Title : Bad&Bad

Cast :

Im Jaebum k.a. JB GOT7

Park Jinyoung k.a. Junior GOT7

And other…

Genre : slice-of-life, little-romance, little-violence, maybe… mature too?

Rated : M

Author : Rin Rizawa

Disclainmer : GOT7 ɷ JYP • Bad&Bad ɷ Rin Rizawa

Summary : [This is a GOT7 FanFic] Kisah antara seorang yang berperilaku kasar dengan seorang yang suka bermain di belakang. Bnior—JJ Project! Warning! OOC! Typo(s), GJ, Alur Kecepetan! dll!

|story; begin|

Aneh tapi nyata.

Nyata tapi aneh.

Saat kau menemukan pasangan kekasih yang sama-sama berperilaku buruk.

Yang satu suka berperilaku kasar—amat kasar, bahkan dia pernah hampir masuk penjara karena perilaku nya itu, namun—entah kenapa bisa lolos, yang satunya lagi suka bermain dibelakang—atau selingkuh. Dengan berbagai kalangan.

Aneh nya, mereka masih bertahan hingga di tahun ketiga.

Nyata nya, ini bukanlah sebuah kebohongan jika dua orang berperilaku buruk itu menjadi sepasang kekasih.

Lalu apa masalahnya?

Masalahnya berada di tahun ketiga hubungan mereka, sebuah ujian yang akan menjadi penentu masa depan mereka masing-masing dan masa depan hubungan mereka.

.

|Rin Rizawa's Present|

.

Jaebum kembali berdecih, dia menyenderkan punggungnya, menutup matanya acuh tidak peduli teriakan polisi disebelah kepalanya—tepat di telinganya.

"Kau sudah sepantasnya memasuki penjara seperti dahulu! Sudah berapa kali kau membuat keributan yang parah seperti ini, Im?!"

Jaebum diam, tidak mendengarkan.

Gebrakan meja terdengar nyaring, paras seorang polisi yang sudah sangat mengenal Jaebum sebagai pembuat keributan bahkan hampir pembunuhan—dan sudah berapa kali Jaebum berada diruangannya—ia sampai tidak ingat itu mengeras.

Memang apalagi yang Jaebum perbuat?

Aah—dia hanya berbuat yang hampir membuat setengah orang disekitar tempat malam yang ramai itu hampir mati alias sekarat.

"Sekali lagi kau melakukannya—"

"Aku tahu, bisa aku pergi?"

Jaebum memotongnya, dia terlalu malas untuk mendengarkan teriakan yang bisa membuat telinganya tuli itu. Dengan santai dia melewati polisi yang juga sudah ia hapal tabiatnya.

"IM JAEBUM!"

-0o0-

Jinyoung memeluk seseorang didepan nya dengan nafsu, dia biarkan orang itu menyentuh bagian tubuhnya bagian manapun—karena dia menikmatinya walau itu sedikit.

"Ugghh—rrr—umhhhh—"

Jinyoung menahan desahannya, sialnya tangan itu bergerilya dengan sangat luwes, cukup sulit untuk tidak menahan rasa nikmat itu walau sedikit.

Terus seperti itu mereka bercumbu, hingga mata Jinyoung melihat jam dinding didepannya, dia langsung mendorong orang yang mencumbunya itu.

"Sudah selesai, terima kasih," Jinyoung mengedipkan matanya, membuat orang yang tadi mencumbunya seakan terhipnotis dengannya.

Jinyoung tidak memperdulikan orang itu, dia langsung berdiri dan memakai pakaiannya yang sudah tersebar—memang tidak sampai melakukan sex, hanya bercumbu, tapi tetap saja tangan-tangan itu melepas pakaiannya.

Pemuda tampan dan cantik ini keluar dari ruangan tadi, berjalan dikoridor kotor yang dipenuhi oleh pintu-pintu disisi-sisinya, menghiraukan desahan-desahan keras dari pintu-pintu itu.

Kalian sudah menebaknya 'kan bukan, ini berada dimana?

Jinyoung menyeringai kecil saat melihat seseorang diujung koridor kotor ini—

Kekasihnya.

-0o0-

Wajah keras Jaebum semakin mengeras melihat kekasihnya berjalan dengan santai dikoridor kotor itu—dia sudah bisa menebak apa yang tadi dilakukan kekasihnya tadi, tapi—sudahlah, dia tidak terlalu peduli lagipula mau bagaimana juga kekasihnya itu tetaplah miliknya, asetnya.

"Kemana saja kau, Junior?"

Jaebum langsung merangkul Jinyoung—kekasihnya—untuk semakin dekat dengannya, Jinyoung hanya tersenyum kalem.

"Aku berbicara dengan mu Park."

"Hyung," Jinyoung mencium bibir Jaebum sekilas, dia masih tersenyum, "ayo kita bersenang-senang."

"Ck, jawab Junior."

"Hyungie~" Jinyoung memasang wajah memelas yang menggodanya, cukup ampuh hingga Jaebum memilih bungkam.

Tapi baru saja mereka berada didepan pintu gedung yang tadi mereka masuki, Jaebum melangkah terdiam.

"Ada apa hyung?"

"Aku melupakan sesuatu," Jaebum berbalik memasuki gedung—Jinyoung hanya menghela nafas.

Memang apalagi yang Jaebum lupakan?

Tidak juga, hanya setelah Jinyoung 'bersenang-senang', Jaebum akan selalu menghajar patner Jinyoung bisa saja hanya babak belur atau sekarat.

Tetapi Jinyoung biarkan saja, toh dia juga tidak terlalu memikirkan itu.

-0o0-

Sampai dirumah mereka—mereka 'bersenang-senang'.

Ya, bersenang-senang dalam kata lain.

PLAK.

PLAK.

Suara tamparan begitu terdengar disekitar rumah, dicampur dengan suara melengking setelahnya. Terdengar kembali suara cambukan selama lima kali, dicampur kembali suara melengking setelahnya.

Jaebum keluar dari suatu ruangan, dia berdecih pelan dan menuju kelantai pertama, duduk didepan televisi dan menontonnya dengan wajah datarnya—seakan tidak terjadi apapun.

Memang… sedang terjadi apa?

Tidak, ini adalah hal yang biasa, jika kita lihat diruangan dari Jaebum keluar tadi, didalamnya kita bisa melihat seseorang sedang diikat menggantung dan dalam keadaan tidak berpakaian. Jangan lupa berbagai 'mainan' dari yang berada didalam tubuhnya sampai diluar sangat bisa terlihat jelas terus menyala—bergetar meransang kuat orang ini.

Ooh—dan juga bekas luka-luka yang hanya berbekas memerah hingga yang membiru atau bahkan me-ungu.

Tetapi jika dilihat wajah dari seorang tersebut yang tidak ditutup matanya—yang tidak disumpal mulutnya—sangat-sangat-sangat menikmati, kepala itu terus bergoyang merasakan kenikmatan yang dia nikmati tidak peduli jika dia semakin bergerak rasa sakit dari lebam itu bertambah. Nyanyian desahan terus dikeluarkan diruangan bau sperma nan lembam ini. Tangannya sudah memerah karena terlalu lama diikat dalam posisi tergantung, kedua kakinya juga diikat walau dengan posisi tali renggang memudahkan kakinya bergerak walau dalam kapasitas terbatas. Benda yang menahan dibagian selatannya membuat bagian selatannya sangat merah karena terlalu lama menahan klimaks yang terus berdatangan setiap menitnya.

Sungguh—ransangan ini adalah dua yang terbaik setelah ransangan yang langsung diberikan oleh Jaebum sendiri.

Walau sebenarnya dia merasa tidak terlalu puas karena bukan Jaebum yang melakukkanya, tapi dia tidak peduli, ransangan ini juga membuat tubuhnya sangat senang—ingin terus dan terus—

Diwaktu-waktu Jinyoung menikmati setiap getaran itu—pintu ruangan terbuka, menampilkan Jaebum yang masih memasang wajah datar—lalu kembali menyeringai saat pintu ruangan itu tertutup.

"Aahh—Jaehh—nguhh—Bummiehh—"

Jinyoung memanggil lirih, matanya masih bisa melihat dengan jelas walau juga kabur karena air mata yang terus keluar—air mata kenikmatan.

"Sudah tiga jam, Junior—" Jaebum bersiul, dia mengelilingi ruangan, bukan langsung menuju Jinyoung yang masih tergantung lemah—dan nikmat.

Jinyoung kembali melayang karena benda-benda dilubangnya itu lagi-lagi menekan bagian ternikmatnya, tidak melihat Jaebum mendatanginya dengan membawa benda berat.

DAK.

Suara benda yang dipukul keras ditubuh manusia begitu terdengar, meninggalkan luka lebam dan darah yang keluar sedikit, akan lama untuk sembuhnya.

"Lihat karya yang kubuat, Junior."

DAK.

DAK.

DAK.

Jaebum terus memukul linggis ditubuh Jinyoung—kecuali kepala dan dada nya—dengan kesetanan, dia tidak memikirkan Jinyoung yang suaranya melengking, entah itu karena nikmat atau kesakitan.

TANG—TANG—TANG—

Suara besi yang dijatuhkan sembarang terdengar, tangan lainnya langsung mengambil dua benda sekaligus, namun mata tajam Jaebum masih menikmati wajah terengah-engah dari Jinyoung-nya, dan jangan lupa luka-luka yang sangat penuh ditubuhnya, baik itu luka lama maupun luka yang baru saja tadi ia buat.

"Hh—hyuengiehh—"

Jinyoung melenguh pelan, mencoba mengangkat kepalanya, menatap Jaebum dengan wajah memelas.

"Ya sayang?"

"La—gihh… eunghh—"

"Dengan senang hati, Tuan Putri."

|tbc;|

Ini hanyalah baru awalan, mungkin akan selesai di chapter 3. Doakan saja, aku sedang tidak mood membuat fanfic yang panjang-panjang.

Ini file akhir tahun yang berada di folder ku dan baru kusadari hanya membuat beberapa paragraph lol~ akhirnya aku lanjutkan walau aku yakin ini sangat terbalik dengan coretan di notepad tentang fanfic ini haahahaha.

Mind To Review?