~**~Hybrid Child~**~
Character : All x Sehun
Genre : Romance, Drama, Hurt/Comfort
Rating : M (implicit dirty talk)
Chapter : 2 (KrisHun)
*~Remake Of Hybrid Child ~*
©Shungiku Nakamura
Disclaimer : A remake story from yaoi anime Hybrid Child by Shungiku Nakamura. Aku bakal ganti sedikit hubungan antar tokoh di anime ini, soalnya versi di versi asli, setiap tokoh punya semacam peran yang bersambung sampe episode akhirnya. Jadi aku mutusin buat ngerubah hubungan antar tokoh di versi animenya plus ada bonus di akhir chapter hoho/?, semoga ga mengecewakan.

.
Enjoy the story

.
/Hybrid Child Ch.2 Red Flower/
*.* Dalam artian tertentu, mereka bagaikan sebuah cermin
Baik mesin ataupun boneka...
Mereka merefleksikan cinta yang diterima dari pemiliknya
Dan mereka 'bertumbuh dewasa'
Mereka adalah Hybrid Child *.*

^.^.^

"Ditaman bunga, Yifan-sshi selalu menyendiri, aku ingin berada disampingnya, mendampinginya dan menjadi pendengar atas segala beban dan keluh kesah yang ia simpan" – Oh Sehun

^.^.^

Matahari bersinar begitu terik di hari ini, mungkin karena ini sudah memasuki pertengahan musim panas. Keadaan rumah itu sangatlah sepi. Ya, mansion milik Wu Yifan, bangunan ini memiliki unsur rumah tradisional Jepang yang sangat kental, dan jika kau bisa lebih sedikit teliti kau akan melihat seorang bocah yang sedang sibuk menempelkan punggungnya pada sebuah pilar dan berjinjit naik turun sejak tadi. Tidak...bukan bocah sih, ia seorang hybrid child menurut ahlinya, Sehun –Hybrid Child yang sejak tadi kalian perhatikan memiliki pertumbuhan mental dan kecerdasan yang setara dengan remaja berusia 18 tahun, namun sayangnya tinggi badannya seperti anak beranjak remaja di usia 15 tahun.

"ugh..." Sehun masih terus menjinjitkan kakinya

"sedikit lagi" ia masih berusaha, entah apa tujuan dari kegiatan 'mari berjinjit sambil menempel pada pilar rumah milik tuan Wu'.

"Sehun, sedang apa kau berjinjit – jinjjit seperti itu?" tanya Yifan yang kebetulan sedang lewat di koridor rumah, Sehun berhenti sejenak, ia tersenyum tipis melihat Yifan yang berjalan mendekat.

"Yifan-sshi! Um...itu sebenarnya aku punya rencana untuk bertambah tinggi bulan ini" Sehun menunjuk sebuah kertas dengan tulisan 'target bulan ini' di pilar tersebut "tapi entah kenapa, tinggiku tidak bertambah juga" Sehun memajukan sedikit bibir tipis miliknya.

"yah...kamu tidak bisa menambah tinggi badan hanya dengan merencanakannya saja" ucap Yifan, ia tersenyum sekilas menatap Sehun yang sepertinya sedikit kecewa mendengar penuturan darinya.

"ikutlah bersamaku" ajak Yifan "aku mendapatkan beberapa kue castella dari Jong Dae" lanjutnya. Mendengar nama kue kesukaannya disebut, wajah Sehun kembali berbinar.

"Castella!" ucap Sehun sambil mengangkat dua tangannya ke udara.

"ayo kita makan bersama – sama" ajak Yifan "eum!" Sehun mengangguk kemudian berlari kecil menuju tempat Yifan berdiri.

"Castella, Castella!" Sehun terus meyerukan nama kue favoritnya itu, Yifan yang berdiri di samping Sehun hanya tersenyum samar "Sehuna, Setiap orang mempunyai caranya sendiri untuk tumbuh dewasa, jadi kau tidak perlu mencemaskannya" ucap Yifan sambil mengusap pelan rambut berwarna karamel milik Sehun "ya.." jawab Sehun dengan suara yang kecil.

'Aku bukanlah manusia, Aku adalah Hybrid Child. Sebuah boneka manusia yang bisa tumbuh setelah menerima cinta dari tuannya, dan Yifan-sshi adalah tuanku. Dahulu ia bekerja untuk melayani Klan tertenu, namu sepertinya sekarang ia sudah pensiun. Dia sangat baik, pintar dan...um...dan...tampan. Semua orang di rumah ini suka padanya. Tapi ada satu masalah yang belakangan ini menggangguku...kenapa tubuhku mungil, maksutku kenapa aku tidak bisa bertumbuh lebih besar? Meskipun selama ini Yifan-sshi sangat baik terhadapk. Atau apa mungkin ada sesuatu yang rusak dalam tubuhku? Atau mungkin sebenarnya dia membenciku?!' Sehun terus memikirkan hal ini di sepanjang perjalnan menuju ruang makan. 'Apa benar Yifan-sshi sebenarnya membenciku...'

.

.

"ini, Setengahnya untukmu saja" Sehun memberikan piring kecil berisikan kue Castella miliknya pada Yifan.

"ada apa?" tanya Yifan "apa kau sedang tidak enak badan?" wajah Yifan berubah menjadi sedikit khawatir.

"tidak" Sehun menggelengkan kepalanya "Kalau begitu makanlah" ucap Yifan "bukankah kue ini adalah kue favoritmu?" tanya Yifan.

"tak apa, kumohon makan saja kue ini Yifan-sshi" Sehun semakin mendekatkan piring miliknya pada Yifan.

'Aku tidak peduli jika orang lain membenciku, tapi aku tidak mau Yifan-sshi sampai membenci diriku' ucap Sehun dalam hatinya 'Sebenarnya aku sangat ingin memakan kue ini, tapi jika ini bisa membuat Yifan-sshi senang, menahan diri untuk tidak memakannya bukanla masalah yang besar, mungkin...'

"ada apa?" Yifan menghampiri Sehun kemudian mengusak pelan kepala Sehun "jika kau ingin mengatakan sesuatu padaku, katakan saja" ucap Yifan

"um..i..itu"

"aku tidak akan marah, katakan saja"

"begini, maaf jika aku mengulang hal ini berkali – kali..." Sehun menatap wajah Yifan sejenak kemudia ia menunduk, terlalu malu dengan apa yang akan ia ucapkan saat ini. "tapi, aku heran, kenapa aku tidak bisa bertumbuh dewasa? Apa mungkin ada bagian tubuhku yang rusak?" Sehun menunduk makin dalam, pipinya sudah bersemu merah sekarang, saking malunya "atau mungkin, Yifan-sshi sebenarnya membenciku? Makanya aku cemas" Yifan sedikit tertegun dengan kalimat terakhir yang diucapkan oleh Sehun, Yifan lalu meletakkan tangannya kembali di atas kepala mungil Sehun.

"Apa mungkin Sehun membenciku?" tanya Yifan, Sehun dengan cepat menggelengkan kepalanya 'imut sekali' ucap Yifan dalam hati "kalau begitu tidak apa – apa, ini lah yang disebut dengan kecemasan sia – sia, karena aku menyukaimu, jadi kau tidak perlu cemas lagi" ucap Yifan, pipi Sehun kembali bersemu merah saat mendengarkan ucapan Yifan tadi.

"nah kalau begitu, makanlah kue bagianmu ini" Yifan mengembalikan piring berisi kue milik Sehun

"tidak tidak, tidak mau! Jika aku tidak bisa memegang perkataanku sendiri, aku takut tidak bisa memanggil diriku sebagai seorang pria!" ucap Sehun sambil menyilangkan kedua tangannya di hadapan Yifan, oh jangan lupakan ekspresi manis yang dimiliki Sehun saat sedang gugup seperti ini, haha sungguh menggemaskan. "keras kepala tapi menggemaskan" gumam Yifan pelan.

"baikla jika seperti itu, ayo kita makan setengah – setengah kue ini" ucap Yifan sambil mengiris Kue tersebut menjadi dua bagian yang sama besarnya

'rasa suka...potongan kue, kata – kata dari Yifan-sshi begitu lembut' batin Sehun sambil menikmati kue Castella kesukaannya.

.

.

Langit musim panas saat malam begitu indah, kau bia melihat hamparan bintang yang tersebar di atas sana. Berharap satu dari sekian juta bintang itu akan jatuh dan mengabulkan permintaanmu. Aku bersandar pada pilar dan berjinjin sekali lagi, hmm…mungkin aku akan membawa target bulan ini ke bulan depan saja, karena hari ini sudah terjadi sesuatu yang baik, mungkin besok aku akan bertambah tinggi. Tapi….untuk bisa setinggi Yifan-sshi, akan membutuhkan waktu yang sangat lama.

Aku melihat ke samping kiriku, di ujung koridor yang panjang dan gelap, aku dapat melihat bunga – bunga merah yang ada di halaman belakang mansion ini. Dan lagi – lagi aku seperti melihat ada cahaya dari arah sana.

Seseorang ada disana…

Itu sudah jelas bukan sesosok hantu…

Aku berjalan mendekati pintu di ujung koridor. Aku berhenti di mulut pintu, Yifan-sshi. Aku melihat Yifan-sshi berdiri di tengah bunga – bunga berwarna merah itu. Punggung lebarnya terlihat gagah dan kokoh jika dilihat dari sini. Ia terlihat sedang memikirkan sesuatu disana. Pernah sekali aku mencoba memanggilnya, tapi aku malah dicela habis – habisan oleh maid yang saat itu melihatku…sepertinya semua orang disini mengerti alasannya, tetapi tidak seorangpun yang mau memberitahuku alasannya. Aku hanya bisa memperhatikan Yifan-sshi dari sini, aku ingin mendekat dan menghampirinya.

Meski aku berkata begitu, hal itu tidak berarti aku bisa bertanya langsung pdanya tentang apa yang ia lakukan di tengah bunga – bunga itu saat malam hari. Satu hal yang aku takutkan adalah…bunga merah yang ada disekeliling Yifan-sshi, bunga – bunga itu seakan melayang dikegelapan dan juga ekspresi wajah Yifan-sshi yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Aku memutuskan untuk kembali ke pilar tadi, menjauh dari Yifan-sshi, takut jika kehadiranku akan mengganggunya. Aku meletakkan sebuah kursi didekat pilar tersebut dan naik ke atasnya.

Aku ingin segera bertambah tinggi. Jika aku bisa bertambah tinggi dan menjadi dewasa…kurasa aku bisa menjadi penopang perasaan emosional Yifan-sshi.

Kenapa ekspresi wajahmu tampak menyakitkan seperti itu?

Apa ada sesuatu yang bisa aku lakukan untukmu?

Aku ingin tahu, apa yang sebenarnya dilihat Yifan-sshi dengan kedua matanya itu…

.

.

Pagi yang cerah, hari ini bibi Han –pengurus kebun mansion mengajak Sehun ke toko bunga, ah tidak. Sehun yang memaksa ikut dengan bibi Han kesana, ia ingin membeli beberapa bunga untuk diletakkan di dekat ruang tamu mansion, entah kenapa sepertinya mood Sehun benar – benar baik hari ini. Sehun sibuk mengamati bunga – bunga yang ada di etalase toko, memikirkan warna dan bentuk bunga yang akan ia beli untuk diletakkan di ruang tamu mansion.

"kau terlihat serius sekali" sebuah suara mengagetkannya

"eh!" Sehun terkejut dan berbalik menghadap orang tersebut

"aku Baekhyun, pemilik toko ini, sepertinya kau sedang kesusahan memilih bunga, perlu sedikit saran dariku?" tawar Baekhyun sambil tersenyum ramah, Sehun menganggukan kepalanya.

"tentu saja, aku ingin memberikan ucapan selamat datang kepada seseorang, umm…dan juga terimakasih atas semua kerja keras yang sudah ia lakukan…" ucap Sehun dengan ceria, uh jangan lupakan semburat merah muda tipis yang kini menghiasi pipi putihnya.

"baiklah, aku akan membantumu" Baekhyun mulai memilih beberapa bunga sedangkan Sehun hanhya berkata iya dan tidak serta sesekali bertanya tentang arti dari bunga – bunga yang sudah dipilih oleh Baekhyun tadi. Kegiatan memilih bunga cukup menyenangkan, menurut Sehun, Baekhyun adalah pribadi yang hangat, berisik namu sangat menyenangkan. Dan omong – omong ternyata Baekhyun juga seorang hybrid child, sama seperti dirinya. Dan hal itu membuat Sehun semakin kagum pada sosok Baekhyun. Ia terlihat dewasa dan anggun dari luar tapi sungguh ceria dan menyenangkan jika kau mengenalnya lebih dalam, itu menurut Sehun. Mereka berbincang singkat sebelum akhirnya Sehun dan bibi Han melanjutkan kegiatan mereka pagi ini.

Yifan sedang pergi keluar kota untuk urusan bisnis dan akan kembali seitar sore nanti, dan sepertinya mood Sehun sedang benar – benar bagus sekali dan bertambah semakin bagus sejak pulang dari jalan – jalan singkatnya bersama bibi Han tadi, ia pulang membawa sebuah bouquet bunga yang besar dan indah lalu meletakkannya di nakas ruang tamu. Selain itu ia membantu beberapa pekerjaan ringan seperti membersihkan debu di beberapa perabot dan membuat minuman dingin untuk pekerja yang ada di kebun.

Yifan sudah kembali ke mansion pukul tiga sore tadi, saat Sehun masih terlelap dalam tidur siangnya. Matahari mulai terbenam di ufuk barat saat Sehun sedang berlari menuju ruang kerja Yifan, omong – omong ia baru saja selesai mandi saat seorang pelayan berkata bahwa Yifan tengah bersantai di ruang kerjanya. Sehun membuka pintu dengan lebar dan berteriak

"Ayo lakukan hubungan intim denganku!" pekik Sehun

'Brashhhh' Yifan menyemburkan Green Tea yang belum sempat masuk kedalam tenggorokannya

"hu..hubungan int…apanya?!" Yifan membersihkan sisa – sisa Green Tea yang masih ada di sekitar mulutnya. Sehun berjalan mendekat menuju meja kerja Yifan, tak memperdulikan ada genangan Green Tea di atas meja kerja yang untung saja sedang tidak dijadikan tempat menumpuk dokumen penting oleh Yifan.

"tadi saat aku ke toko bunga ternyata penjualnya juga seorang hybrid child! Dia terlihat dewasa dan juga cantik untuk ukuran hybrid child laki – laki! Namanya Baekhyun!" Sehun menceritakan pertemuannya dengan Baekhyun tadi pagi "karena ia terlihat begitu dewasa, aku bertanya padanya soal metode yang ia gunakan agar bisa bertumbuh dewasa seperti itu!" jelas Sehun, Yifan hanya mendengarkannya dengan seyum tipis yang terpasang di bibirnya

'sepertinya aku tahu siapa pemilik hybrid child yang tadi pagi Sehun temui' batin Yifan

"ia lalu menjelaskannya secara menyeluruh!" sambung Sehun

Sehun mengingat ucapan Baekhyun dengan jelas 'uhm….jadi bagai mana ya, bukan kah kau dan tuanmu itu seharusnya saling berbagi cinta jadi…' itu yang Baekhyun ucapkan padanya

"Menurut Baekhyun hyung, Yifan-sshi harus mendorong 'milikmu' kedalam lubang pantatku….sampe aku seluruhnya menjadi basah dan berantakan! Dan kita berdua harus menikmati dunia kesenangan yang sensual ini –" Jelas Sehun panjang, Yifan segera menutup mulut Sehun sebelum Sehun melanjutkan penjelasannya lebih jauh lagi.

"Sehun, hentikan!" Yifan menghela nafas sejenak.'Sialan hybrid child milik Jongdae itu sepertinya sudah meracuni otak polos Sehun tadi pagi' batin yifan"kenapa kau sepertinya terburu – buru untuk tumbuh dewasa? Apa kau tidak sadar jika Baekhyun hanya menggodamu?" ucap Yifan sambil menatap wajah Sehun.

"Baiklah…aku akan berhenti berbicara" jawab Sehun 'Aku tidak bisa mengatakan kalau sebenarnya aku ingin mendengarkan kekhawatiran Yifan-sshi' lanjut Sehun dalam hati.

"Tapi…. Apakan benar jika Baekhyun membohongiku?" Tanya Sehun pada Yifan

"Tidak….ia tidak berbohong…" jawab Yifan dengan suara yang pelan

"Kalau begitu ayo lakukan! Jika itu Yifan-sshi, seberapapun sakitnya aku pasti akan baik – baik saja!" ucap Sehun sambil menatap Yifan dengan wajah yang serius, tapi malah terlihat imut dimata Yifan.

"Datanglah padaku!" ucap Sehun sambil menepuk dadanya dengan satu kepalan tangan

"Datanglah padaku….apanya" cibir Yifan dengan suara pelan 'jangan terlalu cepat bertumbuh dewasa Sehun, ada banyak hal yang menyakitkan yang akan kau dapatkan jika kau menjadi seorang yang dewasa. Kau juga akan merasa kesepian nantinya, perasaan dimana kau merasa bahwa tidak ada seseorang yang benar – benar bisa mengerti dirimu bahkan orang dewasapun sering bingun dengan apa yang mereka inginkan, apakah itu keinginan yang berasal dari hatinya atau keinginan yang berasal dari pikirannya' batin Yifan.

Ekspresi wajah Sehun tiba – tiba saja berubah menjadi sendu dan Yifan menyadari perubahan dratis itu 'apa ini karena aku terlalu mengabaikan keinginannya untuk menjadi lebih dewasa?' pikir Yifan

"Jika Yifan-sshi tidak ingin mengajariku…..aku tidak akan pernah mengerti" ucap Sehun dengan ekspresi wajah yang sendu, ia hanya ingin menjadi dewasa dan mengerti banyak emosi yang dimiliki manusia, ia ingin mempelajarinya dan membantu Yifan dengan menjadi pendamping yang baik untuk pria berumur dua puluh lima tahun itu.

"Karena kupikir, akan sangat disayangkan jika aku tidak mengetahui hal apapun tentang itu" lanjut Sehun.

"kalau begitu tutup matamu" bisik Yifan dengan nada yang rendah. Ia menunduk mencoba menyetarakan tinggi badannya dengan tinggi badan Sehun, ia lalu mendekatkan wajahnya pada wajah kecil milik Sehun

'Chuup'

Yifan mencium bibir tipis milik Sehun, mengulumnya perlanan dan sedikit menggigit bibir itu dengan lembut, memagut bibir Sehun dengan sempurna. Ia menikmati rasa dan sensasi yang aneh saat mencium bibir Sehun, perasaan yang dulu pernah ia rasakan terhadap seseorang. Tangan Yifan kini sedang sibuk membuka kancing kemeja milik Sehun, setelah kemeja Sehun terbuka sepenuhnya, dengan perlahan Yifan menyingkap kemeja milik Sehun sehingga menampakkan tubuh bagian atas milik Sehun yang ramping dan putih bak boneka porselain. Yifan kemudian mengalihkan ciumannya pada bagian tubuh Sehun, ia mengecup setiap inchi perut Sehun kemudian naik ke dada, Yifan masih belum ingin meninggalkan kissmark atau tanda kepemilikan lainnya pada tubuh kecil Sehun yang masih polos.

"Yifan-sshi..." pangggil Sehun

"Bagaimana rasanya?" Yifan menghentikan kegiatannya tadi lalu mendongak menatap wajah Sehun.

"Bagaimana ya,...rasanya agak sedikit geli" jawab Sehun jujur

"Haya itu saja?" Yifan tampak terkejut dengan ucapan Sehun tadi

"hah?iya..." jawab Sehun dengan suara yang pelan.

"hah...tak apa..." Yifan hanya menghela nafasnya pasrah

'Ada apa? Apa aku mengatakan sesuatu yang salah?Aku hanya mengatakan apa yang sebenarnya aku rasakan...eh, tapi kenapa hatiku rasanya seperti diremas? Tidak – tidak alih – alih diremas, ini lebih seperti ia berdegup begitu cepat..' pikir Sehun dalam hati, tanpa ia sadari wajahnya kini mulai semerah kepiting yang baru saja direbus.

"Sehuna?" panggil Yifan

"Ah! Tidak...tidak maafkan aku Yifan-sshi aku...aku ingin cuci muka dulu!" ucap Sehun sambil menangkup wajahnya dan berlari keluar dari ruang kerja Yifan dengan kancing kemeja yang terbuka penuh, beruntuk para pelayan sudah tidak berkeliaran disekitar sana jika senja sudah terbenam seperti saat ini.

"Apa Baekhyun juga mengajarinya bagai mana jadi malu – malu? Sepertinya aku harus berterimakasih pada Jongdae dan Baekhyun" gumam Yifan sambil memperhatikan punggung Sehun yang makin mengecil dan menghilang dibalik pintu kamar milik Sehun.

Hatiku berdegup begitu cepat.

Bagian tubuhku yang disentuh olehnya terasa geli.

Apa yang harus aku lakukan? Aku merasa aneh dengan semua ini.

Kepalaku menjadi kacau, tubuhku terasa geli, jantungku tidak mau berhenti bergegup kencang..

Perasaan apa ini?

Tapi satu hal yang jelas, aku sangat – sangat menyukai Wu Yifan...

Seorang pelayang menghampiri Yifan yang berdiri di luar ruang kerjanya, pelayan itu datang dengan ekspresi panik dan ketakutan.

"Yifan-sshi, anda mendapatkan surat ancaman lagi" peayan itu memberikan sepucuk surat kepada Yifan, Yifan kemudian membaca surat itu dengan ekspresi yang datar –ia sudah sering menerima surat ini setelah berhenti dari dunia gangster –ia dulu bekerja sebagai pengawal pribadi dari ketua mafia dan pemimpin kelompok perang antar mafia, namun kemudia keluar karena ia benar – benar ingin merasakan hidup sebagai seorang manusia yang normal, ia lelah menjadi mesin pembunuh disana.

'Wu Yifan, aku akan membunuhmu bulan ini' itu adalah kalimat yang tertulis dalam surat tersebut.

"Apa yang harus kita lakukan Tuan? Awalnya saya fikir kita bisa membuangnya begitu saja, tetapi sekarang ancamanya sudah meningkat sampai ke tahap yang seperti ini, apakah kita harus melaporkannya ke pihak yang berwajib?" ucap pelayan itu, semua orang mengkhawatirkan keselamatan Yifan saat ini.

"tidak usah, aku akan baik – baik saja" jawab Yifan dengan entengnya.

"tetapi...jika sesuatu terjadi pada Tuan.."

"Aku tak bisa terus meneru berlari, aku harus menghadapi semua dosa – dosaku...hanya saja, pastikan Sehun tidak mengetahui apapun tentang surat teror ini, jangan biarkan pelayan lain membicarakan tentang ini saat Sehun ada disekitar mereka" perintah Yifan pada pelayan pribadinya itu

"Tuan..."

"lagi pula tidak aca cara lain lagi untuk menyelamatkanku..."

.

.

Red Flower

Red Flower

Malam itu Yifan-sshi menyendiri lagi ditaman bunga, memperlihatkan ekspresi yang sedih. Tak ada yang bisa mengulurkan tangan ke arahnya, atau lebih tepatnya ia menolak semua orang yang berusaha datang mendekat padanya, dan seperti biasa aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan, aku tak tahu apa yang membuatnya seperti itu, aku melihat beberapa jam sebelumnya ia sempat berbicara dengan Jung ahjussi, pelayan pribadinya. Apa mungkin sesuatu yang buruk akan terjadi? Apa Jung ahjussi membawa sebuah berita menyedihkan untuknya? Malam itu aku hanya bisa menatapnya dari kejauhan sebelum berjalan kembali ke kamar ku dan memutuskan untuk beristirahat.

Pagi itu Yifan-sshi datang kekamarku dengan ekspresi terkejut –ia datang saat aku hendak mengancingkan kemejaku.

"Sehuna.." panggilnya

"Yifan-sshi" aku menghentikan kegiatanku dan berbalik menghadap Yifan-sshi.

"Kamu...bertumbuh besar" ucapnya. Eh? Benarkah? Pantas saja kemejaku terasa begitu sempit dan menyesakkan saat akan ku pakai, aku terseyum ke arah Yifan-sshi.

"Sudah kuduga, Aku akan bertumbuh sedikit lebih besar, ini seperti apa yang dikatakan oelh Baekhyun hyung! Aku kita lanjutkan apa yang kemarin sudah kita lakukan" ucapku dengan penuh semangat pada Yifan-sshi.

"Bersama Yifan-sshi, membuatku menjadi berantakan dan basah, setelah itu..."

"hentikan!" Yifan-sshi memotong ucapanku, ia terseyum lalu meletakkan tangannya di dagu, seperti sedang memperhatikanku dan memikirkan sesuatu.

"Susah juga ya, kalau begini teru, kemejamu tidak akan muat, haruskah kita mengunjungi penjahit dan membuatkanmu beberapa baju baru?" ucapnya, sementara aku sibuk berputar mengamati perubahan tinggiku sambil menyimak ucapannya mengenai pergi ke penjahit dan memesan beberapa baju baru.

"Ah! Kalau begitu, bisakah kita pergi bersama saat menuju toko? Lagi pula suhu di luar juga sedang hangat" aku ingin menghibur Yifan-sshi karena semalam ia tampak sedih saat aku melihanya di taman bunga. Dan jika kami berjalan bersama mungkin suasana hatinya akan sedikit membaik.

"Tuan, mobilnya sudah saya siapkan" ucap Jung ahjussi yang sejak tadi berjaga di pintu kamar.

"Tidak perlu, aku akan berjalan bersama Sehun, kemarilah Sehun" ia mengulurkan tangannya, kemudia aku menyambut uluran tangan itu dan menggenggamnya, tangan Yifan-sshi terasa begitu hangat.

.

.

Sehun tampak senang sekaki, ia tak berhenti tersenyum menatap lingkungan sekitarnya, Sehun terlihat begitu manis dengan celana sepanjang lutut dan juga kaus ber motif stripe warna hitam dan putih. Benar – benar manis. Sedangkan Yifan memakai celana jeas panjang dan kaus hitam polos, terlihat maskulin meski sederhana.

"baju itu sangat cocok denganmu" puji Yifan

"benarkah? Terimakasih" ucap Sehun dengan pipi yang sedikit memerah

"nah sekarang ayo kita pergi" ajak Yifan, mereka telah selesai memesan beberapa potong baju untuk Sehun dan sekarang Yifan hendak mengajak Sehun menuju festifal musim panas yang kebetulan tidak jauh dari sana.

Sehun tampak senang sekali saat tiba di Festifal, Yifan mengajaknya masuk kesebuah toko yang menjual pernak – pernik yang terbuat dari kristal, Sehun menyukainya, gelas – gelas kristal itu tampak begitu indah bagi Sehun.

"Kau menyukainya? Kita bisa membelinya kalau kau mau" tanya Yifan saat Sehun tersenyum sambil memegang sebuah gelas kristal bening dengan motif wajik berwarna ungu ditangannya

"Tidak, aku hanya berfikir ini begitu cantik karena sangat berkilau" jawab Sehun.

Setelah itu mereka berkeliling lagi, masuk ke toko yang menjual kerajinan seni dan lain sebagainya. Kemudia mereka berhenti saat Yifan menyadari jika Sehun terus memperhatikan salah satu stan yang menjual permen manis beraneka bentuk

"Sehuna, jika kau menginginkannya aku akan membelikannya untukmu" ucap Yifan

"bolehkah? Aku ingin yang berbentuk kepala kelinci!" jawab Sehun dengan ceria

Setelah membelikan permen untuk Sehun, merka memutuskan untuk berjalan – jalan lagi mengelilingin area festifal dan sekarang mereka sedang duduk di sebuah cafe yang menjual berbagai macam makanan dan minuman yang lezat, Yifan duduk sambil menyesap sedikit kopi americano yang ia pesan sedangkan Sehun tampak begitu fokus dengan bubble tea yang ia miliki, bola – bola kecil di dalam minuman itu membuat Sehun begitu tertarik dengan minuman tersebut. Tapi Sehun tidak sepenuhnya berkonsentrasi pada bubble tea miliknya, sesekali ia melirik Yifan yang duduk di hadapannya.

'Yifan-sshi tampak bahagia, sepertinya jalan – jalan hari ini merupakan pilihan yang bagus Yifan-sshi banyak tersenyum hari ini' batin Sehun saat mempeehatikan wajah Yifan yang terlihat bahagia.

Hari sudah beranjak sore saat mereka berjalan pulang menuju mansion, mereka mengobrol ringan dan bercanda disepanjang jalan menuju rumah.

"bagaimana jika kita mampir sebentar untuk membeli beberapa kue Castella?" tawar Yifan

"benarkah? Ayo" Sehun mengangguk girang

"Dan karena ini adalah hari yang spesial, maka kita akan membeli dua potong" deg! 'sial orang itu ada disini' batin Yifan. Dan benar saja seseorang tiba tiba saja keluar dari balik tembok sambil membawa sebuah pedang.

"Persiapkanlah dirimu Wu Yifan!" orang itu berlari mendekat lalu menebaskan pedangnya ke arah Yifan, Yifan berhasil menghindar namun sayang, lengannya sedikit teriris pedang tersebut.

"Yifan-sshi!" teriak Sehun yang panik dan juga ketakutan

Semua orang yang ada disekitar mereka langsung lari berhamburan dan bersembunyi, orang itu kemudia berlari lagi mendekati Yifan sambil menempatkan pedangnya pada posisi siap untuk menebas, Sehun dengan panik segera berdiri dihadapan Yifan, ia mencoba untuk melindungi Yifan, namun Yifan dengan cekatan mendorong tubuh Sehun kebelakang hingga Sehun hampir terjatuh.

"Aku akan membalaskan dendam bosku!" teriak orang itu saat posisinya semakin mendekat pada Yifan

"Yifan-sshi! Lari!" teriak Sehun. Namun Yifan tetap diam ditempatnya seolah ia memang menanti pria itu datang padanya 'kenapa...kenapa Yifan-sshi tidak lari' batin Sehun

'Zrashh'

Orang itu berhasil membuat Yifan tumbang dan bersimbah darah.

.

.

Red Flower...

Merah adalah warna darah

Red Flower...

"Kata dokter meskipun keadaannya tidak terlalu kritis dan bisa mengakibatkan nyawanya hilang, namun sulit baginya untuk memulihkan pengelihatannya, ia harus melalui prosedur yang cukup panjang untuk bisa pulih sepenuhnya" Jelas Jongdae pada Sehun

"dulu, Yifan memegang peran yang cukup penting sebagi tangan kanan kepercayaan gangster yang berkuasa di negeri ini, suatu saat terjadi perang antar ganster karena salah satu kelompok melanggar kesepakatan yang sudah di buat oleh gangster – gangster di negeri ini, Yifan dijadikan sebagai pimpinan team dalam operasi pemusnahan gangster yang telah melanggar perjanjian tersebut" Jongdae menceritakan semuanya pada Sehun, sesuai dengan apa yang aku perintahkan.

"terjadi kekacauan besar – besaran saat itu, dan medan perang antar gangster yang dipimpin Yifan merupakan medan yang paling menyeramkan. Banyak anggota gangster lain dan juga warga yang terlibat kerusuhan itu, dan itu semua bukan kehendak Yifan, kami bahkan tidak bisa memperkirakan ada berapa korban jiwa dari tragedi tersebut" lanjut Jongdae

"sampai sekarang Yifan masih sering merasa bersalah setelah kejadian itu, meskipun itu adalah tugasnya untuk memimpin pertempuran tersebut, ia tak bisa berbuat apa – apa dan hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri" aku mendengar suara isakan kecil yang keluar dari bibir Sehun.

Apakah sekarang kau takut denganku?

Aku bukan Yifan-sshi yang hangat dan ramah seperti yang kau kira..

"Yifan berusaha membantu masyarakat biasa yang terkena dampak peperangan antar gangster tersebut, namun tetap saja ada beberapa orang yang ingin membunuhnya, seperti orang yang menyerangnya minggu lalu" jelas Jongdae

Jangan bicara seolah aku orang yang baik

Selama ini aku memendam semuanya dengan rapat, aku tidak ingin kau tahu seberapa gelapnya masa laluku dan rasa penyesalan yang aku pikul di atas pundakku

Aku hanyalah seorang pengecut yang selalu sembunyi dari masalah yang pernah aku ciptakan

"Jongdae, bisakah kau meninggalkan ruangan ini, terima kasih sudah membantuku. Aku ingin berbicara sebentar dengan Sehun" ucapku dengan suara yang serak.

"Baiklah" aku mendengar suara pintu tertutup, mataku sedang tidak bisa digunakan untuk beberapa saat kedepan, atau mungkin selamanya.

"Maaf...maafkan aku, jika aku tidak memintamu untuk berjalan – jalan disana hari itu, Yifan-sshi tidak akan berakhir seperti ini" ucap Sehun dengan suara yang bergetar, kau menangis Sehun? Menangisi seorang pengecut sepertiku? Jangan..kumohon, jangan.

"Maafkan aku, maafkan aku...maafkan aku Yifan-sshi" kau terus mengucapkan kata – kata maafmu itu, kau tidak bersalah Sehun, aku yang salah karena selalu lari dan bersembunyi, aku meletakkan tanganku dengan susah payah di atas kepalanya, kemudian menguap kelapa Sehun perlahan untuk menenangkannya.

"Jangan menangis, ini bukan salahmu, pria itu memiliki hak untuk membunuhku"

"jangan berkata seperti itu!ini bukan salah Yifan-sshi, sama sekali bukan!" aku hanya tersenyum tipis, lihat, kau bahkan membela pengecut sepertiku..maafkan aku Sehuna.

"Sehuna, saat kamu sudah tenang, kumpulkanlah semua barang – barangmu, ada baiknya jika kamu dibesarkan oleh pemilik yang lebih baik, Aku akan menitipkanmu ke tempat Jongdae, ia akan mencarikan keluarga baru untukmu, aku yakin jika aku menitipkanmu padanya ia akan mencarikan seseorang yang lebih baik dariku untuk merawatmu"

"TIDAK MAU! Aku tidak mau!" kenapa kau malah berteriak dan menolak? Aku ingin kau dirawat oleh orang yang lebih baik, karena aku tidak cukup baik untukmu.

"Kenapa? Apa Yifan-sshi mulai membenciku?" aku tidak akan pernah membencimy Sehun, tidak akan

"Bukan seperti itu..."

"Aku tidak mau!, aku ingin tinggal disini" kau sangat keras kepala..kenapa?

"Aku sudah mendapatkan banyak hal darimu, tapi sepertinya sudah tidak ada lagi yang bisa aku berikan untukmu, maaf ya" aku mengambil nafas sebentar, entah mengapa dadaku terasa sesak.

"Aku hanya ingin menunjukkan hal – hal yang indah padamu, Sehuna" lanjutku

"Aku mengerti...hiks...alasan mengapa aku tidak bisa menjadi dewasa...Yifan-sshi hanya menghujaniku dengan kebaikan...hiks...hiks...jangan lakukan itu lagi! Kau harus membiarkanku mengaami hal yang menyebalkan, menyedihkan, marah dan tidak menyenangkan! Jika tidak...aku tidak aka pernah bertumbuh dewasa! Dan sekarang akupun tidak mengerti mengapa aku begitu marah, kumohon ajari aku agar aku bisa mengerti perasaan ini!" kenapa? Jangan menangis. Suaramu terdengar bergetar dan berantakan, apa aku menyakitimu? Aku sudah keterlaluan? Maaf kan aku...

"Aku ingin tinggal bersama Yifan-sshi dan berguna untukmu..hiks...hiks..hiks dan aku juga ingin mendengar seluruh kekhawatiranmu dan membuatmu terhibur. Maka dari itu biarkan aku bertumbuh dewasa" aku hanya bisa terdiam mendengarkan seluruh isi hatimu, maafkan aku yang tidak pernah menyadari hal seperti ini. Aku terlalu bodoh...

"Jika aku sudah bertubuh dewasa dan kau sudah tidak membutuhkanku silahkan buang saja aku! Tapi...tapi... aku benar – benar tidak ingin meninggalkanmu hiks..." kau begitu baik dan sempurna Sehuna, maafkan kebodohanku selama ini.. dan tanpa aku sadari setetes air mataku pun turun, aku mengulurkan tanganku dengan susah payah, mencoba mencari keberadaannya dan begitu aku menemukannya aku segera menariknya kedalam dekapanku.

Hybrid Child merefleksikan reaksi dari pemiliknya

Baik mesin ataupun boneka

Apakah ada darah yang mengalir di tubuh itu?

Maafkan aku yang sudah membuat hati kecilmu itu terluka untuk waktu yang lama...

Terimakasih Sehuna..

.

.

The End

.

.

.

.

.

*: OMAKE:*

Aku menutup buku yang sejak tadi kubaca, sekarang aku sedang bersantai di taman bunga, aku merasakan sebuah usapan lembut dibahuku

"Ingin minum sesuatu? Biar aku ambilkan" tawarnya

"Tidak" jawabku singkat, ia kemudian berdiri disampingku aku dapat melihat senyum tipis yang terukir di bibir tipis milikknya

"warna cherry blossom dari tahun – ketahun semakin memudar ya, hanya aromanya saja yang tetap sama seperti dulu" ujarnya

"menurutku mereka tetap sama" hey, Cherry blossom itu tidak ada apa – apanya jika dibandingkan dengan dirimu, percayalah.

"ish" ia mencibik, sepertinya kesal dengan semua jawaban yang aku berikan, aku melirik tangan kanannya yang bersandar dipundakku, kalian lihat itu? Sebua cincin emas putih dengan satu mata berlian yang indah tersemat dijari manisnya, ia milikku sekarang, Sepenuhnya. Aku tidak akan membuangnya karena aku akan selalu membutuhkannya. Ia tumbuh menjadi sosok yang manis dan juga dewasa, alih – alih terlihat tampan ia malah tumbuh menjadi anggun dan cantik, benar – benar memukau, seharusnya aku membiarkannya tumbuh dewasa sejak dulu, postur tubuhnya begitu indah, tinggi dan ramping, aku sangat suka menyelipkan kedua lenganku di pinggangnya yang ramping itu, memeluknya sepanjang malam hingga fajar terbit.

"kudengar dessert malam ini adalah kue Castella kesukaanmu" ucapku sambil beranjak dari kursi

"benarkah?!" ia menatapku dengan mata yang berbinar

"hm, dan bibi Im memberikan beberapa potong secara cuma – cuma sebelum makan malam, kau ingin makan kuenya?" tawarku, ia segera merengkuh tanganku erat

"eum! Ayo" ia menarikku menuju dapur untuk mendapatkan kue kesukaannya sebelum bibi Im membagikanya pada pelayan lain, tapi percayalah bibi im selalu menyisahkan potongan terbesar untuk Sehun.

Aku menikah dengan Sehun dua tahun yang lalu hm, kecerdasan emosionalnya dan IQnya sudah setara degan usia dua puluh tiga tahun dan ia berubah menjadi manusia seutuhnya saat peringatan satu tahun pernikahan kami, aku bersyukur. Sangat sangat bersyukur bisa memilikinya disisiku.

.

.

"Aku tidak mau!" eh, kenapa ini tumben dia menolak saat aku mengajaknya untuk sedikit 'berolah raga' di atas ranjang

"kenapa hm?" aku mengusap pelan pipi tirus miliknya, meski ia sudah tumbuh dewasa namun sisi kekanakan milik Sehun masih ada, itu sangat manis, apa lagi saat ia sedang merajuk, tapi itu sungguh menyebalkan disaat seperti ini.

"pokoknya aku tidak mau Yifan" ia menggembungkan pipinya, ia mendorong badanku menjauh kemudian beranjak dari kasur menuju lemari pakaian milik kami, ia membukanya dan aku melihat ia mengeluarkan sesuatu dari dalam sana, sebuah kotak kecil dengan pita merah, siapa yang ulang tahun?

"ulang tahunku masih jauh Sehuna" protesku

"ish, buka saja dan baca, itu semua karena ulahmu!" ia melemparkan kotak itu ke atas ranjang kemudian berjalan cepat menuju balkon kamar kami.

Aku segera mengambil kotak tersebut dan membukanya test pack... isinya adalah test pack dengan dua garis tertera disana.

Tidak mungkin...

Sehun...

Kami...

Dia...

Aku segera belari menuju balkon dan memeluknya dengan erat

"Terimakasih sayang!" Ucapku sambil melayangkan kecupan ringan di seluruh wajah cantiknya. Aku akan menjadi Ayah...

"Hentikan, mukaku basah ungh" Sehun mendorong badanku menjauh. "Jadi...apa...kau senang? Aku takut jika kau tidak menyukainya.." dia menundukkan kepalanya, suranya terdengar sedikit sedih.

"Tentu saja aku senang, keluarga kecil kita akan jadi semakin sempurna" ucapku sambil mengangkat dagunya agar ia bisa menatap wajahku.

"Tapi...aku akan berubah menjadi gendut, jelek. Kau pasti tidak akan menyayangiku lagi...hiks..." aku segera mendekapnya dan membiarkan Sehun menangis sebentar di pelukanku

"Dengar ya, aku tidak akan pernah berhenti menyayangimu, apa lagi mencintaimu" ucapku sebelum mengecup keningnya, ia hanya mengangguk pelan, aku berlutut hadapannya, mensejajarkan wajahku dengan perutnya yang masih datar "hei, ini Dad, kau harus jadi anak yang baik di dalam sana oke? Daddy dan Mom sangat menyayangimu. Saat kau sudah ada di pelukan kami nanti, Dad akan menunjukkan banyak hal yang menyenangkan padamu" bisikku pada perut datar milik Sehun sembari mengelusnya membentuk sebuah lingkaran kecil, Sehun tertawa pelan lalu meletakkan tangannya diatas kepalaku "dia juga butuh pengalaman yang lain Yifan, jangan terlalu memanjakannya nanti" ucapnya sambil mengusap kepalaku dengan lembut.

.

.

End of Chapter 2 : Red Flower

.

BIG THANKS TO YANG SUDAH COMMENT DI CHAPTER SATU~~~ LOVE YOU ALL GUYS :3 oiya just call me Jizzeya, gausa panggil 'thor' hmmm nanti aku gabung avenger kalo dipanggil 'Thor' mulu #lol

.

A/N : efek kangen banget sama KrisHun :""""" kangen ff mpregnya mereka huhuhu. Aku ga bisa naruh tulisan 'POV' soalnya kelihatan kaya berantakan gt. Mianㅠㅡㅠ but i think i already wrote a better pov than the last chapter, maaf kalo omakenya kurang gereget kaya Chapter sebelumnya :"""" so...pls leave a comment~

.

.

Coming Up Next, Chapter 3 : That Person

.

.

QnA :

Q : Ini berseries atau gimana?

A : yep berseries

Q : Bakal ada KaiHun ngga?

A : PASTI ADA DONG! Masa emak babeh ga dibikinin FF

Q :Rate M nya bisa diperjelas?

A : Dedek masih ga kuat nulisnya hahahaha, ntar diusahain

Q : Pairnya ganti tiap Chapter

A : Yes, bakal ganti tiap Chapter, saya suka Uke Sehun :'''''''D

Q : Next Chap (chapter ini) KaiHun?

A : stt, KaiHun shipper tenang, mereka bakal tampil di chapter akhir, dua chapter pula.

Q : Berapa Sub-Judul?

A : 4 shay. Pantengin terus yhaaa :3

.

.

See you on the next chapter. Pssst Chapter depan bakal jadi pesta buat Kaihun shipper, Cuma bocorin dikit aja hehehehe