Author : park richan (anaknya Chanbaek) :'V

Tittle : Prez or Maid (Vers. ChanBaek)

Main Cast : Park Chanyeol, Byun Baekhyun a.k.a baekkie (GS for Uke)

Other Cast : tentuin sendiri yes, soalnya banyak banget..

Ada sedikit perubahan marga.. kayak do kyungsoo jadi byun kyungsoo..

Genre : romance, comedy (gak yakin sih)

Length : chapter

Rating : T+

A/N: hollaaaaaa yeorobun! Eyaakk kenalin new author park richan, anaknya daddy chanyeol sama mommy baekhyun.:'V ini FF pertama yang gua publish ke .. dan sebenarnya ini bukan FF pertama saya, bisa dibilang ini FF ke-3 yang berhasil saya buat fyuuhh.. FF ini REMAKE dari sebuah komik jepang yang judulnya "KAICHOU WA MAID SAMA" tapi kalau di indonesia komiknya judulnya "MY SWEET KAICHOU". Komik ini sumpah keren banget, pas saya baca langsung kefikiran ke chanbaek. Soalnya sifatnya rada-rada mirip. Oke jalan ceritanya gak terlalu sama tapi sama audah author juga bingung, bahasanya juga ada yang author ubah dikit ya gapapalah dikit diubahnya, yang penting ada perubahan. Saya bikin baekhyun jdi cewek biar dpet feelnya gitu. Tapi meskpun baekhyun gk diubh jdi cwek feelnya tetp dpet, only chanbaek. Tapi saya belum berani buat bkin FF yaoi huhuhu.. T^T Yang udah baca tolong tinggalin jejak. Soalnya saya masih butuh kritik dan saran dari para readers sekalian.. ^^ okay, let's get started. Cekidot

WARNING

GENDERSWITCH (GS), GAJE, TYPO(S) bertebaran, feel ga dapet, ga seseru komik aslinya, OOC, tulisan gak sesuai EYD, Bad Summary, yang gak suka ceritanya silahkan gak usah dibaca

DON'T BE SILENT READER!

Desclaimer

Chanyeol hanya milik baekhyun, dan baekhyun hanya milik chanyeol.. dan chanbaek milik CBHS, dan saya milik orang tua saya :'V semua makhluk milik allah ^^

summary:

Byun Baekhyun berhasil menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai dewan perwakilan sekolah di SMA seika, selama dia diposisi ini, dia tidak akan membiarkan siswa laki-laki berbuat seenaknya. Namun, bagaimana jadinya ketika salah satu siswa SMA seika mengetahui rahasia terbesarnya? Dan ternyata siswa itu adalah Park Chanyeol seorang siswa terpopuler di Sma seika..

Chapter 1

.

.

.

"kim jongdae jangan warnai rambutmu dan lepaskan antingmu itu!",,

"lee sungjae pakai kancing yang benar, pakai ikat pinggang!",,

"kim junmyeon pakai sepatu sesuai aturan!"

"kalian harus mencontoh choi minho!"

"huh, kembali jika kalian sudah rapi!"

Kejadian seperti ini sudah sering terjadi didepan gerbang SMA seika di pagi hari. Byun baekhyun selaku ketua dewan perwakilan sekolah sangat menjunjung tinggi peraturan yang ada. Maka, jika ada salah satu siswa SMA seika melanggar peraturan itu, maka ia tidak akan segan-segan untuk memarahi dan menghukum siswa tersebut. Terutama jika yang membuat kesalan itu adalah siswa laki-laki.

Baekhyun's POV

*Di ruang konseling siswa

"aigoo, sekolah ini benar-benar dipenuhi dengan siswa berandalan.. yak cha eunwoo apa kau sudah menyelesaikan buku panduan?" ucapku pada cha eunwoo selaku wakil dari dewan perwakilan yang berarti dia adalah partner kerjaku, aku menyuruhnya untuk membuat buku panduan siswa.

"ketua, apakah ini penting? Buku panduan siswa?"

mwoyaaa? dia bertanya apakah ini penting? Apakah buku panduan siswa itu penting.. aku sudah menahan emosiku agar tidak meledak tapi aiisshhh laki-laki ini benar-benar membuat emosi ku kembali...

"PABOYAA,, tentu saja itu penting. Jika tidak diterapkan maka siswa akan malas lagi!" aku berteriak didepan cha eunwoo, bagaimana bisa dia bertanya seperti itu.

"Ba.. baik." Ucap cha eunwoo gugup.

Beberapa tahun yang lalu, SMA seika siswa laki-lakinya lebih banyak sekitar 80% dari jumlah siswa keseluruhan. Akan tetapi, aku berhasil menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai dewan perwakilan sekolah. Selagi, aku berada di posisi ini tak akan ku biarkan laki-laki bertingkah seenaknya.

Jika diingat-ingat, ketika aku pertama kali masuk SMA seika, sekolah ini sungguh kotor, jorok, berantakkan. Perempuan tidak berdaya dan hanya bisa diam. Untuk itu, aku bekerja keras untuk mengubah keadaan, ya aku terus bekerja keras. Aku pun tidak lupa untuk mencari perhatian para guru, setelah itu aku mendapatkan kepercayaan dari guru dan mendapatkan jabatan sebagai dewan perwakilan sekolah...

.

.

Baekhyun's POV END

.

.

Author POV

Byun baekhyun melakukan patroli sepulang sekolah, ya ini adalah sebagian dari tugasnya sebagai ketua dewan untuk mengontrol sekolah saat bel pulang berbunyi. Saat dia sedang berjalan kearah kelas, dia mendengar suara..

"ayolah bantu kami" ucap salah satu siswa laki-laki, baekhyun pun berhenti dan melihat siapa orang tersebut.

"hanya membersihkan saja, ayolah" lalu salah satu temannya menyerahkan sapu pada seorang siswa wanita dihadapannya..

"tapi.. aku sudah ada tugas lain" wanita itu berkata sambil menunduk, dia terlihat seperti ketakutan. Akhirnya baekhyun pun melangkahkan kakinya kearah mereka.

"lakukan tugasmu sendiri" ucap baekhyun dengan tegas. Lalu ketiga siswa lelaki itu menoleh ke arah baekhyun termasuk wanita itu.

"semua memiliki tugasnya masing-masing tiap minggu." Baekhyun berdiri tegak sambil berkecak pinggang

"ketua?"

"serahkan padaku!"

"ba..baik" lalu siswa wanita itu pun berlari meninggalkan baekhyun bersama ketiga siswa lelaki yang menyuruhnya menyapu.

"byun baekhyun, kamu lagi?" ucap salah satu lelaki yang memegang sapu dengan sinis dia adalah kim jongdae.

"yaak, itu seharusnya kata-kataku, trio bodoh" ucap baekhyun tak kalah sinis. Dia sudah benar-benar muak dengan ulah ketiga lelaki berandalan sekolah ini.

"siapa yang kau panggil trio bodoh?"

"orang bodoh seperti kalian tidak pantas aku panggil dengan menyebutkan nama! Sudah ku bilang rapikan penampilanmu! Lepaskan antingnya!"

"ya, ya akan kulepas nanti." Chen (kim jongdae) pun meletakkan sapunya, kemudian berjalan hendak meninggalkan baekhyun yang telah emosi.

"yaakk, jangan main-main, lepaskan sekarang!" seru baekhyun lantang.. chen pun berhenti sejenak lalu menoleh sedikit kearah baekhyun.

"kau berisik sekali, akan kulepas nanti." Tanpa diduga chen berbalik dan melayangkan pukulannya kearah baekhyun. Namun, baekhyun langsung menangkap tangannya.

"kubilang SE KA RANG" dengan emosi baekhyun langsung melepaskan anting yang terdapat di telinga chen dengan cara menariknya tanpa ampun..

"kyaaaa pasti rasanya sakit" ucap lee sungjae salah satu teman chen

"kyaaaaaaaaaaa sakiiiiiiittttttt." Teriak chen dengan suara nyaringnya.

"langsung dicabut huwaaaa" suho (kim junmyeon) meringis sambil berteriak melihat kejadian itu,

"TAATI PERATURAN!" teriak baekhyun

Akhirnya ketiga lelaki itu pun berlari ketakutan meninggalkan baekhyun yang sudah puas menarik anting chen. Yah, inilah byun baekhyun ketua dewan dengan sikapnya yang kelewat tegas..

"akan ku ingat ini.." ucap chen sambil berlari..

"yaakk tunggu kalian, lantainya belum bersih yaakkk!" baekhyun berteriak namun teriakkannya tidak dihiraukan oleh ketiga lelaki itu, karena mereka sudah berlari kabur menghindari amukan sang ketua.

Namun, sepertinya masalah belum selesai sampai disitu. Tiba-tiba baekhyun mendengar isakan tangis seorang wanita. Ia pun mencari asal suara tersebut

"apa yang terjadi eoh?" ucap baekhyun ketika ia berhasil menemukan suara tersebut, ia melihat seorang siswa wanita sedang menangis dihadapan siswa laki-laki tingginya melebihi batas *eh. Laki-laki itu pun menoleh ke arah baekhyun..

"tidak ada, hanya menolak perasaan" ucap lelaki itu dengan santai dan ekspresi yang datar.. sangat datar..

"lagi-lagi kau, PARK CHANYEOL!" ucap baekhyun sedikit berteriak. "laki-laki yang sering membuat wanita menangis" tambahnya dalam hati.

Wanita yang menangis itu pun langsung berlari sambil terus menangis. Meninggalkan baekhyun dan chanyeol.

"sudah kubilang pakai kata-kata yang lebih halus, ini akan menjadi yang terakhir kalinya!" akhirnya setelah memperingati chanyeol, baekhyun pun pergi melanjutkan tugasnya.. dan chanyeol hanya memandang baekhyun dengan wajah datarnya..

"ini bahkan sudah lebih dari yang terakhir" ucap chanyeol ketika baekhyun sudah pergi.

"aku heran kenapa ketua begitu membenci laki-laki" ucap teman chanyeol yang tiba-tiba berada disebelahnya.

"chanyeol-si tidak kah kau ingin mengetahuinya?"

"lakukan sendiri, aku tidak tertarik." Ucap chanyeol lalu pergi meninggalkan ruangan itu.

.

.

.

Baekhyun's POV

"Huh, aku benci laki-laki yang membuat wanita menangis" ucapku dalam hati.

Aku baru saja selesai dari tugas patroliku disekolah. Aku berjalan menuju rumah. Jarak rumah dan sekolahku tidak terlalu jauh, jadi aku lebih memilih untuk berjalan kaki, alasannya bukan hanya karena jarak sekolahku dekat, tapi untuk menghemat uang juga..

Ketika aku sampai didepan rumah, aku membuka pagar rumah ku namun tiba-tiba..

BRAAKKKK

"langsung rusak keduanya." Ya pintu pagar rumahku terlepas dari tempatnya dengan sangat tidak elit.

"akan membutuhkan uang untuk memperbaikinya"

Aku meninggalkan pagarku yang malang dan masuk kedalam rumah..

"Aku pulaanngg" ku letakkan sepatuku dirak sepatu, lalu berjalan menuju kamarku, namun tanpa sadar aku menginjak lantai yang berlubang.

"kyaaaaaaaaa" teriakku refleks, kakiku sebelah sudah terjerumus kedalam lubang yang tertutup koran. Aaaa malangnya kakiku.

"oh, eonni sudah pulang" ucap kyungsoo yang baru saja keluar dari kamarnya.

"kyungsoo-ya, jebakan apa ini?"

"tadi aku menginjak lantai itu, sepertinya lantai kayu itu sudah tua."

"jadi kau menutupinya dengan koran?" ucapku masih dengan keadaan kaki didalam lubang.

Terkadang aku tidak mengerti dengan jalan pikiran adikku yang satu ini..

"kau sengaja menginjaknya" ucapnya membela diri.

"aku tidak sengaja!"

Bukannya membantuku, kyungsoo malah masuk kedalam kamarnya. Aish sebenarnya apa yang ada dalam pikirannya itu.

"kyungsoo-ya apa kau terluka?" ucapku khawatir, namun dia tidak menjawab pertanyaanku.

"kyungsoo-ya" ucapku lagi, kemudian dia hanya menolehkan kepalanya keluar dan menutup pintu kamarnya tanpa menjawab pertanyaanku. Apa dia benar baik-baik saja. Aiihhh ntahlah.

"sepertinya kau baik-baik saja"

.

Baekhyun's POV END

.

.

.

Author's POV

Setelah baekhyun rasa bahwa kyungsoo baik-baik saja, akhirnya dia pun pergi kekamarnya dan mengganti pakaian. Dia menemui ibunya yang sedang mengecat celengan.

"eomma" ucap baekhyun sambil membuka pintu ruangan tersebut.

"uhukkss.. oh, baekhyun-ah.." ibunya menoleh ke arah baekhyun yang baru masuk.

"aku pulang"

"selamat datang" ucap ibunya sambil tersenyum

Ya inilah kebiasaan baekhyun dan ibunya jika ia pulang sekolah.

"nanti eomma ada shift malam di rumah sakit kan? Tapi sepertinya eomma tidak sehat, tidak perlu memaksakan diri." Ucap baekhyun lembut kepada ibunya. Dia begitu mengkhawatirkan ibunya.

Selama ini ibunya sudah bekerja keras untuk membiayai dia dan adiknya kyungsoo. Ayahnya pergi begitu saja meninggalkan dia, adiknya dan ibunya dengan hutang yang banyak.

"gwenchana baekhyun, eomma tidak apa-apa" ucap eommanya meyakinkan.

"eomma tidak bisa merepotkan kau terus, eomma hanya tinggal membuat lingkaran kok." Ucap ibunya sambil tersenyum kearah baekhyun..

"jika saja appa tidak menghilang meninggalkan hutang." Ucap kyungsoo yang tiba-tiba datang dari arah belakang.

"itu tidak masalah." Baekyun berkata lalu menoleh kearah adiknya.

"oh, tadi manager tempatmu bekerja menelpon. Katanya ada pegawai yang tidak bisa masuk, kau disuruh menggantikannya." Ucap kyungsoo kepada baekhyun..

"jinjaa? Kalau begitu aku pergi dulu. Kenapa kau tidak bilang daritadi" baekhyun pun langsung pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap.

"akuu hampir menginjaknya lagi." Teriak baekhyun, ketika kakinya hampir menginjak lagi lantai yang berlubang tadi.

"eonni, bisa aku titip ini ke kotak surat" kyungsoo menyerahkan surat kepada baekhyun.

"surat undian lagi?"

"tolong ya?"

Setelah itu baekhyun langsung berlari keluar rumah menuju tempat dia bekerja, namun sebelum itu dia berteriak..

"eommaaa beristirahatlah. Aku pergi.. kyaaa ini juga" Lalu baekhyun benar-benar berlari, setelah dia hampir tersandung pintu pagarnya yang rusak tadi.

"huh, kami miskin. Tapi sepertinya eonni memerlukan handphone." Gumam kyungsoo setelah baekhyun pergi.

.

.

.

*MAID LATTE

"annyeonghaseyo, tuan"

"silahkan sebelah sini."

"baekkie" panggil manager baekhyun.

"nde?" baekhyun menoleh kearah managernya.

"mianhae menyuruhmu datang tiba-tiba" ucap managernya sambil tersenyum, seharusnya ini bukan waktunya baekhyun bekerja namun karena salah satu pegawainya tidak masuk. Akhirnya baekhyun harus datang lebih awal.

"ah gwenchana, kebetulan aku sedang ada waktu, jadi dapat membantu." Ucap baekhyun sambil tersenyum dan meyakinkan.

"baekkiie-shi" panggil salah satu pelanggan maid latte

"nde"

"boleh aku pesan nasi moe moe"

"satu nasi moe moe, akan segera saya antar tuan." Baekhyun pun mengambil pesanan tersebut.

Baekhyun bekerja sebagai maid disalah satu caffe yang bernama maid latte. Pekerjaannya ini jauh berbanding terbalik dengan jabatannya sebagai ketua dewan perwakilan sekolah yang tegas. Karena, pekerjaannya sebagai maid menuntut baekhyun untuk menggunakan pakaian maid yang terlihat feminim dan berprilaku halus kepada para pelanggan.

.

.

"aahh, aku sudah lama bekerja disini tapi tetap saja tidak bisa." Keluh baekhyun sambil membuang sampah dibelakang caffe.

"Aku tidak banyak waktu luang karena banyak tugas sebagai dewan sekolah. Jadi, aku harus bekerja disini. Tapi, jika seseorang dari sekolah melihatku begini..."

"WAW.."

Jdeeeeeeerrrrrr (bntr bunyi apaan ini, ok abaikan -_-) bagai halilintar yang menyambar baekhyun sangat terkejut, rasanya dunianya akan hancur..

"sungguh mengejutkan, ketua" ucap lelaki yang baru saja melepaskan jantung baekhyun dari tempatnya, dengan ekspresi datarnya.

"PARK CHANYEEOOLLLL" teriak baekhyun frustasi, setelah itu baekhyun langsung berlari kedalam, tanpa memperdulikan chanyeol. Ya laki-laki yang membuat baekhyun terkena serangan jantung mendadak pelakunya adalah PARK CHANYEOL.

.

.

.

"tamat sudah" ucap baekhyun frustasi, dia sudah putus asa..

"menyedihkan, seluruh murid akan tau. Semuanya akan tau bahwa dewan sekolah adalah seorang maid. Reputasiku selama ini akan hancur." Baekhyun sungguh frustasi saat ini. dia bahkan tidak sadar jika sekarang posisinya sudah seperti mayat hidup. Dia berguling-guling dilantai.

"waktunya istirahat.." ucap krystal salah satu maid di maid latte. Tanpa sadar dia hampir menginjak baekhyun..

"kyaaaaaaaaaaa, manager! Manager!ada sesuatu benda aneh di lantai" krystal berteriak terkejut melihat keadaan baekhyun yang begitu mengenaskan..

Managernya pun berlari kearah krystal yang masih berteriak

"apa? Ada apa?" ucap managernya kepada krystal.

"hah baekkie, neo gwenchana?" tanya jessica selaku managernya, jessica melihat baekhyun yang terlentang di lantai.

"oh, itu baekkie." Ucap krystal pelan, ya ampun memangnya kau fikir itu apa krystal hadeeh -_-

"kau sudah boleh pulang."

"aniyo, nan gwenchana" ucap baekhyun sambil berdiri dari acara guling-guling di lantai.

"gomawo untuk hari ini."

Akhirnya baekhyun pun memutuskan untuk pulang, hari ini dia benar-benar dalam keadaan mood yang buruk. Baru saja dia membuka pintu belakang untuk pulang. Dia melihat sosok tinggi bersender di dinding tepat didepan pintu caffe itu.

"oh, kau sudah berpakaian normal?"

"apa? Apa maumu" baekhyun benar-benar terkejut, aahh sepertinya baekhyun ingin mengubur dirinya hidup-hidup saat ini.

"ani, aku hanya ingin memastikan. Jadi maid itu adalah ketua. Kenapa kau bekerja ditempat seperti ini?" ucap sosok itu yang tak lain adalah park chanyeol.

"manager aku pulang dulu ya." Terdengar suara dari dalam caffe.

"gomawo untuk hari ini."

"kita bicara di tempat lain saja."

"huh?"

"sudah diam, ikut saja" Akhirnya karena takut ketahuan dengan maid yang lain, baekhyun pun menarik lengan chanyeol dan membawanya pergi jauh-jauh dari area maid latte.

Sampailah baekhyun dan chanyeol di sebuah taman, saat itu juga baekhyun menceritakan alasan kenapa dia harus bekerja di maid latte kepada chanyeol. Karena itu adalah jalan satu-satunya untuk meyakinkan chanyeol bahwa dia butuh pekerjaan itu.

"hm alasan keluarga, pasti berat ya?" ucap chanyeol setelah baekhyun menceritakan semuanya.

"begitulah"

"jadi, itu sebabnya kau bekerja di maid cafe kota sebelah. Kenapa kau tidak bekerja di sekitar rumah saja?"

"aku tidak punya banyak tenaga, menjadi dewan perwakilan aku tidak bisa membiarkan nilaiku turun, sulit menjaga keduanya." Keluh baekhyun yang telah duduk di salah satu tiang taman bermain. Chanyeol berdiri tepat di belakang baekhyun sambil memperhatikan baekhyun.

"hm, pasti berat. Oh, jadi itulah alasannya kau masuk ke SMA seika karena biaya masuknya termasuk murah?" tebak chanyeol masih tetap dalam posisi berdirinya.

"begitulah." Baekhyun masih terus menundukkan kepalanya. "aku tidak mengerti jalan pikir laki-laki" ucapnya dalam hati.

"huh.. turut bersedih" chanyeol hanya mampu menghembuskan nafasnya.

.

.

Setelah itu mereka berpisah untuk pulang kerumah, sesampainya dirumah baekhyun tidak langsung beistirahat karena tugas sekolah dan tugas dewannya telah menunggu, sehingga mau tidak mau dia harus bekerja keras menyelesaikan seluruh tugas itu.

"aku tidak boleh menyerah." Ucap baekhyun menyemangati dirinya sendiri.

"tidak akan kubiarkan kepercayaan selama ini rusak." dia mengingat kejadian yang baru saja dialaminya saat di maid cafe, ya ketika park chanyeol berhasil mengetahui rahasia yang selama ini dia jaga baik-baik dari seluruh siswa seika.

"aku tidak akan menyerah..aah pusingnya"

Jam sudah menunjukkan pukul 03.15 namun baekhyun masih tetap terjaga di meja belajarnya.

.

.

.

*beberapa hari kemudian

Sudah 3 hari sejak kejadian itu, tidak ada yang berubah sedikit pun.. namun tiba-tiba saat baekhyun berjalan di koridor sekolah..

"oh jadi maid" ucap salah satu siswa yang sedang berbincang-bincang..

"maid?" baekhyun terkejut dia sedikit berteriak ketika dia mendengar kata-kata MAID.

"kakekku berkata bahwa sebelum ia meninggal, fotoitu yang dibuat (made) oleh teman wanitaku" siswa itu berkata sambil melirik kearah baekhyun dengan takut-takut.

"oh ternyata "made" (dibuat)" baekhyun menghembuskan nafasnya lega, ternyata apa yang didengar bukanlah maid.

"oh, jadi maid..."

"MAID?" teriak baekhyun sambil melirik kedua orang yang sejak tadi membicarakan maid atau made.

"baju yang aku pakai kemarin 'made in tochigi'." Ucap salah satu siswa tadi, sambil melirik takut kearah baekhyun yang berprilaku aneh.

"aahh made in tochigi." Baekhyun pun sedikit bernafas lega.. namun tidak dengan kedua siswa tersebut. Mereka mengira bahwa ketua nya saat ini akan menghukum mereka.

"kami salah apa.?" Ucap kedua siswa itu secara serempak dengan suara yang bergetar karena takut.

"ah tidak, tidak"

"aku jadi berhalusinasi dengan kata-kata yang mirip 'maid'." Keluh baekhyun dalam hati, Baekhyun pun meneruskan perjalanannya, sungguh saat ini dia begitu sensitif dengan kata-kata yang pengucapannya mirip dengan maid.

"tapi aneh juga, disekolah belum ada yang tau." Masih dalam pemikiran baekhyun, dia benar-benar dibuat bingung oleh sikap chanyeol.

"apa ia merenccanakan rahasiaku sebagai ancaman? Apa mungkin dia kasihan?" itulah yang sekarang ada dalam pikiran seorang byun baekhyun.

"menyebalkan, tapi aku tetap melakukan yang terbaik." Ucapnya dalam hati menyemangati..

"baekhyun-ah" panggil seorang yeoja dengan tubuh mungil sambil melambaikan tangannya ke arah baekhyun.

"luhan! Xiumin!" seketika baekhyun menoleh kearah dua sahabatnya itu.

"kau sedang apa?" tanya luhan masih tetap melambaikan tangannya dan berjalan kearah baekhyun, sedangkan xiumin memegang sebuket bunga dan berjalan disamping luhan.

"mian, aku tadi sedang berpikir." Ucap baekhyun ketika luhan dan xiumin telah sampai di hadapannya.

"baekhyun-ah, kami tau kau sedang sibuk. Tapi kami membutuhkan bantuanmu." Ucap luhan dengan mengeluarkan aegyonya dihadapan baekhyun. Yaah akhirnya baekhyun pun mengikuti luhan dan xiumin untuk membantu mereka. Sebenarnya, luhan tidak perlu beraegyo, karena baekhyun pun pasti akan tetap membantu mereka.

Akhirnya mereka sampai di sebuah tangga menuju keatas menuju klub bunga. Di tangga itu terdapat karung tinju yang menghalangi jalan.

"ini, pasti karung tinju dari dari klub boxing." Ucap xiumin ketika mereka melihat karung tinju yang diletakkan begitu saja di tangga dalam keadaan yang mengenaskan.

"sedikit menakutkan." Tambah luhan yang berdiri diantara baekhyun dan xiumin.

"kita tidak bisa ke klub bunga karena ini menghalangi jalan." Ujar xiumin, yang disetujui oleh luhan.

"akan kumarahi klub boxing nanti." Ucap baekhyun dalam hati.

Tanpa sengaja chanyeol melihat ketiga wanita itu dari jarak yang cukup jauh tapi sebenarnya tidak terlalu jauh.

"kurasa kita harus menyingkirkan ini terlebih dahulu. Mundur sebentar" baekhyun mulai meraih tali rantai dari karung tinju tersebut.

"benda ini kotor dan bau.." timpal luhan yang terkejut ketika baekhyun mengangkat karung tinju yang lumayan besar dan berat

"serahkan, padaku." Dengan jurus hapkido yang ia kuasai, baekhyun mampu menghempaskan karung tinju itu tepat di depan pintu ruangan klub boxing.

Braaaaakkkkk

"kami dari klub boxing!" ucap anggota dari klub boxing dari dalam ruangan yang terkejut dengan suara keras.

"KALIAN, SIMPAN ITU KE TEMPAT YANG SEMESTINYA!" ucap baekhyun dengan cara berteriak. Yah kebiasaan jika ada siswa yang menyalahi aturan atau berbuat seenaknya maka tanduk yang ada dikepala baekhyun akan muncul seperti malaikat pencabut nyawa *ok abaikan ini.

Akhirnya anggota klub boxing pun menuruti perintah baekhyun dengan membawa karung tinju tersebut ke tempat yang semestinya, mereka tak berani membantah ketua yang telah murka.

"daebaakk, baekhyun. Itu benar-benar luar biasa" ucap luhan dengan tatapan berbunga-bunga.

Chanyeol masih mempertahankan posisinya berdiri dari kejauhan. Dia terus memperhatikan ketua a.k.a baekhyun.

"tidak juga, ini lebih mudah daripada melempar orang." Baekhyun dirimu benar-benar luar biasa..

"gomawo jeongmal gomawoyo." Ucap luhan sambil memeluk baekhyun erat.

"ini sedikit hadiah dariku" xiumin memberikan setangkai bunga putih kepada baekhyun. Baekhyun pun mengambilnya. Dia menghirup aroma itu sambil tersenyum manis, sungguh itu benar-benar manis.

"gomawo"

Tanpa mereka sadari chanyeol yang sejak tadi memperhatikan baekhyun ikut tersenyum, meskipun senyumannya itu terlihat samar.

"chanyeol melihat kemari" ucap luhan ketika ia melihat chanyeol sedang memperhatikan mereka.

"apa yang ia lihat?" ucap baekhyun heboh..

"puufftt" chanyeol menahan tawa, kemudian ia pergi meninggalkan ketiga wanita tersebut.

"apa maksudnya itu, aku tidak mengerti?" ucap baekhyun jengkel..

"chanyeol benar-benar keren." Tiba-tiba luhan mulai membicarakan chanyeol dengan semangat 45 nya *eh -_-

"kudengar ia belajar kempo semasa junior high school, orang-orang berkata ia sungguh kuat. Selain itu, nilai sekolahnya juga bagus. Sempurna dalam segala hal. Ia adalah cahaya sekolah kita berbeda dengan laki-laki lain." Luhan berkata dengan tatapan berbunga-bunga, dia sungguh mengidolakan chanyeol.

"tapi kudengar dia sulit tertarik pada wanita, karena terlalu populer."

"tapi masih banyak wanita yang menyatakan cintanya." Timpal xiumin tak mau kalah.

"apa ia sepopuler itu? Aku tidak mengerti apa yang wanita ini pikirkan" ucap baekhyun dalam hatinya, ia benar-benar dibuat bingun oleh seorang park chanyeol.

"oh iya, mungkin ia tidak begitu tertarik tentang maid." Fikir baekhyun dalam hati..

.

.

.

*MAID LATTE

"Loh,, kenapa kau datang ke sini?" baekhyun benar-benar terkejut saat ini..

Pasti kalian tau siapa yang datang, ya tak lain dan tak bukan park chanyeol dengan ekspresi datarnya sekarang berada di hadapan baekhyun di depan pintu maid cafe..

.

.

TBC...

Aaaaaaaaaaaaaaa kependekan iya atau kepanjangan? Aahh mian kayaknya ancur banget gak sesuai sama komiknya, bahasanya acak kadul, typo bertebaran.. mohon dimaklumi yeth..

Hayooloohh baekhyun kenapa terkejut gitu, chanyeol lu mau ngapain coba ke maid cafe ..? aaa moment chanbaeknya dikit ya? Soalnya ini baru awalan.. sebenrnya chapter satu panjang banget tapi saya tak kuase nulisnya..

Maaf kalau jauh dari harapan para readernim semua.. untuk chapter selanjutnya richan bakalan berusaha bikin ceritanya lebih seru sama lebih panjang ok ok..

Untuk yang udah baca makasih banget huhu tolong tinggalin jejak yeth, soalnya author baru ini masih butuh kritik dan saran..

Sampai ketemu dichapter selanjutnya... ^^

pai pai..