Chapter 1

LIGHT SABER

Author: RyeoKaiSoo/ Park EunRim

Cast: Member Exo and etc

Rated: T

Pairing: HunKai

Genre: Romance, fantasy, friendship, action, etc.

Disclaimer: EXO punya Tuhan Yang Maha Esa, SM Ent, EXO L, orangtua dll. Tapi cerita ini punyaku ^_^! Jadi aku pinjam EXOnya ya? Inspirasi dari lagu EXO-Light saber

Summary: Keadaan dunia tahun 3015, semua orang semakin sibuk dengan urusan pribadinya, individualisme semakin tinggi. Orang yang tidak memiliki uang tidak akan bertahan hidup, orang yang memiliki uang akan berkuasa atas orang yang tidak memiliki uang. Kejam? Tapi ini hidup yang dijalani manusia tahun 3015. (ff HunKai pertama, tdk suka Yaoi menjauh, maksa silahkan)

Warning: Yaoi, typo, tidak sesuai EYD, cerita pasaran, alur kecepetan dll.


"Kau siapa?"

"Hanya seorang pemulung"

"Kau gila barang seperti ini bisa mengahancurkan bumi?"

"Aku tidak akan menahan perasaanku lagi"


3015

.

.


Seorang pria berkulit cokelat sedang sibuk mengatur tumpukkan barang-barang bekas yang ia dapat kemarin. Pemulung tahun 3015 bukan memulung sampah plastic tapi robot-robot bekas atau rusak dan robot-robot itu bagi pria tadi-Kim JongIn adalah tumpukkan harta. JongIn menghebuskan nafas lelah, ia perlahan mengambil salah satu robot bekas berbentuk seperti vacuum cliner lalu mulai membongkarnya.

"Kau belum terlalu rusak" gumam JongIn pelan. Tangannya yang sudah terampil membongkar robot di tangannya, ia lalu memasang seseuatu berbentuk bulat kecil di tengah-tengah tubuh robot itu. JongIn tersenyum melihat robot yang semula mati mulai bergerak kesana kemari secara perlahan.

"Kau lucu juga"

"Kim JongIn" panggil sebuah suara yang nampaknya kesal dengan tingkah JongIn yang sedang memperbaiki robot.

"Hey, kau tidak takut dipenjara? Kau tahu apa yang barusan kau lakukan dan bertahun-tahun kau lakukan selama ini?" JongIn tersenyum mendengar omelan sahabatnya yang tidak pernah bosan-bosannya keluar dari bibirnya. Bagi orang seperti JongIn dan sahabatnya-Baekhyun para pemulung dilarang keras memiliki robot, memperbaiki atau membuatnya karena semua wewenang tersebut milik kaum atas bukan seperti JongIn.

"Tentu, tapi entah ken-"

"Aku merasa kalau aku ditakdirkan untuk melakukan ini, itu yang mau katakan? Aku sudah sangat hafal" ucap Baekhyun menirukan cara bicara JongIn yang sudah bisa ia tebak. JongIn tersenyum kecil, ia bangkit berdiri sambal menggendong robot yang ia perbaiki tadi.

"Ambil"

"Aniya! Aku tidak mau masuk penjara" tolak Baekhyun dengan gelengan kepala yang menurut orang-orang imut.

"Ya sudah, padahal ini berguna untuk membersihkan lantai"

"Aku ambil" ucap Baekhyun cepat lalu mengambil robot digendongan JongIn lalu membawanya masuk ke rumah mungil mereka. JongIn tersenyum kecil melihat Baekhyun yang terlihat senang dengan robot yang akan membantunya bekerja membereskan rumah.

Pemulung seperti JongIn dan Baekhyun tinggal di pinggiran kota dekat dengan pembuangan limbah robot, besi tua dan beberapa alumunium. Setelah terkumpul besi-besi dan robot bekas dilebur di dalam api panas lalu lelehannya di alirkan ke pabrik yang menghasilkan robot dan senjata. Pekerjaan yang sangat berguna untuk kaum atas tapi mereka tidak pernah memandang kaum seperti JongIn, ironis sekali.

.

Di sebuah rumah, bukan lebih tepat disebut mansion yang sangat mewah dan glamour. Beberapa pelayan berdiri di dekat tangga dengan kepala terus menunduk, seorang pria dengan luka jahitan di pelipis sedang duduk menghadap jendela besar yang menampilkan pemandangan kota yang tidak pernah tidur. Kepulan yang berasal dari tempat pembuangan sampah terus mengepul menandakan kalau pabrik pembuat senjata dan robot terus beroperasi meskipun sudah malam.

"Dimana kau?" gumam pria itu-Jung Yunho. Yunho bangun dari duduknya lalu berjalan lebih dekat ke kaca jendela mansionnya, mata tajamnya terus menelusuri kota hingga pandangannya berakhir pada kepulan asap di pinggiran kota, pembuangan sampah.

"Apa mungkin kau mengasingkan diri?"

.

Seorang pria dengan tinggi badan di atas rata-rata tengah sibuk dengan berbagai macam alat-alat aneh yang dan computer canggih miliknya.

"Berhentilah melakukan eksperimen" nasihat seorang pria lain yang baru masuk ke dalam rumahnya ia sudah mendapati sahabatnya sedang berkutat dengan hal-hal yang menurutnya aneh. Pria bertubuh tinggi itu-Chanyeol hanya menunjukkan cengirannya lalu kembali fokus pada eksperimen anehnya.

"Diamlah, kemarin aku menemukan sesuatu yang sangat menakjubkan. Aku harus mencoba menggabungkannya… pasti hasilnya akan menakjubkan" Pria yang tadi manasihati Chanyeol hanya bisa geleng-geleng kepala, pria itu-Sehun.

Sehun dan Chanyeol sepasang sahabat yang bekerja di kantor kepolisian, Sehun di bagian penyelidikan sementara Chanyeol bagian computer, bisa di bilang mereka kalangan menengah tidak miskin tidak kaya.

"Kau membuat apa?" tanya Sehun sambal mengintip tangan Chanyeol yang masih sibuk memegang bor dan obeng. "Kecil sekali" ejek Sehun.

"Meskipun ini kecil tapi energinya bisa melebihi matahari" ucap Chanyeol yang merasa tersinggung dengan ucapan Sehun yang menghina hasil karyanya. Bisa dibilang Chanyeol orang jenius, tapi asal kalian tahu SMA saja Chanyeol tidak lulus tapi bisa membuat, memperbaiki robot secara sempurna. Mungkin ia tidak suka sekolah tapi lebih suka mempraktekan, bukan teori.

"Mirip batre" gumam Sehun yang sedikit geli melihat bentuknya yang sangat kecil. "Lebih baik aku cari makan, kau mau apa?" tanya Sehun seraya memakai mantelnya.

"Apa saja" jawab Chanyeol tanpa mengalihkan pandangannya dari objek yang sedang ia amati. Sehun mendecih lalu keluar rumahnya. Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam tapi jalanan kota ini tidak pernah sepi sama sekali bahkan bertambah ramai, entah orang baru sampai dari kota seberang atau pendatang atau orang yang baru pulang bekerja.

"Mereka enak sekali hidupnya" ucap Sehun menatap beberapa polisi yang sedang beristirahat setelah mengatur lalu lintas di atas jalanan atau di jalanan bawah. Di tahun 3015 ini ada mobil yang bisa mengudara seperti pesawat ada juga yang di darat.

Sehun ingin seperti polisi-polisi itu sedikit berguna, mungkin ia berguna untuk mengambilkan air, makanan atau beberapa tahun lalu berguna. 4 tahun lalu Sehun seorang polisi yang cukup handal tapi karena sebuah insiden ia tidak di percayai lagi dan ironisnya Sehun dianggap seperti 'pelayan' bukan polisi.

"Sudahlah" ucap Sehun lalu berjalan menyebrangi jalanan yang sepi karena mobil-mobil berhenti untuk menaati peraturan.

BRUK

Sehun tidak sengaja menabrak seorang pemuda yang membawa kantong berisi bahan makanan yang sekarang berserakan.

"Maaf, aku tidak sengaja"

"Tidak apa-apa" ucap pria yang tertabrak yang ternyata Jongin. Sehun memunguti bahan-bahan makanan itu lalu memasukkannya kedalam kantong. Sehun membantu Jongin membawa kantong yang lain ke seberang jalan.

"Maaf aku tadi tidak sengaja"

"Aku bilang tidak ap-"

Ucapan Jongin terpotong saat pandangan mereka bertemu bertemu pandang. Sehunpun sama, ia diam menatap wajah Jongin pria yang tidak sengaja ia tabrak.

"a… a… aku tidak apa-apa. Permisi aku buru-buru" ucap Jongin cepat-cepat pergi, mungkin saja jika mereka masih bertatapan seperti itu waktu mereka habis untuk bertatapan.

"Menarik" Sehun tersenyum kecil memandangi punggung pria yang tadi ia tabrak. "Kau menarik sekali"

.

"Itu dia" ucap seorang pria yang duduk menghadap ke layar monitot yang menampilkan gambar jalanan kota yang ramai, tapi bukan itu yang mereka perhatikan tapi seorang pria berkulit putih albino yang sedang menyebrang lalu menabrak seorang pria berkulit tan.

"Kalian harus mengawasi mereka, karena mereka yang dekat dengannya"

.

Baekhyun tersenyum menatap email yang baru saja masuk ke computer miliknya, ia semakin tersenyum membaca email itu.

'Annyeong, apa kabar? Sudah lama kita tidak bertukar email, maaf akhir-akhir ini aku sibuk banyak pekerjaan. Kau merindukanku tidak? Aku sangat merindukanmu sahabat emailku'

Baekhyun semakin tersenyum lebar membaca kalimat terakhir, ia segera membalas email dari sahabat yang bahkan ia tidak tahu namanya tapi mereka sangat dekat.

"Aku juga merindukanmu"

"KYA!" Baekhyun berteriak sangat kencang mendengar suara yang tiba-tiba ada di belakang tubuhnya. Jongin tersenyum puas melihat ekspresi terkejut Baekhyun.

"Nugu? Namjachingumu?" goda Jongin yang belum puas meledek sahabat yang sangat dekat dengannya bahkan melebihi saudara. Baekhyun segera computer sederhana miliknya lalu menatap tajam Jongin.

"Evil, mana bahan makanannya? Aku akan masak" ucap Baekhyun mengalihkan topic pembicaraan. Jongin tersenyum lalu menyerahkan beberapa kantong berisi makanan, Baekhyun membukanya dan ia langsung mengernyit.

"Kenapa kaleng sayuran ini penyok? Bagaimana ini, sayurnya rusak tidak ya?" omel Baekhyun persisi seperti nyonya yang sedang marah pada maidnya.

"Saat menyebrang tidak sengaja aku bertabrakan dengan seorang pemuda, semua kantong berisi kaleng makanan itu jatuh" Baekhyun memincingkan matanya menyelidik, ia mendekatkan wajahnya lalu menyeringai jahil.

"Kau menyukainya?"

"Ya! Mana mungkin? Ini hanya kebetulan saja, bahkan aku tidak tahu namanya" sanggah Jongin cepat. Baekhyun mengangguk tapi ia tetap menyeringai jahil pada Jongin.

"Kau tahu biasanya cinta itu tumbuh karena ketidak sengajaan dan ketidak tahuan, hati-hati Kim Jongin" ledek Baekhyun, ia segera berlari ke dapur mendapat kelitikan dari tangan Jongin.

Menurutku hidup seperti ini menyenangkan, tertawa, tersenyum dan menangis bersama orang yang kau sayang dan orang itu menyayangimu. Dulu aku iri pada orang-orang kaum atas tapi aku sadar, belum tentu mereka bahagia karena harta, kekuasaan, dan jabatan, menurutku mungkin mereka yang akan iri setelah melihat kehidupan kami yang lebih bahagia daripada mereka.-Kim Jongin.

.

"Berhentilah berkutat dengan barang-barang eksperimenmu, cepat makan" perintah Sehun yang mulai jengah dengan Chanyeol yang lebih asik dengan eksperimennya daripada makan, bukannya apa kalau Chanyeol sakit Sehun juga yang repot.

"Baiklah, kau persis ibu-ibu" ucap Chanyeol menyerah dengan omelan Sehun yang akan terus berlanjut jika saja ia tidak menurut.

"Hun, bagaimana pekerjaanmu? Apa mereka belum menerima kau setelah insiden itu?" tanya Chanyeol yang baru ingat surat permohonan maaf pada departemen keolisian pusat.

"Aku sudah pasrah, kalau tidak di terima tidak apa-apa. Cepatlah makan" Chanyeol mengangguk lalu kembali makan.

"Kau kenapa ingin membuat benda seperti itu?" tanya Sehun penasaran, Chanyeol nyengir dengan mulut penuh makanan.

"Aku ingin menunjukkan pada seorang Profesor kenalanku di email, dia sangat penasaran setelah aku mengirim proposal yang menjelaskan eksperimenku"

TAK

Sendok yang ada di genggaman tangannya mendarat mulus di kening Chanyeol. Chanyeol meringis mendapat lemparan sendok dari Sehun.

"Kau bodoh atau apa? Kalau dia penipu bagaimana? Atau polisi? Kau dan aku bisa di penjara, kau tahukan aku polisi mana mungkin polisi ditangkap polisi!" marah Sehun. Chanyeol berdecak sebal.

"Aku sudah pernah bertemu dengannya, dia memang Profesor. Idiot satu ini, aku sudah memeriksa dan mencari tahu informasi Profesor itu sebelum mengirim proposalku kau tahukan keahlianku membaca program dan membuatnya error"

TAK

Kembali Sehun melayangkan jitakannya pada Chanyeol. "Berhentilah bicara dan makan makananmu, kau yang cuci" ucap Sehun lalu menaruh mangkuk kalengnya, ia segera masuk ke kamarnya meninggalkan Chanyeol yang sudah mengumpat habis-habisan.

"Maaf aku tadi tidak sengaja"

"Aku bilang tidak ap-"

"a… a… aku tidak apa-apa. Permisi aku buru-buru"

Sehun tersenyum kecil mengingat pria yang ia tabrak tadi, ia jatuhkan tubuh lelahnya di atas Kasur lalu menatap langit malam yang sangat pekat. Entah kenapa pekat, Sehun pernah membaca buku sejarah kalau tahun sebelum 3015 bumi saat malam hari sangat indah dan Sehun ingin melihatnya.

"Bulan? Bintang? Bagaimana bentuknya?" tanya Sehun mengingat tulisan kedua benda itu di buku sejarah yang pernah ia baca dulu.

Di tempat lain, Jongin juga sama menatap langit malam yang sangat pekat bahkan terlihat berasap. Di tangannya terdapat sebuah buku sejarah, bumi sebelum tahun 3015 sangat indah. Jongin memandangi gambar yang terlihat usang yang terdapat di buku sejarahnya. Gambar bulan dan bintang, Jongin ingin melihatnya bukan dari gambar. Apa bintang dan bulan masih ada sampai sekarang?


Apa bintang dan bulan masih ada?

To Be Continue

(TBC)


Hai! Eunrim kembali dengan ff baru, ff ini muncul karena kegirangan saya saat mendengar lagu EXO-Lightsaber, lagunya sangat bagus #teriakgaje#. Gimana ff ini? Bisa di bilang ini masih proluge yang menggambarkan keadaan bumi tahun 3015. Ide ini muncul karena selain lagu exo dan senjata star wars, aku ngebayangin keadaan bumi seperti apa ya ratusan tahun lagi? Seperti ff ini? Bumi semakin kotor, individualis semakin banyak, orang egois dan serakah semakin banyak? Aku harap jangan sampai #mulaidoa#. Soal ff lover masih dalam proses pengerjaan, ada yang suka hunkai? Mendekatlah pada ffku. Gomawo~ sudah mau baca ffku ini

And last…

Please RnR