Pairing: Byun Baekhyun/Do Kyungsoo

Characters: Full 12 EXO members in the future. Yes. I'm an OT12. Got a problem with that?

Genre: Romance/ Comedy

Rated: PG13

Warning: BL

Disclaimer: I owned the story. The characters are not mine.

.


.

.

Baekhyun menatap pintu gerbang di salah satu rumah di daerah Pyeongchang-dong. Ditatapnya lekat-lekat alamat rumah yang ada di secarik kertas yang ia coba cocokkan dengan mansion yang ada di hadapannya. Pemuda berbibir tipis itu terlihat ragu dan menoleh ke kanan dan ke kiri, namun sepanjang mata memandang tidak nampak rumah lainnya. Yang ada hanyalah pagar besi tinggi yang mengitari mansion yang satu itu.

Seorang petugas keamanan keluar dari bilik pos yang terdapat di dekat pintu gerbang dan mendekatinya.

" Ini adalah kawasan properti pribadi. Anda dilarang masuk saja ke daerah sini tanpa ijin." Tegur petugas tersebut setelah Baekhyun keluar dari mobilnya.

" Ah, maaf. Saya sedang mencari alamat rumah teman sekolah saya. Tapi tampaknya saya tersesat." Jawab Baekhyun, sedikit salah tingkah.

Petugas keamanan tersebut memandangi Baekhyun dari atas sampai ke bawah sebelum mengenali seragam sekolah yang ia kenakan.

" Oh! Anda bersekolah di SM bukan?" tanya si petugas keamanan lagi. Baekhyun pun mengangguk.

" Anda mencari Tuan Muda Do?" tanya petugas itu lagi. Kali ini gantian Baekhyun yang mengerutkan keningnya.

" I... iya. Saya sedang mencari rumah Do Kyungsoo."

" Kalau begitu anda tidak tersesat! Ini benar rumah tuan muda Do Kyungsoo dan ayahnya. Anda mau saya panggilkan tuan muda? Sepertinya beliau sudah pulang dari sekolahnya beberapa saat yang lalu." Tawar petugas keamanan tersebut sembari menggiring Baekhyun untuk masuk ke dalam pekarangan rumah yang luar biasa besarnya itu.

Mata Byun Baekhyun masih mengerjap-ngerjap tidak percaya. Ia tahu bahwa mayoritas siswa yang bersekolah di SMAnya adalah dari kaum berada, termasuk ia sendiri (Ayahnya seorang pengacara senior yang terkemuka, dan ibunya adalah seorang profesor di salah satu universitas terbaik di Seoul), namun ia tidak pernah menyangka bahwa orang sesederhana Do Kyungsoo memiliki rumah sebesar ini! Hell, ini bahkan lebih besar daripada rumah milik Suho, sahabatnya yang juga terkenal sebagai salah satu siswa terkaya santero sekolah!

"Teman saya siapa?" suara dari intercom membuyarkan pikiran Baekhyun barusan. Ternyata si petugas kemanan telah memanggil sang pemilik rumah melalui intercom yang ada di luar pos satpam.

" Tampaknya teman sekolah tuan muda." Jawab petugas tersebut dengan sopan.

"Saya tidak punya teman di sekolah." Ucap suara diseberang dengan dinginnya.

Baekhyun mendengus menahan tawa. Mau di sekolah, mau di rumah, ketusnya sama saja!

Pemuda berambut merah muda itu berjalan mendekati intercom. " Hai, Kyungsoo. Ini aku." Ujar Baekhyun ke arah intercom.

Hening.

Tidak ada jawaban dari intercom selama kurang lebih sepuluh detik, sebelum akhirnya sebuah helaan nafas yang diikuti dengan gumaman 'Ahjussi, suruh dia tunggu saya di Gazebo', mengakhiri percakapan mereka di intercom.

Petugas keamanan itu pun memenuhi perintah tuan mudanya. Diantarnya Baekhyun masuk ke sebuah taman luas, yang di tengah-tengahnya berdiri sebuah gazebo berwarna putih.

" Anda tunggu di sini dulu, ya. Nanti tuan muda akan keluar menemui anda di sini." Ucap si petugas keamanan sebelum mengundurkan diri. Byun Baekhyun mengangguk, ia lalu meletakkan tas selempangnya di kursi yang ada di dalam gazebo, sebelum mengedarkan pandangan ke taman di sekelilingnya.

Taman itu begitu luas. Berbagai macam pepohonan tengah menggugurkan daunnya seolah bersiap-siap untuk menerima kedatangan musim dingin yang tak akan lama lagi. Air mancur yang terletak di beberapa titik juga menambah nilai estetika di taman itu. Sebuah ayunan dari kayu terlihat bergoyang terkena hembusan angin musim gugur yang lumayan kencang.

Baekhyun pun mendesah pelan. Sadar bahwa tidak mungkin pemilik taman yang begitu indah seperti ini adalah orang dari golongan yang biasa-biasa saja. Siapa sebenarnya Do Kyungsoo ini? Kenapa selalu ada satu kejutan lain yang diikuti oleh kejutan-kejutan berikutnya tiap kali ia ingin mengenal lebih jauh tentang siswa misterius yang satu itu?

" Ada perlu apa kamu ke sini?" ujar seseorang tiba-tiba, membuat Baekhyun sedikit tersentak. Pemuda berambut merah muda itu menoleh ke sumber suara, dan di sana telah berdiri Do Kyungsoo yang tengah memakai sweater dan celana jeans berwarna hitam.

" Ah... itu... Kris hyung memberikanku alamat rumahmu." Jawab Baekhyun sembari berjalan mendekat ke arah Kyungsoo. Entah mengapa, pemuda itu terlihat berbeda sekali di mata Baekhyun ketika ia tidak lagi menggunakan seragam sekolahnya. "Dia bilang, sudah beberapa hari ini kau tidak main lagi ke flat miliknya. Karena itu ia menyuruhku untuk mencarimu kesini."

Pemuda di depannya mendengus. "Sudah saya duga. Pasti Kris hyung yang memberikan alamat rumah saya kepada kamu." Gumam Kyungsoo yang disambut oleh senyum rikuh milik Baekhyun.

Keduanya terdiam selama beberapa saat.

" Pertanyaan saya kenapa belum dijawab?" tanya Kyungsoo memecah keheningan. Pemuda berambut hitam itu berjalan masuk ke dalam Gazebo dan duduk di salah satu bangku yang ada di sana.

" Hah?" ujar Baekhyun, tak paham dengan maksud Kyungsoo. Diikutinya pemuda tampan tersebut ke dalam gazebo, dan duduk di seberangnya.

" Ada perlu apa kamu kesini?" tanya Kyungsoo to the point. Kali ini Byun Baekhyun ganti menghindari tatapan mata pemuda beralis tebal itu. Jemarinya yang lentik sibuk meremas kain celananya, pertanda bahwa ia gugup.

.

'Ayo Baekhyun, berpikir dengan cepat! Cari alasan yang bisa diterima!' batin Baekhyun dengan sedikit panik.

.

Beberapa saat terlewat, namun Baekhyun masih juga tak bisa mengeluarkan sepatah kata untuk menjawab pertanyaan Kyungsoo.

Ujung bibir Do Kyungsoo tertarik ke atas sedikit saat melihat Baekhyun yang tengah salah tingkah. "Kenapa? Kamu merasa kehilangan? Kangen bertengkar dengan saya? Bosan karena tidak ada yang bisa kamu jadikan kambing hitam lagi?" sindir Do Kyungsoo yang membuat tubuh Baekhyun membeku seketika.

Raut wajah lembut dari pemuda itu langsung berubah menjadi gelap saat mendengar perkataan Kyungsoo barusan.

" Sebenarnya aku ingin minta maaf atas kejadian beberapa hari yang lalu di ruangan club. Tetapi jika ternyata serendah itu pemikiranmu tentangku, sepertinya lebih baik kalau aku pulang saja!" jawab Baekhyun dengan kesal sembari menarik tas selempang miliknya.

Do Kyungsoo sendiri terkejut, ia tak menyangka Byun Baekhyun akan dengan mudahnya tersinggung dengan ucapannya barusan. Dengan cepat ia raih tangan Baekhyun yang telah berdiri, untuk mencegahnya pergi.

" Baekhyun tunggu!" tahan Kyungsoo. "Jangan dimasukkan ke hati, saya hanya bercanda." Jelasnya dengan cepat. Pemuda manis yang tangannya tengah ia genggam pun berhenti. Ditatapnya tangan kasar Kyungsoo yang tengah memegang tangan halus miliknya selama beberapa saat, sebelum akhirnya ia memutuskan untuk duduk kembali.

" Maaf kalau kata-kata saya membuat kamu tersinggung. Kata-kata yang kamu ucapkan kepada saya tempo hari ada benarnya, bahwa saya memang tidak terbiasa bersosialisasi dengan orang lain yang bukan Kris hyung. Jadi tolong maklum kalau saya kadang sering kelewat batas." Gumam Kyungsoo, matanya menatap Baekhyun dengan sungguh-sungguh.

Baekhyun menggelengkan kepalanya.

" Harusnya aku yang minta maaf. Aku yang termakan emosi dan ambisi pribadi sehingga mengabaikan logika dan mengorbankan orang lain. Tak seharusnya aku mengatakan hal-hal yang menyakitkan seperti kemarin, hanya gara-gara masalah sepele." Ucap Byun Baekhyun pelan. Matanya balas menatap mata bulat milik Kyungsoo.

" Suho-ssi cerita kepada saya tentang almarhum kakak kamu. Saya bisa mengerti mengapa kamu gigih sekali untuk membuat Studentbuzz edisi kali ini sesempurna mungkin.

Byun Baekhyun menundukkan wajah saat mendengar Kyungsoo menyebut-nyebut tentang kakak tercintanya. Dengan wajah getir, pemuda itu terlihat memaksakan diri untuk tersenyum.

" Tetap saja itu bukan alasan yang bagus bagiku untuk berperilaku brengsek seperti yang aku lakukan padamu beberapa hari yang lalu. Aku benar-benar minta maaf."

Do Kyungsoo terdiam mendengar permintaan maaf Baekhyun. Beberapa saat berlalu sebelum bibir pemuda tampan itu akhirnya bergerak dan tersenyum membentuk hati. Senyuman pertama Do Kyungsoo yang pernah Baekhyun lihat.

" Jadi aku harap kita bisa mulai lagi semuanya dari awal." Tambah Baekhyun. Lelaki tampan yang ada di hadapannya tak menjawab. Ia hanya mengangguk pelan, mengiyakan. Matanya masih tajam menghunus ke iris milik Baekhyun.

Semuanya terlihat romantis ketika tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras dari dalam perut Baekhyun. Pemuda itu langsung memegang perutnya dengan rasa malu. Hari ini ia memang melewatkan makan siang, karena harus berkeliling sekolah mencari Kris untuk menanyakan alamat rumah Kyungsoo. Karena itulah sekarang ia kelaparan.

Pipinya langsung memerah mendengar tawa kecil dari mulut Kyungsoo

" Sudah jam makan malam. Saya bisa masakkan sesuatu untuk kamu kalau kamu mau." Ujar Kyungsoo sembari beranjak dari duduknya.

" Masak? Memangnya kau bisa masak?" tanya Baekhyun sembari berjalan mengikuti Kyungsoo yang berjalan memasuki rumahnya. Yang ditanya hanya menoleh sekilas sembari mengendikkan bahunya.

" Saya sudah terbiasa masak sendiri kalau di rumah." Jawabnya ringan.

Baekhyun tercenung sesaat. Dinner? Berdua saja dengan Do Kyungsoo? Bukankah ini terdengar seperti...

" Bagaimana?" tanya Kyungsoo memotong lamunan Baekhyun. "Saya hanya sedang tidak mau makan sendirian lagi malam ini." Lanjutnya dengan sedikit bergumam.

" Sendirian?" tanya balik Baekhyun, tak paham. "Keluargamu ada dimana?"

" Ibu saya sudah meninggal sejak saya masih kecil. Saya anak tunggal. Dan Ayah saya selalu sibuk bekerja. Jadi saya sering sendirian di rumah." Jawab Kyungsoo sembari mengendikkan bahu, seolah-olah hal itu sudah biasa baginya.

Baekhyun menggigit bibir bawahnya. Sebenarnya hari ini ia ada janji dengan sahabat-sahabatnya untuk hangout di cafe baru di daerah Gangnam yang direkomendasikan oleh Luhan. Tapi setelah mendengar betapa kesepiannya Kyungsoo di rumah mewahnya itu, ia rasa teman-temannya akan memaklumi dirinya yang memilih untuk tinggal menemani Kyungsoo paling tidak satu kali ini saja.

" Oke. Tapi masak yang enak, ya! Dan aku tak mau dimasakkan ramyun lagi! Kandungan MSGnya bisa merusak kulitku yang mulus ini!" cecar Baekhyun, kebawelannya kembali lagi terlihat.

Untungnya kali ini Do Kyungsoo hanya menanggapinya dengan senyuman.

.

.


.

.

" Umm... maaf. Sepertinya malam ini aku tidak bisa ikut ke bioskop bersama kalian." ujar Baekhyun di telepon, setengah berbisik

" Lagi?! Tapi kau sudah lama tidak ikut hangout bareng kami, B!" tegur Luhan dari seberang. B adalah panggilan kesayangan dari para sahabatnya untuk Baekhyun. Pria mungil itu menggigit bibir bawahnya, sedikit merasa bersalah.

" Ya mau bagaimana lagi. Mobilku sedang berada di bengkel, otomatis aku tidak bisa keluar kemana-mana." Jawab Baekhyun mencoba beralasan.

" Astaga, kalau hanya itu masalahnya, aku bisa minta Suho untuk mengirimkan sopirnya untuk menjemputmu!" balas Luhan, bersikeras.

Kali ini Baekhyun yang gantian panik. " Ehh jangan! Jangan! Eh itu, maksudku, tidak usah repot-repot! Umm, aku... aku sedang tidak enak badan! Aku rasa aku butuh istirahat." Ujarnya beralasan.

" Kau sakit, B?" tanya Luhan, kali ini nadanya terdengar khawatir.

" Hah? Oh. Tidak. Aku hanya kecapekan saja, kok. Jadi maaf ya Lu. Aku janji, akan menggantinya di lain hari." Jawab Baekhyun lagi. Matanya menatap seseorang yang kini tengah berjalan mendekati dirinya. "Emm, dengar. Aku sedang mengantuk sekali. Jadi aku tutup dulu ya teleponnya, aku mau istirahat. Nanti aku telepon lagi. Bye Luhan!" Ujarnya dengan tergesa dan mematikan teleponnya sebelum Luhan sempat membalas.

Seorang laki-laki kini tepat berdiri di depannya, dan Byun Baekhyun tersenyum, seolah tidak terjadi apa-apa.

" Mana yang lebih kamu suka? Carbonara atau Bolognese?" tanya lelaki itu sembari menimang dua buah saus spaghetti yang ada di tangannya. Alih-alih memilih, Baekhyun malah meraih kedua saus tersebut dan memasukkannya ke troli belanja.

" Apa saja, yang penting kau yang memasak." Jawab pemuda manis itu sembari menjulurkan lidahnya. Yang digoda malah mendengus.

" Kamu tahu kan kalau saya sebenarnya bisa memasak makanan lain selain spaghetti?" tanyanya lagi sembari mendorong troli belanja. Baekhyun menyeringai, tangannya meraih satu pack daging cincang dan memasukkannya pula ke dalam troli.

" Iya aku tahu, Soo. Tapi spaghetti buatanmu itu beda rasanya! Jadi malam ini buatkan aku spaghetti lagi ya? Ya?" pintanya manja. Soo alias Kyungsoo, lelaki yang tengah berada bersamanya di sebuah supermarket, refleks berjengit saat mendengar primadona sekolahnya itu menyebutnya dengan nama itu.

" Tolong jangan panggil saya dengan nama itu." Erang Kyungsoo membuat Baekhyun tertawa lepas.

" Saya jadi menyesal pernah mengundang kamu untuk makan malam di rumah saya. Jadinya malah kamu yang ketagihan untuk main ke rumah saya terus-terusan." Lanjut Kyungsoo sembari menahan senyum. Keduanya tahu kalau ucapan Kyungsoo barusan hanyalah gurauan.

" Hey! Berterimakasihlah padaku! Tanpa aku, kau akan melewatkan makan malammu sendirian lagi!" ujar Byun Baekhyun sembari memukul dada Kyungsoo pelan. Pemuda berambut hitam itu hanya menaikkan salah satu ujung bibirnya saat mendengar sanggahan Baekhyun.

Memang benar. Ini adalah kali keempat Byun Baekhyun melewatkan sorenya bersama Kyungsoo untuk menemaninya menyiapkan makan malam. Makan malam pertama memang sedikit awkward, mengingat keduanya tidak saling mengenal dengan dekat sebelumnya. Namun di makan malam-makan malam berikutnya, keduanya dapat lebih santai dan saling bertukar cerita. Mencoba untuk mengenal satu sama lain lebih dalam.

Sebagai teman tentunya.

Atau paling tidak, itu yang pada awalnya dipikirkan oleh Byun Baekhyun.

Namun kenyataannya, semakin ia mengenal jati diri Do Kyungsoo, semakin sulit baginya untuk tidak jatuh hati kepada pria tampan yang dulunya ia cap sebagai pria dingin itu.

Perlahan-lahan, Baekhyun sadar jika perangai dingin dan ketus seorang Do Kyungsoo hanyalah sebuah topeng yang ia kenakan untuk membuat orang-orang menjauh darinya. Karena pada kenyataannya, Baekhyun bisa merasakan bahwa Kyungsoo sebenarnya adalah pria yang hangat dan penuh perhatian. Byun Baekhyun hanya tidak paham mengapa lelaki yang satu itu seperti sengaja untuk menjauh dari orang-orang yang mencoba untuk dekat dengannya.

Kecuali Kris, tentu saja. Dan oh, dirinya juga, sekarang.

Jujur, Baekhyun sendiri tak paham apa yang membuat seorang Do Kyungsoo bisa sedikit lebih terbuka kepadanya. Lelaki berambut merah muda itu telah mencoba untuk mengenalkan Kyungsoo kepada keempat sahabatnya. Namun permintaan itu malah ditolak mentah-mentah oleh Kyungsoo.

.

" Saya tidak kenal dengan mereka" tolak Kyungsoo kala itu.

" Ya karena itu aku ingin mengenalkan mereka kepadamu! Ayolah, mereka adalah orang-orang yang menyenangkan kok! Kau butuh teman di sekolah!" rayu Baekhyun.

" Saya kenal kamu. Dan itu cukup untuk saya." ucapnya final.

.

Oke, terus terang saja Baekhyun tidak tahu apa yang seharusnya ia rasakan saat Do Kyungsoo mengatakan hal tersebut dua hari yang lalu. Di satu sisi ia ingin Kyungsoo juga bisa dekat dengan para sahabatnya, tapi di sisi lain ia tidak bisa memungkiri bahwa di salah satu sudut hatinya, ia merasa senang bahwa kehadirannya semata sudah cukup bagi pemuda beralis tebal itu. Dan itu lebih dari cukup untuk membuat Baekhyun merasa spesial.

Ya, meskipun dengan resiko membohongi para sahabatnya sendiri untuk bisa melewatkan waktu berdua dengan Do Kyungsoo.

.

.


.

.

Sesosok pemuda tampak sedang mengamati gerak-gerik Byun Baekhyun dan Do Kyungsoo dari kejauhan. Tak lama berselang, ia mengeluarkan telepon genggam dari dalam saku celananya, lalu memotret keduanya dari kejauhan.

" Seorang primadona sekolah, Byun Baekhyun sedang jalan dengan seseorang seperti Do Kyungsoo. Besok pagi, satu sekolah pasti akan heboh." Ujar sosok misterius tersebut sembari tersenyum penuh arti.

Dengan lincah, pemuda itu meng-attach gambar yang baru ia potret ke grup Kakaotalk siswa-dan siswi SMA SM. Ia mengamati laman konfirmasi yang ada di layar telepon selularnya tersebut.

Sent this picture to 'SM Students' group?

" Oh Hell, yes!" gumam siswa tersebut sembari tersenyum penuh kemenangan.

Besok pasti adalah hari yang sangat menarik di SMA SM!

.

.

.


HAPPY BAEKSOO DAY! LOL. Ini update-an cepat yang saya janjikan kemarin. A little bit in a rush, tapi saya harap semuanya masih suka dan tetap setia membaca FF ini sampai selesai~ Terimakasih juga untuk KrisYeolBeliever, dewi anggraeny, Jell-ssi, Yongbekyu, BubbleLavender, kyura lee, baguettes, alexa, BabyDontCry, Kagome, Baeksoo is Love, Laura Inka, dan yang lainnya atas reviews/komen/masukan/semangat nya! ^^ I'll try my best to finish this!

Dan seperti biasa, Reviews, Saran, dan Masukan is more than welcome! :)