"MWO?!"

Sehun memejamkan matanya untuk menahan emosinya atas sikap bar-bar Jongin yang kaget saat mendengar persyaratan darinya.

"kenapa? Tidak mau? Yasudah aku tinggal memecatmu saja " Ujar Sehun santai sambil melipat tangannya didepan dada.

Jongin melebarkan matanya kaget saat mendengar ucapan Sehun yang sangat santai. Sementara Chanyeol , ia sedari tadi berdiri di meja kasir untuk menyaksikan apa yang tengah Sehun dan Jongin lakukan sekaligus sekdikit mencuri dengar apa yang mereka bicarakan. Jujur saja ia cukup kaget saat melihat Sehun yang mendekatkan tubuhnya kearah Jongin dan membisikkan sesuatu ditelinga Jongin. Ingin rasanya ia menarik kerah belakang Sehun lalu memukulnya saat Sehun mendekati Jongin . Tapi , ia tidak bisa , bagaimanapun juga Sehun itu atasannya dan sangat tidak sopan sekali jika ia bertindak seperti itu ditambah didepannya ada Jongin . Tapi, Chanyeol masih bingung dengan apa yang sedang mereka bicarakan disana , biasanya telinga lebarnya bisa mendengar apapun walaupun dengan jarak yang jauh tapi entah mengapa kali ini tidak bisa. Mungkin , ia hanya sedang cemburu atau entahlah.

"a-ah , bukan seperti itu aku hanya kaget . Dan bingung jika aku jadi pelayann pribadimu berarti aku juga harus meninggalkan sahabat-sahabatku disini dan juga pekerjaanku disini" Jelas Jongin.

"Ck, dasar kau ini , kau mengambil shift pagi atau malam disini?" Tanya Sehun.

"pagi" Jawab Jongin.

"berarti kau pulang sekitar jam 12 kan? " Jongin mengangguk mendengar ucapan Sehun .

"kalau begitu setiap jam 12 kau harus sudah ada dirumahku dan jika kau tidak bisa datang jam 12 kau harus mengabariku"

"tapikan aku tidak tahu alamat dan nomor teleponmu, ah iya dan juga kau kan seorang CEO memangnya jam 12 siang sudah ada dirumah?"

"kau ini banyak sekali bertanya , sudah ini kartu namaku mulai hari ini kau harus jadi pelayanku " Setelah mengatakan itu Sehun langsung berdiri dari duduknya dan pergi , tidak mempedulikan Jongin yang tengah membaca kartu nama yang tadi ia berikan.

Chanyeol menghampiri Jongin yang tengah membaca kartu nama Sehun dan menepuk pundaknya.

Jongin yang merasa ditepuk mengalihkan pandangannya dari kartu nama Sehun dan melihat Chanyeol sedang tersenyum padanya. Tiba-tiba saja raut wajah Jongin kembali berubah .

"Chanyeol-ah~, kenapa kita harus punya Bos seperti itu, huweee" Jongin merengek pada Chanyeol , sementara Chanyeol hanya tertawa mendengar rengekan Jongin.

"sudahlah masih mending kau tidak dipecat , dan jangan merengek terus sudah banyak pelanggan disini apa kau tidak malu? Sebaiknya kau layani para pelanggan oke?' Ujar Chanyeol.

"baiklah" Jongin menjawab ucapan Chanyeol dengan malas , ia berjalan dengan lunglai ke toilet untuk membasuh wajahnya . Sementara Chanyeol mennatap punggung Jongin dengan tatapan penuh tanya.

"sudahlah ini tidak akan menjadi hal buruk Kim Jongin " monolog Jongin sambil melihat refleksi dirinya didepan cermin.

Jongin keluar dari toilet dengan wajah cerah dan senyum sumringah. Ia siap untuk melayani para pelanggan Liebe Cafe hari ini. Yah , dia harus melayani pelanggan sebaik mungkin walaupun ia memiliki banya pikiran.

.

.

.

.

"Jongin , kau mau kemana ? Kenapa terburu - buru seperti itu?" Tanya Chanyeol yang kebetulan melihat Jongin sedikit berlari kecil untuk keluar dari cafe.

"aku ada urusan penting hyung dan aku sudah telat" jawab Jongin sambil sesekali membenarkan sepatunya yang belum terpakai dengan benar.

"mau kuantar?'

"tidak perlu" teriak Jongin sambil mendorong pintu cafe dan berlari menuju halte . Jongin mengambil kartu nama Sehun yang ia simpan di saku kemeja yang ia pakai .

"huft.. Kenapa lama sekali sih busnya .bagaimana jika dia marah?" Jongin menggerutu sambil sesekali melihat jam tangannya .

"ah itu dia"

Jongin melangkahkan kakinya untuk masuk ke bus yang akan mengantarkannya menuju rumah Sehun yang kebetulan letaknya tidak terlalu jauh .

Jongin duduk disalah satu kursi bus yang tersedia , dia lelah sekali setelah melayani pelanggan Liebe Cafe yang sangat ramai hari ini , membuat tangannya seperti mau copot . Belum lagi ia harus berlari ke halte dan menunggu bus untuk pergi kerumah Sehun dan bus yang Jongin naiki berhenti dihalte pemberhentian . Jongin turun dari bus karena menurut Maps yang ada di handphone pintarnya rumah Sehun terletak tidak jauh dari halte ini. Jongin terus berjalan sambil sesekali memperhatikan handphonenya yang menjadi penunjuk jalan saat ini.

Langkah kaki Jongin terhenti di depan sebuah rumah mewah.

"wahh" Jongin berdecak kagum melihat rumah mewah ini. 'apa benar ini rumahnya?' Batin Jongin.

Daripada rasa penasarannya semakin menjadi , Jongin menekan bel yang ada di samping gerbang rumah tersebut . Tiba-tiba muncul wajah Sehun dari intercorm yang terpasang disana .

"oh kau datang masuklah"

Tiba-tiba saja gerbang rumah terbuka secara otomatis ,lagi-lagi Jongin berdecak kagum.

.

.

"kau terlambat tiga puluh menit Kim Jongin" Ujar Sehun sambil melihat jam tangannya.

Jongin memutar bola matanya malas , lagipula Jongin tidak mungkin bisa datang tepat jam dua belas siang , itu saja ia baru selesai bekerja dan perjalanan kesini kan memakan waktu yang cukup lama .

"Hey ,,,, hey apa maksudnya kau memutar bola matamu begitu?" Tanya Sehun , yang ternyata mengetahui jika Jongin baru saja memutar bola matanya.

Jongin yang mendengar ucapan Sehun jadi gelagapan sendiri .

"Ah tidak " Jawab Jongin .

"ah sudahlah kau langsung bereskan seluruh ruangan dirumahku ini , aku mau menyelesaikan pekerjaanku dan jangan lupa memasak . Aku sudah mulai lapar." Perintah Sehun sambil berjalan kembali ke kamarnya.

"baiklah"

Setelah menjawab perintah dari Sehun , Jongin melepaskan tas ransel yang ada dipunggungnya dan menaruhnya di sofa ruang tamu milik Sehun .

Jongin pun mengambil peralatan yang akan dia gunakan . Awalnya ia sempat bingung dan mencari-cari dimana alat untuk membershkan seluruh kekacauan yang ada di rumah besar inikarena Sehun tidak memberitahukan letak dan dimana ia menyimpan peralatan bersih-bersih.

.

.

.

TING..TONG

Tiba - tiba saja bel rumah berbunyi . Jongin pun segera membuka pintu dan melihat siapa yang datang . 'Oh ternyata seorang gadis' batin Jongin saat melihat orang yang datang .

Jongin pun segera berlari kearah gerbang rumah Sehun yang masih terkunci . Ia berniat membukakan gerbang .

"cih , kau siapanya Sehun?kenapa kau bisa berada dirumah ini?aku belum pernah melihatmu sebelumnya" Tanya gadis tersebut dengan nada angkuhnya . Jongin mendelik saat mendengar nada bicara orang tersebut. Tangan Jongin yang berniat membukakan pintu gerbang langsung terhenti seketika . Jongin pun menatap gadis itu dengan tatapan tidak sukanya. Sayang sekali gadis ini memang cantik namun, kata-katanya sungguh menyebalkan belum lagi tatapannya itu.

"kenapa kau diam saja? Cepat bukakan gerbang ini , aku ingin segera bertemu Sehunnie ku"

Jongin menatap gadis itu jijik saat ia mendengar gadis itu menyebut nama Sehun dengan manja.

Jongin pun segera membukkan gerbang walaupun hatinya dongkol. Gadis itu langsung masuk saat Jongin sudah membukakan gerbang untuknya.

"SEHUNNIE, DIMANA KAU?" Teriak gadis itu tanpa tahu malu. Jongin yang mendengar teriakan itu menutup telinganya dan mendelik pada gadis itu.

Sementara Sehun yang mendengar teriakan itu hanya memutar bola matanya malas. Sudah berapa kali ia bilang pada mantannya untuk tidak menemuinya tapi, mantannya itu masih saja bersikeras untuk menemuinya dan berkata kalau ia dan Sehun itu masih punya hubungan . Padahal mantannya itu sendiri yang memutuskan hubungan mereka.

"hey , bisa tidak jangan berteriak kau ini cantik tapi sayang tidak punya etika" Ujar Jongin sambil menatap gadis itu dengan tatapan meremehkan .

Gadis itu membalikkan badannya dan menatap Jongin dengan tajam . Tapi , Jongin tidak takut , ia malah membalas tatapan gadis itu dengan senyum meremehkan. Gadis itu berjalan mendekati Jongin . Dan tiba-tiba saja ia menarik rambut Jongin dengan keras.

"ARGHT! HEY LEPASKAN" Jongin berteriak kencang saat gadis itu menarik rambutnya dengan kencang.

Sehun yang mendengar teriakan Jongin langsung tersentak kaget dan berlari menuju sumber suara.

"Hey ,hey Sulli apa yang kau lakukan padanya hah?"Sehun langsung melepaskan tangan Sulli dari rambut Jongin dan sekarang penampilan Jongin menjadi sangat berantakan karena ulah gadis brutal yang bernama Sulli itu.

"ah , Sehunnie aku tidak melakukan apapun kok" Ujar Sulli dengan nada suara yang dibuat-buat. Jongin berdecih saat mendengar ucapan Sulli.

"tidak melakukan apa-apa bagaimana?"Jongin menggerutu dibelakang Sehun, tangannya masih digenggam erat oleh Sehun.

Sulli yang mendengar gerutuan Jongin mendekat kearah Jongin dan tangannya sudah akan kembali menarik rambut Jongin jika saja tangannya tidak ditahan oleh Sehun.

Sulli menatap Sehun yang menahan tangannya. Lalu matanya beralih menatap tajam Jongin yang masih berdiri dibelakang punggung lebar Sehun.

"jangan berani-berani menyakiti pacarku"

Ucapan Sehun sontak saja membuat Jongin menatap Sehun dengan tatapan kagetnya begitu juga dengan Sulli yang menatap Sehun dengan tatapan tidak percayanya. Sehun mengalihkan pandangannya ke arah Sulli .

"sekarang pergi dari sini" Perintah Sehun pada Sulli.

"apa? Dia pacarmu dan kau mengusirku?!" Ujar Sulli tidak percaya . "kau itu masih pacarku Sehun" Lanjut Sulli.

"tidak , kau sendiri yang menutuskan hubungan kita jadi sekarang kau bukan siapa-siapaku"

"tidak , kau masih kekasihku"

"Kau. Bukan . Kekasihku " Ujar Sehun dengan penuh penekanan disetiap kata-katanya.

"sekarang keluar dari sini"

Sulli menatap Sehun dan Jongin dengan kesal . Ia pun berjalan dengan kesal menuju pintu rumah Sehun .

"lihat saja nanti Oh Sehun aku akan merebutmu kembali"

BRAK

Suara demuman pintu terdengar setelah Sulli berteriak .

Sehun menghela nafas . Ia mendudukkan pantatnya di sofa ruangan . Sementara Jongin masih berdiri dengan kaku , mungkin ia masih shock dengan ucapan Sehun yang tidak terduga tadi.

Mata Sehun tidak sengaja melihat kearah Jongin yang terlihat masih shock .

"maaf ya , aku mengatakan itu agar Sulli tidak datang ke sini lagi" Ujar Sehun . Jongin yang mendengar Sehun berbicara sedikit tersentak . Iapun memberikan senyum -canggung- pada Sehun.

"ah , iya tidak apa-apa , aku mau lanjutkan pekerjaanku" Jongin berjalan kearah dapur untuk memasak seperti yang diperintahkan Sehun saat ia baru datang tadi.

.

.

.

.

"Apa masakannya sudah selasai?" Tanya Sehun saat melihat Jongin yang tengah menyusun makanan di meja makan.

"ne " Jawab Jongin. Sehun mengangguk lalu mendudukkan dirinya disalah satu kursi dan mengambil makanan buatan Jongin yang terlihat menggiurkan ini.

"eumm, Tuan , apa aku sudah boleh pulang?" Tanya Jongin. Sehun mengalihkan fokusnya pada Jongin saat Jongin berbicara.

"makanlah dulu, apa kau tidak lapar?" Tanya Sehun pada Jongin yang berdiri didepanya.

"aku tida-"

Kruyuk

Sebuah suara terdengar dari perut Jongin . Sehun mati-matian menahan tawanya sementara Jongin menundukkan kepalanya karena malu.

"sudahlah makan saja dulu, kau tidak kasihan pada cacing-cacing lapar diperutmu itu?" Ujar Sehun.

"tidak usah"

"duduk dan makan , atau kau tidak boleh pulang"

Jongin menghela nafas kembali lalu mendudukkan tubuhnya untuk menuruti ucapan Sehun. Sehun tersenyum senang saat melihat Jongin mengambil makanan dengan kesal. Jongin jadi terlihat lucu jika sedang kesal.

Drtt.. Drtt .. Drtt

Handphone Jongin bergetar disaku celananya. Jongin mengangkat telepon yang masuk setelah melihat ID si penelepon.

"halo"

Sehun memandang Jongin yang sedang berbicara dengan seseorang di seberang telepon sambil menyendokkan makanannya.

"ah iya hyung , aku akan pulang"

"ne sebentar lagi"

"tidak , tidak perlu"

"ne" Jongin menutup teleponnya lalu melihat kearah Sehun yang sedari tadi memperhatikannya. Jongin langsung melanjutkan makannya kembali saat bertatapan dengan Sehun.

"siapa? Hyungmu ?" Tanya Sehun.

"bukan"

"lalu?"

" Chanyeol Hyung "

"Chanyeol? Manager ditempatmu bekerja itu ?" Tanya Sehun memastikan . Jongin hanya mengangguk dan melanjutkan makannya.

"kau kekasihnya?" Tanya Sehun tiba-tiba.

"uhukk..uhuk " Jongin tersedak . Jongin pun segera mengambil air putih yang untungnya ada didekatnya. Jongin segera meneguk air dengan cepat.

"hahh... Tidak dia bukan kekasihku" Jongin menghela nafas untuk menenangkan dirinya setelah tersedak tadi lalu menjawab pertanyaan Sehun dengan cepat. Sehun menghela nafas dengan lega secara tidak sadar. Ia lega ternyata orang yang membuatnya tertarik ini belum memiliki kekasih.

"sudah ya aku mau pulang Tuan" Ujar Jongin , setelah menyelesaikan makannya , ia juga sudah mencuci piring yang tadi dipakai untuk makan malam .

"ne, besok datang jam dua belas tepat, ingat itu. Dan jangan panggil aku Tuan . Panggil saja aku Sehun" Ujar Sehun sambil berjalan mengantar Jongin sampai kedepan gerbang rumahnya.

"ah, boleh tidak aku datang kesini jam satu siang saja" Pinta Jongin dengan nada memelasya.

"tidak" Jawab Sehun singkat. Jika ia menuruti ucapan Jongin berarti akan semakin singkat waktunya untuk bertemu dengan orang yang diam-diam telah merebut hatinya ini.

"ayolah, kau tahu kan jika rumahmu ini lumayan jauh dari Cafe dan Shift ku berakhir tepat pukul 12.00 dan kau memintaku untuk kesini pukul 12.00 berarti aku baru saja keluar dari Cafe dan bagaimana bisa aku datang tepat pukul 12.00 . Ya , mungkin aku bisa kesini tepat waktu jika aku punya kemampuan teleportasi. Tapi itu tidak mungkin" Ujar Jongin panjang lebar.

Sehun hanya menatap Jongin takjub. Bagaimana orang ini bisa berbicara sepanjang itu dengan satu tarikan nafas? Ya , kira-kira itulah yang ada di pikiran seorang Oh Sehun saat ini. Tapi , setelah ditelaah baik-baik oleh Sehun benar juga ucapan Jongin itu .

Sehun menganggukkan kepalanya . "oke , kau boleh datang pukul satu tepat jangan sampai terlambat atau kau kuhukum "

BLAM

Sehun menutup pintu dengan keras . Memebuat Jongin berjengit kaget . Jongin menatap kesal pintu , sebenarnya tatapan itu untuk Sehun tapi Sehun sudah masuk jadilah pintu ia jadikan pelampiasan.

"dasar Bos menyebalkan" gerutu Jongin.

.

.

.

"Jongin?!" panggil seseorang saat Jongin sampai didepan apartemen sederhana miliknya. Jongin mengarahkan pandangannya ke arah suara yang memanggilnya . Jongin membelalakkan matanya saat melihat jika Chanyeol lah yang telah memanggilnya.

"Kau darimana saja? Kenapa pulangnya larut sekali?' Tanya Chanyeol bertubi-tubi . Dan Jongin dapat dengan jelas mendengar nada ke khawatiran saat Chanyeol bertanya .

"ah , a-anu hyung a-aku-"

"aku apa?"

"eumm ,, aku ke rumah Tuan Oh Sehun dulu tadi" ujar Jongin pelan .

"APA?!"

TBC

Maaf kalau mengecewakan.