Therefore, Please Choose Me.

Meanie. Mingyu × Wonwoo. Slight Seungcheol × Wonwoo. Seventeen. Seperti judul diatas, ini adalah ff remake dari komik therefore, please choose me karya Minase Ai sensei tapi dengan sedikit perubahan untuk demi kelancaran cerita. Sekian. Yaoi/bl

"Bibi apakah Wonwoo benar-benar sudah pulang?" Tanya seorang pemuda berambut hitam legam yang baru saja masuk kedalam rumah tersebut sambil berlari naik ke lantai 2 tempat dimana kamar pria bernama Wonwoo berada.

"WONUUUUUUU!" Teriak pemuda tersebut sambil membuka pintu kamar. Yang diteriaki hanya bisa melempar bantal yang ada didekatnya dengan sebelumnya telah menutup telinganya terlebih dahulu.

"Berisik sekali kau ini, Seungcheol hyung. Kenapa lama tak bertemu kau semakin mirip toa?" Tanya Wonwoo si pelaku pelemparan bantal tersebut.

"Aku kan kangen dengan mu. Apa kau tidak merindukan kesayanganmu ini setelah 5 tahun tak bertemu?" Tanya Seungcheol dengan aksi-sok-imutnya. "Tidak." Jawab Wonwoo dengan jelas singkat dan padat.

Seungcheol yang mendengar itu hanya bisa memanyunkan bibirnya yang siapapun yang melihatnya tak akan tahan untuk tak mencium dan melumat bibirnya yang berwarna merah chery tersebut.

Tak lama, Seungcheol tersadar bahwa Wonwoo memakai seragam sepagi ini. Sekolahnya hari ini libur seingatnya. "Wonu, bukankah itu seragam sekolah SMA utara? Bukankah kau akan masuk ke SMA selatan bersamaku?"

"Tepat sekali hyung. Aku masuk ke SMA utara karna tidak mau masuk ke sekolah yang sama denganmu. Aku bosan ketemu denganmu" jawab Wonwoo. "Apa maksudnya kau bosan bertemu dengan ku. Kita bahkan tak bertemu 5 tahun belakang ini" tanya Seungcheol dengan mimik sedih.

"Aku hanya bercanda hyung. Aku ingin masuk SMA utara agar aku bisa mengejar impian ku menjadi seorang rapper terkenal. Lagipula SMA utara lebih dekat dengan rumahku dan juga aku ingin mencari pacar disana" jawab Wonwoo dengan wajah berbinar-binar sambil mengepalkan tangannya ke udara.

Dengan cepat Seungcheol langsung menarik pergelangan tangan Wonwoo hingga wajah mereka sangat dekat. "Lalu bagaimana dengan orang yang menyukaimu Wonwoo?" Tanyanya dengan serius. "Hyung, karna tidak ada makanya aku mau mencari. Hyung ini bodoh atau polos sih?" Jawab sekaligus tanya Wonwoo sambil melepaskan tangannya dari cengkraman seungcheol.

Seungcheol yang mendengar itu hanya bisa terdiam lalu berkata "baiklah. Ayo hyung antar kau ke sekolah impianmu."

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

"Goma-" "jangan terlalu akrab dengan anak SMA utara. Dan juga pulang nanti tunggulah disini. Aku akan menjemputmu dan jangan kemana-mana sebelum aku sampai"

Setelah Wonwoo turun dari motor Seungcheol, ia sudah bersiap mengucapkan terima kasih tetapi terpotong dengan ucapan Seungcheol.

"Tapi hyung-" protes Wonwoo kembali terpotong dengan ucapan Seungcheol. "Tidak ada tapi-tapian Jeon Wonwoo" ketika Wonwoo mendengar namanya lengkapnya diucapkan oleh Seungcheol ia sadar kalau itu sudah mutlak dan tak bisa dibantah, hanya bisa menghelakan nafas.

"Baiklah hyung. Sampai nanti"Wonwoo berjalan dengan santai ke arah kelasnya setelah melambaikan tangannya ke arah Seungcheol.

Seungcheol yang menatap tubuh Wonwoo hanya bisa menghelakan nafasnya dan bergugam kecil "kenapa kau memilih SMA utara, wonu..."

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

"Namaku Jeon Wonwoo. Aku pindahan dari busan. Se-" semua murid sibuk sendiri. Ada juga yang bercanda dengan temannya dan mereka menghiraukan dua sosok orang yang berada didepan kelas mereka.

Melihat ini, Wonwoo langsung memukul papan tulis dan meremukkan batang kapur yang ia pegang. Murid dan guru kelas XI D itu langsung diam seketika merasakan aura yang tak enak didepan kelas mereka tersebut.

"Senang bertemu dengan kalian." Dengan dinginnya ia langsung duduk ditempat duduknya. Ia kesal karna tidak ada yang memerhatikannya ketika ia memperkenalkan diri. Ia kira semua murid kelasnya akan mendengarkan ia dengan seksama.

Lalu ia tersadar dan melihat teman sebangkunya. Wonwoo memerhatikan wajahnya dan ia merasakan jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Ia merasa seperti ia bertemu dengan seseorang yang memang telah tercipta untuknya.

Matanya yang jernih, hidungnya yang mancung, dan terlebih senyumnya yang melihatkan gigi taringnya yang lebih panjang dari manusia pada umumnya dan membuat ia terlihat seperti vampire karna rambutnya yang dibuat naik. Ia merasa pipinya memanas karna hal itu. Dan ia merasa tak beres dengan hal itu.

"Wonwoo?" Tanya pria tersebut. Wonwoo yang masih terpana hanya bisa ber-eh ria. "Namamu" tanya pria tersebut dengan senyum yang masih menempel di wajahnya.

"Eh-ah i-iya. Namaku Jeon Wonwoo." Jawabnya dengan tergagap. Ia masih meneutralkan jantungnya yang berdetak tak karuan. "Dulu... kau pernah tinggal disini?" Tanya pria bertaring panjang tersebut. "I-iya. 5 tahun yang lalu."

"Dan teman masa kecilmu bernama Choi Seungcheol?" Lanjut pria itu. Wonwoo yang terheran mendengar pertanyaan tersebut hanya menjawab "bagaimana kau bisa kenal Seungcheol hyung? Apakah kau temannya?"

Pria itu hanya tersenyum menampakkan gigi taringnya lebih keluar dan ia langsung menarik tangan Wonwoo, bertatap langsung dengannya secara dekat bahkan hidung mereka bersentuhan. Wonwoo yang wajahnya memang masih merah dan diperlakukan seperti itu membuat wajahnya makin merah seperti kepiting rebus. Beberapa detik kemudian tangan pria itu memukul perut Wonwoo dengan kencang hingga Wonwoo tak sadarkan diri.

"Aku berhasil menangkapnya. Ini 'Wonwoo'." Pria bertaring itu mengendong Wonwoo dipundaknya sambil keluar dari kelas dan menghilang di ujung lorong. Semua murid dan guru yang mengajar hanya bisa diam tak berkutik. Mereka semua takut dengan pria bertaring panjang tersebut.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡTBCㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

This is the end of this part WOOHOO.

Maaf jika kata kata yang digunakan terlalu aneh menurut kalian karna this is my first fanfiction i've ever made. Dan maaf jika banyak typo. Gak re-check lagi. Cerita ini udah saya post di wattpad. Sekian!