Setelah mempertimbangkan beberapa pendapat saya akhirnya mengganti alur cerita di chapter empat ini. Sebenarnya sejak selesai menulis juga saya merasa terlalu kasar. Untuk itu maafkan saya jika chapter empatyang sebelumnya menyinggung penggemar kharakter tertentu di cerita ini. Dan terimakasih pula tegurannnya. Saya harap puntuk kedepannya jika ada kata atau alur yang akan menimbulkan masalah, readers sekalian bisa memberitahu saya, tentunya dengan bahasa yang sopan dan tidak ada maksud meng-bash saya

Blue

Chapter 4 : New Step

Genre : Romance, Hurt/Comfort,

Rate : T - M

Status : 4 of ?

Desclaimer : Pengennya SasuNaru punya user tapi apa mau di kata yang namanya Naruto dan seperangkatnya cuma punya MK. Huhuhu T.T tapi ini Fict murni punya user kok nggk bohong.

Pair : SasukeNaru slight SasuSaku, KakaNaru, ItaKyu.

Warning : BL, MPREG, GAJE, typos, Alur ngaco, Judul nggk sesuai cerita. Dsb

Balasan Review!

guest 1: naru disini 'lembek' karena bawaan hamil, kenapa naru harus di jadiin cewek kalo dia mau nerima sasu lagi?

Rymaa95 : naru tau sasu selingkuh, mungkin di tiga atau empat chapter yang akan datang

Krisan : hehe terimakasih koreksinya

Guest 2 : huhu setuju! /tos guest/

windatu ttebayyo : sudah di update walaupunn banyak kurangnya dan nggak cepet. akan di perbaiki jika user ada waktu.

yaya : Sudah di lanjut :D

hunkailovers : jadi sebaiknya apa sasu lebih di siksa lagi ahihihihi

Guest 3 : jadiin dendeng? kasian menma nggk punya ayah..

susi : pasti... ini sudah di lanjut

mimi : terimakasih! /bow/tentu tentu pasti tau

guest dengan username Siapa : disini saya mau meluruskan, saya menargetan review adalah sebagai pembakar semangat dan pertimbangan saya untuk cerita saya kedepannya. untuk jelasnya bisa pm saya dengan akun guest-san. terimakasih.

Guest 4 : maklumi dia perempuan penggoda?

desuka : arigatou :D / bow/

Anyone : terimakasih sarannya

mly : sudah :D

ita chan : sudah di lanjut

Rain karama sedang berjalan :0,, ya kasiahn naru T.T

love sasunaru : sudah di lanjut :D

hj : sudah :d

kira : ini juga udah di lanjut :D

jika ada review yang belum uer balas boleh protes kokk :D

And the story begin!

.

.

.

User31

.

.

.

Di jok belakang sebuah mobil, seorang pemuda pirang berbaju biru muda menopangkan dagu berkulit tan-nya pada sisi kosong antara rangka jendela dengan kaca mobil. Mata sejernih batu sapphire memandang pemandangan luar jendela dengan sendu. Sedang hidung mancung dan bibir cherrynya saling berkomunikasi untuk menghela nafas berkali kali.

Dua pemuda yang lain menatap maklum. Satu pemuda yang bermasker melihatnya dengan menengokkan kepala sedang pemuda dengan keriput di sisi kiri dan kanan hidungnya menatap sang pemuda pirang dari kaca spionnya atas di dalam mobil.

" Apa yang membuatmu begitu muram Naru- chan?" pemuda belakang kursi kemudi membuka percakapan dan memecah keheningan yang sedari tadi menyelimuti perjalanan mereka dari bandara.

" Euh, Naru masih rindu dengan Suke. Menma juga tteba!" jawab Naruto si pemuda pirang. Di pindahkannya tangan yang ia gunakan untuk bertopang dagu berpindah mengelus lembut perutnya sayang.

Kedua pemuda di jok depan saling berpandangan sebentar. Saling menyetujui pemikiran mereka dari tatapan mata masing masing.

" Ne Naru-chan? " panggil itachi pada naruto yang masih fokus dengan perutnya.

" Ne?" jawab naruto mendongakkan wajahnya untuk menatap itachi.

" ingat tentang hadiah untuk Sasuke?" pancing Itachi dengan nada selembut mungkin ketika ia mengucapkan nama adik bodohnya.

" eung.." jawaban tak jelas keluar dari bibir Naruto yang lalu di sertai anggukan pelan.

" Naru chan ingin memberikan kado terindah untuk Sasukekan?" Tanya Itachi lagi.

" Eung… Hai!" jawab Naruto lirih.

" Kita akan ke Suna untuk menjaga kandungan Naru supaya Menma tetap sehat dan tumbuh dengan baik di kandungan Naru." Jeda sejenak setelah sekilas menatap jalanan di depannya. Itachi meneruskan perkataanya. " Di sana ada dokter Tsunade yang akan membantu kita melahirkan Menma dengan selamat dan juga menyelamatkanmu nanti ketika proses persalinan."

Naruto menatap Itachi dan Kakashi bergantian. Masih mencerna percakapan mereka. Ia merasa berat hati karena tidak bisa merawat sasuke dan juga merasa sedih karena tidak bisa berdekatan dengan sang suami saat ia tengah hamil muda.

" Tuan muda Naruto tidak perlu khawatir, Tuan muda sasuke pasti akan sering sering menjenguk tuan. Lagi pula di tempat Tsunade sama ada beberapa pemuda yang sama seperti tuan muda Naruto. Jadi tuan muda Naruto tidak akan merasa kesepian karena kesibukan tuan muda Sasuke." Ucap Kakashi setelah melihat raut muka naruto yang sedih.

" benarkah? Benarkah Sasuke akan sering menjenguk Naru?" Tanya Naruto mendamba.

" Bukan kah Sasuke sudah berjanji saat kau akan berangkat?" Tanya itachi meyakinkan Naruto biarpun ia merasa sangat berat hati setelah mengucapkan bualnnya.

" Tapi… Tapi…" Naruto berusaha mengelak namun segera di potong oleh Itachi.

" Jika nanti Sasuke tidak mau menjengukmu, aku yang akan menyeretnya untukmu Naru-chan!" jelasnya.

" Janji?" Tanya Naruto penuh harap.

" Hai!" Jawab Itachi tanpa keraguan. Tapi jika kita melihatnya dari sisi Kakashi, kita bisa melihat jari telunjuk dan jari tengah milik Itachi saling bertaut menandakan bahwa ia akan melanggar janji kali ini.

Tapi setelah mendengar janji dari Itachi, Naruto bisa kembali tersenyum dan mulai melakukan percakapan kecil dengan perutnya. Membuat kedua pemuda yang tadi khawatir terhadapnya dapat kembali focus pada jalan memberikan senyum pahit ala mereka masing masing. Sungguh miris pemuda di jok belakang. Bahkan di saat ia sedang hamil dan membutuhkan penjagaan yang ketat sebab ia seorang male-pregnant masih sempat memikirkan suami brengseknya yang bahkan tak mengetahui kebenaran yang sebenarnya. Miris.

" Ita-Nii, bisakah kita mampir sebentar untuk membeli ice cream?" Tanya Naruto dengan mata 'puppy eyes'nya.

" Ice Cream?" Tanya Itachi mengulangi permintaan Naruto.

" Hai, Tomato ice cream!" jawab Naruto bersemangat dengan senyum lima kakinya eh salah lima jarinya.

" Baiklah hime, permintaanmu adalah perintah mutlak bagi hamba." Jawab Ittachi bercanda.

Membuat Naruto tertawa terbahak bersama juga Itachi dan kakashi yang hanya memberikan senyum tipis di balik masker yang menuntupi wajahnya.

BUG!?

.

.

.

User31

.

.

.

Kemeja putih, rompi hitam, dan celana panjang berwarna hitam pakaian khas serang pelayan. Dengan surai biru soft blue dan sepatu pdh hitam mengkilap. Pelayan muda di sebuah bar merjalan membawa troli kebersihan. Peralatan tempurnya untuk kerja part time yang di lakoninya.

Berjalan sembari bersiul menuju sebuah kamar paling ujung. Seperti kebiasaannya selama bekerja di rumah bordil Oro ini, ia langsung saja masuk kedalam kamar yang akan di bersihkannya. Mulai memunguti kain kain yang berhamburan. Memasukkannya kedalam keranjang pakaian yang nantinya akan ia taruh di bagian laundy.

Merapikan barang barang yang tidak pada tempatnya dan mulai beranjak menuju ranjang untuk membersihkan kotoran bekas permainan pengunjung. Tanpa memperhatikan apa yang ia pegang dan ambil. Pelayan bersulai soft blue itu memengang sesuatu yang membuatnya langsung menoleh kaget.

" Astaga!" pekiknya lirih. Dengan cepat ia mengambil selimut yang tadinya akan ia ambil untuk segera menutupi tubuh telanjang wanita yang masih terbaring di ranjang yang akan ia bersihkan.

Ia menatapnya lama. Berfikir bahwa sangat di sayangkan seorang wanita yang tengah terlelap itu berakhir di tempat ini. Wajahnya cukup cantik, dengan surai merah jambu dan kulit yang ia yakini putih mulus, juga bahkan jika tidak ada luka dan lebam di wajahnya serta di pakaikan baju resmi si pelayan yakin bahwa wanita itu wanita yang berpendidikan.

Melihat gerakan tidak nyaman si wanita, pelayan berdiri mematung memperhatikannya.

" Hiks… hiks… tuan tolong jangan lagi.. tolong.." ucap si wanita merah jambu atau sakura. Tapi matanya masih tertutup alias mengigau.

Si pelayan yang meihatnya memutar otaknya keras. 'Untuk apa wanita ini mengigau seperti itu jika dia memang bekerja disini?' pikirnya. Dan dengan otak seadanya si pelayan menyimpulkan bahwa wanita ini berada di sini karena di paksa.

Si pelayan merasa iba, dengan keberanian yang ia kumpulkan. Ia mencoba mambangunkan wanita itu.

" Nona, nona, bangunlah." Ucapnya lembut. Tapi sakura masih bergeming.

" Nona…" di panggilnya untuk kedua dan ketiga kali hingga ia bisa merasakan pergerakan kecil dari wanita pink itu.

" Ku…ku mohn tuan jangan… jangan.. hiks..hiks.." Sakura langsung beringut mundur memepet kepaal ranjang. Mencengkram erat selimut yang ia gunakan dan dengan sesenggukan juga gemetaran ia berucap berulang ulang.

Entah dorongan dari mana sang pelayan reflex memeluk Sakura untuk menenangkannya.

" Tenanglah nona, aku bukan salah satu dari mereka. Jika nona berkenan aku bisa menolong nona. " katanya menenangkan dengan masih ada Sakura dalam pelukannya. Dan perlahan lahan Sakura mulai menghentikan tangisannya. Dan kembali terlelap dengan kedua tangannya masih dengan kuat mencengkram lengan sang pelayan.

.

.

.

User31

.

.

.

BUG!?

Kaca samping kanan yang di kendarai Naruto, Itachi, dan Kakasih didarati sebuah benda berwarna merah yang mirip seperti buah apel. Refleks Itachi menghentikan laju kendarannya dan dengan sigap menoleh melalui jendela disisi kanannya.

Ia melongok kedepan dan melihat seorang pemuda bersurai jingga tengah berteriak dari pertokoan di pinggir jalan dan berlari dengan wajah garang menuju tempat mobil Itachi.

" TANGKAP PENCOPET ITU!" mendengar teriakan pemuda itu, itachi serta merta keluar dari mobilnya dan dengan kemampuan beladirinya yang tidak perlu ia mengangkapn seorang lelki lain dengan wajah tertutupi masker dan kaca mata hitam yang melintas di depan mobilnya. Meninggalkan Kakashi yang tengah menenangkan naruto yang terkejut karena Itachi berhenti mendadak.

"hah..hah…hah…hah..!" deruan nafas memburu di suguhkan kepada itachi yang kini terbengok melihat pemuda bersurai Jingga di depannya. Ia melihat keringat yang menetes dari kening si pemuda jingga dengan kecepatan slowmotion menuruni pipi si pemuda Jingga terlihat sangat sexy di matanya. deruan nafas memburu yang masih terdengar dari pemuda jingga itu memuatnya melayang menerjang imajinasi kotornya, membayangkan si pemuda jingga mendesahkan namanya di bawah tindihannya.

" AGH!" rasa sakit di kakinya menyadarkannya dari memelototi si pemuda jingga dengan pikiran kotornya. Kaki kanannya diinjak dengan tidak senohon oleh si pemuda jingga membuatnya melepaskan si pemuda yang di teriyaki sebagai pencopet tadi.

" YAH! KENAPA KAU MELEPASKAN PENCOPET ITU! AISH DASAR KERIPUT" belum selesai Itacih menikmati rasa sakit di kakinya karena pijakan dahsyat pemuda bersurai jingga kini ia kembali tertohok akan perkataan sang pemuda jingga yang memanggilnya KERIPUT. Entah otak Uchihanya yang sedang konslet atau rusak ia terlalu lama memproses kata keriput di taknya membuatnya melakukn tinggah OOC jauh dari kharakter Ucihanya.

" SIAPA KAU BERANI MEMANGGILKU KERIPUT!" setelah meneriakkan ketidak terimaannya akan panggilan yang di berikan kepadanya. Itachi segera berlari mengejar si pemuda yang tengah mengejar pencopet yang ia lepaskan tadi. Meninggalkan Kakashi yang kini membantu Naruto keluar dari mobil.

" Ano, Kakashi-san kemana Ita-Nii berlari?" pertanyaan ambigu dari naruto kepada Kakashi. Membuat mereka saling bertatap kebingungan.

" Lebih baik kita menunggu mereka sembari membeli ice cream yang tuan muda Naruto inginkan." Jawab Kakashi sopan.

" Ah ide yang bagus! Hai ayo!" jawab Naruto bersemangat. Dengan menggandeng tangan Kakashi ia berjalan menuju sebuah café ice cream yang kebetulan terletak tidak terlalu jauh dari mobil mereka.

"Jangan berjalan terlalu cepat tuan, tidak baik untuk kesehatan janin tuan muda Naruto." Kata Kakaschi memperingatkan Naruto dengan sopan.

" Ugh, jangan memanggilku dengan embel embel tuan muda ttebayou, panggil saja aku Naruto! Atau Naru!" timpal Naruto dengan mencebirkan bibirnya lucu serta memperlambat laju kakinya guna menjaga jabang bayi di dalamnya.

" Akan menjadi sangat lancang jika saya memanggil Naruto saja tanpa embel embel tuan muda. Saya tidak sanggup." Kilah Kakashi yang membuat Naruto menghentikan langkahnya.

" Kata Tousan, Kakashi san yang akan menemani Naru di Suna tanpa Sasuke! Kalau begitu Naru akan memanggil Kakashi san dengan Nii-san dan sebagai gantinya kau memanggilku dengan hanya naruto atau naru! Titik dan itu perintah atau naru akan ngambek di sini." Dengan tingkah kekanakan dan bawaan hamilnya naruto duduk berjongkok meyakinkan kakashi bahwa jika permintaanya tidak di turuti ia tidak akan berdiri dalam jangka waktu yang lama dan itu sangat berbahaya bagi dirinya jika bayi dalam kandungan naruto kenapa napa. Apa jadinya dirinya yang masih bujangan ini terkena hukuman uchiha? Sungguh ia tak ingin membayangkannya.

" Ah… ah.. baiklah Tu… ah maksudku Naru-chan." Jawab Kakashi canggung.

" he he he.. nah kalau begitu ayo kita makan ice cream!" ucap Naruto yang berdiri dengan semangatnya dan segera memasuki pintu café ice cream yang ia tuju.

TRING! Pertanda Naruto dan Kakashi memasuki café, meninggalkan adegan kejar kejaran antara pemuda jingga pengejar pencopet yang di kejar oleh Itachi.

.

.

.

.

USER31

.

.

.

Wanita paruh baya menatap ruang inap anaknya dengan sedih. Mengingat kembali asal mula hal menyedihkan yang menimpa anak kandungnya yang kedua. Membuatnya sangat kecewa dan sedih di saat yang bersamaan.

" Apakah hukuman yang kita berikan pada Sasuke tidak berlebihan Anata?" Tanya wanita paruh baya itu yang bisa kita kenali sebagai Mikoto, ibu dari Uchiha Sasuke. Menolehkan kepalanya kebelakang untuk menatap suaminya yang masih setia berdiri menemani dirinya yang tengah menatapi diri sasuke dari balik kaca pintu di ruangan inapnya.

" Tidak Miko, kita harus melakukannya. Ini semua adalah hukuman bagi sasuke. Dia yang menanam dia pula yang memanen. Lagi pula jika bukan kita yang memberinya hukuman sekarang mungkin kami-sama akan memberikan karma yang lebih dari ini." Ucap Fugaku menenangkan Mikoto dengan memeluk dua pundak ringkih Mikoto lembut. Menyalurkan kekuatan dan pengayoman agar sang istri bisa tabah menghadapi cobaan untuk anaknya ini.

Ya mau bagaimanapun semarah marahnya ibu pada anaknya. Pasti tak akan bertahan lama, mau tak mau naluri keibuannya akan mengalahkan egonya. Membuatnya tak bisa menutup mata begitu saja melihat anak bungsunya terbaring kesakitan karena hukuman klannya yang harus ia syukuri bukan hukuman yang parah di banding dengan hukuman hukuman uchiha lainnya.

"Dia akan segera sembuh Miko, kau ingat dia juga seorang uchiha." Kata Fugaku sambil menghapus setitik air mata yang sedari awal di tahan oleh sang istri.

Merangkul pundak sang istri, lalu memeluknya. Menggiring istrinya meninggalkan pintu rawatt Sasuke untuk pulang beristirahat. Rencanaya lusa Mikoto akan menyusul Naruto ke Suna.

.

.

.

USER31

.

.

.

Drt.. Drt… Drt…

Getaran Ponsel menginterupsi acara makan ice cream naruto. Ia melihat ponselnya lalu mengangkatnya dengan cepat.

" hai, Ita-ni?" kata naruto mengawali percakapannya.

" Di mana kalian naru-chan?"

" Di café ice cream dekat mobil kita berhenti nii-chan." Jawab Naruto singkat.

" Bisa kau berikan ponselmu pada kakashi?" Tanya Itachi.

" Ne,, Kashi- nii, Ita-nii ingin berbicara denganmu."

" Ne Tuan?"

" Setelah Naruto selesai memakan ice creamnya, segeralah jemput aku di pos polisi di sebelah lampu merah. Lampu merah selanjutnya dari tempat kita berhenti."

" Baik tuan. Tapi maafkan saya yang lancang, apa yang terjadi hingga tuan berada di pos polisi?"

" kau akan mengerti setelah kau datang kesini. Ah dan jangan lupa untuk terus menjaga naru-chan."

" Baik." Jawab kakashi yang tak begitu mengerti dengan perkataan sang tuan.

Lalu setelahnya bunyi telefon di putus. Membuat kakashi mengembalikan ponsel kepada yang empunya.

" Apa yang di katakan Ita-ni tteba?" Tanya Naruto.

" Bukan apa apa hanya perintah. Apa tuan.. maksudku naru-chan sudah selesai dengan ice cream mu?" Tanya kakashi tak melupakan sopan santun.

" hai."

" Baiklah sebaiknya kita segera pergi dan menyusul tuan Itachi."

Kakashi dan naruto lekas keluardari café ice cream itu setelah membayar lunas tagihan mereka. Berjalan dengan pelan dan hati hati menuju mobil mereka. Untuk segera menyusul Itachi ke pos polisi yang di maksud Itachi.

.

.

.

USER31

.

.

.

" Nama?" ucap seorang polisi dengan nada ogah ogahan pada pemuda jingga yang tak mau duduk anteng di depan meja plisi.

" Senju Kyuubi!" jawabnya ketus.

Kemudian sang polisi beralih pada pada pemuda berambut raven dengan pakaian necis setelah meminta beberapa keterangan dari si pemuda berambut jingga tadi.

" Nama anda tuan?" Tanya sang polisi sopan.

" Uchi…." Belum selesai pemuda raven menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya. Sang pemuda jingga atau kyuubi itu memotongnya dengan kasar.

" Ya! Apa apaan kau? Kenapa kau bisa berbicara sangat sopan dengannya? Sedangkan kau sangat kasar kepadaku tadi? Kata Kyuubi tak terima serta menggebrak meja di depannya dengan beringas.

" Tenanglah anak muda aku ini polisi, aku bisa membedakan yang mana tuan yang baik dan mana anak berandalan seperti mu jadi diam dan jangan memprotes." Bela polisi tadi.

Kyuubi yang tak terima malah makin menjadi, sekarang dia telah memegang kerah baju polisi tadi dengan tatapan mata mengancam.

" Dengarkan aku polisi brengsek, aku bukan bocah berandalan seperti dugaanmu aku ke sini karena aku berbaik hati ingin menyerahkan pencopet itu pada kalian. Bukan ingin membuat kegaduhan!" kata Kyuubi dengan penuh penekanan dalam setiap kata yang ia ucapkan.

Polisi itu kehilangan Nyali seketika, dengan susah payah ia menelan ludahnya seraya menengok seorang pemuda lagi yang datang dengan dua pemuda di depannya dengan tubuh yng tak karuan bentuknya karena mungkin sudah terlebih dahulu kena hukuman dari pemuda jingga yang mirik seperti rubah ekor Sembilan di depannya ini.

" Ma…maa…aafkan saya tuan." Seketika nyalinya menciut membuat polisi itu berucap dengan tergagap.

" Sudahlah Kyuubi san. Lepaskan polisi itu. Kedua kakinya sudah bergetar mungkin sebentar lagi ia akan membuang air seninya. Ku sarankan kau segera melepaskannya jika kau tak ingin mendapatkan bingkisan gratis dari polisi itu." Jawab itachi dengan santai dan sedikit mencemooh sang polisi.

" Saya ke…ke… to… toilet dulu." Sang polisi pergi terbirit birit setelah Kyuubi melepaskan cengkramannya pada kerah sang polisi. Menyisakan ketiga pemuda dan satu lagi polisi yang masih memegangi sang terduga pencopet.

Polisi yang tersisa mengambil alih tugas plisi yang pergi ke toilet setealh memborgol terduka pencopet di sebuah handel tempat jas yang menempel di tembok.

" maaf akan ketidak sopannan rekan saya tadi. Baiklah sebaiknya kita lanjutkan saja agar tidak terlalu lama dan mengganggu kegiatan tuan - tuan."

" Nama Tuan?" kembali si polisi kembali bertanya pada pemuda raven.

" Uchiha Itachi." Jawabnya dengan penuh percaya diri. Dan setelahnya sama dengan Kyuubi tadi itachi juga di tanyai hal hal yang sama.

Setelah mendapat keterangan yang di butuhkan Itachi dan Kyuubi berjalan beriringan keluar. Di luar Itachi sudah di tunggu oleh Kakashi dan Naruto yang kebetulan baru saja sampai di sana. Kyubi yang merasa tidak lagi memiliki keperluan dengan mereka segera pergi beranjak dari ps polisi.

" Tunggu Kyuubi!" kata Itachi menahan kepergian Kyuubi dengan memegang tangannya. Seperti di adegan drama drama yang mungkin sering reader tonton. Kyubi menolehkan kepalanya. Keduanya saling bertatapan tepat pada keping masing masing, oniks bertemu ruby sedikit lebih lama mereka saling bertatap. Lalu sebuah tamparan menyadarkan Itachi dari imajinasinya.

PLAK!

" Tuan aku tidak mengenalmu dan tak mau mengenalmu jadi jangan sembarangan memanggil nama kecilku."' Kata Kyuubi ketus. Dan dengan cepat berpaling dari hadapan mereka.

" Tunggu! Tuan Senju!" kali ini bukan Itachi yang menahan kepergian Kyuubi. Melainkan Kakashi yang menahannya.

" Perkenalkan. Saya Hatake kakashi . saya yang meminta tuan untuk menjemput kami di Suna." Kata Kakashi memperkenalkan diri seraya memberikan salam hormatnya berupa badan yang membungkuk yang dengan polosnya di ikuti oleh Naruto. Hal itu membuat Kyuubi melihat naruto dengan intens.

'Astaga aku mendapat boneka yang lebih imut dan menggemaskan.' Batin kyuubi bahagia. Tapi tentu saja tidak ia tunjukkan.

" Jadi dia Naruto? Orang yang akan menjadi pasien Tsunade?" Tanya Kyuubi pada kakashi yang di jawab dengan anggukan dan tentu saja jwaban ya.

" Kalau begitu ikuti aku!" perintah Kyuubi.

" Ano, kyuubi –san kenapa tidak ikut naru saja dengan mobil?" ucap naruto dengan puppy eyes yang pasti tak akan bisa di tolak leh siapapun.

" Baiklah. Jika kau memaksa." Kata Kyuubi senang. Dengan giginya yang berkilauan ia tampakkan ia menggandeng tangan naruto menuju mbil mereka. Meninggalkan Itachi yang tengah merona dengan mmimisan hebat akibat pesona tak tertampakkan oleh Kyuubi barusan. Sedang kakashi yang kini tengah merona melihat puppy eyes milik naruto untuk pertama kalinya dalam hidupnya.

.

.

.

USER31

.

.

.

Seminggu kemudian

Pemuda dengan rambut bak iklan shampoo tengah berkemas di dalam ruangan rumah sakit. Menghiraukan pemuda di depan kamar mandi yang menatapnya tajam.

" Jadi kau di kirim untuk menggantikan sakura?" kata pemuda itu dengan dingin.

" Seperti yang kau lihat." Jawab pemuda iklan shampoo singkat. " Apa kau sudah selesai?" tanyanya kemudian.

" Hn."

" Untuk sementara aku akan menjadi sekertarismu. Ayahmu berkata untuk mengawasimu dan mencarikan sekertaris yang cocok untukmu untuk mengganti, yah kau taulah siapa." Jawabnya lagi.

" Hn."

" Baiklah. Aku tau moodmu sangat buruk. jadi kemana tujuan kita sekarang?" Tanya Pemuda iklan shampoo menenteng tas tanggung yang tadi ia kemas.

" Antarkan aku ke apartemenku dengan Naruto, Neji." Jawab Sasuke sendu.

.

.

.

.

.

.

To Be Continue!

Wah gomen! User melanggar janji user T.T maafkan kesibukan user di dunia nyata. Yang bodohnya nggk bisa melek di malam hari buat nylesein ff ini. Tapi Syukurlah review terpenuhi bahkan lebih padahal user udah pesisimis. :D terimakasih Reader-san. Untuk selanjutnya ff ini akan di update per sepuluh hari sekali tidak lagi mengandalkan target review karena takut ada yang salah paham. Gomen.

Lalu untuk Typonya mohon di maafkan, saya yakin banyak banget typonya terutama kurang huruf o, ff ini tanpa user sunting, akan authr perbaiki jika sempat nanti. Jadi mohn di maafkan. Eh User juga buat FF baru dengn judul Dobe Huseholder, jika senggang sempatkan membaca fanfic itu ne? insya allah akan segera di update chapter satunya.! :3

Sekali lagi Author haturkan gomennasai dan terimakashi telah memberi review. Serta bagi kalian yang sudah memfollow dan menfavorittkan fanfic user ini, user ucapkan arigatougozaimasu! /bow/

~Selamat mereview~