-Ruangan Hokage-

" Jadi bagaimana persiapannya? " Tanya sang Hokage ke-7 –Uzumaki Naruto-

" Semua persiapan sudah selesai, kau tidak perlu khawatir tentang hal itu, 3 hari lagi Ujian Chunin siap dimulai " Jelas Shikamaru

" Apakah seluruh Hokage sepakat? " Tanya Naruto

" Iya mereka sepakat akan mengadakan Ujian Chunin bersama-sama dengan Kita, jadi pusatnya akan diadakan di Konoha, mereka akan datang untuk menonton " Ucap Shikamaru, Naruto menangguk mengerti, tidak salah ia memilih Shikamaru sebagai penasehatnya

" Lebih baik kau pulang, nanti urusan kantor biarkan saja dulu kau tidak perlu memikirkannya, kasihan keluargamu nanti kau ditendang lagi " Gurau Shikamaru, Naruto yang mendengar itu hanya menatap tajam Shikamaru yang sudah diambang pintu

" Hahaha, santai saja. Baiklah aku pulang dulu " Ucap Shikamaru ia melangkah pergi keluar ruang Hokage

" Haahh, Benar juga apa yang dikatakan Shikamaru bagaimanapun mereka pasti merindukanku " Ucap Naruto, ia membersihkan meja kantornya dan dengan cepat pulang kerumah

.

.

.

.

.

.

" Tadaima " Ucap Naruto, tak lama kemudian muncul Himawari yang berlari ke arah Naruto

" Okaeri Tou-san! " Jawab Himawari cepat, ia pun langsung memeluk Naruto, Naruto membalas pelukannya

" Okaeri Naruto-kun, kenapa kau cepat pulang ? " Tanya Hinata lembut , Naruto melepaskan pelukan Himawari dan menepuk pelan puncak kepala Hinata

" Tidak apa-apa, Shikamaru mengizinkanku dia bilang tidak apa-apa " Jawab Naruto sambil tersenyum

" Ahh Tou-san, ayo kita masuk " Ajak Himawari, ia menggapai pelan tangan Naruto dan menggandeng nya keruang makan

Sesampainya diruang makan Naruto terkejut melihat Boruto yang sedang asyik memainkan gamenya, ia bahkan tidak ada mengucapkan salam sekalipun saat Naruto pulang

" Boruto " Panggil Naruto, Boruto masih tidak menjawab panggilannya ia masih terus memainkan gamenya

" Hey tidakkah kau mengucapkan salam pada Tou-sanmu ini? " Ucap Naruto kesal, padahal dia ingin menghabiskan waktu dengan anak-anak nya

" Hah? Mengucapkan salam apa? Lagi pula kau hanya Bunshin " Ucap Boruto tanpa mengalihkan pandangannya, ia masih terus berkutat dengan Gamenya

" Onii-chan " Panggil Himawari

" Haah, baiklah Okaeri Tou-san " Ucap Boruto dengan malas, yah bagaimanapun ia tidak ingin mengecewakan adiknya itu

" Sudah lah Naruto lebih baik kita makan, kau pasti laparkan? " Tanya Hinata

" Baiklah Hinata " Ucap Naruto mengalah

.

.

.

.

.

Makan malam telah selesai, Hinata mengemasi piring-piring dibantu oleh Himawari sementara Boruto sudah masuk kedalam kamarnya selesai makan tadi, Naruto hanya menghela nafas melihat sikap anaknya itu.

" Hinata " Panggil Naruto, Setelah semua selesai Hinata menyuruh Himawari untuk kembali kekamarnya lalu ia menghampiri Naruto

" Ada apa? " Tanya Hinata, tanpa menjawab Naruto tiba-tiba memeluk Hinata

" A-ada apa Na-naruto-kun? " Ucap Hinata yang kaget Karena Naruto

" Tidak hanya saja- " Naruto menggantungkan kalimatnya, Hinata membalas pelukan Naruto dan mengelus surai pirangnya

" Ceritakan saja, apa ini tentang Boruto ? " Tebak Hinata, tidak ada jawaban dari Naruto

" Lebih baik kau pergi kekamarnya Boruto, kau bicaralah dengannya " Ucap Hinata, Naruto sebenarnya masih ingin berlama-lama dengan Hinata tapi benar apa yang dikatakan Hinata, mungkin ia harus berbicara dengan Boruto

" Baiklah, aku akan berbicara dengannya " Ucap Naruto, ia pun hendak melangkah pergi tetapi sebelum ia pergi

" Hinata " Panggil Naruto , belum sempat Hinata menjawab tiba-tiba

.

.

CUP!

.

.

Naruto menghadiahkan Hinata ciuman dipipinya dan langsun berlari meninggalkan Hinata yang mematung karena mendapat perilakuan dari Naruto

" H-ah? A-apa itu? " Ucap Hinata kaget

Naruto berdiri tepat di depan kamar Boruto tangannya hendak mengetuk pintu itu tetapi ia urungkan niatnya, ia mencoba lagi tetapi ia ragu dan akhirnya ia tidak jadi mengetuk pintu berulang kali Naruto melakukan hal tersebut

" Haahh, tenanglah Naruto " Ujarnya pada diri sendiri

" Akhh! Aku tidak bisa melakukan ini " Ucap Naruto kesal, ia mengacak surai pirangnya dan menarik nafasnya pelan lalu menghembuskannya

" Yosshh! Semangat Naruto " Ucap Naruto menyemangati dirinya sendiri

.

.

.

KRIEETT!

.

.

.

Naruto membuka pintu kamar Boruto , Boruto melihat Naruto yang masuk begitu saja langsung melemparkan game yang ada ditangannya ke tempat tidur

" Bisakah kau, mengetuk pintu terlebih dahulu " Ucap Boruto kesal ia mengalihkan pandangannya keluar jendela, Naruto yang melihat tingkah Boruto hanya diam , ia mendekati meja Boruto.

" Maafkan aku, oh iya apakah kau mengikuti ujian Chunin? " Tanya Naruto

" Hah, apa pedulimu? " Ejek Boruto

" Hey, aku ini Tou-sanmu " Ucap Naruto

" Benarkah itu? Jangan bodohi aku, kau hanya bunshin " Ucap Boruto malas

" Haah, kenapa kau bilang aku bunshin? Aku ini asli " Teriak Naruto sambil menunjuk dirinya sendiri

" Yayaya aku tidak peduli " Naruto menahan kesal padanya, tapi ya mungkin itu sifat turunan. Narutopun berdiri dihadapan Boruto

" sudahlah lupakan itu, aku ingin bertanya apakah kau mengikuti ujian Chunin? " Ulang Naruto

" Entahlah aku belum memikirkannya " Ucap Boruto malas, ia heran kenapa Tou-sannya begitu perduli

" jika kau mengikuti itu, berjuang ya! " Ucap Naruto ia tersenyum dan memajukan tangannyauntuk beradu kepalan tapi tidak ada balasan dari Boruto , Naruto tersenyum miris

" Ya sudah, kau tidur ya. Jangan malam-malam " Ucap Naruto ia menepuk puncak kepala Boruto dan akhirnya meninggalkan ruangan itu. Tapi sebelum pergi ia berhenti dan terdiam sebentar

" Ku harap kau mengikuti itu karena- " Naruto menggantungkan kalimatnya ia kembali melangkah dan membuka pintu kamar boruto

" – Aku ingin melihatmu " Ucap Naruto ia pun keluar dari kamar Boruto, sementara Boruto terpaku dengan kata-kata yang diucapkan oleh Naruto, sebenarnya dia benci dengan kedatangan Naruto tapi entah kenapa hati kecilnya senang mendengar itu

.

.

.

.

.

Keesokan Harinya

" Ohayō " Ucap Hinata lembut kepada Himawari

" Ohayo Kaa-san, oh iya apakah Onii-chan sudah bangun Tou-san ? " Tanya Himawari

" Tou-san rasa belum, bagaimana jika kau membangunkannya? " Ucap Naruto, Himawari tersenyum , baru saja ia ingin menghampiri kakaknya sampai

.

.

BRAK!

.

.

Boruto berlari dengan kecepatan penuh menuruni tangga sambil bergumam yang tidak jelas

" Oh tidak! Aku terlambat! " Ucap Boruto ia mengambil roti yang sudah Hinata siapkan kemudian pergi meninggalkan rumah begitu saja sementara Naruto, Hinata dan Himawari hanya mematung melihat tingkah Boruto

" Hahh dia selalu seperti itu " Keluh Naruto

" Onii-chan " Ucap Himawari yang masih menatap kakaknya itu

" Ahaha sudah lah ayo kita makan " Ucap Hinata

" Baik Kaa-san " Ucap Himawari

" Makan yang banyak ya " Ucap Naruto dengan senyumnya, Himawari membalas senyum Naruto inilah yang ia rindukan suasana yang hangat, ya mungkin Onii-chan lagi-lagi akan melewatkannya

.

.

.

.

" Ma-maaf terlambat! " Teriak Boruto

" Ah, selalu saja " Ucap Sarada meremehkan

" Hay " Sapa Mitsuki

" Karena semua sudah berkumpul baiklah aku akan menjelaskan sesuatu " Ucap Konohamaru

" Apa itu Konohamaru-sensei? " Tanya Boruto

" Aku mendapatkan informasi bahwa didesa kita ada penyusup yang masuk entah bagaimana caranya, kita di- "

" Apa! Benarkah itu! " Teriak Boruto yang memotong perkataan Konohamaru

.

.

BUGGHH!

.

.

" A-apa apaan kau itu! " Keluh Boruto ia memegangi pipinya yang bengkak karena tinjuan Sarada

" Kau itu selalu saja memotong pembicaraan orang! Dengarkan dulu sampai selesai! " Teriak Sarada ia begitu kesal melihat tingkah Boruto sementara Mitsuki dan Konohamaru hanya diam melihat tingkah mereka berdua

" Sudah-sudah, Yah informasinya sedikit tidak jelas hanya saja kita disuruh untuk mengantisipasi jika terjadi serangan mendadak " Jelas Konohamaru

" Apakah warga konoha tau tentang ini ? " Tanya Mitsuki

" Tidak mereka tidak tau tentang hal ini, kita sengaja merahasiaknnya agar tidak terjadi kekhawatiran, kita akan berpencar dan terima ini " Ucap Konohamaru sambil memberi alat yang mirip seperti mikrofon kecil itu

" Nanti jika kalian menemukan hal yang mencurigakan beritahu saja " Ucap Konohamaru

" Baik! " Mereka bertiga pun berpencar untuk mengawasi warga sekitar

Kediaman Uzumaki

" Kaa-san " Panggil Himawari, Hinata yang ada didapur segera menuju kearah Himawari yang sedang duduk dengan bosan

" Ada apa Himawari ? " Tanya Hinata iapun duduk disamping himawari

" Kaa-san, Himawari bosan bagaimana kalau kita jalan-jalan? " Tawar Himawari, Hinata yang mendegar permintaan itu segera memikirkan jawabannya

" Bagaimana ya? "

" Oh ayolah Kaa-san " Ucap Himawari sambil mengeluarkan jurus andalannya yaitu Puppy Eyes

" Baiklah , lagi pula bahan-bahan didapur sudah mulai habis " Ucap Hinata dengan senyum

" Horeee! " Teriak Himawari senang, Hinata menatap Himawari ia senang jika anaknya juga senang tapi entah kenapa dia merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi


SKIP TIME

" Waah Kaa-san kita akan masak apa ? " Tanya Himawari

" Entah lah, Himawari ingin makan apa ? " Tanya Hinata pada Himawari

" Bagaimana kalau kita kesana Kaa-san " Ajak Himawari sambil menunjuk took yang sedang ramai pengunjungnya

" Ada apa itu kenapa ramai sekali? Apakah ada diskon ya? " Tebak Hinata, entah kenapa perasaannnya tidak enak akan hal itu tapi Himawari sudah menari tangan Hinata menuju kedai tersebut

Sesampainya ditoko itu perasaan Hinata semakin tidak enak, merekapun masuk kedalam took itu benar-benar penuh sebenarnya Hinata tidak ingin masuk tapi Himawari terus saja menarik tangannya dan akhirnya mereka masuk kedalam toko itu.

Hinata mengedarkan pandangannya , orang-orang sibuk melihat barang-barang yang akan dibelinya ada juga yang sedanag bergosip entah tentang apa, Hinata semakin mengeratkan tangannya kepada Himawari

Tiba-tiba genggamannya dilepaskan Himawari, Hinata sangat kaget melihat tindakan Himawari

"Himawari kau mau kemana jangan jauh-jauh "

"Himawari hanya ingin melihat buah itu Kaa-san " Teriak Himawari, Himawari pun berlari menuju buah yang menarik perhatiannya itu. Entah kenapa perasaan Hinata menjadi semakin gelisah baru saja ia ingin menyusul Himawari tiba-tiba orang-orang banyak lewat didepan Hinata mereka menghalangi pandangan Hinata yang ingin melihat Himawari

Sekitar 2 menit baru orang-orang berhenti melintas didepan Hinata

.

.

DEG! DEG!

.

.

Ia terkejut melihat Himawari tidak ada ditempatnya tadi, Hinata benar-benar cemas dengan segera ia mengaktifkan Byakugannya

"Himawari! " Teriak Hinata ia mengelilingi isi toko tersebut tapi tidak ada jawaban Himari, Tubuh Hinata bergetar ia terus berlalri dan tidak menghiraukan keluh kesah orang-orang yang ditabraknya karena sekarang ia masih focus kepada Himawari

Ia sangat focus sampai tidak menyadari ada seseorang yang mengikutinya dari belakang dan tiba-tiba

.

.

BUGHH!

.

.

Orang itu memukul tengkuk Hinata, Keseimbangan Hinata pun Hilang dan pandangannya mulai kabur sampai akhirnya Hinata ambruk

.

.

.

.

Boruto P.O.V

Haah, dimana musuhnya? Aku tidak melihat tanda-tanda adanya pergerakan yang mencurigakan, berlari seharian membuat ku haus lebih baik aku pergi minum dulu, Aku melangkahkan kakiku menuju toko yang ada di depanku

" Bibi pesan air minum satu ya! " Teriakku

" Iya, tunggu sebentar silahkan duduk dulu " Aku pun duduk di tempat yang telah disediakan

" Ah, leherku gatal sekali " Baru saja aku ingin menggaruknya tetapi aku merasa ada benda yang menghalangiku

" Lebih baik kulepas saja " Akupun melepas alat komunikasiku , tiba-tiba aku melihat Kaa-san dan Himawari. Tunggu! Kenapa Kaa-san menarik Himawari dengan kasar? Dan…. Apa-apan itu mereka masuk ke Hutan? Sepertinya ada yang aneh lebih baik aku ikuti

Aku mengikutinya diam-diam tapi karena kecerobohanku aku terpeleset dari dahan yang kupijak

" Cih! Bodohnya aku! Kemana Kaa-san dan Himawari pergi " Yah akibatnya aku kehilangan jejak mereka aku berniat memanggil Sarada, Mitsuki dan Konohamaru-sensei dengan alat Komunika- Akh! Sial! Alat itu tertinggal di toko bibi tadi!

Aku akhirnya melanjutkan perjalananku sendiri, sudah 10 menit aku kehilangan jejak mereka! Sial! Aku mulai putus asa, seandainya aku lebih cepat maka ak-

" LEPASKAAN! " Teriakan itu

" HIMAWARII! " Aku berlari menuju asal suara itu

.

.

DEG! DEG!

.

.

" Hi-himawari! " Aku melihat Himawari yang terjatuh akibat dorongan Kaa-san dan tangannya yang memerah! Tidak! Tidak mungkin itu Kaa-san !

BORUTO P.O.V END

NORMAL P.O.V

" KAA-SAN APA YANG KAU LAKUKAN! " Teriak Boruto, ia menghampiri Himawari yang terjatuh

" Onii-chan ! A-aku ta-takut Hiks " Himawari menangis sambil memegang tangannya yang memerah, Boruto menggeram kesal!

" Kaa-san? Aku bukanlah Kaa-sanmu! "

POFFTT!

Benar ! dia bukanlah Hinata tapi dia Shinobi yang menyusup kedalam desa yang tadi di informasikan Konohamaru

" Ka-kau penyusup! " Teriak Boruto

Tak lama datang 3 orang lagi dari atas pohon, Mereka menyeringai melihat Boruto dan Himawari. Tangan Boruto mengambil Kunainya tangannya bergetar melihat orang-orang itu

" Lihatlah, apa yang kita dapat! Dua orang anak Hokage! " Teriak Shinobi misterius itu

" Ya, bagaimana jika kita menjadikannya Sandra ya? " Tanya Shinobi yang satu lagi

" Kurasa itu akan menguntungkan kita " Ujar Shinobi yang lainnya

" Ya, lihatlah mereka seperti bayi yang sangat ketakutan " Ucap Shinobi yang tadi menyamar sebagai Hinata

Boruto menggeram kesal pada Shinobi yang didepannya! Boruto mengepalkan tangannya tidak ada plihan lain selain melawannya, Kalau untuk melarikan diri kemungkinan berhasil hanya sedikit lagipula Boruto bisa mengeluarkan Bunshinnya

" Himawari kau tetap dibelakang Nii-chan " Ucap Boruto, Himawari yang masih menangis hanya mengangguk dengan perkataan Boruto

" Sok pahlawan dia " Ucap Shinobi misterius itu

" Lihat saja ! Kagebunshin No Jutsu! " Teriak Boruto

.

.

POFFT! POFTT! POFTT! POFTT!

.

.

Boruto mengeluarkan 4 Bunshinnya karena itulah batas bunshin yang bisa ia keluarkan itu, Sementara para Shinobi itu hanya tersenyum meremehkan Boruto

" Hanya itu? Baiklah kita lihat apa yang bisa dilakukan oleh anak seorang Hokage "

Merekapun memulai pertarungan 3 Bunshin ditambah Boruto yang asli bertarung untuk melawan dan 1 Bunshin yang lain melindungi Himawari. Sepertinya Shinobi itu setara dengan Tingkat Jounin, masih sibuk dengan perkelahian itu tiba-tiba ada yang menyerang Himawari dari belakang tapi berhasil dihalangi oleh Bunshin Boruto.

Tetapi akibatnya Bunshin itu menghilang dan tidak ada lagi yang bisa membantu Himawari karena Boruto yang asli dan 3 Bunshin lainnya sedang bertarung

" Ma-mau apa kau! " Cicit Himawari

" Sepertinya membunuhmu disaat seperti ini akan menyenangkan, bagaimana reaksi Hokage ya ?' Shinobi itu semakin mendekati Himawari

" Ja-jangan mendekat! " Teriak Himawari tapi itu sia-sia karena Shiobi it uterus saja mendekati Himawari. Shinobi itu memegang kunai yang diarahkan menuju Himawari sampai akhirya

.

.

.

.

"Jūken " Teriak Himawari pukulan telak itu mengakibatkan Shinobi yang menyerang tadi terpental dan akhirnya membentur Pohon yang ada di belakangnya

" AKKHH! " Teriak Shinobi itu, Nafas Himawari tersengal-sengal

" Ma-mata itu! " Shinobi tersebut kaget melihat mata Himawari. Akhirnya Himawari berhasil mengalahkan Shinobi yang mengancam keselmatannya. Tapi itu hanya sementara karena tiba-tiba Shinobi misterius itu datang dengan jumlah yang banyak mungkin sekitar 25 Shinobi.

" Wah ternyata anak Hokage mewarisi salah satu mata Clan Hyuuga yang dimiliki oleh Hyuuga Hinata ternyata " Ucap Shinobi yang baru datang tadi

" Kurasa permainan ini akan semakin menarik " Ujar Shinobi yang lain

" Apakah kita akan langsung menyerang? " Tanya Shinobi itu

" Tidak usah , kurasa kita bisa bermain-main sebentar, lagi pula aku penasaran tentang kekuatan yang dimiliki oleh anak seorang Hokage. Terlebih lagi anak itu " Ujar ketua Shinobi yang menunjuk kearah Boruto

Sementara disisi lain cakra Boruto sudah hampir habis karena melawan Shinobi-Shinobi penyusup itu, ditambah lagi Shinobi yang baru datang dengan jumlah yang bisa dibilang sangat banyak. Tapi Boruto tidak merasakan tanda-tanda mereka akan mulai menyerang.

Boruto tidak bisa melakukan apa-apa untuk sekarang semua bunshinnya telah mengilang akibat srangan yang diluncurkan oleh Shinobi itu. Tidak ada pilihan lagi ia menghampiri ke arah Himawari yang masih memasang posisi bertarungnya.

Boruto menggapai tangan Himawari dan membawanya pergi, entah kemana mereka pergi tapi yang Boruto tau mereka tersesat di Hutan ini. Akhirnya Boruto dan Himawari memutuskan untuk bersembunyi dibalik Pohon.

Boruto terus saja menenangkan Himawari, Ia sangat sedih melihat Tubuh Himawari yang bergetar, ia tidak mau terjadi apa-apa dengan adiknya. Boruto akhirnya melepaskan pelukannya dan menatap Himawari sampai akhirnya dia terkejut melihat mata adiknya

" Hi-hima " Boruto kaget melihat mata Himawari yang berubah menjadi Byakugan

" Onii-chan hi-hima takut " Ucapnya pelan

" Jangan takut nii-chan ada disini " Ucap Boruto menenangkan

" Bolehkah nii-chan bertanya satu hal ? " Tambah Boruto

" Hm, Tanya apa ? " Ujar Himawari

" Bagaimana kau bisa mendapatkan mata itu " Tanya Boruto yang penasaran melihat perubahan pada mata adiknya

" E-entahlah tiba-tiba ini mu-muncul begitu saja " Ujar Himawari pelan

" Ta-tapi sakit nii-chan " Tambah Himawari sambil memegangi matanya

" Mungkin kau belum terbiasa " Ujar Boruto ia memeluk Himawari

" Apakah kita bisa selamat? " Tanya Himawari

" Semoga saja " Jawab Boruto

" Bagaimana kau bisa bersama Shinobi itu ? " Tanya Boruto lagi

" Ta-tadi aku bersama Kaa-san " Jawab Himawari

" Kaa-san? lalu dimana dia! " Boruto berbicara setengah berteriak

" Di-dia- " Belum sempat Himawari menjawab mereka telah ditemukan terlebih dahulu oleh Shinobi misterius

" Disini kalian rupanya " Ujar Ketua Shinobi itu

" Himawari berdiri di belakang nii-chan " Teriak Boruto, Himawari hanya mengikuti apa yang dikatakan kakaknya ia terlalu takut untuk menghadapi Shinobi sebanyak ini.

" Onii-chan, Hi-hima takut " Cicit Himawari pelan, Boruto yang kasihan melihat Himawari segera memeluknya untuk menangkan adiknya

" Tou-san ! Kaa-san Hiks… Hima takut Hikss.. Onii-chan " Tangis Himawari, Boruto semakin mengeratkan pelukannya. Apakah ini takdirnya? Mati diusia muda begitu? Sungguh Boruto benci dengan Tou-san dan Kaa-sannya yang tidak ada disamping mereka ditambah kondisi Himawari yang sedang sedih sekarang.

" Tenang Hima, masih ada nii-chan disini " Ujar Boruto menenangkan

" Kalian tidak akan bisa menang dari kami! Seraangg! " Teriak salah satu Shinobi

Boruto hanya bisa melindungi Himawari, biarlah nyawanya menghilang karena kejadian ini asalkan Himawari selamat. Borutu benar-benar membenci Tou-san dan Kaa-sannya yang tidak ada disini sekarang tapi dihati kecilnya ia sangat membutuhkan mereka ' Tou-san, Kaa-san tolong kami! ' Batin Boruto

.

.

.

.

.

DUAAAARRR!

- TBC -

Yeaahh! Ini fic keduaku! Semoga kalian suka! Maaf jika Typo dan Abal-abal hahaha*tawahoror

Please

R

E

V

I

E

W

...