Lubang

By QuEE lu-VIZ

KnB (c) Fujimaki Tadatoshi

Aokise

Humor

Rate T

Request fict for #BlackCrows1001

Warning: boyxboy, Gaje, typo(s), OOC, humor gagal, DLL

.

DON'T LIKE DON'T READ

.

.

.

"Aominecchi.."

Manik deep blue berotasi jengah. Rengekan itu sudah sering menjamah pendengarannya. Dan ia sudah sangat jengah.

Enggan menyahuti. Pemuda dim dengan helaian deep blue serupa maniknya, hanya menatap dengan wajah malas khasnya.

Pemuda pirang yang baru saja merengek itu meneguk ludahnya. Manik topaz yang siap menumpahkan muatannya kapan saja memandang ragu si dim.

"A-apakah, aku harus memasukkannya-ssu?"

Si dim bernama Aomine Daiki mendengus. "Tentu saja kau harus memasukkannya."

"Ta-tapi-ssu.."

"Kalau kau tidak mau memasukkannya, biar aku saja!"

"T-tidak!" si pirang memotong cepat. Raut panik terpampang jelas di wajah tampan cenderung cantik itu. "Biar aku saja, Aominecchi."

Berdecak. Manik deep blue menatap tajam si pirang. "Kalau begitu cepatlah, Kise!" berujar kesal, "Apa kau tega membiarkan ku terus seperti ini?" lanjutnya dengan raut memelas.

Kepala dengan helaian pirang mengangguk cepat. Manik topaznya kembali fokus pada satu hal dengan dahi mengkerut. Kemudian kembali menatap si biru tua dengan tatapan memelas.

"Tapi lubangnya kecil, Aominecchi."

Yang ditatap menguap malas. Jari kelingking sudah mengorek telinga —yang merupakan kebiasaannya.

"Apa muatssu?"

Si dim menggeram kesal."Tentu saja muat, Kise. Kau saja yang belum mencobanya."

Kepala kuning mengangguk lemah. "Akan aku cobassu."

Manik topaz bersembunyi di balik kelopak mata. Dengan alis blonde yang bertautan.

"Ck." decakkan kasar terdengar dari si dim. "Bagaimana kau akan memasukkannya jika kau saja menutup matamu seperti itu, Kise?"

Pemuda dim itu benar-benar kesal. Melihat tingkah si pirang yang sejak tadi, terus membuang-buang waktu. "Biar aku saja yang melakukannya."

"Jangan!" lagi. Si pirang yang berprofesi sebagai model itu, berujar panik. "Biarkan aku mencobanya sekali lagi."

"Kalau begitu cepat!"

Model bernama Kise Ryouta mencoba kembali fokus. Berkali-kali meneguk ludahnya sendiri. Keringat dingin bahkan sudah membasahi pelipisnya.

Si dim mencoba sabar. Menunggu dengan bosan sekaligus kesal karena si pirang yang belum melakukan apapun.

Manik topaz sudah berkaca-kaca, saat menatap manik deep blue di hadapannya.

"Bagaimana kalau sakit, Aominecchi?"

"Apanya yang sakit?!" habis sudah kesabarannya. "Kau hanya memasukkan benang pada lubang jarum, Kise!"

Mengambil paksa jarum dan benang yang tengah dipegang si pirang. Memasukkannya cepat dan kemudian memberikannya kembali pada si blonde. Sementara Kise menerimanya dengan mata berbinar kagum.

"Aominecchi hebat-ssu." pujinya, menatap kagum ke arah si dim.

"Cepat jahitkan bajuku, aku sudah kedinginan sejak tadi."

Ya. Sejak tadi pemuda itu terus bertelanjang dada karena si blonde yang menawarkan diri akan menjahitkan pakaiannya yang sobek. Sejak tadi, pemuda itu hanya membuang-buang waktu dengan tingkah konyolnya dan membiarkan dirinya bertelanjang dada.

"Aominecchi.."

Seruan itu kembali terdengar. Aomine menatap dengan alis terangkat.

Senyum kikuk terukir di wajah cantik si pirang.

"Aku.." menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sementara Aomine menunggu.

Si model bergerak gelisah. Manik topaz bahkan enggan menatap Aomine di hadapannya.

"Sekarang apa lagi, Kise?" berujar kesal karena si model Kise Ryouta yang kembali menarik ulur waktunya.

"Aku.."

"Cepatlah, Kise!" menggeram kesal. Manik deep blue menatap tajam.

"Aku tidak bisa menjahit-ssu."

.

.

.

The END

.

.

.

GAJE?

Emang!

Gomen, Viz cuma bisa ngasih fict gaje ini buat kamu, #BlackCrows1001

Semoga bisa menghibur di malam pergantian Tahun 2016.

HAPPY NEW YEAR 2016, MINNA- TACHI ^o^

*tiupterompet

.

MIND TO REVIEW ^o^