SNIPPER CODE

Desclaimer:
Exo itu milik tuhan yang dijaga sama ortu mereka dan didebutkan sama SM :v. Author hanya minjam nama saja beib :3. Cerita milik saya murni sekali.

CAST: Byun Baekhyun, Park Chanyeol and other

Genre: Mysteri, romance, action, and little bit of comedy

Rating: T++

Pairing: ChanBaek, and other official exo couple

N/B: jalan cerita terinspirasi sama all anime yang pernah daku tonton :v

PRESENT

PROLOGUE

Baekhyun benci dingin. Sungguh. Baginya musim yang paling ia ingin hilangkan dari dunia adalah musim dingin. Tapi, dia juga takut tidak akan dapat melihat salju putih yang menari disetiap malam natal tiba. Katakanlah dia labil. Baekhyun sama sekali tidak peduli.

Dan, yang paling menyebalkan lagi adalah, ketika musim dingin datang, tugas sekolah dan kegiatan ekstrakulikuler yang digelutinya kian memadat. Dengan sangat terpaksa sekali, sepanjang musim dingin, Baekhyun akan pulang lebih larut dari biasanya. Tak tahukah jika selama ini Baekhyun sering mengutuk petinggi sekolah dan juga pembimbing klubnya.

Kepulan asap dingin menguar dari hidung Baekhyun yang kala itu sedang berjalan pulang. Jaket hitam tebal masih kurang untuk menghilangkan rasa dingin yang menyergap. Ini adalah puncak musim dingin. Tak heran jka suhu sangatlah dingin. Mengingat harusnya ia libur sekolah, membuat pemuda berkulit cerah itu kembali merutuki sekolahnya yang hanya memberikan waktu libur selama tiga hari dinatal eve. Memang susah menjadi murid di sebuah sekolah unggulan. Jangan salahkan Baekhyun jika ia selalu mengeluh. Oh ayolah... Baekhyun sejak awal sangat enggan untuk masuk Seoul High School. Tapi, daripada dia dicap anak durhaka, lebih baik Baekhyun menuruti permintaan kedua orangtuanya. Walau sedikit terpaksa.

"Dinginnn...". Baekhyun menaikan syalnya. Mencari cara agar tubuhnya sedikit merasa hangat. Tas punggung hitam yang terlihat berat membuat beban ditubuh si surai abu-abu bertambah. Ujung celana seragam berwarna hitam terlihat agak basah. Oh sepertinya sang pemilik sedikit mengalami kecelakaan saat berjalan pulang. Dia tak sengaja menendang ember berisi air milik warung makan dipinggir jalan tadi. Sialnya. Hal itu menambah kadar kedinginan Baekhyun ditubuh. Dan, ah sepertinya tuhan masih menyayangi dia. Pemilik warung yang baik hati tidak memarahinya. Wanita tua itu hanya tersenyum dan mengangguk maklum saat Baekhyun meminta maaf.

"Sial...Sooman brengsek...kepala sekolah macam apa dia,huh... tak tahukah jika murid juga manusia yang membutuhkan refreshing dan waktu istirahat...". Baekhyun menggerutu sambil melirik arlojinya setelah selesai mengatai kepala sekolah yang merangkap menjadi petinggi diyayasan.

Pukul sembilan tepat. Dan Baekhyun baru saja sampai didepan bank. Yang artinya, tempat tinggal dia masih jauh.

Baekhyun menghela nafas. Ia menghentikan langkahnya ditengah trotoar yang sepi.

"Hah...menyusahkan saja...". Baekhyun menengadah kelangit. Tangannya ia masukan kedalam sakut jaket. Hamparan bintang yang indah cukup menghibur hati Baekhyun. Hingga...

"Eh...Apa itu?...Manusia yang meluncur dari gedung?...Tidak mungkin". Baekhyun mengucek matanya ketika ia tak sengaja melihat sesuatu dari ujung matanya. Sesuatu itu meluncur diatas gedung bank yang sudah tutup seperti pasukan militer yang ingin menyergap buronan dengan kemunculan action dariatas gedung menggunakan tali. Kebetulan atau bukan, sesuatu yang sejak tadi mengalihkan perhatian Baekhyun itu turun disisi yang mana tak terlalu jauh dari si pemuda manis.

Baekhyun penasaran. Ia mendekati gedung bank yang gelap, bahkan sampai nekat melompati pagar hanya untuk memastikan.

Baekhyun berjalan diantara semak-semak yang terawat. Mengendap seperti maling hanya untuk membunuh rasa penasarannya.

"Laki-laki...". Bisik Baekhyun sekecil mungkin.

Besar dan tinggi. Sungguh perpaduan yang mengerikan bagi seorang Byun Baekhyun. Tiba-tiba tubuhnya merasa merinding tepat setelah maniknya bertatapan sekilas dengan orang yang mengenakan pakaian hitam itu. Baekhyun melihat dengan jelas wajahnya. Jarak mereka yang tak terlalu jauh memudahkan Baekhyun untuk melihatnya. Itupun berlaku sebaliknya pada orang yang semenjak tadi Baekhyun amati gerakannya. Hanya saja karena minimya pencayahan, Baekhyun jadi tak bisa memastikan dengan jelas wajah orang itu

"S-sepertinya harus segera pergi...aku mencium hawa tidak enak...". Baekhyun berbalik dari posisi mengamati, memegang lehernya yang mulai mendingin dan sejurus kemudian kabur dari tempat itu secepat mungkin.

"Yak...Chanyeol ...kenapa diam saja...". Suara dari Bluetooth yang terpasang ditelinganya menyentakan lelaki berpakaian hitam itu.

"Maaf Hyeong. Ah...sepertinya tadi ada yang melihatku...". Chanyeol merapihkan peralatan kerjanya. Memasukan tali yang ia gunakan dan beberapa senjata seperti pistol maupun pisau kedalam tas ransel yang ia sembunyikan dibalik tong sampah, tempat ia memulai perkerjaannya.

"Jangan bercanda kau...aku sudah memastikan disana tidak ada orang agar kau lebih leluasa membunuh...". Ucap suara itu lagi. Dia terlihat sedikit terkejut mendengar penuturan Chanyeol barusan.

"Untuk apa aku berbohong...lagipula, dia tidak melihat keseluruhan yang aku perbuat...aku sudah menakutinya tadi. Jadi ia tak mungkin mau membuka mulutnya begitu saja kepada orang lain". Jawab Chanyeol santai.

Chanyeol yang sudah selesai memasukan semua barang bawaanya pun lantas mengganti pakaian yang ia kenakan dengan sebuah pakaian casual dan beberapa benda dari merk terkenal. Tampilan yang classy dan sexy.

"Astaga...apa yang kau lakukan pada orang itu, Yeol?". Orang disebrang sana menggerang frustasi.

"Hanya menatapnya tajam...tenanglah, dia hanya anjing chihuahua, Hyeong". Chanyeol mengenakan tas ranselnya. Baju yang sebulmnya ia kenakan dimasukan kedalam papper bag. Dengan langkah santai dia meninggalkan tempat kerjanya malam itu.

"Aishhh...awas saja jika kau sampai terkena masalah".

"Tidak akan. Oh iya, Hyeong. Kau ingin makan apa malam ini?".

"Apa saja... dan jangan terlalu larut untuk pulang. Besok kau mulai masuk sekolah, Yeol. Sekolahmu bukanlah sekolah biasa. Ingat itu". Dia berpesan kepada adiknya yang keras kepala.

"Hmmm...". Chanyeol menjawab hanya sebatas gumaman. Percakapan itupun selesai sampai disana.

=======Snipper Code======

Baekhyun menutup pintu mobil dibelakangnya. Seorang pria paruh baya berpakain jas hitam membungkuk hormat disamping kanan Baekhyun yang sudah berdiri tegak dengan tas ranselnya.

"Apakah tuan muda ingin saya jemput saat pulang nanti?. Nyonya sangat khawatir ketika melihat tuan muda pulang semalam dalam keadaan peluh bercucuran". Ucapnya masih dengan kepala tertunduk.

Baekhyun mendengus.

"Tidak usah. Sudah kubilang bagaimanapun keadaanya, aku kan pulang jalan kaki. Jangan remehkan aku. Aku bisa menjaga diriku sendiri". Sunggut Baekhyun yang moodnya buruk semenjak ia bangun tadi pagi.

Baekhyun benci diperlakukan manja. Dan ibunya sangat suka memperlakuan sang putra tunggal demikian. Bayangkan saja, Nyonya Byun memaksa Baekhyun untuk ia suapi tadi. Alasanya hanya karena Baekhyun terlihat sedikit pucat hari ini. Bahkan, sang ibu hendak menelpon dokter pribadi keluarga Byun hanya karena ia khawatir melihat Baekhyun semalam yang pulang dengan wajah pucat bermandikan peluh. Padahal musim sedang dingin. Belum sampai disitu saja, Baekhyun bahkan disuruh untuk tetap dirumah. Hey. Ingatkan umur Baekhyun kepada ibunya itu.

"Maaf atas kelancangan saya. Saya mohon undur diri tuan muda". Membungkuk hormat pria itu kemudian kembali kedalam mobil yang dikendarainya. Meninggalkan Baekhyun yang masih berdiri diluar gerbang.

Baekhyun menatap lamat-lamat gedung sekolahnya yang megah.

Byun Baekhyun adalah putra tunggal keluarga Byun yang sangat cerdas. Dia menguasai hampir seluruh mata pelajaran, suaranya sangat merdu, jago memainkan alat musik, bisa bela diri, tampan dan manis dalam satu waktu, dan bergelimang harta. Siapa yang tak kenal jika sudah seperti ini?. Baekhyun termasuk murid populer disekolahnya. Penggermanya bukan hanya kaum hawa, bahakan kaum adam juga tak luput menjadi penggemarnya. Dengan catatan, fanboy Baekhyun sebagian besar adalah kaum yang belok. okeh. Baekhyun tak terlalu memikirkan hal itu.

Terkadang, Baekhyun merasa lelah. Seluruh gerakannya selalu diperhatikan orang. Salah sedikit, bisa merusak nama keluarga Byun yang terkenal seantero Korea. Baekhyun adalah ahli waris dari perusahaan Amster yang sedang sukses selama hampir satu genersi. Oh dan bahkan, sekolahnya saat ini, suatu saat kan jatuh ketangan Baekhyun setelah pamannya pensiun dari jabatan. Baekhyun dituntut untuk sempurna setiap saat. Kegagalan hampir tidak ada dikamusnya. Jadi menjaga nama baik keluarga juga merupakan proritasnya.

Baekhyun sungguh sangat tidak senang. Masa remajanya digunakan untuk suatu hal yang tidak ia inginkan. Sekali lagi, Baekhyun masih takut untuk membangkang orang tuanya.

Alasan Baekhyunyang sering pulang tanpa jemputan adalah karena dia ingin sesekali mencoba melihat keadaan orang disekitarnya. Mereka kekurangan dalam hal harta. Tapi mereka bebas dan bahagia. Baekhyun sebenarnya sangat iri ketika bertemu dengan kumpulan anak-anak sederhana. Meraka bebas, bahagia, dan diijinkan untuk melakukan apapun yang mereka suka oleh orangtua. Tidak seperti Baekhyun yang selalu terkekang oleh tuntutan kondisi keluarganya.

Meski hanya mengamati, Baekhyun juga merasa cukup bebas. Untuk sesaat jika sedang dalam perjalanan pulang, Baekhyun merasa dirinya bebas.

Baekhyun melamun. Tak menyadari perhatian hampir seluruh penghuni sekolah yang hendak mesuk kedalam menghujaminya dengan kekaguman.

"Baekhyun-ya!". Rangkulan dari sahabat Baekhyun berwajah manis menyentakan ia dari lamunan. Baekhyun tersenyum lebar sesaat kemudian.

"Pagi, rusa China...".

"Eiyh...kau suka sekali meanggilku rusa China...dasar Baekyeo!". Luhan membalas panggilan menggelikan dari Baekhyun. Dan untuk sekedar pengetahuan, Baekyeo adalah singkatan yang dibuat oleh Luhan sendiri. Baekyun Cantik. Sekiranya begitulah makna dari panggilan Luhan.

"Hahahahaha...tapi ini menyenangkan, rusa...". Baekhyun terbahak. Dia suka dengan panggilan Luhan kepadanya. Baekhyun merasa bahagia jika berada disekolah.

"Terserah sajalah...ayo ". Ajak luhan kemudian.

Mereka berjalan memasuki area sekolah dengan wajah cerah. Memenuhi pagi dengan obrolan yang cukup ringan. Baekhyun menyukai kehidupannya bersama dengan sahabat yang mengerti akn dirinya.

Xi Luhan. Adalah teman untuk selamanya Baekhyun. Apapun yang terjadi. Baekhyun sadar ketika melihat senyuman pemuda berparas menawan disampingya.

Dan jangan menuduh ia suka kepada Luhan. Hell. Mana mungkin itu terjadi oke?.

"Kau tahu ? hari ini kabarnya ada murid baru..."

"Jjinja? aku tak tahu..."

"Aish...masa ponakan kepala sekolah tak tahu...".

"Maaf ya, Luhan. Aku bukan database yang tahu semua tentang sekolah". Baekhyun memasang wajah datar.

"Eheheh maaf...Ah lupakan saja...". Luhan mengibaskan tanganya diwajah Baekhyun.

Rumor mengenai anak baru itu memang benar adanya. Dan well, itu sedikit menggemparkan. Pasalnya, sekolah lagi-lagi kedatangan murid seperti Baekhyun. Apalagi style anak ini tidak bisa dianggap rendahan. Bisa dilihat dari cara dia berdiri dengan sebelah tangan yang masuk kedalam saku celana, sementara yangstunya memegang tas. Terkesan malas namun berkelas.

"Namaku Park Chanyeol. Aku pindah dari Inggris kesini karena pekerjaan orang tuaku. Mohon bimbingannya". Chanyeol menunduk dalam.

"Tampan".

"kyaa...aku menyukainya"

"Sial! saingan baru..."

"Huh menyebalkan..."

Pekikan kecil yang merubah atmosfer kelas Baekhyun memenuhi indera pendengarnya. Iya. Baekhyun akui anak baru didepan kelas kini memiliki kontur muka yang bagus. Bahkan sekilas Baekhyun menangkap tatapan kagum Luhan. Meski hanya sesaat. Tapi, yang membuatnya diam adalah karena wajah itu...tidak asing baginya...meskipun tatapannya berbeda...tapi Baekhyun sangat yakin...

"...Raksasa itu". Desisinya pelan.

"...Gotcha. Byun Baekhyun.". Chanyeol berkata didalam hati.

Tembak Baekhyun Cekarang :v

Maaf ya kalau jalan ceritnya rada membingungkan. Namanya juga prolog. Dan aku minta saran ama krtitik kalian dari FF Ku yang satu ini :3 mohon reviewnya... Dan kalo ada yang gak ngerti tanya aja :v menyalurkan ide juga boleh XD . Dan sekali lagi ini FF inspiranya datang dari anime yang sudah saya tonton :3 sekian