ANGEL OR DEVIL?!

Cast : Oh SeHoon.| Xi Luhan.|

Other Cast : Kim JongIn.| Jeon JungKook.| etc.|

Pair : HanHun.

Genre : Fantasy.| Romance.|Thriller.| etc.|

Summary : Percaya mimpi? Sehun tidak, tapi ia bertemu dengan Lelaki yang ada dalam mimpinya...

WARN! YAOI, GAJE, TYPO(s), ABSURD,ETC.

-HanHunCouple—

Sehun menguap bosan. Matanya melirik tajam ketika melihat sebelah kaki jongin turun, ia membuat gesture seperti ingin memotong leher pemuda tan itu.

"Salah kalian berdua mengapa bertengkar." Nada suara sehun terdengar ketus. Duojongjung menelan saliva mereka dengan susah payah.

Jungkook memasang aegyo yang berhasil membuat pemuda manis itu memasang ekspresi jijik.

"Kalian pikir aegyo mempan padaku? Cukur dulu kumis kalian!"

Pintu kelas terbuka. Luhan muncul dengan wajah yang pucat. Deru nafasnya juga tidak teratur, sehun memasang tampang khawatir—tanpa sadar.

Tangannya dengan lembut memegang kening luhan. Ia meringis mendapati luhan demam tinggi.

"Ayo kuantar ke ruang kesehatan, " sehun menoleh dan memasang death glare—meski tidak berhasil karena jatuhnya masih imut—lalu menunjuk duo jongjung. "kalian berdua awas bergerak!"

Dan melangkah pergi keluar kelas, sambil membopong luhan. Pemuda tampan itu tersenyum lemah. Apa sehun mulai menerima dirinya? Luhan pikir ini saatnya ia mengatakan kalau ia mencintai sehun.

"Sehun, aku—"

Sehun menutup bibir tipis luhan dengan jari telunjuknya yang lentik. Tersenyum manis, pemuda itu menggeleng.

"jangan berbicara dulu,Luhan-ssi."

Lagi, luhan tersenyum samar. Wajah sehun kelihatan sangat cantik dilihat dari samping. Dan luhan rasanya ingin tertawa melihat ekspresi sehun yang sedikit kesusahan karena badan luhan jauh lebih kekar daripada badan ringkih sehun.

Sementara itu didalam kelas duo jongjung sedang terduduk dilantai. Mereka mengabaikan perintah sehun,pemirsa! Jongin berdiri dan memukul belakang kepala jungkook dengan keras.

"Ini semua salahmu,bego!"

Jungkook mengeryit kesal dan balas meninju perut jongin hingga pemuda tan itu terjerembab dilantai. Jongin meringis dan bangkit sambil memegang perutnya yang terasa ngilu.

"Apa masalahmu,brengsek?" maki jungkook balik. Ia meludah dan dengan sengit memandang jongin.

"kau pikir aku tak tau?! Aku tau kalau kau memberi sehun harapan, tapi ternyata kau sudah berpacaran dengan Suga dari kelas sebelah!"

"Apa maksudmu,hah?"

Jongin tertawa sinis. Ia langsung menendang jungkook dan membiarkan pemuda tampan itu tergeletak dilantai. Jungkook berdiri dan hampir memukul wajah jongin.

"kau mau apa? Kau marah karena perkataan ku benar?"

Jungkook terdiam. Jongin benar, ia memang memberi harapan pada sehun. Tapi ini semua juga termasuk salah sehun! Jungkook selalu memberi kode kalau ia menyukai sehun, tapi yang ia dapatkan hanyalah perhatian sebatas seorang sahabat. Bukan salah suga karena ia datang disaat jungkook sedang stress memikirkan sehun, sehingga tanpa pikir panjang ia menerima cinta suga.

"kenapa?! Kau merasa bersalah?" Tanya jongin sinis, "aku juga tau kalau kau mendekati sehun karena Ayahmu bermusuhan dengan Ayah sehun! Kau disuruh Ayahmu untuk membunuh sehun,bukan? Cih, aku tak menyangka. Teman yang selama 17 tahun aku percaya! Sekarang mengkhianati kami? Shit!"

"Bu-bukan seperti itu! Aku juga baru tau kalau ayah membenci ayah membunuh sehun baru 2 minggu—"

Brak!

Duo jongjung tersentak. Sehun tiba-tiba masuk dan menatap jungkook penuh luka. Mulutnya beberapa kali terbuka, seperti ingin berbicara. Namun tak ada suara yang keluar. Hanya air mata yang menjelaskan semuanya. Air bening itu meluncur perlahan dari pelupuk indah milik sehun.

"Kau mendekatiku karena ingin membunuhku?" Tanya sehun dengan suara bergetar.

Jungkook menunduk. Tak menyangkal. Sementara jongin terus menerus menyenggol lengannya agar berbicara. Ia juga tak ingin persahabatan mereka hancur begitu saja.

'kumohon katakan itu bohong!'

"Jungkook mendekati ku karena penasaran? Karena ayah ku dan ayah jungkook bermusuhan?"

'Bohong,'kan? Kumohon~'

"itu benar."

Jantung sehun serasa berhenti berdetak. Matanya melebar, dan dengan itu sehun berlari meninggalkan jungkook.

"AKU MEMBENCIMU!"

Jongin tertawa sumbang. Nafasnya sedikit tersengal, matanya juga ikut berair. Setetes air mata lolos dan jungkook tertegun karenanya.

"kau puas sekarang? KAU PUAS SEKARANG?! Selama ini aku menyimpannya karena aku yakin, kau pasti akan mengakuinya didepan sehun. Aku juga tak ingin kita menjadi seperti ini brengsek! Tapi apa? Sudah cukup. Mulai detik ini, jangan pernah ganggu sehun lagi."

Jongin juga melangkah keluar kelas,berniat mencari sehun. Sementara jungkook terjatuh diatas lututnya. Bibirnya bergetar, menahan tangis. Persahabatan mereka yang sudah terjalin selama 17 tahun kandas begitu saja. Apa lagi yang dia harapkan? Sehun yang dicintainya sekarang sudah membencinya. Jongin yang selama ini menjadi tempat keluh kesah, juga ikut membencinya.

Tap

Tap

"bagaimana rasanya dibenci oleh dua orang yang kau sayangi?"

Jungkook terdiam. Isakannya berhenti begitu saja. Ia dapat melihat sepasang kaki berbalut sepatu sport berwarna biru putih sedang berdiri didepannya. Jungkook tidak melihat wajahnya, tapi entah kenapa ia yakin orang itu sedang menyeringai. Dengan perlahan ia mengangkat kepalanya yang semula menunduk.

"Kris-sunbae?" serunya lirih. Kris tersenyum, mensejajarkan dirinya dengan jungkook sebelum mengatakan sesuatu yang dapat membuat jungkook terlihat sangat marah.

"Apa maksudmu?"

Kris kembali menyeringai, dengan perlahan ia kembali berdiri dan menarik jungkook agar sama dengannya. Pemuda dengan tinggi 190 Cm itu menepuk bahu jungkook sedikit keras, sebelum kemudian mengeratkan pegangannya disana.

"Yah, kau tak perlu tau apa maksudku."

Jungkook membatu dengan tangan mengepal erat. Matanya melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 4 sore, kemudian kembali menatap kris yang berdiri dengan senyum angkuh.

"Baiklah. Aku setuju."

Tawa berat itu terdengar. Langkah kaki kris yang sedikit lebar memudahkannya mencapai pintu kelas dengan cepat. Ia berbalik dan menatap jungkook.

"Jangan lupa perkataanku."

Jungkook hanya memasang tampang datar. Disaat kris pergilah, senyum mengerikan itu mulai terpatri.

'Luhan, nikmati hidupmu sebelum mati.'

" Luhan adalah soulmate sehun. Orang yang kau cintai. Dia yang merebutnya darimu. Kenapa kau tak bunuh dia?"

TBC.

Wauw~ konflik pun dimulai! Hehehe… sorry gaje ya~ WB aku udah berangsur menghilang semenjak aku nonton drama Cheese In The Trap, readers udah nonton belum? Seru lho~ aku aja ampe nangis nontonnya… /author promosi.

Oh satu lagi, Aku 94L. jadi, panggil eonnie,saeng,noona atau apapun lah itu. asal jangan thor pliss… emangnya aku superhero apa? atau juga boleh panggil Azura. nama aku Azura Degira, salam kenal ya!

So, last but not least, Review please… aku rela begadang demi kalian lho readers tercinta… walopun aku ada tugas presentasi.

Sampai jumpa di chapter selanjutnya~