.

.

.

'' kau sudah melihat robot nya hyung? Kau akan terpukau melihatnya'' ucap jongin.

'' tentu saja,bukankah itu sudah terjual? ''

'' SUDAH TERJUAL?! SIAPA YANG MEMBELINYA HYUNG?! '' jongin histeris mendengar perkataan kakak nya itu.

''sstt… pelankan suaramu,3 hari yang lalu sudah terjual,ya aku tahu itu hanya dibuat 1 unit tetapi siapayang membelinya? Hyung tidak tahu.'' Begitu penuturan seo joon.

''aku benar benar penasaran hyung~ ''

.

.

.

Are You Real ?

.

Snowflake1825

.

Thank for your reviews in this fanfic

.

Chapter 4 : need U?...

.

.

.

Suasana tenang di kediaman Mr. Park membuat chanyeol tidak sabar ingin segera berangkat bekerja. Mungkin sudah saat nya ia mengikuti jejak ayahnya. Di besar di keluarga konglomerat dan di limpahi kasih sayang dari kedua orangtua nya,tidak membuat chanyeol bermanja manja di rumah hanya untuk menghabiskan waktu main game atau makan makanan apa yang ia mau. Meskipun pada kenyataannya ia bisa saja melakukannya.

.

Chanyeol melangkahkan kaki nya menuju ruang kerjanya. Banyak pegawai yang mengosipkan anak tunggal presdir Park akan bekerja di perusahaan computer terbesar di korea selatan itu. Dan benar saja, kini mereka melihat anak presdir melangkah gagah menuju ruang kerjanya. Berparas tampan dan berbadan atletis membuat chanyeol semakin sempurna dengan setelan jas yang ia kenakan. Sedikit canggung memang melihat begitu banyak karyawan di perusahaan ayahnya. Belum lagi ia harus menghapal nama nama dewan direksi. Bagaimana jika ia salah menyebutkan nama ? entahlah. Hanya chanyeol dan tuhan yang tahu.

''saya hanya bisa mengantar anda sampai disini. Saya izin pamit tuan muda'' ucap sopir pribadi chanyeol, tuan Lee.

''tunggu, bukankah tuan Lee menjadi sekertarisku bukan?'' ucap chanyeol polos.

''tuan muda, sudah menjadi kewajiban ku untuk mengantar anda kemanapun anda mau,bukan menjadi sekertaris anda''

Tuan Lee meninggalkan ruangan dengan diam. Chanyeol berfikir sejenak. Mungkin nanti sekertaris nya akan datang. Masalahnya sekarang adalah, lalu chanyeol harus berbuat apa sekerang? Seperti tidak ada kerjaan saja. Ia hanya duduk santai disini.

''apa aku harus berjalan jalan sebentar? Tidak ada salahnya aku mengelilingi kantor ini sudah lama aku tidak disini,'' chanyeol mengambil jas dan bergegas meninggalkan ruangan kerjanya. Chanyeol membuka pintu berlapis batu marmer itu dan menemukan lelaki ramping yang sedang membawa segunung berkas yang harus di kerjakan chanyeol

"Aigoo kenapa aku harus menjadi sekertaris anak presdir itu. Betapa merepotkan!" Ucap lelaki berjari lentik itu. Dia tidak menyadari bahwa atasannya berada di depan nya sekarang ini.

Chanyeol yang hanya bisa diam dan memberikan jalan untuk lelaki itu memasuki ruang kerjanya dengan setumpuk berkas berkas.

"Aigoo berat sekali ini, dimana direktur baru itu? Ya ampun " Sekertaris itu menaruh berkas itu di meja kerja chanyeol.

Chayeol yang sedari tadi melihat sekertaris barunya. Dengan tatapan terkejut melihat sekertaris baru nya. Bagaimana tidak terkejut. Chanyeol tidak pernah membayangkan akan mempunyai sekertaris seperti ini. Memiliki penampilan menarik-bagi chanyeol- tunggu... dia namja? Chanyeol tidak menyangka jika dia namja. Cantik. Itu yang terpintas di pikiran chanyeol saat ini.

Sekertaris itu tidak menyadari kehadiran chanyeol. Seketika lelaki itu membalikkan tubuh dan...

"ASTAGA! KAU PRIA TAMPAN DARI MANA?!" Byun Baekhyun terkejut melihat pria tampan di depannya. *dasar cabe emang #Author di lempar panci*

"Kau?...siapa?" Chanyeol masih bertanya tanya. Kenapa dia bisa memiliki sekertaris secantik ini.

"Saya Sekertaris Byun. Saya sedang menunggu direktur baru disini. Anda?" Baekhyun canggung.

"Aku? Aku Park Chanyeol. Hah? Direktur? Omona... appa memberiku jabatan direktur? Daebakk" ucap chanyeol kepada dirinya sendiri.

Mungkin Baekhyun sudah tewas di tempat sekarang. Bagaimana ini? Ini kali pertama ia bertemu dengan anak presdir Park. Dan dia tidak sopan didepan atasannya. habis kau byun ~

"Maafkan saya Tuan muda,saya...saya tidak jika anda berada disini. "

" tuan muda? oh ayolah kita bukan berada di rumahku. Semua pelayan memanggil ku Tuan. Bahkan sekertarisku juga? Nama ku PARK punya bukan TUAN MUDA" Geram chanyeol.

"Tetapi mereka semua pelayan anda. Tentu saja mereka harus memanggil anda demiki-"

"Sekertaris Byun,sepertinya aku harus membuat peraturan di antara kita. Satu: jangan pernah panggilaku TUAN MUDA,Dua :tidak ada kata 'saya','anda' atau kata kata formal lainnya." Ucap chanyeol.

"Tapi-"

"Hari ini kau sudah resmi menjadi sekertarisku. Tidak ada kata tapi dan tidak ada penolakan."

Baekhyun hanya mengangguk kecil dalam tunduk hormat nya.

"Angkat kepalamu,kita harus bekerja bukan?"

.

.

.

Masih pukul 3 pagi.

"One hundred precent charging." Kai sudah selesai mengisi ulang tubuhnya. Ia membuka matanya. Dan berjalan beberapa meter dari tempat ia semula.

Kai melihat kyungsoo masih tertidur lelap di balik selimut pororonya. Ia tersenyum sekilas melihat ekspresi kyungsoo. Kenapa kyungsoo terlihat seperti anak laki laki kedinginan di tengah malam.

Kai sudah tercipta dengan otak yang hampir sama dengan manusia. Bergitu pun cara pemikirannya. Memang Kai sudah dipasangkan pakaian untuk nya dari pabrik, tapi Kai merasa bosan dengan pakaian yang ia kenakan sekarang. Mungkin jika kyungsoo bangun nanti Kai akan mengatakan jika ia bosan dengan pakaiannya.

Bukan menjadi masalah besar bagi kai untuk melalukan beberapa pekerjaan rumah. Ia sudah terprogram untuk melakukan itu semua. Kai mulai membersihkan debu yang ada di ruang tamu. Merapihkan pakaian yang sudah kyungsoo setrika dan membawa nya ke lemari pakaian kyungsoo. Ia cepat dalam mengerjakan sesuatu. Kai akan mengerjakannya sebelum kyungsoo bangun dari tidurnya.

.

Bel alarm berdering keras di kamar tidur kyungsoo. Sudah pukul 5.30. kyungsoo yang menyadari alrm nya berbunyi. Ia segera bangun dari tidurnya. Menyadari tentang apa yang terjadi semalam, kyungsoo menatap keseluruh ruangan. Tidak ada Kai disana. Kyungsoo beranjak dari tempaat tidur nya turun kebawah. Ia tidak menemukan kai dimana mana.

''Kai? Kai?'' kyungsoo melihat sosok Kai di dapur dari kejauhan. tapi untuk apa Kai berada di dapur sepagi ini?

''Kai? Kau sedang apa?'' tanya kyungsoo.

Kai yang sedari tadi sibuk dengan membereskan perabotan dapur,kini menyadari kehadiran kyungsoo di belakang nya.

''kyungsoo sudah bangun? Selamat pagi Kyungie~'' senyuman lebar di unjukan Kai.

''apa kau bilang? Kyungie,panggilan macam apa itu…''

'' itu panggilan dariku untukmu kyungsoo'' kai membalikkan badannya dan melanjutkan pekerjaan nya tadi.

''kau sedang membereskan itu semua?'' tanya kyungsoo mengintip di balik bahu Kai. Kai lebih tinggi 7 cm dari kyungsoo jadi wajar saja kyungsoo seperti penguin kecil jika bersama Kai.

''ya, kyungsoo ingin di buatkan apa? Kai bisa membantu.''

''ah? Tidak, aku ingin mandi. Sarapannya nanti saja'' kyungsoo pergi meninggalkan Kai sendirian di dapur.
.

.

.

Suasana hening menyelimuti ruang kerja baru Park Chanyeol. sudah 6 jam chanyeol duduk ditempatnya dan hanya memandangi sekertarisnya bekerja. Ya,chanyeol yang meminta sendiri jika ia ingin saatu ruangan dengan sekertarisnya. Perasaan sedikit canggung diantara mereka berdua mulai menguar. Entah karena mereka baru pertama bertemu atau mereka tidak memberanikan diri berbicara satu sama lain sela waktu kerja.

'' sekertaris Byun?,'' ucap chanyeol,memecah keheningan diantara mereka.

''ne,Direktur Par- maksudku…chanyeol?''

'' masih adakah berkas yang bisa ku kerjakan,aku bosan''

''tidak ada,semuanya sudah anda kerjakan tadi.''

''oke,kau berbicara formal lagi sekertaris Byun…''

''maafkan saja,sudah sewajarnya saya harus berbicara formal di dalam kantor,karena itu tuntutan pekerjaan saya. Mungkin di luar kantor anda bisa berbicara dengan saya dengan Bahasa yang lebih santai'' begitu penuturan Baekhyun.

'' baiklah jika itu mau mu. ''

.

Chanyeol hanya duduk dan menunggu waktu pulang kantor. Terkadang ia berjalan jalan mengililingi ruangan kerjanya yang bisa di bilang cukup besar untuk seukuran ruangan kerja.

Pukul 4.50 PM

''Direktur Park,tugas saya sudah selesai. Jadwal anda untuk esok rapat dengan dewan direksi dan sesudah itu waktu adalah milik anda. Anda bisa pulang sesudah rapat.''

'' hanya itu? Waaah kau hebat sekertaris Byun''

''saya hanya menjalan tugas saya,sepertinya sudah waktunya pulang kerja.'' Ucap Baekhyun menatap jam dinding.

''saya sudah menyelesaikan pekerjaan saya. Saya izin pulang lebih dulu'' Baekhyun mengambil mantel na dan tas kerjanya.

Baekhyun berjalan menuju pintu keluar,tetapi ia merasakan sesuatu yang menahan lengannya.

''sekertaris Byun?,''

''n-ne? direktur Park?''

''aku belum mengetahui nama panjang mu''

''eh? Mm.. Byun Baekhyun imnida,selamat malam direktur Prk saya izin pulang'' dengan cepat Baekhyun meninggalkan Chanyeol. lihat lah betapa merahnya wajah Baekhyun sekarang. Bagaimana tidak? Baekhyun benar benar sudah di buat canggung seharian ia. Ia tidak pernah menyangka jika dia akan menjadi sekertaris anak presdir Park. Dan lihat lah betapa dekat nya mereka tadi. Bahkan Baekhyun bisa merasakan deru nafas Chanyeol.

.

.

.

Kai tidak bisa tenang dari satu jam yang lalu. Ini sudah pukul 8 malam tetapi Kyungsoo belum juga pulang. Kai terprogram bisa merasakan emosi bahkan perasaan rindu pun Kai bisa merasakannya. Sungguh robot yang sangat pintar. Rasa takut kehilangan dan rindu kepada Kyungsoo kini Kai rasakan. Sedari tadi Kai hanya mondar mandir seperti setrikaan(?)

''aku pulang…'' sensor pendengaran Kai mendengar suara Kyungsoo dipintu masuk. Dengan sigap Kai berlari menghampiri Kyungsoo.

''terima kasih sudah pulang dengan selamat,kau dari mana saja hmm? Aku merindukanmu,aku takut sendirian Kyungsoo'' ucap Kai sembari memeluk Kyungsoo seakan hanya Kai saja yang memiliki Kyungsoo.

Kyungsoo yang terkejut dengan perilaku Kai terhadapnya,hanya membalas pelukan Kai.

''kau kenapa Kai ? aku sudah pulang.'' Ucap Kyungsoo.

Tubuh hangat Kai memeluk erat Kyungsoo. Membuat Kyungsoo nyaman dalam dekapan Kai. Kai mulai melonggarkan pelukannya dan mulai merangkul pingang Kyungsoo. Kyungsoo yang kaku karena ulah Kai saat ini. Kai yang lebih tinggi dari pada Kyungsoo itu menatap penuh dengan kerinduan kedalam mata Kyungsoo. Kyungsoo memalingkan wajahnya.

'' ke-kenapa menatapku seperti i-tu Kai?''

Kai menyentuh pipi Kyungsoo untuk membenarkan pandangan Kai.

''aku ingin memandang mu lebih lama''

Dan benar saja,itu berhasil membuat Kyungsoo melayang. Kai mendekatkan wajahnya hingga tidak ada jarak lagi di antara meraka. Satu kecupan manis telah mendarat di bibir cherry Kyungsoo.

'' aku membutuhkanmu kyung,aku menyukaimu'' kata yang tericap dari mulut Kai sontak membuat Kyungsoo tak berdaya dalam keadaan ini.

.

.

.

Snowflake1825

.

.

.

To Be Continue…

.

.

.

Cieeeee Kai ama Kyungsoo ciuman *ohok-ohok* by the way thanks banget yang udah support ff ini. Emang sih enak nya update 3 kali seminggu :'v tapi banyak kendala,termasuk belom di tulis chapter chapter sesudah ini :'v *jaaaaa author ketauan males nya :v* tapi aku bakal usahain di update setiap maljum :v. tenang kok aku udah buat chapter 5 ama 6 nya jadi tinggal di upload. Menurut kalian Bahasa di ff ini bagus gk sih kok author serasa gak percaya diri yak ama tulisan sendiri :'v suka takjub gitu sama author author terkenal yang di ffn ini :'v kok bisa yak Bahasa nya bagus gitu. Kasih pendapat kalian dong hehe okay pokok nya thanks bgt yang udah review YOUR REVIEW IS MY SPIRIT TO WRITE THIS FANFIC MMMMUAAAAHHHHH. .