Committed Suicide

.

Karena jatuh cinta adalah suatu komitmen. Kadang jatuh cinta sering berakhiran dengan bunuh diri. Berkomitmen bunuh diri? [hong jisoo / joshua x kim mingyu short-fics collection. Cerita tidak seram, santai aja.]

.

.:. Date Hard .:.

.

Sekalipun para fans berteriak kalau Mingyu hanya tercipta untuk Wonwoo, tapi seluruh member Seventeen tahu kalau Mingyu sebenarnya jatuh cinta sedari dulu pada Jisoo.

Oh oke, seluruh member minus Jisoo sendiri.

Bisa dibilang, Jisoo itu adalah malaikat dari Tuhan. Manis, polos, meski terkadang juga memiliki sisi anehnya sendiri. Semua member tahu Jeonghan hanya berparas malaikat (karena jangan tanya bagaimana dengan kepribadian pemuda berambut panjang tersebut), tapi untuk urusan hati Jisoo yang menjadi nomer satu.

Dan menyukai Jisoo bukanlah sesuatu yang mudah.

"Jisoo hyung, kau terlihat manis saat memakai mahkota bunga pemberian fans." Kata Mingyu pada Jisoo setelah fanmeeting mereka usai. Dia bisa melihat Wonwoo hampir menyemburkan air mineralnya karena menahan tawa. Oh diamlah Wonwoo.

Jisoo mengalihkan pandangannya dari beberapa hadiah cokelat yang diberikan penggemar sebelum ia melayangkan senyum—yang astaga, sangat polos. "Eum, terima kasih," balasnya, pipinya merona merah tipis lalu menyodorkan sebatang cokelat ke arah Mingyu. "Ngomong-ngomong, kau mau ini?"

Mingyu bisa memastikan bahwa wajahnya ikut memerah sebelum ia menerima tawaran cokelat tersebut. "Terima kasih hyung." Ujar Mingyu, tersenyum lembut ke Jisoo.

Kemudian Jisoo pun mengangguk. "Oh ya, Mingyu-ah. Jangan lupa membagi cokelat itu ke Wonwoo. Kalau misalkan sudah habis, kalian bisa meminta lagi kepadaku." Dan senyuman manis itu tercipta.

Mingyu hampir stroke di tempat sebelum sadar bahwa cokelat di tangannya tidak benar-benar didedikasikan untuknya.

(sejam kemudian, Wonwoo tertawa terbahak-bahak saat mendengar cerita Mingyu sambil memakan cokelat pemberian Jisoo bersama sahabat jangkungnya. Dan ketika Mingyu melempari hyung-nya yang satu itu dengan bantal, Mingyu pun sadar mungkin untuk mendapatkan Jisoo butuh waktu lebih lama—tapi toh biarlah.)

.

.

Terkadang Mingyu benci saat member lain benar-benar niat untuk memanas-manasinya.

Seperti pagi ini, dengan wajah suntuk Mingyu menatap tajam ke arah Seungcheol dan Jisoo yang tengah menghadap ke kabinet dapur—tengah berkutik dengan mesin pembuat kopi.

Seungcheol jarang bangun sepagi ini—dan dinilai dari cengiran lebarnya ke arah Mingyu membuat visual itu sadar kalau Seungcheol berniat menggodanya.

Ini rasanya seperti bunuh diri. Hati Mingyu berdenyut sakit.

"Ah, Mingyu sudah bangun?" suara Jisoo membuyarkan tatapan membunuh dari Mingyu. Pemuda yang lama tinggal di Los Angeles itu membawa nampan berisi tiga cangkir kopi dan berjalan menuju sofa yang tengah diduduki Mingyu. "Pantas Seungcheol memaksaku untuk membuat tiga kopi."

Mingyu melempar pandang ke Seungcheol yang kini menatapnya seakan tengah mengatakan 'kau berhutang budi padaku'. "Terima kasih hyung," ucap Mingyu pelan, mengambil salah satu cangkir kopi tersebut dan menyeruputnya pelan. "Hyung menambahkan latte?"

Dan Mingyu tidak mengerti ketika wajah Jisoo memerah sebelum pemuda itu mengangguk. "Kau suka kopi dengan tambahan latte kan?" tanya Jisoo, suaranya terdengar pelan.

Astaga, Mingyu rasanya ingin melompat karena hey, pujaan hatinya mengetahui apa yang ia suka (meski sebenarnya bukan sesuatu yang terlalu mengaggumkan, mereka tidak saling kenal kemarin atau setahun yang lalu). "Sekali lagi terima kasih hyung."

"Errr... Aku ingin kembali ke kamar. Kopiku biarkan saja, Soo. Kalau sudah agak dingin akan kuminum. Terima kasih."

Seungcheol berbicara dengan cepat sebelum ia melesat pergi dari ruang santai, membuat Mingyu mengangkat alisnya dengan bingung lalu menyadari sesuatu.

Ah, waktu berdua dengan Jisoo. Ini membuat Mingyu gugup sendiri, meski ia berusaha untuk terlihat sewajar mungkin.

Seungcheol terkadang bisa menjadi sangat pengertian—sekaligus agak menyebalkan.

"Hyung."

"Mingyu."

Suasana semakin canggung ketika mereka berdua saling membuka suara di saat yang bersamaan. Wajah Jisoo memerah kembali sebelum ia berkata, "Kau duluan saja."

Mingyu menarik nafas dalam-dalam, menyakinkan dirinya bahwa dia tidak akan membunuh dirinya sendiri jika Jisoo tidak sependapat dengannya. "Hari ini... Jadwal kita kosong, kan?"

Jisoo tersenyum simpul, membuatnya semakin terlihat seperti malaikat yang dibalut dengan piyama garis-garis biru. "Ya, kenapa?"

Dan Mingyu berdoa perlahan di dalam hatinya. "Mau berjalan-jalan keluar nanti? Hanya hyung dan aku saja."

Waktu seakan berhenti seketika.

Tidak lama senyum Jisoo mencerah, ia mengangguk malu-malu.

"Baiklah. Aku akan izin Seungcheol dan manajer hyung dulu."

Rasanya Mingyu ingin langsung berlari ke Wonwoo, langsung menibani pemuda yang setahun lebih tua darinya di atas kasur dan berkata (mungkin sedikit agak berteriak) bahwa—

"Jadi, kuanggap ini kencan?"

Pipi Jisoo menampakkan warna pink lembut, dan oh astaga. "Ya, kencan."

—bahwa Hong Jisoo menerima ajakan kencannya, pada akhirnya.

.

Committed Suicide — Date Hard © Mato-san

.

A/N : Bunuh aja gue, dengan senang hati kok #mati.

Collection ini dengan nama 'Committed Suicide' karena pair Minshua itu adalah pair bunuh diri—jarang yang ngeship maksudnya. Juga rasanya pengen bunuh diri kalau ngeliat mereka berdua skinship ;AAA; Dan berhubung aku shipstrash, ship all the ships... Terutama kalau ship itu mengadung Joshua sebagai uke gyahaha. Meski OTP tetep CheolSoo ahaha. I'm such a junkie.

bTW HELP ME WITH THIS MINGYU X HOSHI FEELS GUE JADI SUKA MEREKA ADUH #abaikan. Joshua tetap di hati—sama DK dan Dongjin #tapisayangDongjingakdebut #bunuhakuMas #bantaiPledis /ehgak.

Ok, berhubung sampah Minshua aku udah banyak banget di laptop aku langsung aplod banyak (dua doang maksudnya) XD

Mind to review? :D