Tidak ada yang lebih membosankan selain menjadi seorang jomblo.

Iya, jomblo-_-

Dan Jeonghan benar-benar merasakan efeknya sekarang. Tadinya ia benar-benar yakin kalau ia tidak apa-apa dengan statusnya saat ini, tapi mau bagaimana lagi kalau godaan saja selalu saja menghampiri. Bukan tidak ada yang naksir Jeonghan, hanya saja pria cantik itu selalu saja merasa kurang cocok.

Pernah juga dirinya berpacaran dengan Jisoo. Laki-laki kelahiran California yang ganteng, gentleman, kalem dan.. dia sahabat Jeonghan sendiri ngomong-ngomong. Itupun hanya bertahan 3 bulan, karena sebenarnya mereka menyalah artikan rasa sayang satu sama lain dan alasan yang lebih kuat karena mereka sudah nyaman berteman dan yang pasti, Jeonghan itu bukan jodohnya Jisoo-_-

Hingga kini pun, sudah mau musim liburan selepas ujian semester dan mau naik kelas 3. Jeonghan belum ada yang mendekati. Jeonghan sih sabar, tapi tidak tahu nanti bagaimana.

.

.

Ini Nyata?

SeungHan

Romance

Warn : YAOI. Typos, cerita acak-adul, ya pokoknya gimana gituu :3

.

.

.

.

.

"Minki-ya, kau benar tidak mau ikut aku?" tanya Jeonghan pada teman sebangkunya. Choi Minki, laki-laki cantik yang sekarang sudah tobat dengan berpenampilan manly. Rambut hitam dipotong pendek, punya abs dan selalu naik motor sport ke sekolah. Uhuy~

"Tidak. Malas. Oh iya, aku nyontek PR mu ya?"

"Iya ambil saja sendiri. Sudah ya aku mau ke kelasnya Jihoon dulu" ucapnya lalu melangkah keluar kelas diiringi lambaian tangan si teman sebangku.

"Ya hati-hati. Kalau dapat jodoh, kabari aku ya?"

.

Waktu itu ketika istirahat, Jeonghan pergi ke kelas 2-B sendirian. Kelas yang dianggap paling spesial karena banyak murid berprestasi disana, walaupun tidak semuanya pintar di bidang akademik tapi di bidang non akademik pun mereka hebat sekali.

Oh, ada satu lagi yang membuat kelas itu semakin tersohor.

"Hai Jisoo.." sapanya pada Jisoo yang sedang senyum ganteng ke arahnya.

"Halo, malaikat,"

Jeonghan berdecak lalu ia menyapa satu orang lagi yang duduk disamping Jisoo "Hai, Seungcheol"

Nah itu dia.

Laki-laki yang sedang tersenyum lebar ke arah Jeonghan adalah seorang siswa pindahan, sekitar tiga bulan yang lalu. Begitu ia masuk ke sekolah ini, Seungcheol langsung jadi laki-laki hits karena tampang rupawan dan otak pintar.

Juga, laki-laki dengan marga Choi itu adalah tetangga dekatnya. Rumahnya tepat disamping rumah Jeonghan. Mepet sekali, hanya dibatasi sebuah tembok setinggi perut. Kebetulan yang sangat fantastis, bukan?.

"Ini. Sudah kusalin semua. Terimakasih ya" Jeonghan menyerahkan sebuah buku pada Jihoon. Laki-laki mungil dengan wajah menggemaskan itu mengangguk.

"Tidak masalah Hyung. Sendirian saja?"

"Ya. Kau juga sendirian? Mana pacarmu Jihoon-ah?"

Bibir laki-laki menggemaskan itu merengut "Biasa. Sedang kumpul OSIS. Hyung, kau harus cepat cari pacar! Agar kemana-mana tidak sendirian" celetuk Jihoon dengan polosnya dan dihadiahi sebuah tepukan di pantat oleh Jeonghan. Khas ibu-ibu sekali.

"Jangan mel-"

"JIHONNIEEEEEEE-"

Laki-laki cantik berambut sebahu yang sekarang diikat kebelakang itu semakin menghela nafas bosan. Wajahnya dibuat datar, apalagi melihat pasangan yang romantis tapi agak alay ini. "Berhentilah teman-teman,"

Soonyoung, pacar Jihoon. Laki-laki tampan yang punya tingkat humoris diatas rata-rata ini terkikik kearah Jeonghan "Aduh Hyung. Makanya cepat cari pacar biar bisa seperti aku dan Jihoon" godanya dengan alis naik turun "Percuma lo, Hyung itu unyuw, masa iya masih jomblo. Hehehe"

"Cerewet. Kau bicara sekali lagi, kubuat kau putus dengan Jihoon" ancamnya dengan wajah galak yang sebenarnya tidak ada seram-seramnya sama sekali.

"Jangaaaaaaaan. Eomoni, jangan pisahkan aku dengan anakmuuu"

Dan lagi-lagi, Jeonghan hanya bisa pasrah.

Jihoon geleng-geleng kepala. Tapi dia sudah bisa menerima kok, kalau Soonyoung itu orangnya memang agak sedeng. Yeah, that is the power of love. Tapi tak sengaja, matanya melihat empat orang perempuan yang datang bergerombol ke kelasnya. Tentu saja ke bangkunya Seungcheol.

"Lihat, Kim Yeji kesini," bisik Jihoon pada dua orang didekatnya ini. Dan dua orang itu pun langsung membalikkan badan. Dimana disana si ketua geng, Kim Yeji sedang basa-basi kepada Seungcheol. Sepertinya kenalan, terus pasti akhirnya juga dijadikan target pacar.

"Pantas saja Seungcheol Hyung langsung hits, kalau dianya saja murah senyum begitu" kata Soonyoung lalu menunjuk Seungcheol yang tersenyum ramah dan sopan. Tapi hanya akan menimpali seadanya ketika ditanya.

"Seungcheol-ah, kau sudah punya pacar?" tanya Yeji sengaja dibuat keras. Seolah-olah tidak akan ada satu pun orang yang bisa menolak pesonanya. Duh,

Dengan seringan kapas, laki-laki awesome itu mengangguk. Yeji terperangah, Jisoo yang disebelahnya langsung menoleh horror padanya, dan mendadak suasana kelas jadi sepi.

"S-siapa?"

Seungcheol menolehkan kepalanya kearah belakang, sekilas laki-laki itu terlihat tersenyum padanya. Tapi ya tidak tau, mungkin saja itu bukan padanya.

"Jeonghan,"

"Kenapa dengan Jeonghan?" Yeji menatap skeptis kearahnya, lalu kembali lagi menatap Seungcheol yang senyum-senyum bahagia.

"Kau tanya pacarku siapa kan? Pacarku itu Jeonghan"

Yeji mengangakan mulutnya tidak percaya. Jeonghan yang dianggapnya sebagai rival kini maju selangkah darinya. Ia tertawa sebentar, sebenarnya agar tidak kelihatan bodoh. Dan orang-orang disana menatapnya aneh. Apanya juga yang lucu.

"Kau bercanda kan?"

Seungcheol menggeleng kalem. Nah, kalau bicara kalem, Jeonghan jadi teringat Jisoo. Eh, kenapa jadi Jisoo segala?

"Benar. Kalau tidak percaya, tanya saja sendiri pada Jeonghan" Seungcheol menyeringai -kalau ini benaran ke arahnya. Dan orang-orang disana langsung menatapnya. Meminta jawaban pasti dari seseorang yang katanya pacar Seungcheol. Laki-laki hits musim ini.

Laki-laki cantik itu hanya bisa menggigit bibir. Dia deg-degan sungguhan, sumpah.

Jihoon disebelahnya mencubit pelan lengannya "Hyung kau sungguhan pacaran dengan Seungcheol Hyung ya?"

Disertai gelagat gugup, Jeonghan berkata "Entahlah. Mungkin itu salah satu bentuk pelarian diri dari Kim Yeji.. uhm, mungkin?"

Karena terlalu lama menjawab. Kim Yeji akhirnya undur diri dari tempat itu dengan muka merah. Malu pastinya. Raut gugup dan malu-malu dari Jeonghan itu dianggap sebagai jawaban 'iya'. Rencananya gagal total. Sementara keadaan kelas kembali normal seperti semula.

Tinggal Jeonghan yang belum kembali normal-

"Eomoni, kau sudah tidak jomblo ya?" Soonyoung berkata lirih. Takut kalau ibunya Jihoon ini meledak kembali. Bisa-bisa ia dibuat putus dengan sang pujaan hati.

Sementara Jisoo meninju pelan lengan Seungcheol "Yaa! Kenapa tidak cerita kalau kau dekat dengan Jeonghan?"

Seungcheol hanya tertawa lalu matanya menangkap Jeonghan yang masih shock, lucu juga ternyata.

.

.

.

TBC