Blue

Sub-Title : The Broken Story Begin

Genre : Romance, Hurt/Comfort,

Rate : T - M

Status : 1 of ?

Desclaimer : Pengennya SasuNaru punya user tapi apa mau di kata yang namanya Naruto dan seperangkatnya cuma punya MK. Huhuhu T.T tapi ini Fict murni punya user kok nggk bohong.

Pair : SasukeNaru slight Sasusaku, KakaNaru, ItaKyu.

Warning : BL, MPREG, GAJE, typos, Alur ngaco, Judul nggk sesuai cerita. Dsb

And the story begin!

TAK…. TAK …. TAK….

Jari jemari lentik saling beradu otot, terus memukul sebuah paku dengan palu membentuk sebuah ranjang kecil seukuran bayi. Sang pembuat menebarkan senyum mentarinya setelah melihat hasil karyanya sendiri. Jemari berkulit tan mengambil sebuah kertas berwarna abu abu berbalut coklat, dengan cekatan ia mulai mengamplas kayu bakal ranjang dengan telaten. Bibir semerah cerry itu meniup niup debu hasil abstraksi dari amplasan kayunya. Beberapa jam berkutat dengan karya kecilnya, tangan berkulit tan itu mengusap peluh yang telah membalut kepala berrambut pirangnya. Dengan penuh sinar mata shappirenya menatap ranjang kecil itu dengan haru.

" Semoga Teme suka dengan hadiahnya ini " ucap si pirang dengan senyumnya.

" Ne, Menma juga senang dengan ranjang ini kan?" kembali si pirang berucap dengan mengusap usap perut ratanya. Seolah berbincang dengan jabang bayi yang tengah di kandungnya.

Setelah acara usap perut, si pirang segera berdiri dan melangkah keluar dari ruang kerjanya. Berjalan dengan gembira menuju dapur, mempersiapkan berbagai bahan yang akan di masaknya. Dan memulai semua rencananya untuk membuat kejutan bagi sang suami tercinta.

TING… TING… TING…

Dering suara telepon menghentikan aktifiasnya menata sajian malamnya di meja, setalah memastikan mejanya tertata dengan apik dan rapi, dengan tergesa dan memandang penuh harap telefon di atas meja, berharap sang pujaan hati akan menelfonnya, setelah semalam ia tak pulang. Kerja lembur katanya.

" Moshi- moshi! Uchiha Naruto disini!"

"…."

" Tapi,…."

"….."

" baiklah, tidak apa apa. Aku juga belum memasak apa apa, lagi pula ini masih sore. Untuk apa aku memasak?!"

" …."

" Tidak Teme, tentu saja aku akan menunggumu pulang"

"…."

" baiklah. Bye"

-tut-

Sambungan telepon di putus, meninggalkan senyum sendu di wajah manis sang pemuda pirang. Menatap miris semua hidangan yang telah ia siapkan untuk sang suami tercinta. Matanya berkaca kaca, dengan perlahan ia meletakkan telepon pada tempatnya. Tapi sebentar kemudian ia kembali tersenyum. Dan entah semangat dari mana ia segera bergegas menuju kamarnya dan berusaha kembali melanjutkan sisa rencananya.

" Dia hanya bilang pulang telat kan? Bukan berarti ia tidak akan pulang! Benarkan Menma? Maukah kau menunggu ayahmu pulang bersama kaa-san?" di depan cerminnya Naruto menatap dirinya dengan tangan mengusap perutnya sembari berusaha tegar.

" semuanya akan baik baik sajakan? Menma?" ucapnya lagi kepada jabang bayi di perutnya.

Naruto nama pemuda yang sedari tadi menjadi objek dari cerita ini, seorang pemuda yang telah menikah dengan seorang pemuda lainnya. Uzumaki Naruto telah berganti nama menjadi Uchiha Naruto sejak 2 tahun yang lalu. Menjadi seorang "istri" dari bungsu Uchiha, Uchiha Saseke. Teman semasa SMA Naruto yang juga rivalnya.

Naruto adalah seorang yatim piatu, ia telah menjadi yatim piatu saat ia SMA. Kedua orang tuanya meninggal karena terlibat kecelakaan beruntun di tengah perjalanan, sesudah menghadiri makan malam bersama rekan bisnis sekaligus teman karibnya, Uchiha Fugaku.

Karena merasa iba dengan anak kolega dan teman dekatnya, Fugaku mengambil hak asuh Naruto dan menempatkan Naruto untuk tingga bersama di kediamannya.

Awal kedatangan Naruto di kediaman Uchiha, di sambut gembira oleh Mikoto, sang nyonya besar Uchiha yang memang mengharapkan kehadiran Naruto yang ceria setelah kematian pasangan Kushina - Minato. Selain itu Suasana kediaman Uchiha berubah menjadi penuh warna berkat Naruto, bahkan seorang Fugaku bisa sangat Out Of Character jika sudah berhubungan dengan Naruto. Tak kalah antusiasnya dua bocah Uchiha a.k.a Itachi dan Sasuke meski Sasuke tidak secara terang terangan menyambut kehadiran Naruto tapi jauh di dalam lubuk hatinya yang terdalam, ia jatuh cinta pada Naruto sejak pandangan pertama, sejak Naruto bayi… ahihihihi.

Seiring waktu berlalu, keluarga Uchiha semakin menyayangi Naruto. Begitu pula sikap Naruto kepada keluarga Uchiha, ia sungguh bersyukur hidup di tengah tengah keluarga Uchiha. Bahkan Sasuke yang merupakan rivalnya di sekolah kini menjadi sahabat terdekatnya tanpa tau maksud terselubung Sasuke, yaitu PDKT pada Naruto.

Hingga ketika Fugaku berencana menikahkan Naruto dengan Itachi. Tanpa disangka sangka sang bungsu Uchiha menawarkan diri menjadi pendamping hidup Naruto secara sukarela yang tentunya di sambut dengan genggap gempita oleh keluarga Uchiha. Ya memang di Konoha pernikahan sejenis belumlah legal tapi kekuasaan Uchiha bisa merubah segalanya. Bahkan seruan pedas dan gunjingan bisa berubah menjadi pujian dan berbagai kesan kekaguman setelah melihat pasangan pengantin yang serasi walaupun ehem… ehem… sesama lelaki.

Dalam dua tahun pernikahannya, hubungan Sasuke dan Naruto di penuhi dengan cinta, tapi lima bulan terakhir ini Naruto mulai merasakan jarak dengan Sasuke. Ia khawatir jika Sasuke mulai bermain di belakangnya dan mulai bosan padanya. Tapi Ia selalu berfikir bahwa Sasuke sedang sibuk untuk menghilangkan prasangka buruknya. Yah tapi takdir di fanfic ini siapa yang tau sepertinya sebentar lagi Naruto harus menelan kenyataan pahit yang akan menimpanya.

.

.

.

User31

.

.

.

Di sebuah kantor, tepatnya di ruang CEO seorang pemuda berambut raven di temani seorang wanita berambut merah jambu tengah bercumbu mesra. Mereka saling beradu bibir dan lidah dengan intim. Mengabaikan setumpuk berkas dan waktu yang terus berjalan.

" Kapan kau akan mengabarinya bahwa kau tak akan pulang hari ini?" Tanya si wanita setelah melepaskan pagutan mesranya dari bibir si pemuda reven.

Tanpa berbasa basi, dan mengabaikan ucapan si merah jambu. Sang pemuda meraih telepon di mejanya dan segera menghubungi seorang yang telah di maksudkan si pink merah jambu.

" …."

"Hn, Dobe tak usah memasak aku pulang terlambat "

".…"

" Ada permintaan rapat mendadak malam ini, dan aku tak bisa membatalkannya. Baik baiklah di rumah?"

"…."

" bye Dobe. Jangan menungguku pulang"

".…"

"Hn."

" …."

Tut….

"sudah" jawab si raven.

" Jadi kau tak jadi menginap di rumahku? Tapi kau sudah berjanji Sasuke!" balas si pink dengan manja.

" Aku sudah tak pulang kemarin sakura, aku akan pulang hari ini. Atau Naru akan curiga" Jawab si raven dingin tak bisa di ganggu gugat.

" Kenapa tak kau ceraikan saja dia, lalu nikahi aku. Kita tak perlu menyembunyikan hubungan kita lagi. Aku juga bisa memberimu keturunan."

" Aku sedang berusaha" jawab si raven dengan mata yang menatap tajam lawan bicaranya. Berisyarat bahwa ia tak mau lagi membahas topik ini.

" huft…. Baiklah. Toh kita akan tetap bersenang senang di sini kan?"

"Hn"

Dan dilanjutkanlah kegiatan mereka yang sempat tertunda menjadi kegiatan yang lebih dari intim. Lebih dari sekedar bibir bertmu bibir.

.

.

.

User31

.

.

.

TING TONG! TING TONG!

" Sebentar! Ah, Kaa-san!" pekik Naru setelah membuka pintu apartmentnya.

" Naru rindu Kaa-san!" ucap Naru kemudian memeluk sang kaa-san di depan pintu.

" Jadi hanya Kaa-san saja yang kau rindukan Naru?" suara baritone menginterupsi acara pelukan mereka. Sontak saja Naru menoleh dan mendapati ayah mertua dan kakak iparnya tengah menatapnya iri. Menginginkan pula pelukan dari menantu atau adik ipar mereka yang manis dan menggemaskan itu.

" Itachi – Niii!" pekik Naru yang serta mera langsung memberi sebuah pelukan kepada sang empunya nama meninggalnkan seorang lelaki tua yang mengharapkan pelukannya pula. Yang sekarang tengah menampilkan ekspresi tak senang kepada Itachi yang nota bene anaknya karena telah merebut pelukan untuknya.

" eh… Na… Naru Tou-sama…" ucap Itachi melepas pelukan Naruto dengan lembut.

" He he .. Tou- chan" cengir Naruto dengan senyum polosnya membawa tangan sang ayah mertua menuju kedalam apartemennya. Disusul kemudian Itachi sedang sang ibu telah masuk tanpa di persilahkan tadi.

" AH NARUUUUUUU-CHAN!" Pekik sang ibu tak berapa lama setalah ia memasuki dapur milik Naruto. Berlari tanpa mengingat umurnya yang telah tua dan menerjang Naruto yang tengah bermanja dengan sang ayah mertua a.k.a Fugaku.

" Eeh? Kaa-san? Nani?" Tanya Naruto bingung di sertai kepala yang ia miringkan membuatnya semakin imut saja.

" Ah manisnya!" pekik sang kaa-san dengan mencubit pipi sang anak menantu.

" Ahh..ahh.. sakit kaa-san"

"MIKOTO!" peringat Fugaku dengan menampangkan aura horrornya.

Sadar dengan sikapnya, Mikoto melepas cubitan yang ia berikan pada pipi anak menantunya. Dan kembali memberikan pelukan erat, senyum gembira serta tak lupa tangannya mengelus perut datar Naruto dengan sayang.

" Apa seperti yang Kaa-san kira Naru?" Tanya Mikoto pada Naru.

Naruto hanya memberikan anggukan untuk menjawab pertanyaan Mikoto. Yang justru di sambut dengan senyum sumringah dan tatapan bengong dari Fugaku yang belum mengerti arah pemicaraan istri dan anak menantunya.

"KYAAAA! INI HARUS DI RAYAKAN!"

" Apa maksud kalian?" Tanya Fugaku yang sejenak kemudian mulai ikut mengelus perut datar Naruto setelah Mikoto melepas Naruto dan bergegas menuju dapur sekali lagi. Melanjutkan kegiatannya mengambil muinuman dan camilan yang tadi tertunda karena kaget mendapatkan berita bahagia.

"Tunggu! APA? KAU? Benarkah?" Tanya Fugaku lagi.

" Benar ayah Naru-chan sedang hamil!" jawab Itachi yang sedari tadi belum bersuara.

Naruto menggaruk lehernya yang tak gatal sambil tersenyum malu. Menatap sang ayah mertua malu malu dan kembali tersenyum yang di respon pelukan erat pada Naruto. Melupakan semua kepribadian Uchiha yang harusnya bisa mengontrol ekspresi mereka, justru sebaliknya Fugaku tersenyum lebar menampilkan gigi gigi putihnya dengan masih memeluk erat sang menantu.

" Apa baka ototou sudah kau beritahu Naru?" Tanya Itachi.

Naruto menggelengkan kepalanya.

" Rencananya aku akan memberikan berita ini sebagai kado ulang tahunnya hari ini nii-san" jawab Naruto.

" Kami juga datang untuk merayakan ulangtahunnya, tapi dimana Sasuke?" Tanya Fugaku yang telah kembali pada ekspresi Uchihanya.

" Sasuke bilang ia akan pulang terlambat, Suke bilang ada rapat mendadak dikantor yang tidak bisa di tinggal " jawab Naruto pelan.

Semua pergerakan dari keluarga Uchiha berhenti seketika, menatap Naruto dalam diam. Sama sama berfikiran apa rapat yang tengah dilakoni Sasuke hingga Sasuke melupakan kewajibannya sebagai seorang suami yang harusnya sudah pulang dan berkumpul bersama keluarga di rumah di jam malam seperti ini, lalu rapat mendadak seperti apa yang di ketahui Sasuke tetapi keluarga Uchiha yang lain terutama Fugaku sang Komisaris Uchiha sendiri tak mengetahuinya? Mencurigakan.

" Itachi!" ucap Fugaku tegas mengirimkan implus berupa perintah melalui tatapan mata pada Itachi untuk segera melakukan tindakan yang seharusnya.

Fugaku dan Mikoto berdiri berbarengan saling bertatapan dan mengganggukkan kepalanya.

" Kami akan menjemput Sasuke untukmu Naru-chan, dan Itachi akan menjagamu di sini! Tunggu kami ne? " ucap Mikoto lembut. " Ayo Fugaku!"

.

.

.

User31

.

.

.

" Ahhh….. Suke, kau benar benar hebat hhhh…hhh…" kata Sakura pada Sasukeke yang baru saja mengeluarkan kesejatiannya.

"Hn"

Keduanya saling menghela nafas dan saling berburu nafas dengan rakus. Setelah pergemulan panas mereka di ranjang milik Sasuke yang ada di kantor pribadinya. Iya di kantor, ia menempatkan ranjang itu jika sewaktu - waktu Naruto datang dan ia ingin melakukan yang iya iya dengan Naruto ia tak perlu lari kehotel terdekat..

Tapi itu dulu, sekarang selama lima bulan ini, ranjang yang harusnya ia gunakan bersama Naruto kini telah berpindah badan menjadi ranjang milik Sasuke dan Sakura untuk melakukan kegiatan yang iya iya, entahlah mungkin Sasuke mulai jenuh dengan hubungannya bersama Naruto.

Ia merasa hampa dan kosong. Ia menginginkan seorang keturunan yang tentunya tak bisa ia dapatkan jika ia bersama Naruto yang notabene seorang lelaki sama sepertinya. Karena itulah ia melakukkan affair dengan sekertarisnya sendiri , Sakura.

" Sasuke, bagaimana jika aku hamil?" Tanya Sakura yang sekarang menyenderkan kepalanya pada dada bidang Sasukeke.

" Hn"

" Apa kau akan menceraikannya?" Tanya Sakura penuh harap. Ia sudah lama memendam suka pada Sasuke sejak ia melamar pekerjaan di Uchiha corp hingga sekarang ia bisa menjadi sekertaris Sasuke dan hanya dengan sedikit permainan lidah dan rayuan saat Sasuke sedang mabuk akhirnya Sasuke yang kebetulan sedang jenuh dengan hubungannya bersama Naruto tergoda, dan hubungan itu berlanjut hingga sekarang ia telah berhubungan dengan Sasuke selama ima bulan kemajuan bagi Sakura untuk menjadi nyonya Uchiha.

" Hn" jawab Sasuke singkat.

" Ah… Sasuke, aku tak seperti istri lelakimu yang mengerti bahasa Hn mu itu!" rajuk Sakura pada Sasuke.

" Mungkin." Jawab Sasuke pendek. " Aku akan menceraikannya." Jawab Sasuke lagi.

" Hanya mungkin?" Tanya Sakura sedikit tersinggung.

"Hn."

" Baiklah, jadi kapan kau akan pulang? Segera?" Tanya Sakura lagi.

" Sebentar lagi, aku akan beristirahat dulu" balas Sasuke.

Setelah percakapan pendek mereka, Sasuke dan Sakura mulai memejamkan matanya. Dengan tangan Sakura yang memeluk erat pinggang Sasuke.

BRAK

Pintu ruangan Sasuke di buka paksa, memaksa Sasuke yang baru saja mulai memejamkan mata menoleh kearah sumber suara bersama Sakura yang telah menoleh terlebih dahulu asal suara yang menggangu mereka. Dan dengan tatapan horror ia memandang keadaan di depannya. Dipeluknya erat selimut yang menutupi tubuh polosnya dengan Sasuke. Memandang cemas Sasuke yang sama terejutnya dengan Sakura.

" Tak perlu pulang ke apartmentmu dengan Naruto. Kami akan membawa Naruto ke mansion Uchiha. Dan aku akan mengurus semua dokumen yang di perlukan untuk perceraianmu dengan Naruto." Kata Fugaku tegas tak bisa di bantah.

Dengan cepat Fugaku segera berbalik dan memeluk Mikoto yang sudah berkaca – kaca mendengar dan menyaksikan sendiri bagaimana perilaku anak bungsunya yang malah bersenang senang dengan selingkuhannya tanpa tau bahwa sang anak tengah di tunggu sang menantu tercinta di rumah. Mereka berbalik dan bergegas pergi meninggalkan Sasuke yang masih terkejut di atas ranjangnya bersama Sakura.

" Ah, Selamat Ulang tahun Uchiha Sasuke!" kembali Fugaku berucap sinis sebelum ia benar benar pergi meninggalkan Sasuke.

DEG! 'apa ini?' sebuah perasaan sakit dirasakan oleh Sasuke ketika mendengar ucapan ulang tahun dari ayahnya. Dan di saat yang sama Naruto juga merasakan rasa sakit yang tak ia ketahui apa sebabnya melanda hatinya. Rasa sakit yang berbeda dari sakit akibat luka dari sebuah penyakit. Lebih kepada rasa sakit karena di tinggalkan.

.

.

.

User31

.

.

.

" Naru, cepatlah berkemas kita akan ke mansion Uchiha." Perintah Itachi kepada sang adik ipar setelah ia menerima telepon dari ayahnya. Dan sedikit penjelasan ayahnya.

" Tapi hari ini ulang tahun Sasuke, aku juga telah menyiapakan kejutan untuknya. Kenapa kita harus kesana Nii-san?" Jawab Naruto yang entah mengapa merasakah kegelisahan di hatinya.

" Sasuke mendadak harus pergi ke Amerika untuk menyelesaikan rapatnya. Mungkin ia lupa jika ia berulang tahun. Tapi tenang saja kita masih bisa merayakan ulangtahunnya besok setelah kepulangannya. Aku akan membantumu kembali menyiapkan kejutan untuk Sasuke saat ia pulang nanti." Bohong Itachi.

" Ita- Ni janji? Baiklah, Naru akan bersiap siap!" jawab Naruto ragu. Semoga semuanya baik baik saja. Entahlah ia merasa gelisah dan sedih di saat yang bersamaan. Tapi dia berharap semuanya akan baik baik saja. Semoga.

.

.

.

User31

.

.

.

TING!

Di tengah keterkejutannya sebuah Sms masuk, dengan tergesa Sasuke segera membacanya.

To : SasuTeme

' Sasu, aku akan tinggal di mansion Uchiha untuk sementara, hingga kau pulang dari Luar negeri. Semoga rapatmu berjalan lancar, jangan lupa makan dan tetap sehat di sana ne? Selamat Ulang Tahun! ^^! Cepat pulang dan buka kado mu Sasuke! :*

From : Dobe

Jarak beberapa waktu setelah Sasuke selesai membaca sms dari Naruto kembali terdengar suara handphonenya, pertanda ada sms lain yang masuk.

To : BakaSasuke

' Selamat ulang tahun BAKA OTOUTO!'

[IMG]

From : BakaItachi

Sms dari Itachi membuat Sasuke tertegun, bukan sms ucapan selamat ulang tahun yang membuatnya tertegun. Melainkan sebuah gambar photo USG bayilah yang membuatnya tertegun. Tak mengerti maksud dari seorang Itachi. 'Apa maksudnya ini? Siapa pula yang tengah hamil? Apakah Naruto? Tapi itu tidak mungkin' batin Sasuke.

" Dari siapa Sasu?" Tanya Sakura penasaran.

"Hn" gumam Sasuke lirih yang tentunya bisa di dengar Sakura yang notbene mereka masih duduk berdampingan dengan tubuh yang sama sama polos di ranjang yang yang sama pula.

-TBC-

Hehehe.. perkenalkan Minna! User31 penulis baru di fandom SasuNaru. Di tunggu review dan commentnya, mau comment jelek boleh muji boleh tapi jan menghina, semua orang punya karya dengan selera masing masing jadi hargailah … maaf jika jelek, maklumilah penulis amatiran ini :D

Hai Minna! Fic ini akan segera di update jika jumlah reviewer mencapai 10! nggak banyak kok hehe :D

#WEDOCAREABOUTSASUNARU