Notifications to all of you fans of Huang Zi Tao, we are of the Rainbow Magazine will deliver important news. We opened the registration for you interested in becoming a partner Huang Zi Tao in the next edition of the magazine titled 'Mate Porn Magazine'. One lucky fans will be selected directly by the person concerned.

Requirements:
1. Full Biography.
2. Photo full body.

Terms can be sent via email to our official website. Thanks.

Rainbow Magazine website, 18 July 20XX.

Ke-4 pria berwajah tampan itu sibuk dengan ponsel masing-masing, pasca membaca kata demi kata yang baru saja di update oleh pihak agency ternama-bagi kaum 'belok'. Mereka menyibukkan diri dengan mengisi biodata penting, yang di bubuhi sebuah foto full body.

Sehun menghela nafas lega, setelah jemarinya menekan 'Send' dengan sedikit keras. Tersenyum lebar ketika loading pada ponselnya berhenti, menampilkan beberapa kalimat yang menandakan E-mailnya berhasil di kirim. Diikuti Kai, B.I, dan Bobby yang mengirim paling terakhir.

"Ini benar-benar mengejutkan!" Sehun membuka suara. "Pihak Rainbow Magazine membuka pendaftaran untuk fans yang berminat menjadi pasangan Tao hyung pada majalah selanjutnya. Pasalnya disini-fans Huang Zi Tao itu bukan hanya 10 atau 20 orang!" serunya frustasi.

Ke-3 pemuda lainnya mengangguk, paham apa yang di maksud pria berkulit terlampau putih tersebut.

"Peluang salah satu dari kita untuk di pilih, sangat kecil." sambung Kai yang sama frustasinya.

B.I memperhatikan wajah ke-2 seniornya. "Hyungdeul, seorang yang di posisikan sebagai TOP pada Majalah maupun nyata harusnya lebih tinggi dari Bottom 'kan?" kedua pemuda tersebut, juga Bobby, menatapnya dengan kening berkerut. B.I yang paham jika mereka tidak mengerti arah pembicaraannya kembali melanjutkan. "Begini, tadi saat pengisian biodata ada bagian penyebutan tinggi badan, jadi-kemungkinan besar yang di terima adalah pria yang memiliki tinggi melebihi Tao hyung.."

Mereka terdiam. Perkataan B.I ada benarnya juga kalau dipikir-pikir.

"Dan aku sangat menyesal karena tidak memiliki tubuh tinggi," sambung B.I lagi. Di perhatikannya satu persatu pria di sana. Pandangannya jatuh pada satu-satunya berkulit paling putih, juga berkulit paling gelap. "Sialnya-di antara kita, hanya Sehun hyung dan Kai hyung yang lebih berpeluang untuk bisa terpilih!"

Pria berlainan marga yang baru saja di sebut namanya, merasa sedikit senang. Namun beberapa saat kemudian, senyum pada wajah Sehun luntur.

"Sayangnya fakta bahwa banyak yang melebihi tinggiku, memperkecil harapan itu." wajah datarnya semakin datar ketika mengatakan hal tersebut. "Contoh nyata yang lebih tinggi di kelas ini-Kris hyung.

.

.

Huang Zi Tao berjalan santai pada lorong agency Rainbow Magazine. Tujuannya saat ini adalah ruangan khusus miliknya.

Bintang majalah tersebut memasang wajah 'anggun' yang khas. Dengan pakaian yang bisa memancing gairah para TOP seperti biasa tentunya. Membuat beberapa pria yang berpapasan dengannya sedikit terpana.

Hey! Tidakkah Tao tahu pengaruh dirinya bagi para pria yang status 'normal'nya dipertanyakan, akan sangat berbahaya. Mereka bisa saja menjadi 'belok permanent' hanya karena dirinya. Sungguh.

Tapi, bukan Tao namanya jika dia memikirkan perkataan atau bahkan pikiran orang lain. Baginya, mereka tertarik ya tertarik saja, namun jangan berharap untuk bisa memiliknya.

Sesampainya didepan ruangannya, Tao memutar handle pintu dan berjalan masuk. Mendudukkan bokong sexynya pada sofa empuk disana.

Agency memang sangat memperdulikan kenyamanan para modelnya. Wajar saja jika Tao di fasilitasi ruangan senyaman ini.

Suara ketukan pintu membuat Tao mengurungkan niatnya untuk memejamkan mata.

"Masuk," kata Tao.

Sang pelaku pengetuk pintu segera masuk setelahnya. Berjalan menghampiri sang bintang, lalu memilih duduk pada sofa lainnya.

Tao menyilangkan kakinya santai. "Oh, Baekhyun-ada apa?"

Baekhyun menyerahkan setumpuk kertas yang dibawanya pada Tao. "Daftar biodata para fans yang mendaftar," jawabnya. Matanya beralih pada Tao. "Tugasmu adalah, memilih salah satu fans yang mendaftar untuk menjadi pasanganmu pada majalah MP Magazine."

Bukannya langsung merespon, Tao justru mengambil ponselnya dari saku. Mengotak-atiknya sebentar, lalu memperlihatkan layar ponsel tersebut pada Baekhyun.

"Lihat, aku sudah memilihnya menjadi pasanganku." Tao berujar santai. Berbeda jauh dengan ekspresi Baekhyun yang terlihat kesal bukan main.

"Kau-" kening Baekhyun berkerut kesal. Merasa pusing sendiri menghadapi sifat seenaknya model asuhannya. "Kenapa kau tidak memberitahuku mengenai hal ini?! Aku sudah bersusah payah memposting pendaftaran, dan memprint semua biodata yang mendaftar! Dan-apa ini? Kau justru dengan seenaknya memilih fans yang tidak terdaftar disini? Oh! Aku benar-benar bisa gila menjadi managermu!"

Tao hanya mengangkat bahu acuh sebagai balasan. Membuat Baekhyun berpikir untuk melempar setumpuk kertas tadi pada wajah sang model.

"Kau benar-benar membuatku pusing!" serunya frustasi. "Dengar, ini namanya pelanggaran. Aku bisa saja melaporkanmu pada Lee Tae Jun Sajangnim!"

"Dan aku bisa saja mengundurkan diri dari sini," balas Tao tak mau kalah. Bibirnya menyunggingkan senyum kemenangan, ketika Baekhyun melotot sebal padanya.

Baekhyun memungut setumpuk kertas tadi seraya berkata, "Yayaya, kau menang! Aku tahu kau model dengan bayaran tertinggi disini. Mustahil Sajangnim melepasmu hanya karena laporanku. Kau puas?!"

Baekhyun melangkah keluar dengan langkah dihentakkan. Menuai tawa dari Huang Zi Tao karena perilakunya.

"Perhatikan jalanmu, Manager Byun!" sindir Tao kemudian.

Wajah Baekhyun semakin muram atas sindiran sang model barusan. Kakinya melangkah lebar dengan suasana hati yang buruk.

Mengabaikan pandangan aneh, yang dilayangkan beberapa staff maupun beberapa model lain yang berpapasan dengannya. Hingga beberapa menit kemudian, dirinya tiba di ruangan sang pemilik agency.

Tangan kanannya terangkat guna mengetuk pintu. Setelah mendengar seruan menyuruhnya masuk, Baekhyun segera membuka daun pintu dan berjalan masuk.

Tubuhnya membungkuk sopan. "Maaf mengganggu waktu anda, Sajangnim."

Lee Tae Jun memberi gestur untuk menyuruh Baekhyun duduk. "Ada yang anda butuhkan, Byun-ssi?"

Baekhyun meletakkan setumpuk kertas yang dibawanya pada permukaan meja. "Ini adalah daftar biodata para fanboys yang mendaftar, tapi Huang Zi Tao mengatakan sudah memiliki pasangan pilihannya sendiri untuk pemotretan besok, Sajangnim."

Lee Tae Jun memijit pangkal hidungnya pelan, setelahnya mengangguk paham. "Ah ya, saya tahu bagaimana perasaan anda, Byun-ssi." tuturnya pengertian. "Maaf tidak bisa memihak anda, anda pasti tahu jelas posisi Huang Zi Tao untuk agency ini."

"Saya paham, Sajangnim." ucapnya sopan. "Untuk para fans yang sudah mendaftar-"

Tae Jun langsung memotong. "Ah ya, untuk hal itu biar saya yang mengaturnya. Anda hanya perlu menyiapkan persiapan untuk pemotretan besok."

Baekhyun mengangguk mengerti. Ia tersenyum tipis. "Terimakasih atas pengertian anda, Sajangnim. Saya permisi."

Tae Jun mengangguk-lagi.

.

.

Suasana pagi yang cerah ini, cukup membuat pemuda mungil berwajah manis melepas senyumnya yang ia pendam sejak kemarin. Pasalnya, hari ini Tao tidak terlalu cerewet lantaran sang model sibuk bersolek layaknya wanita yang akan pergi kencan. Entah apa lagi yang kurang dimatanya, padahal yang ia dengar Tao sudah selesai di Make-Up oleh penata rias khusus sejak beberapa menit yang lalu. Tapi biarlah, lagipula Baekhyun lebih suka Tao yang kalem seperti ini daripada super menyebalkan seperti semalam.

Baekhyun mengalihkan pandangannya dari Tao, pada pemuda tinggi bersurai pirang yang duduk disamping seorang staff. Pemuda yang beberapa hari lalu mendapat perlakuan tidak senonoh dari si Model. Insiden Tao berciuman panas dikursi penonton saat Fanmeeting. Ingat?

"...hyun?"

PLAK!

"Ouchh!"

Baekhyun merasakan keningnya berkedut nyeri sekaligus panas. Dengan tangan mengusap kening, ia menoleh pada pemuda cantik yang menatapnya sengit. Mengumpat dalam hati. Itulah yang Baekhyun lakukan saat ini. "Kenapa kau memukulku?!" desisnya kesal.

"Kau malah bertanya? Kau tidak mendengar para staff memanggilmu dan mengatakan persiapan sudah selesai?" sahut Tao malas. "Dan lagi, apa kau sedang berpikiran kotor tentang Kris-ku?" selidiknya dengan tangan terlipat didepan dada.

Mata Baekhyun sontak melotot mendengar tuduhan Tao barusan. Baru saja ia merasakan kebebasan dari kecerewetan mulut model asuhannya itu, sekarang dirinya justru mendapat tuduhan yang tidak pernah di lakukannya. "Aku tidak menyukai bocah layaknya kau, Huang.." Baekhyun menjaga nada suaranya agar tidak terlalu keras. Bagaimanapun juga, pria yang disebutnya bocah itu tingginya jauh di atas Baekhyun sendiri. Terlebih sosok yang di bicarakan berada disana.

"Break dulu masalah kalian, Okay. Jadwal pemotretan sudah lewat 5 menit." Nam Gyu Min berseru malas. Mencoba melerai perdebatan kecil di antara manager dan model tersebut. Bukan hal yang langka melihat ke-2 pemuda manis tersebut berdebat seperti sekarang.

"Paman Gyu Min, Baekhyun yang membuatku kesal~" adu Tao kemudian. Sementara Baekhyun hanya mampu memprotes dalam hati.

Nam Gyu Min mengangguk. Bersikap seolah membela sang model. Menurutnya Tao itu unik. Sifatnya manis, penurut, polos dan menggemaskan. Tetapi dia juga terkadang menyebalkan dan menjadi pembangkang. Dan-pengecualian saat Huang Zi Tao berada di depan Kamera. Imagenya akan berubah 180 derajat detik itu juga. Sungguh!

"Pemotretan akan segera dimulai." Nam Gyu Min selaku fotografer tetap Rainbow Agency, mulai menginteruksi. "Kris Wu, Huang Zi Tao, siapkan posisi kalian."

Pemuda terlampau tinggi yang memakai kemeja putih tanpa dikancing tersebut, berjalan canggung menuju tempat untuk pemotretan. Seraya berdiri canggung disana, Kris menatap sang idola sekaligus pasangannya dalam pemotretan ini berjalan mendekat.

"Kris Wu, ambil posisi membelakangi kamera. Dan Tao Huang, berdiri didepan Kris."

Kris segera mengambil posisi sesuai interuksi Gyu Min. Dari gerakannya pun, sudah terlihat jelas jika dirinya sangat canggung. Bukan hanya itu, ia bahkan merasakan jantungnya seperti akan melompat keluar sangkin gugupnya.

Dalam dunia modeling, sang pemeran harus bisa berekspresi senatural mungkin. Sementara Kris, dirinya hanyalah seorang pemula. Bagaimana kalau Tao menyesal karena telah memilihnya? Bagaimana kalau hasil pemotretan bersamanya terlihat buruk? Bagaimana kalau..

-segala pemikiran buruk yang berputar dalam pikiran Kris, seketika lenyap saat sebuah lengan melingkar pada lehernya. Lengan Tao.

Lengan kanan Tao berada pada leher Kris, dengan telapak tangan sedikit meremas rambut pirang pria tinggi tersebut. Sementara Lengan kirinya memeluk punggung Kris dengan lembut. Setengah wajah Tao yang tidak tertutup oleh bahu lebar Kris, menatap sensual ke arah kamera.

SPLASH!

"NICE!" sang fotographer berseru semangat. Bibirnya membentuk senyuman lebar setelah berhasil mengambil gambar pertama. Ini benar-benar fantastis. "Kalian benar-benar tampak alami... Aku akui, kau sangat berbakat untuk seorang pemula, Kris.." katanya memuji.

Mendapat pujian demikian, membuatnya perlahan-lahan merasa rileks. Ternyata ini tidak seburuk yang Kris pikirkan sedaritadi.

"Okay, posisi selanjutnya.."

Mengikuti naluri, Kris mengambil posisi menyampingi kamera-tubuh bagian kanannya yang tertangkap kamera-dan menatap Tao dengan pandangan tajam khas dirinya. Sang model cantik yang masuk dalam kategori profesional, berdiri didepannya. Tangan kirinya memegang rahang Kris, serta tangan kanannya bertumpu pada bahu tegap pria Wu seraya melempar pandangan menggoda ke arah kamera. Sementara Kris, kedua tangannya bersarang pada pinggang kecil Tao.

SPLASH!

Salah seorang staff berdecak kagum. "Aku tidak percaya ini... kalian terlihat sangat baik jika bersama." tuturnya jujur. "Seperti-sepasang kekasih.." katanya melanjutkan.

Kedua pria yang baru saja mendapat respon positif dari seorang staff, mulai bertatapan sebentar dan tertawa canggung setelahnya. Beberapa staff lain menatap Kris dan Tao yang menurut mereka terlihat malu-malu. Sungguh manis, pikir mereka kompak.

Tanpa diinterupsi terlebih dahulu, Kris juga Tao langsung merubah posisi mereka. Kali ini, Kris mendudukkan dirinya dilantai dengan posisi kaki lurus kedepan-posisinya masih menyampingi kamera-, sementara Tao menumpukan tubuhnya pada kedua lututnya sehingga posisinya sedikit lebih tinggi dari Kris yang terduduk. Tao menarik Kris untuk mendekat padanya, meletakkan lengan kirinya pada bahu lelaki itu dengan jemari terselip pada helai surai pirang pria Wu. Dan Kris, ia menyandarkan kepalanya pada dada Tao seraya menyeringai ke arah kamera.

SPLASH!

Tae Jun yang sedaritadi bersendekap seraya memperhatikan proses pemotretan, mulai mengeluarkan suara. "Kalau boleh aku memberi saran..." pandangannya jatuh pada Kris dan model asuhannya bergantian. Menatap keduanya dengan tatapan tak biasa. "Kalian seharusnya mendaftar untuk membintangi sebuah film. Kalian sangat serasi dan-seperti pasangan sungguhan.."

Kris hanya tersenyum tipis menanggapi perkataan sang pemilik agency. Lalu membatin, 'Lebih tepatnya calon pasangan sungguhan..'

Tao menggigit lidahnya sekilas guna menahan rasa malu. Sumpah demi semua koleksi panda dan celana dalam mahal miliknya, Tao itu sebenarnya adalah sosok yang pemalu. Karena menyandang status sebagai model lah yang membuatnya harus bersikap berkebalikan. Yang kabar baiknya, selama terjun ke dunia model, secara berangsur-angsur sifat pemalunya itu berkurang.

"Jikalau Rainbow menambah satu bidang lagi dibagian perfilman, aku akan segera mendaftar, Sajangnim.." kata Tao seraya berkedip sekilas. Menggoda-bukan dalam artian menggoda untuk 'itu'-petinggi tersebut yang dibalas sebuah kekehan pelan.

"Menarik. Akan saya pikirkan, Huang.." Tae Jun berujar dengan senyum menawan. Mengundang tawa kecil dari belah bibir unik milik sang model.

"Okay, next position!." Nam Gyu Min kembali bersuara.

Kris menegakkan tubuh setelah melepas kemejanya terlebih dahulu. Berdiri menghadap kamera. Dan Tao, dirinya berdiri menghadap tubuh bagian samping kanan lelaki Wu, menempelkan tubuh bagian depannya pada lengan sexy Kris lalu mengecup sudut bibir menggiurkan itu dengan sensual.

Tangan kiri Tao melingkari leher Kris dari belakang dan berakhir pada surai pirang Kris dibagian atas kening-dengan sedikit meremasnya. Sementara telapak tangan kanannya ia letakkan di area tulang selangka pria tersebut. Dan Kris, dirinya seperti tengah meremas lembut lengan kanan Tao.

SPLASH!

Ekspresi Huang Zi Tao yang seperti sangat menikmati kecupannya pada sudut bibir Pria Wu, serta seringai tipis juga tatapan tajam dari Kris seakan menjadi Chemistry tersendiri untuk hasil jepretan kali ini. Luar biasa. Sangat.

Hal itu membuat Lee Tae Jun kembali berpikir. Sepertinya dirinya memang harus membuka bidang dibagian perfilman, lalu segera merekrut Tao sebagai aktornya. Dengan konsep 'pelangi' tentunya.

"Kurasa aku benar-benar akan membuat bidang perfilman.." Tae Jun berujar main-main.

"Dan sebaiknya anda segera merekrut Kris Wu sebagai lawan aktingnya, Sajangnim.. Karena jika itu adalah pria lain, sudah dipastikan Huang Zi Tao 'tersayang kita' ini akan lari terbirit-birit saat pria itu membuka celana.." sontak perkataan Baekhyun ini membuat beberapa staff disana tertawa terbahak-bahak.

Lain halnya dengan sosok yang menjadi bahan pembicaraan, Huang Zi Tao, ia justru menatap Baekhyun dengan pandangan tajam seraya memaki didalam hati. 'awas saja kau!' batinnya sebal.

Sementara Kris, dirinya hanya tersenyum kikuk sebagai respon. Tetapi, jauh didalam hati terdalamnya, ia mengaminkan(?) perkataan Baekhyun.

Nam Gyu Min menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan Baekhyun. Sebelum pertengkaran antara pemuda Byun dan Huang terjadi, ia langsung berucap. "Tao Huang, Kris Wu, posisi selanjutnya.."

Kris mengangguk singkat. Menurunkan kemeja putih yang melekat pada tubuhnya, hingga bahu tegap serta sebagian lengannya terpampang jelas. Ia berdiri setengah menyampingi kamera.

Tao menggigit bibirnya melihat betapa hot-nya Kris saat ini. He's Sexy Men. Batinnya memuji.

Tak ingin dianggap jika dirinya terlalu terbuai dengan pemandangan yang disuguhkan oleh Kris, Tao langsung mengambil posisi dibelakang pemuda Wu. Meletakkan tangan kirinya pada perut Kris yang tak tertutup oleh apapun, serta tangan kanan-menyelip diantara pinggang dan lengan Kris-ia tekuk lalu meletakkannya pada bahu kanan si tampan. Sementara dagunya bertumpu didekat tangannya sendiri-dibahu Kris.

Tao memasang wajah sesensual mungkin. Berbeda dengan Kris yang hanya tersenyum tipis seraya menatap lurus ke kamera.

SPLASH!

Kali ini, para staff disana tak lagi sanggup untuk menahan rasa kagum. Jadilah saat ini, mereka bertepuk tangan heboh sembari memuji betapa bagusnya setiap gaya yang Kris dan Tao lakukan. Mereka terlihat manis dan sexy sekaligus.

Gyu Min mengarahkan kameranya pada ranjang King Size dengan seprai putih yang sudah disediakan. Lalu beralih menatap ke-2 pria yang menjadi modelnya. "Satu posisi lagi sebelum posisi klimaks." ujarnya kemudian. "Kris Wu, Tao Huang, silakan atur posisi kalian disana." lanjutnya sembari menunjuk ranjang tersebut.

Kedua pemuda berlainan umur itu mengangguk. Lalu berjalan menuju ranjang yang dimaksud oleh Gyu Min.

Tao mendorong pelan bahu Kris, hingga pemuda yang masih menginjak bangku sekolah menengah atas itu setengah berbaring pada permukaan ranjang-dengan kaki menjuntai ke bawah. Hal yang dilakukan Tao barusan sontak membuat yang lain menelan ludah sekilas. Sikapnya itu membuat mereka gugup sendiri. Sungguh.

Saat Tao membungkuk padanya, Kris langsung menyelipkan tangan kanannya pada pinggang ramping Tao, sementara sikut tangan kirinya menumpu pada ranjang untuk menahan beban tubuhnya sendiri-Tubuh bagian kiri Kris yang tersorot kamera, sementara Tao sebaliknya.

Tao meletakkan telapak tangan kirinya pada bahu Kris. Sementara tangan kanannya terulur untuk mengangkat dagu Kris menggunakan jari telunjuk. Hal itu menyebabkan hidung mancung mereka saling bersentuhan.

Mereka saling bertatapan. Tao memandang Kris dengan pandangan sayu, dan pemuda Wu menatapnya dengan sebuah smirk menawan.

SPLASH!

Setelah suara jepretan kamera terdengar, Tao langsung berdiri. Dan Kris, dirinya beranjak duduk lalu melepas kemeja putih miliknya.

Tao membuka 4 kancing teratas kemeja berwarna sama dengan milik Kris-putih. Lalu menurunkannya hingga bahu mulusnya terekspos jelas. Kemeja putihnya yang sedikit melorot, membuat ujungnya nyaris menutupi celana jeans hitam super pendek yang ia kenakan.

Dilihat dari sudut pandang manapun, Huang Zi Tao memang sangat sexy jika seperti ini. Lihatlah, Kris bahkan sampai menelan ludah paksa melihat pemandangan menggairahkan tepat didepan wajahnya. Sebagai seorang dominan normal, wajar jika saat ini 'sesuatu' miliknya dibawah sana setengah ereksi, 'kan?

Tao meletakkan telapak tangan kanannya pada rahang tegas Kris, dan sedikit menariknya untuk mendongak. Tangannya yang lain ia gunakan untuk meremas rambut belakang pria tersebut. Dirinya menundukkan kepala, membuka belah bibir mungilnya lalu meraup bibir atas Kris.

Bolehkah Kris melompat-lompat senang karena saat ini dirinya bisa kembali merasakan betapa manis dan menggodanya belah bibir sang idol? Oh tuhan, rasanya ingin sekali ia membawa Tao kehadapan pastur saat ini juga..

Karena tak ingin ditegur oleh sang Fotografer sebab dirinya terlalu lama mengatur posisi, akhirnya Kris balas meraup bibir bawah Tao. Mata tajam miliknya beradu pandang dengan mata cantik milik Tao. Dan tangan kanannya memegang pinggul pemuda Huang, dengan tangan kiri terselip dibalik kemeja putih milik Tao.

SPLASH!

Nam Gyu Min memandang hasil potretnya dengan tatapan puas. "Finish!" serunya semangat. Retinanya tertuju pada kedua pemuda yang tadi ia foto. "Kalian sangat berbakat. Dan-untuk Kris Wu, senang bekerja sama dengan anda.."
Nam Gyu Min menggeleng-gelengkan kepala melihat pemandangan didepan matanya kini. Bukan hanya dirinya sebenarnya, baik itu sang pemilik agency, Baekhyun, bahkan seluruh staff yang ada ikut melakukan hal yang sama.

Pasalnya, kedua pemuda yang sedari tadi menjadi sorot pandangan mereka, terlihat sibuk berciuman panas masih dengan posisi pemotretan terakhir. Seakan melupakan fakta bahwa bukan hanya ada mereka berdua diruangan ini.

"Ekhem!"

Suara dehaman sedikit keras itu mampu membuat Tao dan Kris menjauhkan diri masing-masing.

Pipi gembil Tao terlihat memerah. Dari tingkahnya pun, bisa dilihat jika dirinya salah tingkah. Sementara Kris, ia menggaruk tengkuknya kikuk. Memalukan. Batin ke-2nya kompak.

TBC

Kurang greget pemotretannya? Liatin aja muka authornya, pasti ntar greget wkwk xD

Oh iya, untuk penjelasan kenapa pemotretannya gak over hot(?) bakal aku jelasin di next chapter ya.

Dan lagi, maaf yang sebesar2nya gak bisa balasin review kalian satu2;'(
Tapi percayalah, aku senyum2 sendiri loh baca review dari kalian.. Bikin semangat lanjutin ughh.. Sayang kalian semua deh:'*

BIG THANKS TO :

LVenge, celindazifan, KangHyejin, , PreciousPanda, BuluKeteknyaTAO, Emerald Jae, Princess Kecil, Huang Zi Layla, dillahKTS90, zitaofans, pinkimchi, Yessi94esy, taolinna6824, Shinkazu KuroShima, Guest1, Ema Sabaku No Gaara628, Guest2, Jaejung Love, zetakonstantin, Anisa591, Firdha858, bukan princess syahrini, rubykaisoo, bangdaengx, Aiko Vallery, Yumi CBHS, sariputri383, TaoTaoZiPanda, SeoulryYoung, luvkristao, ProManiac, Dewi YJKTS, CresentDobi

Salam cinta murni Kris dan Tao. Muahhh :'*

Sign; Cattaon Candy (Yizi)