang appa katakan padaku, meski aku harus mempertaruhkan nyawa untuk melindungimu, hyung akan melakukannya" batinnya.
"Hyung tidak ingin kau terluka, dan hyung juga tidak ingin kehilanganmu."
"Jika suatu saat kau mengetahui rahasia ini, hyung harap kau bisa memaafkan hyung"

Tbc