Author : park richan (anaknya Chanbaek) :'V

Tittle : Prez or Maid (Vers. ChanBaek) REMAKE dari komik jepang "kaichou wa maid sama"

Main Cast : Park Chanyeol, Byun Baekhyun a.k.a baekkie (GS for Uke)

Other Cast : tentuin sendiri yes, soalnya banyak banget..

Ada sedikit perubahan marga.. kayak do kyungsoo jadi byun kyungsoo..

Genre : romance, comedy (gak yakin sih), drama

Length : chapter

Rating : T+

A/N: hollaaaaaa yeorobun! Eyaakk balik lagi ama owe author acakadul park richan anaknya daddy chanyeol sama mommy baekhyun.:'V author pngen ngucapin terima kasih sebanyak-banyaknya buat kalian para readers yg udah meluangkan waktunya buat baca FF yg ngebosenin ini T^T owe terharu bngt sama review kalian.. makasih yang udah tinggalin jejak di comenant/review.. Sebelum itu saya mau ngucapin HAPPY NEW YEARS ALL . harapannya semoga bisa menjadi lebih baik lagi di tahun 2016. Dan chanbaek cepetan konfirm #amin.. author kobam beneran semalem. Moment chanbaek ejigile.. mommy daddy dalam posisi ambigu aned.. kyaaaaaa merdeka banget chanbaek mah.. . Ok daripada author ngebacot melulu mendingan cuusss aja ke next chapternya ^^. Yang udah baca tolong tinggalin jejak seperti biasa. Soalnya saya masih butuh kritik dan saran dari para readers sekalian.. ^^ okay, let's get started. Cekidot

WARNING

GENDERSWITCH (GS), GAJE, TYPO(S) bertebaran, feel ga dapet, ga seseru komik aslinya, OOC, tulisan gak sesuai EYD, Bad Summary, yang gak suka ceritanya silahkan gak usah dibaca

DON'T BE SILENT READER!

Desclaimer

Chanyeol hanya milik baekhyun, dan baekhyun hanya milik chanyeol.. dan chanbaek milik CBHS, dan saya milik orang tua saya :'V semua makhluk milik allah ^^

summary:

Byun Baekhyun berhasil menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai dewan perwakilan sekolah di SMA seika, selama dia diposisi ini, dia tidak akan membiarkan siswa laki-laki berbuat seenaknya. Namun, bagaimana jadinya ketika salah satu siswa SMA seika mengetahui rahasia terbesarnya? Dan ternyata siswa itu adalah Park Chanyeol seorang siswa terpopuler di Sma seika..

"aku terlalu peka, sehingga membuatku benar-benar marah.. tapi kali ini aku ucapkan terima kasih karena sudah menyelamatkanku" ucapnya baekhyun tulus, ia pun menoleh kearah chanyeol yang kini tengah menatapnya. Baekhyun tersenyum manis kearah chanyeol.

"lihatlah, aku akan segera menyusulmu chanyeol, dan nanti aku yang akan mengkhawatirkanmu." Baekhyun berucap begitu semangat pada chanyeol sambil memberikan senyumannya, sedangkan chanyeol hanya mampu menatap baekhyun dengan tatapan yang benar-benar sulit diartikan.

"oh iya, gomawo sudah meminjamkan syalmu dan hal yang lainnya." Baekhyun memberikan jinjingan yang berisi syal itu pada chanyeol.

"aku berpikir tentang bagaimana aku bisa membalasnya. Karena aku benci berhitung pada seseorang. Ada sesuatu yang dapat ku bantu?"ucap baekhyun sambil menyerahkan jinjingan itu kehadapan chanyeol. Chanyeol yang mendengar hal itu hanya memasang wajah datarnya.

"kalau begitu.."

"ada yang kau inginkan." Baekhyun cukup terkejut dengan suara chanyeol yang terlihat begitu serius.

"akau mau kau jadi maid pribadiku selama satu hari" ucap chanyeol sambil menopang dagunya dan menyeringai kearah baekhyun.

"HAH?!" baekhyun berteriak terkejut mendengar perkataan chanyeol itu.

.

.

Chapter 3

Permintaan chanyeol sungguh membuat baekhyun jantungan, bagaimana mungkin seorang park chanyeol meminta baekhyun untuk menjadi maid pribadinya. oh, siapapun tolong beritahu pada baekhyun bahwa chanyeol sekarang sedang terkena demam tinggi. Dia benar-benar tak habis pikir dengan segala pemikiran seorang park chanyeol.

.

.

Baekhyun's POV

"mwoyaa? aku harus menjadi maid pribadinya? shireo.. chanyeol dia benar-benar sudah gila." Gerutuku dalam hati. Huh, aku benar-benar bingung. Aku hanya mampu menatapnya dengan tatapan tidak percaya. Tapi, oh lihatlah ada apa dengan senyuman itu.. aaarrrgghhh aku harus segera menjauh darinya saat ini.

Kulangkahkan kakiku untuk turun dari atap sekolah, aku benar-benar kesal dengan ucapannya itu. Rasanya aku ingin sekali memasukkan batu kedalam mulutnya itu, agar ia tak bisa berkata yang aneh-aneh lagi padaku,.

.

Baekhyun's POV END

.

.

Author POV

Baekhyun pergi meninggalkan chanyeol di atas atap sekolah. Ia menelurusi koridor yang cukup ramai. Banyak siswi yang menyapanya dengan senyuman, namun ada juga siswa yang menatapnya takut-takut. Bagi para siswa sma seika, baekhyun adalah seorang ketua yang memiliki jiwa setan dan iblis. Namun berbeda dengan para siswi sma seika, mereka begitu menyukai baekhyun. ya bagi para siswi, baekhyun adalah malaikat mereka. Malaikat yang di utus untuk melindungi mereka dari kejahilan para siswa berandalan.

Saat baekhyun berjalan melewati ruang olahraga, terdengar suara gaduh. Baekhyun pun menghampiri mereka. Dan ternyata..

"BUKANKAH SUDAH KU PERINGATKAN AGAR TIDAK MENGGANGGU PARA WANITA" teriak baekhyun dengan wajahnya yang begitu menakutkan, yah saat ini baekhyun sedang dalam puncak emosinya. Dia telah menjelma menjadi iblis yang begitu menyeramkan untuk para siswa laki-laki.

"kami sedang latihan untuk festival sekolah" ujar laki-laki yang saat ini sedang bertelanjang dada dan menari-nari dengan gerakan tarian perut dihadapan para siswa wanita.

"memangnya kenapa? Ini begitu menyenangkan, bukan?" laki-laki itu masih tetap mendekati para siswi. Sedangkan, para siswi hanya mampu menjerit-jerit dan menutup mata mereka dengan telapak tangan.

Baekhyun benar-benar marah saat ini. akhirnya ia menarik laki-laki itu, setelah itu melemparkannya kedalam gudang yang berada di ruangan olahraga itu.

"renungkanlah di dalam sana." Ucap baekhyun, setelah itu ia menutup pintu gudang tersebut dari luar dengan cara merantai gagang pintu lalu menguncinya menggunakan gembok, sehingga laki-laki itu tidak bisa keluar sebelum ia meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Baekhyun dan para siswi pun meninggalkan segerombolan siswa laki-laki yang berada di depan pintu gudang, mereka mencoba membuka pintu itu agar temannya bisa keluar dari sana. Namun, sepertinya usaha mereka sia-sia..

Tidak berapa lama, chanyeol melewati ruang olahraga.

"aahh chanyeol-si." Ucap salah satu siswa dengan wajah yang begitu menyedihkan. Chanyeol pun berhenti dan melirik siswa tersebut.

"ia begitu kejam" ujar salah satu siswa lain, chanyeol hanya mampu menatap mereka dengan tatapan tidak mengerti.

"ketua mengurungnya didalam dan menyuruhnya untuk menyesali perbuatannya." Jelas siswa itu masih dengan raut sedih. Chanyeol hanya memandang datar siswa-siswa itu.

"ketua kah?" ucap chanyeol masih dengan wajah datarnya.

"nde" ucap segerombolan siswa laki-laki secara serempak. Akhirnya salah satu dari mereka menceritakan asal usul kejadian yang sebenarnya kepada chanyeol. Namun, chanyeol tidak menanggapi cerita mereka. Ia sibuk dengan dunianya sendiri.

"begitulah ceritanya." Ucap siswa itu menyudahi acara curhatan kepada chanyeol.

"kalau begitu renungkan saja." Ujar chanyeol, setelah itu chanyeol melangkahkan kakinya untuk keluar dari ruangan itu.

"jebal, jangan berkata seperti itu." Segerombol laki-laki tadi memasang wajah memelas pada chanyeol, namun chanyeol hanya melirik sedikit lalu melanjutkan langkahnya,.

"hah, membosankan." Ucap chanyeol menghembuskan nafasnya. Ia mendengar pembicaraan segerombol siswa tadi yang ternyata adalah teman-teman sekelasnya sambil berjalan ke arah pintu keluar.

"apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya salah seorang siswa kepada temannya.

"eotthokke?" jawab temannya dengan wajah panik.

"tidak ada pilihan lain selain mencuri kuncinya dari ketua." Usul siswa yang lainnya.

"aish, bagaimana caranya?"

"walau kita bersama-sama tetap sulit melawan ketua." Pendapat salah satu siswa.

"bagaimana jika kita bersama-sama menyerangnya?" usul siswa lain dengan wajah seriusnya.

"arraseo." Seluruh siswa laki-laki yang berada disana menyutujuinya. Namun, ternyata mereka yang sedang berunding dikejutkan dengan suara seseorang.

"minggir." Ucap seseorang itu dengan nada dingin yang tak lain adalah chanyeol. Seluruh siswa melihat kearahnya kemudian mereka melangkah mundur untuk memberi jalan kepada chanyeol.

Dengan sekali tendangan menggunakan kakinya yang panjang itu, chanyeol mampu menghancurkan pintu gudang tersebut. Sehingga nampaklah siswa laki-laki yang tadi dikurung oleh baekhyun. keadaannya begitu menyedihkan, laki-laki itu menatap chanyeol dengan mata berbinar.

"cepatlah keluar." Ucap chanyeol

"uwaa daebak, neomu neomu daebak chanyeol-si." Ucap para siswa yang melihat aksi chanyeol. Mereka begitu mengagumi sosok park chanyeol.

"perbaiki pintunya." Ucap chanyeol sambil melangkahkan kakinya untuk benar-benar meninggalkan ruangan itu.

"akuu terselamatkan." Ujar laki-laki yang dikurung itu, akhirnya ia bisa menghirup udara bebas saat ini.

.

.

"festival sekolah tahun ini. Temanya adalah 'kehidupan baru di SMA seika'" ujar baekhyun memperlihatkan selembar poster dengan gambar 2 wanita mengenakan seragam seika yang tertempel pada papan tulis.

"ini adalah kesempatan yang baik untuk meningkatkan image sekolah kita. SMA Seika, kebangkitan adalah tema yang bagus." Ucap baekhyun kepada para anggota dewan.

"apa maksud sebenarnya." Bisik anggota dewan yang lain, mereka tidak mengerti dengan tujuan dan rencana sang ketua kali ini.

"dengan tema yang menarik ini, kita dapat meningkatkan reputasi sekolah kita. Lalu pandangan tentang jorok dan berandalan akan terlupakan. Tujuannya adalah agar makin banyak perempuan yang masuk ke sekolah ini musim semi nanti." Jelas baekhyun kepada para anggota dewan yang lain dengan semangatnya yang menggebu-gebu, sedangkan anggota lain hanya melihat baekhyun dengan tatapan datarnya. Baekhyun sendiri begitu ingin rencananya ini berhasil agar bisa membuat SMA seika menjadi sekolah yang diincar para perempuan sehingga..

"aku akan mengusir kalian dari sekolah ini, para laki-laki." Tambah baekhyun dengan menampilkan seringaiannya kepada seluruh anggota dewan yang kebanyakan adalah laki-laki. Mereka tidak terlalu terkejut dengan pernyataan sang ketua, karena mereka sudah mengetahui bahwa sang ketua begitu membenci laki-laki.

"tapi ketua? Apakah tema ini tidak terlalu berlebihan?" ujar cha enwoo sambil terus memperhatikan poster tersebut.

"bukannya tidak baik jika berbohong." Tambah anggota lain dengan suara bergetar dan senyum yang dipaksakan.

"apa yang kalian takutkan." Ujar baekhyun sambil memukul papan secara berulang kali,

"akan menjadi bohong atau tidak, itu tergantung pada kalian. Semuanya harus bekerja sama, agar festival dapat berjalan dengan menyenangkan dan baik" baekhyun memberi semangat kepada para anggotanya dengan keinginannya yang begitu kuat.

Namun, tiba-tiba kelas 2-2 datang memasuki ruangan konseling siswa secara bergerombol. Baekhyun dan anggotanya melirik ke arah pintu yang baru saja dibuka. Setelah itu baekhyun duduk dikursinya yang terletak didepan. Saat ini ia sedang menatap ketua kelas dari kelas 2-2 dengan tatapan dinginnya. Dihadapannya kini terdapat segerombolan siswa laki-laki dari kelas 2-2.

"kali ini kalian belum juga membawa proposalnya bukan?" ucap baekhyun dingin dengan ekspresi datar.

"aku akan berhenti melakukan tarian perut." Ucap salah satu siswa dengan mengepalkan tangannya. Siswa tersebut adalah siswa yang dikurung oleh baekhyun di gudang dalam ruangan olahraga.

"tentu saja." Ucap baekhyun tegas.

"kami sulit sekali untuk menentukannya." Ucap ketua kelas, dengan tatapan sinisnya.

"jadi, kami ingin melakukan rencana yang semula." Ucap siswa yang berada disamping ketua kelas itu. Lalu ketua kelas itu menyerahkan selembar kertas kepada baekhyun dan meletakkannya dimeja.

"semua sudah menyutujuinya." Semua siswa yang berada diruangan itu mengangguk setuju, kecuali anggota dewan sekolah tentunya.

"melakukan game gunting batu kertas striptis." Ucap baekhyun ketika ia melihat isi kertas tersebut.

"ditolak" tambah baekhyun, lalu ia menyandarkan tubuhnya dikursi dan menatap mereka lagi.

"waeyo? Tradisi ini selalu ada dari tahun ke tahun di festival SMA seika." Ucap ketua kelas mereka sambil marah-marah dihadapan baekhyun.

"itu bukan tradisi." Ucap baekhyun santai.

"bukannya ini sukses tahun lalu." Ucap salah satu siswa, masih dengan nada tinggi karena emosi.

"itu hanya bagi kalian." Baekhyun masih menanggapi mereka dengan santai.

"tidak kah itu berlebihan, bukannya festival itu harus menyenangkan?" ujar si ketua kelas sambil mengepalkan tangannya dihadapan baekhyun.

Baekhyun pun memejamkan matanya kemudian menjawab.

"tema festival sekolah tahun ini 'kehidupan baru SMA seika' untuk menarik perhatian perempuan masuk ke sekolah ini" ucap baekhyun berteriak nyaring, emosinya sudah mencapai ubun-ubun. Iya begitu kesal dengan tingkah siswa kelas 2-2 ini. Saat ini baekhyun terlihat seperti monster yang siap untuk menelan siapa saja yang sudah mengusiknya. Lalu, segerombolan siswa kelas 2-2 hanya menatap takut sang ketua dewan, mereka tidak berani menatap baekhyun dan mundur beberapa langkah. Karena, baekhyun saat ini sedang dalam mode menjadi iblis.

"kalau begitu bagaimana dengan pemotretan dan wanita sebagai modelnya.?" Ujar ketua kelas dengan suara bergetar karena takut.

"ditolak." Jawab baekhyun dengan tegas.

"dansa laki-laki dan wanita.?"

"ditolak"

"pertandingan sumo antara wanita?"

"APA KALIAN MENGERTI YANG KUKATAKAN, HENTIKAN BERPIKIR YANG ANEH-ANEH DAN BAWA PROPOSAL YANG BENAR KEMARI. HANYA KELAS 2-2 YANG BELUM MEMUTUSKAN ACARA." Emosi baekhyun meningkat ia memarahi seluruh siswa kelas 2-2 dengan garangnya. Jiwa iblis baekhyun telah keluar. Para siswa kelas 2-2 pun menatapnya takut-takut, mereka bergidik ngeri melihat sang ketua dewan telah mengeluarkan sifat aslinya yang menyeramkan. Teriakan yang begitu kencang dan nyaring menghiasi ruangan konseling siswa hari ini.

"i.. itu karena ketua selalu menolaknya" ujar mereka dengan suara bergetar dan tubuh mengeluarkan keringat dingin.

"tidak bisakah kau menerima satupun?" tanya salah seorang siswa masih dengan suara bergetar dan tubuhnya yang bergetar juga.

"KARENA ITU BAWAKAN AKU PROPOSAL ACARA YANG BENAR AGAR DAPAT AKU SETUJUI." Teriak baekhyun dihadapan seluruh siswa kelas 2-2 dengan mata menyala seakan-akan ingin menerkam seluruh siswa yang membuatnya kesal ini. Sang ketua kelas menatapnya takut-takut dengan sedikit meneteskan air mata dan seluruh siswa kelas 2-2 menciut melihat baekhyun sudah benar-benar menjadi monster saat ini. tubuh mereka bergetar karena rasa takut pada baekhyun.

"kalau begini.." ucap ketua kelas dengan mode masih meneteskan air mata dan seluruh siswa kelas 2-2 melirik kearah belakang, yang saat ini telah duduk seseorang yang begitu mereka banggakan dan idolakan. Ya murid itu adalah..

"chanyeol-si." Ucap mereka serempak, chanyeol yang merasa dirinya dipanggil melirik kearah mereka dengan tatapan datarnya.

"chanyeol-si tolong katakan sesuatu padanya." Ucap mereka memelas, chanyeol hanya mengedipkan matanya karena ia sungguh tidak tahu apa yang harus ia katakan.

"chanyeol-si, chanyeol-si, chanyeol-si, chanyeol-si, chanyeol-si." Keluh para siswa kelas 2-2 yang tak lain adalah teman sekelasnya. Mereka menatap chanyeol dengan tatapan memohon, bahkan ada yang mengeluarkan air mata juga.

Akhirnya chanyeol pun turun dari meja tempat ia duduk tadi, ia pun melangkahkan kakinya kearah baekhyun duduk saat ini.

"mwoya?" tanya chanyeol, ia melirik kebelakang kearah teman-teman kelasnya.

"seperti yang kubilang, bialng kepadanya agar membiarkan kita melakukan permainan gunting batu kertas striptis." Ujar ketua kelas sambil menunjuk-nunjuk jarinya kearah baekhyun dari belakang chanyeol. Chanyeol pun memandang baekhyun dengan ekspresi datar.

"biarkan kami melakukan game gunting batu kertas striptis." Ucapnya dengan nada sedatar-datar mungkin dan tanpa ekspresi. Baekhyun yang sedang duduk di hadapan chanyeol pun membulatkan matanya karena ekspresi chanyeol itu.

"chanyeol." Ucap baekhyun pelan menahan emosi. Sedangkan chanyeol hanya menatapnya masih dengan tatapan datar.

"chanyeol-si, tolong pakai ekspresi sedikit." Ujar sang ketua kelas yang berada dibelakang chanyeol. Chanyeol pun melirik kearah sang ketua kelasnya itu.

"karena aku tidak begitu ingin melakukannya." Ujar chanyeol masih dengan tatapan datarnya.

"tidaakk." Ucap seluruh siswa kelas 2-2 dengan tatapan sedih. Baekhyun yang melihat adegan itu hanya bisa membulatkan matanya lebih bulat lagi..

"akan tetapi.." ucap chanyeol tiba-tiba, ia melirik baekhyun dan berkata..

"kenapa tidak kau ikuti saja, keinginan mereka untuk 1 kali saja?" chanyeol menatap baekhyun dengan sedikit senyuman samar.

"eotthokke." Ujar baekhyun dalam hati, ia sungguh gugup jika sudah berurusan dengan chanyeol.

.

.

.

*MAID LATTE

'Hari Kuping Kucing'

Baekhyun's POV

"selamat datang, tuan" ucapku gugup dengan senyuman yang aku paksakan. Kenapa aku harus bersikap seperti ini. bagaimana tidak, pelanggan cafe yang saat ini dihadapanku adalah chanyeol.

"kuping kucing, moe" ucapnya dengan bola mata yang membulat ketika melihatku menggunakan bando kuping kucing berwarna pink. Kyaaaaaa ini sungguh menyebalkan. Jangan kira kau bisa mengancamku hanya karena kau mengetahui rahasiaku park chanyeol. "Oke kau harus bisa menahan emosimu baekhyun." ucapku dalam hati menyemangati.

"baekkie-si, tolong pesanannya." Ucap chanyeol yang kini telah duduk dikursi yang biasa ia duduki jika berkunjung ke maid latte, yaitu disudut ruangan. Aku pun langsung menghampiri chanyeol ditempatnya, aku harus berbicara sedikit berbisik ke arah chanyeol agar tidak ada yang bisa mendengar apa yang akan aku katakan.

"bukannya sudah kubilang, jangan datang ke sini sepulang sekolah. Jika seseorang melihatku maka reputasiku sebagai ketua akan hancur." aku berkata dengan satu tarikkan nafas, namun chanyeol ia hanya bengong memperhatikanku..

"jangan khawatir, kenyataannya mereka jadi suka padamu." Setelah chanyeol berkata seperti itu, perasaanku mendadak tidak tenang, aku melirik kearah belakang dan..

"jadi itu kuping kucing."

"jadi ini perubahan ketua baekkie menjadi maid."

"neomu yeoppeoda"

Trioo bodoohh kyaaaaaa kenapa mereka bisa berada disini, dan apa-apaan dengan tatapan berbinar itu. Aarrgghhhh aku benar-benar akan gila sekarang.

"walaupun kemarin mereka jahat, sekarang mereka adalah fansmu." Ucap chanyeol dengan ekspresinya yang datar.

.

Baekhyun's POV END

.

.

Author POV

"walaupun kemarin mereka jahat, sekarang mereka adalah fansmu." Ucap chanyeol dengan ekspresinya yang datar.

"aku berterima kasih karena kau sudah menjaga rahasiaku." Ucap baekhyun dengan kepala tertunduk lesu. Namun, ia langsung berdiri tegak dan menghadap kearah chanyeol lagi

"tapi ini tidak ada hubungannya dengan urusan festival sekolah." Ucap baekhyun dengan berkecak pinggang dihadapan chanyeol.

"aku hanya menyimpan rahasia ini untuk diriku sendiri saja." Ucap chanyeol tanpa menatap baekhyun yang berdiri dihadapannya. Tanpa baekhyun sadari chanyeol mengeluarkan smirk dibalik ucapannya itu.

Baekhyun yang mendengar ucapan chanyeol hanya bisa menggertakkan giginya lalu pergi meninggalkan chanyeol.

"baekkie tolong ya.." ucap krystal kepada baekhyun untuk mengantarkan pesanan pelanggan cafe yang tak lain adalah trio bodoh (chen, sungjae, suho)

"maaf menunggu lama. Nasi moe moe sudah datang. Tulisan apa yang kalian inginkan diatasnya" Ucap baekhyun kepada trio bodoh itu dengan senyum yang dipaksakan.

"kalau begitu, tolong tulis isi hati baekkie-si saat ini." ujar chen masih menatap baekhyun dengan tatapan berbinar-binar.

"arraseo, tuan." Baekhyun tersenyum manis, kemudian ia menuliskan sesuatu di atas nasi moe moe dengan menggunakan krim.

"MENYEBALKAN" itulah tulisan yang terdapat diatas nasi moe moe pesanan trio bodoh itu. Setelah menulis kata-kata itu baekhyun langsung berbalik arah meninggalkan ketiga orang yang disebut dengan trio bodoh oleh baekhyun.

"baekkie dingin sekali." Ujar suho sambil menatap punggung baekhyun yang pergi kearah dapur cafe.

"menakutkan." Tambah sungjae.

.

.

*Keesokkan Harinya Sepulang Sekolah

Baekhyun baru saja pulang dari sekolahnya, saat ini ia baru sampai dirumah.

"aku pulang." ucap baekhyun, setelah itu ia menutup pintu rumahnya.

"selamat datang." Ucap kyungsoo tiba-tiba, baekhyun membalikkan badannya kearah kyungsoo yang saat ini sudah duduk dilantai dihadapan kyungsoo ada sebuah kardus, sepertinya itu bingkisan.

"apa itu?" tanya baekhyun pada kyungsoo.

"ini hadiah dari post card waktu itu." Jawab kyungsoo sambil tersenyum kearah baekhyun yang saat ini masih berdiri.

"heh, apa itu? Apa isi hadiah itu?" tanya baekhyun penasaran, kyungsoo pun langsung membuka kardus itu dengan hati-hati.

"beras." Ucap kyungsoo sambil menunjukkan satu bungkus beras

"miso" ia mengeluarkan 1 cup miso.

"kecap"

"kyungsoo-ya, walaupun kita miskin kau kan masih di tingkat junior high school. Jadi seharusnya kau meminta hadia yang lebih besar." Ujar baekhyun yang kini telah duduk didekat kyungsoo sambil memperhatikan apa saja isi dari hadiah itu.

"point dari post card undiannya terbatas, lagipula mereka hanya perusahaan kecil jadi kurasa ini sudah dibagi-bagi." Jelas kyungsoo kepada baekhyun.

"oh begitu ya." Jawab baekhyun singkat.

"pasti berat bagi eonni bekerja sebagai maid karena kau membencinya." Ujar kyungsoo sambil menatap kearah baekhyun.

"ah aniyo, aku tidak terlalu membencinya." Elak baekhyun.

"jadi kau menyukainya?" tanya kyungsoo lagi.

"emm tidak bisa dibilang suka juga. Bayarannya cukup tinggi, aku juga sudah mempertimbangkannya dengan baik. Selain itu orang-orang dicafe juga baik padaku." Ujar baekhyun dengan meletakkan jarinya didagu seolah-olah ia nampak memikirkan bagaimana sikap orang-orang yang berada di cafe.

"Untuk itu aku merasa nyaman bekerja disana" ia menoleh kearah kyungsoo yang ternyata kyungsoo sudah tidak berada ditempatnya tadi.

"hadiahnya berat." Terdengar suara kyungsoo di arah dapur. Baekhyun hanya menatap datar pintu dapur yang baru saja ditutup oleh kyungsoo.

"yak, tidak didengarkan." Ujar baekhyun masih dengan tatapan datarnya.

.

.

*keesokkan harinya di SMA seika

"TENTU SAJA INI AKU TOLAK" suara pekikan seorang wanita memenuhi ruangan sma seika. Kalian pasti sudah tau suara siapa itu, ya suara yang begitu nyaring itu adalah milik ketua dewan byun baekhyun.

"MEMANGNYA KENAPA?" teriak segerombolan siswa yang saat ini berada dihadapan baekhyun di rungan konseling siswa.

"MANA MUNGKIN PERTANDINGAN COSPLAY GUNTING BATU KERTAS INI AKU TERIMA." Baekhyun berdiri dan berteriak dihadapan gerombolan siswa yang diketahui adalah para siswa kelas 2-2. Sedangkan para siswa itu hanya mampu menutup telinganya dengan kedua tangan mereka. Dan memalingkan wajah mereka dari amukan sang ketua dewan.

"SELAIN ITU, APA KALIAN SUDAH MERUNDINGKANNYA DENGAN PARA SISWA PEREMPUAN." Ucap baekhyun dengan wajah yang begitu menakutkan. Di mata para siswa laki-laki saat ini baekhyun telah menjadi iblis yang 2x lebih menakutkan dari kemarin. Aura yang keluar dari tubuh baekhyun adalah aura hitam, dan tatapan mata baekhyun begitu menusuk dan menyala berwarna merah.

*ok mungkin ini berlebihan, namun itulah kenyataannya menurut para siswa laki-laki kelas 2-2.

Baekhyun menolehkan kepalanya kearah tiga siswa perempuan yang saat ini sedang berdiri di sebelah kanannya.

"apa yang kalian inginkan?" tanya baekhyun kepada siswa perempuan itu.

"bagaimana jika cafe" jawab mereka dengan sedikit takut, karena mereka tau sang ketua saat ini dalam mode berbahaya.

"arraseo, kelas 2-2 akan membuka cafe." Ujar baekhyun dengan tegas. Kemudian ia langsung menulis kedalam bukunya.

"sungguh tidak adil." Protes para siswa laki-laki kepada baekhyun.

"jahat.. kejam." Itulah kata-kata yang keluar dari mulut para siswa laki-laki, ekspresi mereka begitu menyedihkan. Bagi mereka ini bentuk ketidakadilan.

"AKU KAN SUDAH MENYURUH KALIAN MEMBAWA PROPOSAL YANG BENAR" teriak baekhyun lagi, ia langsung berdiri dari duduknya. Kemudian, para siswa laki-laki yang merasa akan adanya bahaya langsung berhamburan berlari keluar ruangan meninggalkan baekhyun yang sebentar lagi akan berubah kembali menjadi monster yang menakutkan.

"tapi, apa tidak apa jika kita memutuskannya sendiri?" tanya salah satu siswa perempuan kepada baekhyun yang saat ini sudah mulai tenang.

"tidak ada pilihan lain." Ucap baekhyun, ia memejamkan matanya sebentar.

"ini lebih baik, daripada kelas 2-2 tidak ikut berpartisipasi." Tambah baekhyun, ia begitu heran dengan tingkah para siswa laki-laki itu.,

"sebenarnya aku ingin bekerja sama dengan mereka, agar festival dapat berjalan dengan menyenangkan." Ujar salah satu siswa perempuan, baekhyun melirik ke arah para siswa perempuan itu.

"tenang saja, aku yakin festival sekolah kali ini akan menyenangkan." Baekhyun berkata sambil menampilkan senyuman manisnya. Ia yakin bahwa rencananya kali ini untuk mengubah sma seika akan berhasil.

.

.

Sedangkan dihalaman sekolah sudah banyak siswa-siswi bergotong royong untuk menyiapkan festival yang akan diadakan besok. Dari mulai menyiapkan property yang dibutuhkan hingga latihan gladi resik.

Seluruh siswa ikut berpartisipasi dalam memeriahkan festival sekolah mereka. Sebagian siswa laki-laki memasang tenda di halaman sekolah.

Bukan hanya di luar saja, namun disetiap ruangan pun dihiasi menurut konsep kelas masing-masing. Sehingga sepanjang koridor dipenuhi dengan siswa-siswi yang bekerja. Baekhyunpun mengontrol segala kegiatan yang di lakukan para teman-teman satu sekolahannya ini. namun, ia begitu terkejut ketika ia melihat keadaan satu kelas ini.

"yak, apa-apaan dengan tempat duduk love love ini?" ujar baekhyun menggertakkan giginya, ia memegang salah satu tempat duduk yang berbentuk love love ini sedang disusun didalam kelas yang cukup gelap.

"ini seperti diplanetarium, lalu para pasangan bergandengan tangan di dalam kegelapan." Ujar salah satu siswa yang kini telah berdiri dihadapan baekhyun dengan senyuman yang lebar.

"buang ini." teriak baekhyun dengan suara melengkingnya yang menggema diruangan kelas itu.

Akhirnya anggota dewan yang lain segera mengeluarkan kursi-kursi itu. Sedangkan para siswa kelas itu meratapi kursi-kursi mereka yang dibawa pergi.

"barang seperti ini tidak dibutuhkan. Buatlah platenarium yang sewajarnya.!" Ucap baekhyun yang saat ini sedang berdiri di depan pintu sambil berkecak pinggang.

Setelah itu baekhyun melanjutkan tugasnya untuk mengontrol kegiatan setiap kelas. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi kekelas 2-2. Ia melirik ke dalam ruang kelas 2-2, namun yang didapati hanyalah 3 orang siswa perempuan yang sedang mendekorasi ruangan.

"para laki-laki masih belum datang." Ucap baekhyun pelan, akhirnya ia memutuskan untuk masuk kedalam.

"ah baekhyun-si." Panggil salah satu siswi yang sedang menulis menu di meja depan.

"semuanya berjalan dengan baik bukan?" tanya baekhyun pada ketiga siswi kelas 2-2 itu dengan tersenyum.

"ini menu cafe nya." Ujar siswi itu, kemudian menyerahkan kertas yang berisi daftar menu.

"kami membuat menu, yang akan kami masak."

"bagaimana menurutmu dengan design cafenya?" siswi yang satunya menyerahkan kertas yang bergambar design cafe tersebut.

Baekhyun mulai memperhatikan kedua kertas yang saat ini sudah berada ditangannya, ia mengamatinya dengan cermat kemudian tersenyum lembut.

"emm jarak antara dapur dan tempat waitter sudah cukup, menurutku menunya terlalu banyak. Lebih baik menyiapkan banyak menu pembuka. Jika yang masak di dapur terlalu banyak, akan membutuhkan waktu lama untuk mengantarkan makanan. Akan tetapi jika waitter yang melakukannya maka dapat sekalian berkomunikasi dengan pelanggan dengan begitu pelanggan tidak akan bosan." Jelas baekhyun dengan sangat detail. Kedua siswa perempuan itu menatap takjub kearah baekhyun.

"tampaknya baekhyun-si sudah terbiasa dengan ini." ucap salah satu siswi dengan tersenyum kearah baekhyun. baekhyun cukup terkejut dengan pernyataan siswi itu.

"eehh, i.. itu karena adikku bekerja di cafe." Ucapnya gugup. Ia terpaksa berbohong kepada mereka.

.

.

Sedangkan diruang kelas lain..

Baekhyun melihat ruang kelas itu di design dengan begitu menakutkan, para siswa siswi pun mengenakan kostum yang menyeramkan. Salah satu siswa tidak sengaja berjalan kearah baekhyun dengan menakut-nakuti. Namun, baekhyun hanya menatapnya tajam.

"bukannya sudah ku katakan tidak boleh ada kostum monster dan hantu." Ucap baekhyun dengan nada dingin. Sedangkan laki-laki itu mundur beberapa langkah kebelakang, ia begitu terkejut dengan kehadiran sang ketua.

"heh, waeyo?" tanya siswa laki-laki yang lain dengan sinis. Laki-laki itu menggunakan kostum kepala monster.

"karena tahun lalu ada yang sengaja memanfaatkan kesempatan memegang-megang wanita." Jelas baekhyun pada ketiga siswa laki-laki itu.

"aiisshh, itu bukan kami." Protes mereka pada baekhyun. namun, tidak berapa lama. Mereka mendengar suara jeritan perempuan. Dan baekhyun melihat seorang siswi berlari sambil menjerit ketakutan karena sedang dikejar oleh salah satu siswa laki-laki yang menggunakan kostum hantu.

"tertangkap." Ucap laki-laki yang mengejar siswi perempuan itu sambil tertawa, tanpa ia sadari saat ini yang sedang ia peluk dari belakang adalah sang ketua yang sedang menahan emosinya. Sedangkan siswa yang melihat itu hanya bisa menatap horor kearah siswa laki-laki itu yang sebenarnya salah tangkap itu.

"begitu ya." Ucap baekhyun tajam. Yang lainnya hanya bisa mundur dan menjauh dari sang ketua yang saat ini akan berubah menjadi iblis yang lebih menyeramkan dari mereka para siswa yang telah berpenampilan seperti monster dan hantu. Mereka menatap ngeri sang ketua. Sedangkan, laki-laki yang memeluk baekhyun dari belakang masih tertawa. Ia belum menyadari bahwa sebentar lagi ia akan menemui ajalnya *eh :'V

"cukup berani juga." Baekhyun berkata dengan nada dingin, laki-laki yang memeluk baekhyun dari belakang refleks memundurkan badannya selangkah kebelakang ia begitu terkejut. Ia mengenali suara ini.

Ketika itu baekhyun menolehkan kepalanya kebelakang dengan matanya yang memerah menahan emosi. Ia menatap tajam kearah laki-laki itu. Baekhyun dengan mode iblis telah bangkit pikir mereka. Seluruh siswa yang berada dalam ruangan itu langsung berhamburan keluar dengan berlari ketakutan.

"aigoo." Ucap baekhyun menatap aneh tingkah siswa-siswa itu ketika melihat ruangan itu sudah sepi tak berpenghuni.

"baekhyunie." Panggil luhan tiba-tiba,

"kyaaaa.." baekhyun terlonjak kaget melihat penampilan luhan dan xiumin saat ini.

"eotte, bagus tidak?" tanya luhan dengan tersenyum manis sambil memamerkan penampilannya pada baekhyun. saat ini luhan mengenakan kostum penyihir dan xiumin mengenakan kostum kimono dan sebelah wajahnya dicat merah.

"aahh ba... bagus. lumayan" Ucap baekhyun gugup dengan senyum dipaksakan. Ia benar-benar terkejut saat ini.

"aku tidak bisa menakuti orang, tapi aku tidak akan melakukannya setengah-setengah." Ujar xiumin sambil menakut-nakuti baekhyun yang saat ini sudah mengeluarkan keringat dingin karena takut.

"baekhyunie, apa tidak apa-apa meninggalkan kelas 2-2? Mereka tampaknya kecewa." tanya luhan pada baekhyun.

"hah, mereka pasti sedang merencanakan sesuatu yang bodoh lagi." Ujar baekhyun dengan menghembuskan nafasnya kasar.

.

.

Lalu disebuah ruangan dekat lapangan olahraga, terdapat segerombol siswa laki-laki. Mereka sedang merencanakan sesuatu. Dengan senyuman evil mereka memutuskan untuk melakukan rencana mereka ini.

"begitu rupanya." Ucap salahsatu siswa laki-laki yang menjabat sebagai ketua kelas ini.

"baiklah, ayo kita lakukan." Ucap siswa lainnya sambil menyeringai.

"aku tidak sabar melihat wajah terkejut ketua." Ucap salah satu dari mereka dengan senyuman evilnya...

.

.

.

T.B.C

Jdeerrrrrrr *eh bunyi apaan itu.. bhaaqq ok gaje abaikan. Huuaa apa yang direncanakan oleh segerombol siswa laki-laki itu, nah loh. Kira-kira rencana mereka berhasil gak ya? Moment chanbaeknya gimana nih? Ok yang mau tau kelanjutannya tungguin chapter selanjutnya okok..

Maaf kalau cerita chapter 3 ini jauh dari harapan para readernim semua.. untuk chapter selanjutnya richan bakalan berusaha bikin ceritanya lebih seru sama lebih panjang ok ok..

Untuk yang udah baca makasih banget huhu tolong tinggalin jejak yeth, soalnya author baru ini masih butuh kritik dan saran..

Sampai ketemu dichapter selanjutnya... ^^

pai pai..